Aku harap dia mendengar

"Kamu tega sekali menyuruhku pergi, kamu tahu ini sudah jam tiga pagi," ucap wanita itu pada Bryan.

Bryan yang baru saja menikmati pergulatan panjangnya, meminta wanitanya pergi. Bryan memang tidak terbiasa tidur dengan wanita yang menghabiskan malam dengannya.

Biasanya dia akan meminta wanitanya tidur di kamar sebelah. Tapi karena sekarang kamar itu di tempati oleh Shea, mau tidak mau Bryan harus mengusirnya. "Sudahlah, aku sudah membayarmu bukan, jadi jangan melakukan protes padaku."

Dengan kesal wanita itu berdiri dan berlalu membersihkan diri terlebih dahulu.

Sedangkan Bryan memakai celananya, dan memilih keluar kamar. Saat dia keluar dari kamar, dia melihat baju wanitanya tergeletak di lantai. Dia pun mengambilnya dan melemparnya ke kamar, tanpa tahu akan mendarat dimana baju itu.

Langkah Bryan dia lanjutkan untuk ke dapur. Tapi entah kenapa, matanya menoleh sejenak pada pintu kamar Shea yang tertutup rapat. Tapi buru-buru dia beralih, melanjutkan langkahnya.

Tenggorkannya yang haus, membuatnya ingin segera dia redakan dengan segelas air dingin.

Membuka lemari pendingin, Bryan mengambil soft drink di dalam lemari pendingin.

Berniat untuk menuju sofa, mata Bryan melihat gelas tergeletak di wastafel. Dan Bryan tahu bahwa Shea belum lama bangun untuk minum. "Aku harap dia mendengar desahan tadi," gumamnya dengan senyum terangkat sedikit.

Saat Bryan duduk di sofa, dia melihat wanitanya sudah rapi dan bersiap untuk pergi dari apartemennya. "Itu uangmu, dan jangan berharap aku memanggilmu kembali," ucapnya pada Bryan.

"Apa seburuk itu pelayanku?" tanya wanita itu pada Bryan.

"Aku tidak suka wanita banyak bicara, pergilah," ucap Bryan seraya memberikan isyarat dengan tangan untuk wanita itu pergi.

Wanita itu pun pergi begitu saja, setelah Bryan mengusirnya.

Bryan mengusap wajahnya kasar. Sudah sebulan ini, dirinya tidak bisa bergairah seperti biasanya. Entah apa yang di rasanya, tapi kenikmatan-nikmatan itu hilang begitu saja.

Pikirnya mungkin karena selama di luar negeri perkerjaanya begitu banyak, hingga membuatnya begitu lelah. Dan tadi, dia pikir dia bisa melegakan kekesalannya pada pernikahannya, dengan memanggil wanitanya untuk melayani. Tapi nihil, bukan dia yang terpuaskan, justru wanita itu yang terpuaskan.

Rasa kantuk yang masih menderanya, membuat Bryan akhirnya memejamkan matanya di atas sofa. Lelahnya masih menyelimuti dirinya, setelah berusaha melakukan permainan panasnya.

**

Bryan mengerjap saat mendengar suara bel apartemennya tanpa henti berbunyi. Bryan membuka matanya dan menurunkan kakinya. Melangkah menuju pintu, Bryan berniat membuka pintu. Rasanya Bryan benar-benar kesal, saat ada yang datang pagi-pagi ke apartemennya.

"Siapa kamu?" tanya Bryan yang melihat wanita di depan apartemennya. Pikir Bryan apa mungkin dia salah satu wanitanya.

"Chika kamu sudah datang," ucap Shea yang keluar dari kamar.

Chika yang di minta Shea untuk datang ke apartemen, di buat kaget saat mendapati pria dengan dada terbuka membuka pintu. Sebagai wanita normal, melihat perut kotak-kotak bak roti sobek milik pria itu, Chika tercengang.

Tapi belum usai dirinya melihat pria dengan dada terbuka di depannya. Dia melihat temannya dengan ligerie kimono nampak seksi di tubuh Shea. Chika bisa menduga, bahwa Shea dan pria itu baru saja melakukan malam panas.

"Iya, aku mengantarkan baju pesananmu," ucap Chika terbata

"Terimakasih, ayo masuk dulu, aku akan menganti pakaian, dan setelah itu kita bisa berangkat ke kantor bersama." Shea langsung melangkah menghampiri Chika, dan menarik lembut tangan Chika untuk masuk ke dalam apartemennya.

Shea sama sekali tidak memperdulikan Bryan yang masih di depan pintu. Dirinya berlalu begitu saja, membawa Chika untuk masuk ke dalam apartemen.

"Tunggulah disini." Shea meminta Chika untuk duduk di sofa ruang tamu, dan berlalu ke kamarnya membawa baju yang di berikan Chika.

Bryan masih berdiri di depan pintu. Dia hanya mengelang saat Shea dengan seenaknya memberikan izin temannya masuk ke dalam apartemennya, tanpa meminta izin padanya terlebih dahulu.

Bukan hanya itu yang menjadi fokus Bryan. Tapi tubuh Shea yang mengenakan ligerie kimono tampak seksi, walaupun tertutup sedikit. Bryan pikir Shea tidak akan memakai pakaiaan yang ada di lemarinya, tapi di luar dugaanya, Shea memakainya.

Bryan menutup pintu dan berlalu masuk ke dalam kamarnya. Dia pun juga harus bersiap ke kantor.

Shea yang sudah selesai bersiap keluar menemui Chika. "Kamu mau minum apa?" tanya Shea pada Chika.

Dalam hati Chika masih banyak pertanyaan yang harus Shea jelaskan. Chika mengenal Shea cukup lama, dan baru pertama kali Chika melihat pria yang bersama dengan Shea. Di tambah lagi Shea tinggal bersama pria itu, Chika menaruh banyak pertanyaan dalam benaknya.

"Jangan menatapku seperti itu," ucap Shea yang melihat kebingungan dari pandangan Chika.

"Aku masih tidak mengerti apa yang terjadi padamu." Chika menatap dalam pada Shea.

"Aku akan menceritakan nanti," ucap Shea. "Sekarang katakan apa kamu mau minum?" tanya Shea kembali.

"Tidak, sebaiknya kita berangkat saja. Aku merasa tidak nyaman bertemu dengan pria kekasihmu itu," ucap Chika.

Shea membenarkan ucapan Chika. Dirinya juga sangat malas harus bertemu dengan Bryan lagi. "Oke kita berangkat saja," ucapnya pada Chika.

Shea pun melangkah keluar bersama Chika menuju ke kantornya. Dengan menaiki bus, Shea dan Chika menuju ke kantornya.

"Ayo jelaskan semuanya," ucap Chika yang begitu penasaran.

"Apa kamu mau aku menjelaskan di jalan seperti ini?" tanya Shea kesal, saat dirinya berada di jalan menuju ke kantornya dari halte bus.

"Menyebalkan sekali, lalu kapan kamu akan menjelaskan?"

"Nanti pulang kerja, sekalian aku akan mengambil baju ke rumah," ucpa Shea. "Kamu mau kan menemani aku mengambil baju ke rumah?" Shea menatap penuh permohonan pada Chika.

"Iya."

"Terimakasih," ucap Shea seraya memeluk Chika.

Sesampainya di kantor, Shea berpisah dengan Chika, karena ruangan Shea berada dia atas ruangan Chika.

Saat sampai di meja kerjanya, Shea langsung membuka bekal roti yang di belinya tadi di supermarket di jalan. Dirinya yang tidak sempat sarapan di apartemen, harus menyempatkan diri untuk makan sebelum berkerja. Untung saja di supermarket tadi, ada susu ibu hamil yang langsung minum, jadi Shea tidak susah-susah untuk membuatnya.

"Ehmmm..."

Terdengar suara berdehem, yang seketika membuat Shea menengadah. Shea menelan salivanya kasar, saat yang di lihatnya adalah Regan. "Pagi, Pak," sapa Shea setelah menelan roti di mulutnya.

Regan yang baru saja datang melihat Shea sedang asik duduk dan memakan sesuatu. Shea yang asik, tidak memperdulikan dirinya yang datang sama sekali. "Pagi," sapa Regan.

"Kenapa kamu sudah masuk kerja?" tanya Regan yang melihat Shea sudah berkerja pasca pernikahannya.

"Memangnya kenapa saya tidak masuk kerja, Pak?" tanya Shea polos pada Regan.

Regan baru menyadari, bahwa pernikahan Shea dan Bryan tak seutuhnya seperti pernikahannya dengan Selly. Jika dulu dirinya dan Selly menghabiskan waktu untuk berdua setelah menikah, Shea tidak akan melakukannya dengan Bryan, mengingat pernikahan mereka hanya pernikahan kontrak.

"Lanjutkan makanmu, dan bacakan jadwalku setelah ini," ucap Regan pada Shea. Regan pun melangkah menuju ke ruangannya.

Shea benar-benar malu, saat ketahuan sedang makan oleh Regan. Walaupun jam berkerja belum di mulai. Tapi jika Regan sudah datang, bagi Shea jam kerjanya telah di mulai sejak itu.

.

.

.

.

.

Jangan lupa like🥰

Like kalian itu berarti banget buat aku, karena buat aku semangat.

Terpopuler

Comments

Modish Line

Modish Line

Bryan menjijikkan bgt

2024-03-11

0

aniya_kim

aniya_kim

Rasakan !!!!! HUAHAHAHAHHA
sumpaiiiin bucin .. EH!! On The Way Bucin Shea .. harus disiksa dikit nich MC laki-lakinya biar kapok😌😅

2023-07-15

1

aniya_kim

aniya_kim

OMG Bryan .. puaaaaaaraaaahh

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Terpesona
2 Kejadian yang menyakitkan
3 Harapannya seketika hancur
4 Aku tidak akan menerimanya
5 Dia hamil?
6 Bukan aku yang menghamili
7 Aku tidak mau menikah dengannya
8 Tidak akan kalah
9 Dimana aku harus tanda tangan?
10 Pernikahan
11 Malam pertama
12 Aku harap dia mendengar
13 Makanan khusus ibu hamil
14 Berapa lama orang hamil?
15 Memotong
16 Kamu tidak pantas di sebut manusia
17 Menganggap Shea adik
18 CEO miskin!
19 Juga CEO bodoh!
20 Ini steak untukmu
21 Bolehkah aku iri?
22 Jika aku menyakitimu!
23 Sedekah pada orang miskin
24 Setengah sahamku
25 Sedang di uji
26 Sebuah ciuman
27 Satu, dua, tiga.... delapan.
28 Seksinya wanita hamil
29 Menantang Bryan
30 Senjata makan Tuan
31 Bayangan indah
32 Diamlah!
33 Mengobatinya aku bisa
34 Aku tidak akan pulang
35 Apa kamu mau bunuh diri?
36 Kenapa aku tidak ingat?
37 Tega sekali kamu
38 Aku akan memaafkanmu
39 Lebih mellow
40 Apa demammu sudah reda?
41 Apa benar aku jatuh cinta?
42 Seberapa paniknya aku.
43 Tempat bekal makan
44 Berhentilah membandingkan
45 Tembus pandang
46 Mengecek
47 Perhitungkan sejak awal
48 Kekaguman
49 Buatlah dia mencintaimu
50 Memberikan kesempatan
51 Kegiatan baru
52 Langkah pertama
53 Izinkan
54 Khawatir
55 Membuatmu terbiasa
56 Satu kecupan
57 Tidak akan membiarkan
58 Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59 Bertahan
60 Noda
61 Aku akan menghapusnya
62 Dimulai
63 Buku diary
64 Membuatnya sekali
65 Apa yang bisa di banggakan?
66 Memelukmu
67 Mencium
68 Juga merasakan
69 Tidak takut
70 Berkencan
71 Ada kamu
72 Nikmati kencan kita
73 Jangan ditutupi!
74 Jangan percaya!
75 Aku harus pergi
76 Berpamitan
77 Sayang
78 Rencana
79 Aku merindukanmu
80 Menarik
81 Kata dokter
82 Maafkan papa
83 Aku mencintaimu
84 Aku bisa jelaskan
85 Dimana Shea?
86 Sedang apa?
87 Parfum
88 Parfum lagi
89 CCTV
90 Serasa malam pertama
91 Terbawa suasana
92 Awal untuk kita
93 Hasil karya
94 Kegiatan baru
95 Dua sama
96 Tergila-gila
97 Syarat apa?
98 Alasan klasik
99 Istirahatlah!
100 Pertemuan Selly dan Regan
101 Merasakan apa yang aku rasakan
102 Baju apa ini?
103 Itu hanya sensasi saja
104 Aku percaya padamu
105 Klien khusus
106 Biarkan menjadi kejutan
107 Seberapa pertahanannya?
108 Membuatku selalu jatuh cinta
109 Bagaimana aku bisa marah
110 Sejojo (sejoli jomlo)
111 Seharian sibuk
112 Bekal
113 Meninjau proyek
114 Hanya pergi berdua?
115 Menyusul
116 Perutku teras kencang
117 Panik
118 Air mata
119 Keajaiban
120 Baby El
121 Baby CEO
122 Terima Kasih
123 Promo Novel
124 Novel Baru Labuhan Cinta
125 Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126 Promo Giveaway My Baby CEO
127 Info Novel
128 Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129 INFO
130 Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131 Bos Duda Kesayangan
132 Promo Novel Di NT
133 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Terpesona
2
Kejadian yang menyakitkan
3
Harapannya seketika hancur
4
Aku tidak akan menerimanya
5
Dia hamil?
6
Bukan aku yang menghamili
7
Aku tidak mau menikah dengannya
8
Tidak akan kalah
9
Dimana aku harus tanda tangan?
10
Pernikahan
11
Malam pertama
12
Aku harap dia mendengar
13
Makanan khusus ibu hamil
14
Berapa lama orang hamil?
15
Memotong
16
Kamu tidak pantas di sebut manusia
17
Menganggap Shea adik
18
CEO miskin!
19
Juga CEO bodoh!
20
Ini steak untukmu
21
Bolehkah aku iri?
22
Jika aku menyakitimu!
23
Sedekah pada orang miskin
24
Setengah sahamku
25
Sedang di uji
26
Sebuah ciuman
27
Satu, dua, tiga.... delapan.
28
Seksinya wanita hamil
29
Menantang Bryan
30
Senjata makan Tuan
31
Bayangan indah
32
Diamlah!
33
Mengobatinya aku bisa
34
Aku tidak akan pulang
35
Apa kamu mau bunuh diri?
36
Kenapa aku tidak ingat?
37
Tega sekali kamu
38
Aku akan memaafkanmu
39
Lebih mellow
40
Apa demammu sudah reda?
41
Apa benar aku jatuh cinta?
42
Seberapa paniknya aku.
43
Tempat bekal makan
44
Berhentilah membandingkan
45
Tembus pandang
46
Mengecek
47
Perhitungkan sejak awal
48
Kekaguman
49
Buatlah dia mencintaimu
50
Memberikan kesempatan
51
Kegiatan baru
52
Langkah pertama
53
Izinkan
54
Khawatir
55
Membuatmu terbiasa
56
Satu kecupan
57
Tidak akan membiarkan
58
Apa aku benar-benar jatuh cinta?
59
Bertahan
60
Noda
61
Aku akan menghapusnya
62
Dimulai
63
Buku diary
64
Membuatnya sekali
65
Apa yang bisa di banggakan?
66
Memelukmu
67
Mencium
68
Juga merasakan
69
Tidak takut
70
Berkencan
71
Ada kamu
72
Nikmati kencan kita
73
Jangan ditutupi!
74
Jangan percaya!
75
Aku harus pergi
76
Berpamitan
77
Sayang
78
Rencana
79
Aku merindukanmu
80
Menarik
81
Kata dokter
82
Maafkan papa
83
Aku mencintaimu
84
Aku bisa jelaskan
85
Dimana Shea?
86
Sedang apa?
87
Parfum
88
Parfum lagi
89
CCTV
90
Serasa malam pertama
91
Terbawa suasana
92
Awal untuk kita
93
Hasil karya
94
Kegiatan baru
95
Dua sama
96
Tergila-gila
97
Syarat apa?
98
Alasan klasik
99
Istirahatlah!
100
Pertemuan Selly dan Regan
101
Merasakan apa yang aku rasakan
102
Baju apa ini?
103
Itu hanya sensasi saja
104
Aku percaya padamu
105
Klien khusus
106
Biarkan menjadi kejutan
107
Seberapa pertahanannya?
108
Membuatku selalu jatuh cinta
109
Bagaimana aku bisa marah
110
Sejojo (sejoli jomlo)
111
Seharian sibuk
112
Bekal
113
Meninjau proyek
114
Hanya pergi berdua?
115
Menyusul
116
Perutku teras kencang
117
Panik
118
Air mata
119
Keajaiban
120
Baby El
121
Baby CEO
122
Terima Kasih
123
Promo Novel
124
Novel Baru Labuhan Cinta
125
Pengumuman Pre Order novel cetak My Baby CEO
126
Promo Giveaway My Baby CEO
127
Info Novel
128
Novel Baru Rilis Di Noveltoon
129
INFO
130
Rilis Cetak Terjebak Cinta Majikan
131
Bos Duda Kesayangan
132
Promo Novel Di NT
133
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!