Mati?

"Apa membunuhku ?, tapi aku kan tidak bersalah jadi kau tidak bisa membunuhku". Ucap xin xin dengan mata berair seperti kucing yang sedang menginginkan mainan.

"Hah kau bilang tak bersalah ?, lalu bagaimana dengan bawahanku yang sudah kau bunuh semua ?. Ucap danil.

"Mareka semua yang duluan jadi aku tak bersalah mareka yang bersalah jadi kau tibak bisa membunuhku". Jelas xin xin lagi dengan wajah imutnya yang bila orang lain melihat akan merasa gemas namun berbeda dengan anggota pasukan xin xin mareka malah merasa akan ada kejadian yang mengerikan karena biasanya kalau nonanya itu ( xin xin) menunjukan wajah imutnya berarti akan ada pembunuha yang mengerikan.

"Bunuh dia ". Ucap xin xin lagi dengan nada dingin dan mata yang menunjukan rasa pembunuh yang tinggi seperti pysikopat yang menunggu korbannya lalu akan memotong tubuh korbannya lalu menyimpan beberapa bagian tubuh untuk ia koleksi.

Kelompok xin xin ssgera mengepung danil disegala sisi,namun orang yang sedang dikepung hanya diam tak berkutik seperti tak akan terjadi apa apa.

Namun siapa sangaka rencana danil sungguh licik dan xin xin bahkan tak tau bahwa dimana ia berada atau lantai tempat xin xin berada ada bom yang akan meledak bila danil menekan tombol yang ada ditangan kananya.

Karena geram rencana awal danil dan bawahan yang telah dibunuh oleh gadis yang dijuluki 'scorpion' ia dengan sengaja mengangkat tangan kananya lalu mengarahkan kearah xin xin dan menekannya.

Dan BOMMMMM !!! ledakan keras terjadi namun tak memebuat banyak korban karena bom itu sebenarnya hanya bom kecil seukuran kepalan anak kecik 2 tahun ,namun walau begitu ledakan nya lumayan membuat beberapa pasuka xin xin terhempas lumayan jauh.

Xin xin yang berada tepat didekat bom tersebut membuat tubuhnya terhempas kencang dan membuat beberapa bagian tubuhnya terluka cukup dalam. Setelah terhempas dan terjatuh dilantai yang lumayan jauh namu sebelum ia menutup mata ia masih bisa mengangkat pistol lalu mengarahkan tepat kearah jantung danil dan.

DORR !! DORR !!

dua tembakan tepat mengarah kearah jantung danil dan membuat danil jatuh dengan darah yang mengalir dari dadanya.

Ohkk...ohkk..

Xin xin batuk hingga mengeluarkan darah.

Anggota xin xin yang melihat tuan mareka terluka segera bergegas menuju xin xin sambil menolong ringan dan sampai akhirnya alex salah satu ketua selain xin xin dan cristina memangku kepala tuannya lalu menangis.

"Nona...hiks...hiks kumohon bertahan sebentar lagi cristina dan bantuan pertolongan akan datang". Ucap alex sambil menghapus bekas darah diwajah xin xin dengan lembut entah itu darah xin xin atau darah orang lain alex tak peduli.

" hah..alex...bawa ..tubuhku ke..orang tua ..dan...bilang pada mareka..aku..sangat..men..nyayangi..mareka..dan kau ..kau harus menjadi ...ketua yang bijak..ok.". Ucap xin xin terbata bata.

"Tidak nona kau harus bertahan aku mohon,aku mohon bertahan". Mohon alex dengan tangisan yang tak berhenti.

"Hei.. laki..laki tak..boleh meng..is kau ..harus .jadi...kuat". Ucap xin xin lalu tersenyum hangat dan perlahan menutup matanya.

"TIDAK...TIDAK..TIDAK..NONA...NONA..BANGUN...NONA AKU MOHON BANGUN..HAAAAAAA nona aku mohon bangun hiks hiks hikss". Teriak alex maupun anggota lainnya.

Namun apa tubuh xin xin telah menjadi kaku dan dingin benar benar raga tanpa jiwa.

《《《《《《《《《《《《《《《《《《

Dilain waktu maupun tempat seorang gadik kecil berumur 16 tahun termenung jembatan melengkung yang dimana dibawah jembatan itu terdapat sungai jernih yang dimana terlihat dangakal namun sangat dalam. Gadis itu melihat mearah sungai lalu menongak kearah langit malam yang indah namun dadi mata gadis tersebut mengalir sungai kecil yang bila dilihat akan menimbuklan rasa iba.