Imprisoned

Aku menatap nanar pria yang sedang melihat kepergian Alfred saat itu. Anehnya, aku tidak setakut dulu saat menghadapinya, tapi jantungku berdegup kencang hanya dengan melihatnya saja. Aku meremas jubah yang membalut tubuhku, berusaha menenangkan suara jantungku yang hampir terdengar olehnya.

"Apa hubunganmu dengan Sir Winterson?"

Nox pasti melihat Alfred memelukku. Apa yang harus kukatakan padanya? Dia marah? Dia seperti sedang diinterogasi seorang kekasih. Tidak, aku tidak boleh mengatakan kalau dia adalah mantanku.

"Itu... Sir Winterson pernah beberapa kali ke Morrac untuk sebuah penelitian."

"Aku tidak suka melihatmu berkeliaran di sini. Kupastikan besok kau tidak akan bisa keluar dari kamarmu lagi."

Aku bisa melihat kemarahan pada sorot matanya. Terakhir kali aku melihatnya begini, dia mengirimku ke kamarku dengan magisnya. Aku langsung meraih tangannya tanpa berpikir dia akan melukaiku.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak sengaja bertemu dengannya, sebenarnya saya ke sini ingin menemui Anda. Saya benar-benar tidak bisa tidur jika tidak melihat..."

Aku terdengar seperti seseorang yang begitu menginginkannya. Astaga, apa yang kulakukan? Aku bahkan menaruh tangannya ke pipiku. Entahlah, aku rasa aku sedang mabuk sekarang.

Dia langsung mencengkeram wajahku dengan tangannya tadi. Dia seperti mencekikku. Aku tersenyum seraya mengelus wajahnya perlahan, "Yang Mulia, kumohon..." kataku lagi.

Dia mengendorkan cengkeramannya padaku. Bola matanya tampak lebih besar dari sebelumnya dan berwarna merah. Entah kenapa tiba-tiba pandanganku menjadi gelap dan aku merasakan tubuhku tumbang dalam sekejap. Apa dia memindahkanku lagi?

"Kenapa dia dipindahkan ke sini?" Samar-samar aku mendengar suara Pangeran Gill. Dia seperti sedang berteriak.

"Yang Mulia melarang Tuan Putri keluar dari ruangannya lagi."

"Dimana kakakku? Aku harus bicara dengannya!"

"Yang Mulia sedang menghadiri beberapa pertemuan. Mungkin hari ini Beliau sangat sibuk."

"Apa kau bilang? Dia harus tahu kalau perempuan itu dalam bahaya. Beritahukan padanya kalau dia terkena magis!"

Aku langsung membuka mataku lebar-lebar. Astaga, aku baru sadar ini bukan kamarku biasanya. Dimana ini? Tempat tidurnya lebih besar dan klasik, tapi kamar ini cenderung lebih gelap. Apa ini di bawah tanah?

"Gill? Apa kau di sana? Catia??" Aku memanggil- manggil Gill dan nama pelayan yang selalu menemaniku itu, tapi tidak ada jawaban. Padahal aku baru saja mendengar Gill berteriak di sekitar sini.

"Gill?! Keluarkan aku dari sini!"

"Hei! Apa ada orang?!" Aku duduk di tempat tidur dan mencari-cari sebuah pintu. Kenapa kamar ini tidak ada pintu? Hanya ada dua jendela, itu pun sangat kecil, sebesar tanganku. Aku berusaha menenangkan diri. Nox sepertinya benar-benar ingin membunuhku. Sial!

"Heiiii!!!! Keluarkan aku!!" Aku berteriak sekuat-kuatnya, tapi semua ini hanya sia-sia saja. Tidak ada siapapun, aku sudah menjadi tahanan yang sesungguhnya. Aku merebahkan tubuhku lagi dan menutup mataku dengan lenganku.

Ruangan gelap ini membuatku tidak bernafas dengan lega. Apa ini semacam fobia? Aku lalu meringkuk di atas tempat tidur seraya melihat sekelilingku. Tidak ada cermin, kursi, hanya ada tempat tidur dan meja kecil di sini! Apa yang dilakukan tahanan biasanya? Bahkan tidur adalah hal yang paling susah kulakukan sekarang. Sial! Aku rasanya tidak bisa berhenti mengumpat.

Aku tidak bisa bertemu dengannya lagi. Aku memukul kepalaku pelan. Bisa-bisanya di saat seperti ini aku memikirkan Nox. Dia yang mengurungku di sini! Tunggu, barusan aku bisa tidur hanya karena melihat pria itu. Aneh. Apa dia membuatku tertidur?

Entah sudah berapa lama aku di kamar ini. Hanya meringkuk, mondar-mandir dengan gelisah, berbaring dan terus diulang. Bahkan makanan tidak diantar oleh pelayan, tapi tiba-tiba sudah ada di meja kecil. Mereka melakukannya juga dengan magis. Untungnya mereka masih berbelas kasih karena ada toilet tersembunyi di kamar itu. Sepertinya umurku akan habis di sini.

Sudah hampir tiga malam aku termenung dan tidak bisa tidur. Saat ruangan ini semakin gelap, aku tahu itu menandakan kalau sudah malam. Rasanya seperti sudah beberapa bulan tinggal di sini. Lama sekali. Ini pasti karena aku sama sekali tidak memejamkan mataku. Bahkan aku hampir tidak menyentuh makanan yang disediakan. Aku hanya ingin tidur sebentar saja. Paling tidak keluarkan aku dari sini! Tubuhku sudah semakin lemas.

KREK.

Suara pintu terbuka muncul dari arah kiriku. Sejak kapan ada pintu di sana?? Aku semakin kaget saat melihat sosok pria berpakaian putih dan dilapis kain sutra halus datang dari pintu itu. Lord Nox! Aku hampir berteriak memanggilnya. Akhirnya dia datang menemuiku.

Aku langsung berlari ke arahnya dan memeluknya. "Keluarkan aku dari sini..." suaraku sudah tidak bertenaga lagi.

Dia lalu mendorongku pelan dan menatapku dengan sinis. "Kau benar-benar tidak tidur?" Tanyanya masih dengan wajah sinisnya.

"Kenapa Claran melakukan ini padamu?" Aku hanya menatapnya. Claran? Entah kenapa aku tidak ingat apa yang terjadi antara aku dan perempuan itu. Aku hanya ingat pernah mengobrol dengannya. Kenapa dia membawa-bawa nama Claran? Sepertinya Gill pernah mengatakan hal yang sama sebelumnya. Ta, wanita itu mengutukku, begitu katanya. Apa Gill yang memberitahunya semua ini?

"Apa yang Anda bicarakan?" Aku mendekatinya lagi. Entah kenapa aku sangat ingin menyentuhnya. Aku seperti merindukannya selama ini. Telunjuknya langsung mendorong jidatku agar aku menjauh.

"Cih, perempuan itu sedang tidak ada di tempat, bagaimana aku membereskanmu? Benar-benar menyusahkan." Dia bergumam sendiri dan terlihat kesal sekali.

"Yang Mulia... Saya janji tidak akan ke tempat itu lagi, kumohon kembalikan saya ke tempat semula."

"Masalahmu hanya tidak bisa tidur bukan? Aku akan membantumu." Tanpa mengubris permintaanku, dia menarik tanganku dan mendorongku ke tempat tidur. Apa yang akan dilakukannya? Aku sempat mengernyitkan dahiku seraya terbaring di sana.

Pria itu duduk di tepi tempat tidur dan wajahnya tiba-tiba sudah berada di atasku. Aku bisa merasakan jantungku berdetak tak beraturan lagi. Dia menatapku dengan sorot mata yang sama saat dia berusaha melihat masa depanku, matanya berubah menjadi merah dan dia mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut, "Lebih baik kau tidur dalam waktu yang lama..."

Jangan bilang kalau dia akan membuatku tidur selamanya? Persis seperti dia memindahkanku. Tidak! Dengan cepat tanganku menutupi kedua matanya. Dia bahkan tidak menduganya.

"Jangan!" Aku benar-benar takut dia melakukan hal buruk padaku lagi. Dia lalu berusaha menarik tanganku dari matanya, tapi aku tetap mempertahankannya sambil memejamkan mataku. Aku tidak mau menatap mata itu!

"Apa yang kau..."

Sebelum dia mencelakaiku, aku langsung mendekatkan wajahku padanya dan... memberikan sebuah kecupan di bibirnya, hingga dia terdiam seperti patung.

Berhasil! Aku bisa melihat matanya kembali seperti semula. Dia terlihat sangat terkejut dengan ciumanku barusan. Aku buru-buru memeluknya. Tentu saja untuk menghindari tatapan pria seram itu.

"Jangan melakukannya lagi... Saya hanya ingin tidur sebentar saja."

Dia masih tidak berkata-kata selama beberapa detik. Aku merangkul lehernya dengan erat dan menyenderkan kepalaku di bahunya. Nyaman. Walaupun irama jantungku semakin hebat, tapi aku bisa merasakan hangat tubuhnya. Anehnya mataku tiba-tiba menjadi berat, seperti sangat ngantuk. Bagaimana tidak, sudah 3 hari tidak tidur, sepertinya ini waktu yang tepat untuk tidur. Aku tersenyum sambil memejamkan mataku malam itu.

Di pelukan Nox.

Ya, ini membuatku menjadi tenang.

...****************...

Terpopuler

Comments

S

S

wkwkw kena pelet🤣😭

2023-06-19

0

Ida Blado

Ida Blado

ish jdi kek prempuan murahan

2022-07-26

0

🍇annoura naura ☀︎(hiatus)

🍇annoura naura ☀︎(hiatus)

amit amit ya kannnn

2021-09-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!