Setelah bersiap siap, xin xin dan yang lainnya pergi keluar kediaman,sebelumnya ning mei mengatakan bahwa nanti siang akan pertemuan dan diinya harus hadir disana.
Menatari sudah menampakan dirinya,pagi itu xin xin langsung menyuruh semua bawahannya untuk lari mengelilingi lapangan,wajahnya yang tegas membuat bawahan merasa sedikit takut,setelah semua bawahan nya lari xin xin hanya duduk sambil merencanakan pelatihan selanjutnya,dalam pikiran.
Semua bawahan telah mencapai batas mareka,bagaimana tidak walau halaman teratai tidak terlalu luas sekitar empat area,namun mareka berlari hingga 50 putaran.
Xin xin hanya menatap datar pada semua bawahannya tanpa ada rasa iba sedikitpun,lalu setelahnya xin xin berdiri dari peristirahatannya menuju kebawahannya yang tengah duduk dan juga ada yang terlentang karena kelelahan.
"Hmm..baru 50 kali putaran sudah lelah ,kalian tak tau aku bahkan harus keliling lapangan yang luasnya dua kali lebih luas dari kediaman teratai sambil membawa beban seberat lima kilogram disetiap kaki dan tangan ku". Ucap xin xin datar,namun ia tak berbohong dulu saat pertama kali ia mengikuti pelatihan bersama kakeknya ia bahkan lebih disiksa.
Xin xin mengenal dunia pembunuh dari kakek nya yang adalah seorang mantan jendral dicamp militer negara asli kakeknya yakni , china.
Dulu xin xin mengira kalau pelatihan yang diberikan kakeknya hanya untuk pelindunga diri saja namun siapa sangka ia malah mejerumuskan kemampuan nya kearah pembunuh bayaran.
Setelah berucap seperti itu xin xin pergi meninggalkan mareka yang diam dan menunduk.
Xin xin yang pergi dari halamannya sebenarnya tak marah ataupun kecewa ia hanya ingin memberi semangat namun dengan caranya sendiri.
Setelah xin xin pergi, tekat semua bawahan termasuk ning mei bertambah mareka semua berdiri lalu memulai agi latihan mareka yakni lari dengan semangat walau kaki mareka semua sudah tak terasa.
Sedangkan xin xin malah sedang berada didapur dan ingin menyiapkan makanan dan minuman yang segar untuk semua bawahanya,banyak pelayan maupun juru masak yang ingin membantu namun xin xin tolak dengan halus.
Setelah beberapa lama bergulat dengan alat maupun bahan bahan masakan xin xin akhirnya selesai lalu meminta tolong pada pelayan lainnya untuk membawa sema makanan buatannya ke kediamannya.
Semua pelayan maupun prajurit yang mencium aroma masakan buatan xin xin menjadi tergiur.
Setelah sampai dan menaji semua makanan diatas meja dekat kolam,xin xin masih belum melihat semua buawahannya yang dia tebak sedang melanjutkan latihannya.
Tak sengaa mata xin xin melihat ning mei yang sudah hampir mati tak bernafas karena kelelahan.
"Ning mei kemari ". Panggil xin xin
Ning mei yang mendengar junjungnya memanggil dengan dengan sisa tenaga ia menuju junjungnya.
"Ahhh.dahhh..ap..pahhh..no..nahhhh". Ucap ning mei serak sekaligus sesak karena mengelilingi lapangan entah sudah yang keberapa kali.
Xin xin yangg meihat pun hanya terkekeh." Ayu istirahat sudak ku siap kan makanan dan minumannya". Ucap xin xin sambil membantu ning mei menaiki tempatnya. Xin xin sengaja membuat tempat seperti orang yang sedang piknik,karena meja tempat makanan xin xin sudah full dengan masakan yang xin xin buat jadi xin xin berniat untuk mengambil alas seperti selimut namun tebal.
Ning mei duduk disebelah junjungnya dengan ragu,setelah beberapa menit satu persatu bawahannya datang lalu menuju kearah tuannya dan xin xin menyuruh mareka semua duduk diatas alas dan setelah semua berkumpul xin xin segera menyajika makanan yang ada diatas meja keatas karpet,mareka membentuk lingkaran dengan berbagai hidangan makanan ditengahnya.
"Selamat makan". Ucap xin xin lalu memakan hidangan buatannya yang baginya sangat enak,jangan remehkan seorang pengusaha dalam hal memasak,bahkan restauran buatannya sangat laris manis dikalangan menengah maupun atas.
Yang lainnya pun ikut menyusul tuannya makan.
"Mmnn ini makanan terenak yang pernah ku makan". Ucap ling ni
" betul ini benar benar enak". Balas lin yu sambil mengunyah daging dimulutnya.
"Daging nya sungguh membuat mulut ku tak berhenti mengunyah". Ucap lang han dengan mata berbinar.
"Tak hanya daging sayuran ini pun terasa enak apa lagi bumbunya yang melimpah membuat cita rasanya lebih enak." Ucap wei li sambil mengunyah sayur tumis.
Yang lain hanya mengangguk sambil memakan makanan dengan cepat takut makanan enak itu habis dimakan rekan yang lain.
Xin xin hanya tersenyum kecil. "Mnnn nona boleh kah aku bertanya ?". Tanya ning mei ragu.
Xin xin mengangguk." Kenapa pakai meminta izin kalau mau tanya ya tanya saja". Ucap xin xin lembut.
"Mmnn nubi tak pernah melihat masakan ini selama nubi berada dikediaman li,lalu apa nona memesan masakan ini dari luar ?". Tanya ning mei.
Xin xin menggeleng." Ini masakan ku". Ucap xin xin.
Yang lain melongo,apa ?? Masakan buatan tuan mareka ?. Setelah mendengar semua lantas menurun kan mangkuk nasi mareka.
"Hei kenapa ayo lanjutkan makan kalian,aku sudah susah payah memasak demi kalian, awas jika makananya tak habis aku akan memarahi kalian semua". Ucap xin xin tegas namun masih ada nada lembuat didalamnya.
"Nona,,, selama ini aku tak pernah mendengar maupun melihat ada seorang tuan yang mau memasak demi bawahannya,dan tuan melakukannya aku akan sangat beruntung memiliki tuan seperti mu,aku akan terus setia bersamamu walau nyawaku taruhannya,bahkan jika ada kehidupan lainnya aku akan terus bersama mu nona". Ucap Tian lu.
Semua bersujut didepan xin xin dan mengucapkan terima kasih.
Xin xin hanya tersenyum." Kalian tau terkadang kehidupan tak harus sama,jika memang ada kehidupan lainnya aku berharap kalian semua menjalani kehidupan yang baik,dan tak akan menjadi bawahan ku lagi. Aku akan lebih senang jika kalian mempunyai kehidupan kalian sendiri tanpa ada rasa hormat". Ucap xin xin lembut.
Semua masih bersujut namun dengan air mata yang mengalir mendengar perkataan tuannya. Bahkan jika mareka nanti menjadi budak dikehidupan lainnya mareka berharap akan bertemu dengan malaikan nya kembali ( xin xin ).
"Hah hei ayo bangun ini hanya maknan, ayo cepat bangun dan habiskan semuanya jika tidak aku akan marah pada kalain semuannya". Ucap xin xin marah namun bagi bawahannya terdengar lembut.
Semua makan dengan senang tanpa ada gangguan. Setelah makan mareka disuruh beristirahat untuk latihan esok harinya.
Hari sudah menjelang sore xin xin merasa sedikit bosan jadi ia akan memutuskan untuk berjalan jalan.
" mmnn gue izin dulu ya ama ortu ?, tapi tu orang tua ada dimiana ye". Ucap xin xin dengan bahasa sehari harinya dikehidupan pertamanya.
Setelah mencari dan lelah tanpa sengaja ia melihat seorang perajurit sedang berlatih,karena lelah xin xin pun menuju kearah prajurit tersebut,namun tinggal beberapa langkah meuju prajurit tersebut, sebuah pedang menyentuh leher xin xin untung saja xin xin siaga jadi ia tak terkena tebasan prajurit tersebut.
"Siapa kau ??". Tanya perajurit tersebut sambil menatap tajam kearah xin xin
"Aku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
widyamon
akuuu
2020-10-21
1