PLAKKKK...
Suara tamparan terdengar begitu nyaring hingga membuat suasana toko yang awalnya ramai mendadak sepi.
Pipi kiri xin xin terasa berdenyut,tubuh xin xin terasa seperti dibakar begitu panas. Dari ia kecil tak pernah ada yang menamparnya bahkan kedua orang tua xin xin dimasa lalu (masa depan ).
Namun gadis kecil didepannya itu berani menpar bahkan mendorong tubuh xin xin hingga jatuh diatas lantai kayu yang tak bisa dibilang halus.
Xin xin mengeluarka aura pembunuhnya ia tak akan pernah tenang sebelum gadis kecil didepannya itu menderita.
Sedangkan semua orang dan gadis kecil itu sendiri merasa merinding karena aura yang dikeluarkan gadis kecil yang tengah terduduk diatas lantai.
Xin xin berdiri lalu menatap tajam kearah gadis kecil itu. Sedangkan yang ditatap walau takut namun ia mengingat posisinya dan kembali menjadi angkuh walau hatinya sedikit was was.
Xin xin berjalan pelan kearah hadis kecil itu,gadis itu walau takut tetap menjaga keangkuhannya.
"Ka..ka.kau mau apa ?, jangan mendekat
..aku bilang jangan mendekat..apa .apa kau tak tau diriku adalah anak kesayanggan dari perdana mentri zu. Mentri perbatasan yang terhormat". Jelas gadis kecil yang ternyata anak dari perdana mentri zu. Zu wei wei, nama gadis itu.
Gadis yang selalu sombong akan kekuasa ayahnya yang bisa dibilang lumayan tinggi dari perdana mentri lainnya. Dari mana xin xin tau tentu saja dari bisikan bisika para pelayan dikediamannya yang hanya mendengar rumor jalanan tapi langsung menyebar seantero kediaman miliknya.
Heh... xin xin mendengus dingin. Dan setelah sampai didepan gadis itu langsung saja xin xin menarik ramput hitam panjang milik zu wei wei dan membantingnya kelantai. Bisa dibayangin kepala wei wei yang dibanting.
Darah merembes dari kening dan pelipis wei wei. Wei wei hanya menangis karena merasakan sakit yang amat luar biasa pada kepalanya.
"Kau hanya anak dari mentri perbatasan sudah sombong,kalau kau mau ayahku bisa membantai seluruh keluargamu dalam semalam,itupun jika aku mengatakan padanya bahwa anak dari perdana mentri telah melukai ANAK KESAYANGAN JENDRAL BESAR LI". Ucal xin xin sambil menekan kata kata terakhirnya.
Setelahnya xin xin langsung melepas cengkraman tangannya dari rambut milik wei wei yang sudah tak berbentuk lagi. Xin xin menendang perut wei wei hingga wei wei terbang dan menabrak keluar dan menyebabkan pintu itu rusak. Bisa bayangin dongs betapa kuatnya tendangan maut milik xin xin.
Xin xin hanya menatap datar tubuh wei wei yang berada diluar toko lalu perajutir yang ditugaskan huangzen untuk mengikutinya hanya menganga melihat kesadisan tuannya.
Xin xin yang melirik para prajurit pilihan kakanya hanya menahan tawa. Melihat wajah bodoh mareka semua. Setelah na xin xin menyelinap mencari jalan keluar dari arah pintu belakang agar para suruhan kakak laki lakinya tak ada yang tau. Namun sebelumnya xin xin menyempatkan menaruh 2 keping emas diatas meja tempat kain yang mau dibeli xin xin tadi. Uang ganti rugi gitu pikir xin xin.
Setelah berhasil keluar dari toko xin xin segera pergi entah kemana yang terpenting ia bebas dari pengawal kakanya.
Setelah beberpa menit semua orang yang ada ditoko kembali sadar dengan wei wei yang sudah dibawa oleh pengawal dari kediamannya. Lalu semua pengawal xin xin bingung mencari nonanya yang dimana xin xin sedang berjalan jalan hingga sudah sampai kepinggir hutan.
Karena penasaran hutan jaman dulu seperti apa xin xin hanya masuk tanpa rasa takut sekalipun. Dulu saat masih didunia moderen xin xin sangat jarang bahkan tak pernah melihat hutan yang masih bersih,karena pasti akan ada penebangan liat ataupun sampah yang menumpuk membuat hutan menjadi tak indah dan asri. Namun disini hutan sangat indah dan bahkan sanat asri. Tak ada polusi sama sekali kecuali.
Orang orang yang sedang berkelahi didepannya sekarang. Xin xin melihat sekitar ada 10 orang berpakaian hitam mengelilingi seorang pemuda seumuran kakanya dengan pakaian yang sudah tak bisa dibilang layak untuk dipakai karena banyak nya sobekan dimanaa mana, mungkin karena beberapa kali terkena sayatan pedanga.
Karena merasa terhibur xin xin dengan santainya menaiki pohon lalu menontong pertaunga dari atas pohon tanpa berniat membantu.
Setelah beberapa lama akhirnya pemuda yang sendirian itu dapat mengalahkan 10 orang berpakaian hitam dan membuat mayat mayat berserakan dimana mana. Baru saja ingin pergi namun pemuda itu jatuh disaat langkah ke enamnya.
Xin xin yang 'sedikit'iba akhirnya turun dan berjalan kearah pemuda tersebut. Xin xin berjongkok dihadapan pemuda yang masih menjaga kesadarannya.
"Oh ku pikir kau sudah mati,hmm mau ku obati atau ku tinggal ?". Tanya xin xin dengan raut wajah menawar.
Pemuda itu hanya menatap datar kearah xin xin." Hei aku bertanya,lagi pula kau kelihatan lumayan tampan dan pasrinya kaya, aku sebenarnya nya bukan orang yang miskin namun kau tau ada barang ada uang,ada pengobatan ada imbalan, bagaimana". Jelas xin xin lagi.
Namun pemuda itu hanya diam. Karsna tak mendapatkan jawaban xin xin menjadi kesal. Namun xin xin tetap membantu pemuda tersebut.
"Awas aja lu sembuh gua sembelih pala lu,orang nanya wong dijawab ini malah diem situ bisu ato apa sih ?". Karena kesal xin xin tanpa sadar mengeluarkan amarahnya dengan bahasa moderennya yang membuat pemuda yang ditolongnya menyeritkan kening karena tak mengerti bahasa alien mana yang digunakan oleh gadis penolongnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya pemuda itu sinis karena tak suka tubuhnya disentuh. Apalagi benda pusakanya yang hampir terkena lengan xin xin.
"Tentu saja uang,kau pikir pengonbatan ku itu gratis..maaf sekali dari awal aku sudah bilang obat itu mahal". Jelas xin xin hingga ia mendapatkan kantung kecil nanmun lumayan berat.
"Wahhh tak sia sia aku menolongmu,ternyata uangmu cukup lumayan". Puji xin xin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Kimie Meonk
itu Xin Xin mo nolongin tpi malak dulu🤣🤣🤣🤭
2021-10-04
0
maestuti dewi saraswati
xin xin memang bar bar
2021-09-15
0
@missy22q
itu bukan nolong neng, tapi ngerampok
2021-08-23
1