Samar-samar aku melihat beberapa orang berdiri di sekitarku. Aku mencoba membuka mataku yang tiba-tiba terasa berat. Betapa terkejutnya aku saat melihat ruangan yang sama di Albatraz sebelnya. Aku mencoba menganalisa keadaan ini. Rupanya itu Lord Nox dan seorang pria yang berpakaian resmi menyerupainya adalah... dia pria yang kulihat di taman!
Gosh. Nox menyelamatkanku? Aku benar-benar tidak menduga bisa hidup sampai hari ini.
"Rupanya kah sudah sadar."
"Terima kasih... karena tidak membunuhku."
Aku mengembangkan senyumku pada Nox sialan itu. Dalam hati aku terus mencacinya. Namun aku agak lega karena kesabaranku selama ini akhirnya membuahkan hasil. Anehnya, dia langsung mengalihkan pandangannya dariku. Apa karena aku terlalu cantik saat tersenyum? Cih. Padahal aku sengaja melakukannya.
"Aku serahkan padamu."
Dia lalu memberi isyarat pada pria yang berdiri di sebelahnya dan pergi begitu saja. Aku langsung menegakkan kepalaku, duduk di atas ranjang karena takut dia melakukan sesuatu yang aneh.
"Berterimakasihlah padaku," ucap pria berambut pirang itu kemudian, "Aku yang telah menyelamatkanmu dari kakakku."
Kakak katanya?
Aku sempat terkejut. Dia tersenyum ramah padaku. Aku baru tahu si pembunuh itu memiliki saudara sebaik ini. Warna rambut mereka berbeda, tapi sama-sama berkilau.
"Anda... adik kandungnya?"
"Gillion. Kau bisa memanggilku Gill."
"Tapi kenapa menyelamatkan saya?"
"Entahlah, aku rasa kau tidak pantas dibunuh seperti itu."
Aku pun terdiam menatapnya. Aku sudah salah sangka, walaupun dia terlihat masih kekanakan, ternyata dia lebih bermoral dibandingkan kakaknya.
"Terima kasih... tapi apa Lord benar-benar mengampuniku?" tanyaku lagi sambil memicingkan mata.
"Emm... sepertinya tidak, tapi kau tenang saja, aku akan membantumu."
Aku hampir tidak percaya dengan apa yang kudengar. Selain tampan, dia punya hati yang baik. Dia benar-benar saudara kandung pria berhati batu itu? Astaga, bagaikan siang dan malam. Namun aku masih penasaran kenapa dia mau menolongku.
"Kenapa Anda baik pada saya?"
"Apa kau pernah dengar pepatah, musuh dari musuhmu adalah rekanmu?"
Ya, aku tahu maksudnya. Apa boleh kusimpulkan bahwa hubungannya dengan kakaknya itu tidak baik? Perebutan tahta? Sepertinya begitu. Ini kesempatan yang bagus untukku. dia dan aku berada dipihak yang sama. Tapi darah dibayar dengan darah. Dia pasti juga menginginkan sesuatu dariku, kan?
"Jadi apa yang Anda inginkan sebenarnya?"
"Kau peka juga, aku ingin kau pura-pura menjadi kekasihku."
Aku tertawa kecil. Ini benar-benar tidak masuk akal. Sebelumnya aku melamar kakaknya yang gila itu, sekarang adiknya yang ingin menjadikanku kekasihnya. Apa aku sebegitu murahan? Apa kata Lord sialan itu kalau tahu ini? Astaga, reputasiku rusak dalam beberapa jam saja.
"Aku sudah memiliki seorang tunangan," katanya lagi.
"Lalu? Untuk apa Anda membutuhkan seorang kekasih?"
"Untuk membatalkan pertunanganku."
Aku melipat tanganku dan mencoba mencerna kata-kata pria itu. Ini sama saja seperti menjadi simpanan? Astaga! Apa wanita yang kulihat bersamanya waktu itu adalah tunangannya? Wanita bermata cantik itu? Kenapa dia ingin membatalkannya? Sepertinya dia juga tidak normal. Sama dengan kakaknya.
"Anda tidak menyukainya? Kenapa Anda tidak bilang saja padanya?" Aku memasang wajah heran.
"Jika semudah itu aku bisa melakukannya sendiri."
"Lalu? Apa ini perjodohan?"
"Lebih tepatnya perjodohan yang dirancang oleh kakakku."
Jadi pria kejam itu yang mengatur perjodohannya? Tentu saja, kakaknya sekarang adalah seorang Raja. Dia pasti juga membencinya. Menarik.
"Bagaimana dengan wanita itu? Dia juga terpaksa?" tanyaku sekali lagi.
"Sepertinya tidak. Dia benar-benar menginginkanku."
Aku menahan tawaku. Tentu saja. Siapa yang tidak menginginkannya? Tapi tunangannya itu tidak bisa dikatakan jelek. Aku sampai berdecak heran padanya. Mungkin jika aku pria, aku akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan tunangannya itu.
"Orang seperti apa dia sampai Anda ingin membatalkannya?" Kini aku ikut melipat tanganku di dada.
"Bukan masalah siapa, tapi aku tidak akan menikah dengan orang suruhan kakakku."
"Bagaimana jika perempuan itu orang yang baik? Bukan sekedar suruhan."
Dia terdiam sejenak. Sepertinya dia terganggu dengan pertanyaanku barusan. Dia lalu duduk di sebuah sofa yang berada tak jauh dari ranjangku. Memasang wajah kesal.
"Baiklah, lalu kenapa Anda berpikir saya bisa membantu membatalkan pertunangan Anda?" Akhirnya aku mengalah.
Apa karena kecantikanku? Aku bisa membuatnya cemburu lalu dia memutuskan hubungannya? Dalam hati aku menerka-nerka.
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak bisa dibaca pikiran dan masa depannya. Tunanganku adalah seorang sage yang terkenal di sini. Kurasa dia bisa melakukan hal sama seperti kakakku."
Jawabannya itu mengecewakanku, tapi cukup membuatku paham. Pantas saja, pasti dia bukan wanita lemah seperti visualnya. Aku jadi penasaran orang seperti apa dia sebenarnya? Tapi kenapa dia dijadikan tunangan Gill? Kenapa bukan calon Ratu saja? Apa mereka sudah memilikinya?
"Kau pasti penasaran kenapa kakakku menjodohkanku dengannya, kan?" Gill seperti bisa membaca pikiranku. Aku pun mengangguk pelan.
"Hubunganku jadi tidak baik dengan kakakku karena dia menjadikan wanita itu sebagai mata-mata."
Aku tahu setiap pangeran pasti akan memperebutkan posisi Raja. Lord Nox pasti menganggap adiknya sebagai ancaman. Tapi apa benar wanita itu hanya suruhannya? Sepertinya tidak begitu.
"Wanita bermata biru yang sebelumnya bersama Anda, apa dia orangnya?"
"Kau melihatnya?"
Benar saja tebakanku.
"Dia cantik," ungkapku tanpa jeda.
"Aku tidak butuh pendapatmu. Dia memang wanita yang baik dan keahlian magisnya tidak perlu diragukan lagi, tapi dia orang kepercayaan kakakku."
"Dari cara dia menatap Anda, sepertinya cintanya begitu tulus."
"Itu dia. Dia mengharapkan perhatian dariku. Aku tidak suka."
Tentu saja! Rasanya aku ingin meneriaki pria itu. Benar-benar tidak normal! Apa pria ini tidak pernah mengenal cinta? Tapi aku jadi bisa menyimpulkan satu hal darinya. Dia benci orang yang berhubungan dengan kakaknya.
"Baiklah. Dengan senang hati saya akan membantu Anda. Tapi apakah ini bisa menjamin saya tidak akan berurusan dengan Yang Mulia Lord lagi?"
Dia lalu tersenyum padaku. Wajahnya yang seperti itu benar-benar seperti malaikat. Banyak pria yang kutemui, dari semua mantan kekasihku, termasuk North mantan tunanganku, sepertinya dia yang paling menarik. Apa karena senyum menawannya barusan?
"Tenang saja, kau bisa menjaga kata-kataku. Mulai sekarang kau bisa panggil aku Gill. Dan kuingatkan, ini bukan hal yang mudah. Kau belum tahu siapa Claran."
"Claran? Itukah nama tunangan Anda? Baiklah. Anda juga belum tahu siapa saya."
"Claran Doranza. Besok aku akan menemuimu. Jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja pada Catia."
"Pelayan itu maksud Anda?"
"Dia juga akan memberitahu apa yang harus kau lakukan."
"Baiklah."
Pria itu berdiri dan tampak merapikan pakaiannya, lalu berjalan menuju pintu kamar itu. Apa artinya ini sekarang kamarku? Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan, tapi tampaknya dia sangat sibuk.
"Aku hampir lupa mengatakannya, kau tidak akan bisa lari dari wilayah ini, karena dia memberikan magis padamu. Kau bisa kehilangan nafas jika mencoba keluar dari wilayah ini. Tapi, tenang saja, aku akan mencari cara.."
Dia? Maksudnya Lord Nox sialan itu? Dia telah mengutukku?!
"A-apa? Aku bahkan tidak boleh keluar?? Yang benar saja, aku tidak berniat untuk lari sedikitpun."
"Sampai bertemu lagi, Jene."
Nox sialan! Bagaimana bisa dia setega itu? Aku akan membalas semua apa yang kau lakukan pada keluargaku. Lihat saja, suatu hari nanti dia akan bertekuk lutut padaku.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
fiza
dh alang2 mati klo lari..apalagi buat la ribut taufan 😁
2024-05-15
0
senja
ah jadi MLmya ttp Nox ya
2021-04-17
1
Eldesa
wow
2021-01-15
0