Kejadian yang menyakitkan

"Sayang, bisakah kamu menemaniku ke toko perhiasan. Kalung yang baru berikan padaku kemarin putus," ucap Selly sedikit manja pada Regan.

Regan sedikit berpikir, tadinya dia ingin kembali ke kantor. Akan tetapi karena istrinya meminta, mau tidak mau dirinya harus merelakan niatnya tersebut. "Baiklah," ucap Regan pada Selly disertai senyuman.

Untuk pertama kalinya, Shea melihat senyum dari Regan, dan rasanya itu begitu mengagumkan. Seperti melihat bintang yang paling bersinar, begitulah Regan saat tersenyum. Sangat jarang, dan saat tersenyum begitu indah di lihat.

"Shea, kamu kembali ke kantor naik taxi saja ya," ucapnya pada Shea.

"Kenapa dia tidak ikut kita saja," potong Selly sebelum Shea menjawab.

"Shea harus mengantar berkas pada Felix. Jadi dia tidak bisa ikut kita."

Selly sedikit kecewa saat mendengar penjelasan dari Regan. "Tetapi lain kali, izinkan dia ikut aku jalan-jalan ya," ucap selly pada Regan, dan mendapat jawaban anggukan dari Regan.

Shea yang melihat pemandangan di hadapannya, membenarkan ucapan Chika tadi pagi, bahwa pasangan ini adalah pasangan ideal.

Seorang pangeran tampan, dan seorang putri cantik menjadi satu menciptakan cinta yang begitu indah, dan membuat iri semua orang yang melihatnya.

**

Setelah selesai makan siang, akhirnya Shea berpamitan untuk kembali ke kantor untuk mengambil berkas. Dengan menaiki taxi, Shea menuju kantornya.

Di meja kerjanya, Shea mencari berkas yang di minta tadi oleh Regan. Saat dia menemukannya dia langsung mencari kartu nama yang di berikan Felix tadi di restoran.

Saat sudah menemukan kartu nama milik Felix, Shea langsung menghubungi dengan ponselnya. "Halo, Pak Felix, ini saya Shea-sekertaris Pak Regan," ucap Shea saat sambungan telepon tersambung.

"Oh ya, saya ingat," ucapnya dari sambungan telepon.

"Saya ingin mengantarkan berkas, yang tadi belum sempat di bawa."

Sejenak hening sesaat, setelah Shea memberitahu pada Felix.

"Halo, Pak Felix," panggil Shea saat tidak ada suara dari sambungan telepon.

"Iya Shea, nanti kamu berikan saja langsung ke apartemen Fransia Park, tower B unit nomer 58. Soalnya saya sedang tidak ada di kantor."

"Baik, Pak." Shea pun mematikan sambungan telepon, setelah mendapat informasi dari Felix.

Shea langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas, dan melangkah menuju ke lobby. Sejenak Shea menunggu taxi di depan lobby.

Setelah taxi datang, Shea langsung masuk, dan menuju apartemen yang di informasikan oleh Felix.

Saat turun dari taxi, Shea melihat apartemen menjulang tinggi. Terdapat empat tower, berjajar melingkar, dan tampak begitu elite. Shea melangkah menanyakan pada petugas keamanan, di mana tower B.

Sesaat setelah mendapat informasi dimana tower B, Shea langsung melangkah menuju unit apartemen yang di ingatnya nomer 58.

Shea masuk ke dalam lift, dan keluar di lantai 5 apartemen. Seraya melangkah, Shea melihat nomer unit apartemen, dan mencari bernomer 58.

Saat menemukan nomer unit yang di tujunya, Shea menekan bel apartemen. Cukup lama Shea menunggu pintu apartemen di buka. Dalam batin Shea kemana pemilik apartemen ini, hingga lama sekali membuka pintu.

Akhirnya setelah cukup lama, pintu terbuka. Shea membulatkan matanya, saat melihat pria dengan kimono handuk membuka pintu apartemen. Dengan rambut basah, menjelaskan bahwa pria di hadapan Shea baru saja selesai mandi.

Sejenak Shea memperhatikan wajah tampan dari pria di hadapannya itu. Wajahnya memang tampan, mungkin satu nilai di bawah ketampanan Regan. Wajah blasteran, dengan rahang tegas, dan tatapan yang lebih tajam, seakan membuat semua orang akan terpesona. Ditambah rambut basah yang berantakan, seakan menambah ketampanannya.

"Saya di minta Pak Felix mengantarkan berkas, Pak," ucap Shea.

"Felix?" tanyanya memastikan.

"Iya, Pak."

Senyum tertarik di ujung bibir pria itu. Dia melihat wanita di hadapannya, memindainya dari atas ke bawah, memperhatikan setiap lekuk tubuh Shea. Kemeja chiffon terlihat melekat pada tubuh Shea, menunjukkan tubuh Shea. Ditambah rok di bawah lutut, memperlihatkan kaki jenjang milik Shea begitu menggoda.

Ternyata Felix mengirim wanita yang begitu menarik, batinnya. Dia tidak menyangka bahwa teman sekaligus asistennya itu, akan mengirim seorang wanita cantik untuknya.

Shea memperhatikan pria di hadapannya sedang melihat dirinya. Matanya seakan sedang melihat buruannya, yang hendak di terkamnya. Seketika rasa takut mendera hati Shea. Tapi dia sadar, bahwa tugasnya belum selesai. Dan sebagai sekertaris Regan, dirinya tidak mau sampai mempermalukan Regan.

"Masuklah terlebih dahulu," ucapnya seraya melebarkan pintu apartemen.

"Tidak perlu, Pak," ucap Shea takut-takut.

Rasanya adrenalinnya langsung terpacu, saat mendapat penolakan dari wanita di hadapannya. Dirinya sangat ahli dalam merayu wanita, dan baginya penolakan malu-malu seperti ini sudah biasa terjadi. "Aku hanya ingin menawari minum, apa kamu tidak takut aku melaporkan pada bos mu, bahwa kamu menolaknya."

Shea yang mendengar bahwa pria di hadapannya, akan melaporkan pada Regan langsung terkejut. "Baik, Pak," ucap Shea menerima tawaran pria dihadapannya.

Shea masuk ke dalam apartemen pria itu, dan duduk di ruang tamu, saat di persilakan untuk duduk. Shea melihat pria di hadapannya itu berlalu meninggalkannya, dan kembali dengan membawa minuman dingin.

"Minumlah!" ucapnya saat meletakkan dua soft drink di meja. "Siapa namamu?" tanya pria itu pada Shea.

"Shea, Pak." Shea takut-takut menjawab. Shea yang begitu merasa gemetar, saat bersama di dalam satu ruangan dengan seorang pria.

"Kenalkan, aku Bryan." Bryan mengulurkan tangannya pada Shea. Bryan adalah CEO Adion Company. Pria berusia 25 tahun ini adalah adik Selly-istri Regan Maxton. Bryan adalah pria yang hobby menghabiskan malamnya bersama para wanita.

Shea pun menerima uluran tangan Bryan, dengan ragu-ragu.

"Ingatlah namaku, dan sebut namaku nanti," ucap Bryan, saat Shea menerima uluran tangannya. Senyum mengembang di wajah Bryan

Mata Shea sedikit memicing, merasakan bingung, maksud dari ucapan Bryan. Shea juga merasakan tatapan Bryan padanya sangat berbeda, dan akhirnya membuat Shea ingin segera keluar dari apartemen ini. "Maaf, Pak Bryan, saya hanya mengantar berkas ini, dan saya akan segera kembali," ucap Shea berdiri.

Bryan langsung menatap tajam. "Rupanya kamu sedang menggodaku, untuk memulainya lebih cepat?" tanya Bryan menarik tangan Shea.

Shea yang di tarik tangannya, langsung ketakutan. Jantungnya langsung berdetak lebih kencang. "Maaf Pak, saya harus segera pulang," ucap Shea terbata seraya menarik tangannya, agar lepas dari cengkraman tangan Bryan

Bryan langsung menarik Shea dalam satu hentakkan, dan tubuh Shea seketika jatuh ke dalam pelukan Bryan. "Panggil aku Bryan," ucap Bryan menangkup tubuh Shea dengan kedua tangannya, dan langsung mengendong tubuh Shea menuju ke kamar.

Shea tak bisa lagi melawan, tubuh kekar Bryan. Dirinya hanya bisa pasrah, merasakan rasa sakit yang menderanya. Teriakan, air mata, dan perlawanan sudah tak mampu menghentikan pria di hadapannya.

Air mata seakan sudah mengering, dan Shea hanya bisa merasakan kejadian yang menyakitkan baginya ini.

Ingin rasanya Shea menolak semua yang di lakukan oleh Bryan, tapi tubuhnya berkata lain. Shea yang sudah sangat kehabisan tenaga, akhirnya hanya milih diam, dan membiarkan Bryan melakukan semua sesukanya.

Udara dingin dari pendingin ruangan pun, tak membuat tubuh Bryan mendingin. Panas gelora dalam tubuhnya, mengantarkan keringat yang membanjiri tubuhnya. Memberi hawa panas, yang menghangatkan.

Shea hanya bisa menangis dalam hatinya, menahan sesak di dadanya, menahan luka di hatinya.

"Panggil namaku, Shea."

Shea hanya diam, dan tidak menjawab apa pun permintaan Bryan. Dalam hati Shea.

Aku akan memanggil namamu dalam kebencianku.

Setelah menyelesaikannya, tubuh Bryan seketika melemas, dan jatuh tepat di atas tubuh Shea.

Mengatur deru nafasnya, Bryan masih setia berada di atas tubuh Shea. Keringat membanjiri tubuh keduanya. Bryan bermandikan keringat, karena menikmati irama yang dia buat, sedangkan Shea berkeringat karena berusaha melepaskan diri.

Sejenak keheningan tercipta saat, tubuh hanya mampu merasakan kelelahan.

Saat di rasa nafasnya mulai teratur, Bryan bangkit dari tubuh Shea. Senyum terukir di wajahnya, saat mendapatkan kenikmatan yang luar biasa dari Shea.

Mengambil kimono handuknya, Bryan berlalu ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya dari keringat yang menempel di tubuhnya.

Bryan menguyur tubuhnya di bawah kucuran shower. Berharap rasa lengket yang menempel di kulitnya, mengalir bersama air yang mengalir. Melihat warna merah yang ikut mengalir, membuatnya merasakan kepuasan tersendiri.

Shea yang melihat Bryan berlalu hanya memejamkan matanya, merasakan sakit.

Rasanya Shea menyesal, menerima tawaran pria asing untuk masuk ke dalam ruangannya. Tapi semua sudah terjadi. Niatnya mengantarkan berkas, mengantarkan juga pada kejadian naas ini.

"Apa kamu akan menikmati tidurmu tanpa membersihkan diri?" tanya Bryan, saat keluar dari kamar mandi.

Shea hanya menatap tajam penuh kebencian pada Bryan. Shea berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya, dan berharap dirinya bisa segera pergi dari tempat terkutuk ini.

"Pakailah ini! Kamu tidak akan keluar dengan kemeja tanpa kancing bukan?" goda Bryan pada Shea seraya menyerahkan baju pada Shea.

Tanpa bicara Shea langsung merebut baju dari tangan Bryan. Shea langsung buru-buru membersihkan diri, dan memakai baju yang di berikan Bryan.

Sejenak Shea hanya bisa memicingkan matanya, saat melihat baju yang di berikan Bryan. Baju yang begitu pendek dan melekat pada tubuh, adalah hal yang di lihat Shea.

Namun, dirinya tidak ada pilihan lagi, saat bajunya sudah terkoyak, tak dapat di pakai kembali.

Shea keluar dari kamar mandi tapi tidak menemukan Bryan. Memunguti pakaiannya, Shea keluar dari kamar Bryan.

Saat keluar dari kamar, Shea melihat Bryan berada di ruang tamu. Menikmati rokoknya, dia menghembuskan asap ke udara.

"Ini untukmu, aku rasa sebanding dengan yang kamu berikan padaku," ucap Bryan yang melihat Shea keluar dari kamar, dan menunjuk cek di atas meja dengan isyarat matanya.

Shea benar-benar menahan gemuruh di hatinya. Rasanya dia ingin menampar pria di hadapannya itu, tapi tangannya berkata lain. Karena tangan Shea, langsung mengambil cek di atas meja.

Senyum tersungging di wajah Bryan, saat Shea mengambil ceknya. Rasanya Shea sama dengan wanita-wanita yang biasa dia tiduri.

Tanpa melihat berapa nominal yang tertera pada cek yang di berikan Bryan, Shea langsung merobek cek itu, dan membuang tepat di muka Bryan. "Aku kemari tidak untuk uangmu," ucapnya ada Bryan.

Bryan tidak bisa mengelak, saat Shea melempar cek yang sudah di robeknya. Ada perasaan kesal, saat wanita di hadapannya itu, dengan berani melawannya. "Baiklah kalau memang itu mau, aku lebih senang saat mendapatkan semua secara gratis."

Mendapatkan? Rasanya menyakitkan saat pria asing itu mendapatkan hal berharga dalam dirinya. "Nikmatilah, semuanya! Karena aku akan menuntutnmu di pengadilan," ucap Shea pada Bryan.

Seketika Bryan tertawa. "Apa kamu lupa aku CEO Adion Company. Aku bisa membayar pengadilan, dan usahamu akan sia-sia saja." Senyum licik tergambar di wajah Bryan. Kuasanya bisa mengalahkan segalanya. Baginya hanya seorang Shea, dirinya bisa melawannya.

Mendengar ucapan Bryan, Shea hanya bisa membeku. Rasanya salah saat dirinya berurusan dengan seorang CEO perusahaan besar itu. Dan dirinya tidak akan pernah menang, saat kekuasaan berbicara.

Tanpa menjawab, Shea memilih untuk pergi meninggalkan apartemen Bryan. Berada di dalam neraka yang bernama apartemen, membuat dirinya benar-benar muak.

Bryan hanya bisa tersenyum, saat dirinya melihat Shea pergi begitu saja. Ancamannya, seketika membuat wanita itu tidak menjawabnya sama sekali.

.

.

.

.

Terimakasih sudah membaca

My Baby CEO

Jangan lupa berikan like kalian🥰

Dan masukkan novel My Baby CEO dalam rak buku mu, agar kalian selalu dapat notifikasi saat up bab baru☺️

.

.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Mom shea 🥹

2024-03-03

0

Diana diana

Diana diana

GK ad yg komenkah ?

2024-02-10

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

Bryan Casanova 🤔
seenknya aja Luh buka segel she🤔🤦☕
nti bucin Luh Lo 🤔

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Terpesona
2 Kejadian yang menyakitkan
3 Harapannya seketika hancur
4 Aku tidak akan menerimanya
5 Dia hamil?
6 Bukan aku yang menghamili
7 Aku tidak mau menikah dengannya
8 Tidak akan kalah
9 Dimana aku harus tanda tangan?
10 Pernikahan
11 Malam pertama
12 Aku harap dia mendengar
13 Makanan khusus ibu hamil
14 Berapa lama orang hamil?
15 Memotong
16 Kamu tidak pantas di sebut manusia
17 Menganggap Shea adik
18 CEO miskin!
19 Juga CEO bodoh!
20 Ini steak untukmu
21 Bolehkah aku iri?
22 Jika aku menyakitimu!
23 Sedekah pada orang miskin
24 Setengah sahamku
25 Sedang di uji
26 Sebuah ciuman
27 Satu, dua, tiga.... delapan.
28 Seksinya wanita hamil
29 Menantang Bryan
30 Senjata makan Tuan
31 Bayangan indah
32 Diamlah!
33 Mengobatinya aku bisa
34 Aku tidak akan pulang
35 Apa kamu mau bunuh diri?
36 Kenapa aku tidak ingat?
37 Tega sekali kamu
38 Aku akan memaafkanmu
39 Lebih mellow
40 Apa demammu sudah reda?
41 Apa benar aku jatuh cinta?
42 Seberapa paniknya aku.
43 Tempat bekal makan
44 Berhentilah membandingkan
45 Tembus pandang
46 Mengecek
47 Perhitungkan sejak awal
48 Kekaguman
49 Buatlah dia mencintaimu
50 Memberikan kesempatan
51 Kegiatan baru
52 Langkah pertama
53 Izinkan
54 Khawatir
55 Membuatmu terbiasa
56 Satu kecupan
57 Tidak akan membiarkan
58 Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59 Bertahan
60 Noda
61 Aku akan menghapusnya
62 Dimulai
63 Buku diary
64 Membuatnya sekali
65 Apa yang bisa di banggakan?
66 Memelukmu
67 Mencium
68 Juga merasakan
69 Tidak takut
70 Berkencan
71 Ada kamu
72 Nikmati kencan kita
73 Jangan ditutupi!
74 Jangan percaya!
75 Aku harus pergi
76 Berpamitan
77 Sayang
78 Rencana
79 Aku merindukanmu
80 Menarik
81 Kata dokter
82 Maafkan papa
83 Aku mencintaimu
84 Aku bisa jelaskan
85 Dimana Shea?
86 Sedang apa?
87 Parfum
88 Parfum lagi
89 CCTV
90 Serasa malam pertama
91 Terbawa suasana
92 Awal untuk kita
93 Hasil karya
94 Kegiatan baru
95 Dua sama
96 Tergila-gila
97 Syarat apa?
98 Alasan klasik
99 Istirahatlah!
100 Pertemuan Selly dan Regan
101 Merasakan apa yang aku rasakan
102 Baju apa ini?
103 Itu hanya sensasi saja
104 Aku percaya padamu
105 Klien khusus
106 Biarkan menjadi kejutan
107 Seberapa pertahanannya?
108 Membuatku selalu jatuh cinta
109 Bagaimana aku bisa marah
110 Sejojo (sejoli jomlo)
111 Seharian sibuk
112 Bekal
113 Meninjau proyek
114 Hanya pergi berdua?
115 Menyusul
116 Perutku teras kencang
117 Panik
118 Air mata
119 Keajaiban
120 Baby El
121 Baby CEO
122 Terima Kasih
123 Promo Novel
124 Novel Baru Labuhan Cinta
125 Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126 Promo Giveaway My Baby CEO
127 Info Novel
128 Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129 INFO
130 Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131 Bos Duda Kesayangan
132 Promo Novel Di NT
133 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Terpesona
2
Kejadian yang menyakitkan
3
Harapannya seketika hancur
4
Aku tidak akan menerimanya
5
Dia hamil?
6
Bukan aku yang menghamili
7
Aku tidak mau menikah dengannya
8
Tidak akan kalah
9
Dimana aku harus tanda tangan?
10
Pernikahan
11
Malam pertama
12
Aku harap dia mendengar
13
Makanan khusus ibu hamil
14
Berapa lama orang hamil?
15
Memotong
16
Kamu tidak pantas di sebut manusia
17
Menganggap Shea adik
18
CEO miskin!
19
Juga CEO bodoh!
20
Ini steak untukmu
21
Bolehkah aku iri?
22
Jika aku menyakitimu!
23
Sedekah pada orang miskin
24
Setengah sahamku
25
Sedang di uji
26
Sebuah ciuman
27
Satu, dua, tiga.... delapan.
28
Seksinya wanita hamil
29
Menantang Bryan
30
Senjata makan Tuan
31
Bayangan indah
32
Diamlah!
33
Mengobatinya aku bisa
34
Aku tidak akan pulang
35
Apa kamu mau bunuh diri?
36
Kenapa aku tidak ingat?
37
Tega sekali kamu
38
Aku akan memaafkanmu
39
Lebih mellow
40
Apa demammu sudah reda?
41
Apa benar aku jatuh cinta?
42
Seberapa paniknya aku.
43
Tempat bekal makan
44
Berhentilah membandingkan
45
Tembus pandang
46
Mengecek
47
Perhitungkan sejak awal
48
Kekaguman
49
Buatlah dia mencintaimu
50
Memberikan kesempatan
51
Kegiatan baru
52
Langkah pertama
53
Izinkan
54
Khawatir
55
Membuatmu terbiasa
56
Satu kecupan
57
Tidak akan membiarkan
58
Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59
Bertahan
60
Noda
61
Aku akan menghapusnya
62
Dimulai
63
Buku diary
64
Membuatnya sekali
65
Apa yang bisa di banggakan?
66
Memelukmu
67
Mencium
68
Juga merasakan
69
Tidak takut
70
Berkencan
71
Ada kamu
72
Nikmati kencan kita
73
Jangan ditutupi!
74
Jangan percaya!
75
Aku harus pergi
76
Berpamitan
77
Sayang
78
Rencana
79
Aku merindukanmu
80
Menarik
81
Kata dokter
82
Maafkan papa
83
Aku mencintaimu
84
Aku bisa jelaskan
85
Dimana Shea?
86
Sedang apa?
87
Parfum
88
Parfum lagi
89
CCTV
90
Serasa malam pertama
91
Terbawa suasana
92
Awal untuk kita
93
Hasil karya
94
Kegiatan baru
95
Dua sama
96
Tergila-gila
97
Syarat apa?
98
Alasan klasik
99
Istirahatlah!
100
Pertemuan Selly dan Regan
101
Merasakan apa yang aku rasakan
102
Baju apa ini?
103
Itu hanya sensasi saja
104
Aku percaya padamu
105
Klien khusus
106
Biarkan menjadi kejutan
107
Seberapa pertahanannya?
108
Membuatku selalu jatuh cinta
109
Bagaimana aku bisa marah
110
Sejojo (sejoli jomlo)
111
Seharian sibuk
112
Bekal
113
Meninjau proyek
114
Hanya pergi berdua?
115
Menyusul
116
Perutku teras kencang
117
Panik
118
Air mata
119
Keajaiban
120
Baby El
121
Baby CEO
122
Terima Kasih
123
Promo Novel
124
Novel Baru Labuhan Cinta
125
Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126
Promo Giveaway My Baby CEO
127
Info Novel
128
Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129
INFO
130
Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131
Bos Duda Kesayangan
132
Promo Novel Di NT
133
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!