Old Friend

Aku berusaha memejamkan mataku malam ini, tapi tetap saja tidak bisa tidur lagi. Seharian aku kepikiran akan ucapan Gill. Aku masih sadar dengan diriku, hanya tidak bisa tidur setiap malam. Apa aku ke tempat itu lagi malam ini? Aku bergumam sembari menutupi wajahku dengan selimut. Aku ingin menemuinya. Entah kenapa sosok Nox terlintas begitu saja di pikiranku.

Tunggu, apa ini kutukannya?

Aku langsung duduk saat itu juga. Aku memikirkan Nox setiap malam. Dua malam aku tidak bisa tidur karena tidak menemukannya di pohon besar itu. Ini semua saling berkaitan!

Astaga! Apa benar ini ulah Claran? Sebenarnya apa yang dilakukannya padaku?

Aku harus memberitahu Gill tentang hal ini. Wanita itu berhasil membuatku kacau! Wajahku jadi tidak berseri lagi karena kantong mataku mulai terlihat. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan menggapai jubah tebal yang tergantung di dinding dekat sana.

"Catia?"

Aku bergerak mendekati sofa, tetapi tidak terlihat ada Catia di sana. Jam berapa sekarang? Sepertinya gadis itu sudah pergi tidur. Aku lalu mendekati jendela dan melihat ke arah bawah.

Tinggi sekali, ada di lantai berapa sebenarnya kamarku ini? Padahal ketika menuruni tangga rasanya tidak terlalu jauh. Apa aku tidak bisa keluar malam ini?

Perlahan aku menuju pintu dan membukanya. Tidak ada siapa-siapa di luar. Ini aneh. Aku mulai menuruni tangga dan terus berjalan ke luar tower.

Tidak ada penjaga juga?

Aku pernah mendengar bahwa setiap tower di Albatraz sudah memiliki magis pertahanan sendiri. Setiap malam jumlah penjaga di sini berkurang karena mereka sangat mengandalkan magis itu. Andai saja Morrac bisa melakukan hal seperti ini. Katanya orang asing tidak akan bisa memasuki wilayah ini.

Aku bukan orang asing, kan? Aku sudah berada di sini kira-kira berapa lama ya? Tiga minggu? hampir sebulan? Ternyata sudah selama itu.

Tanpa takut, aku berjalan melewati gerbang terdekat, tentu saja aku mengincar pohon besar itu. Sekarang itu adalah spot andalanku jika tidak bisa tidur, lebih tepatnya tempat aku bisa bertemu dengan Nox.

Tunggu, kenapa aku tidak menyebutnya sialan lagi ya?

Tanpa sadar aku tersenyum sendiri.

"Tidak ada lagi..."

Aku bergumam sendiri ketika seseorang kuharapkan ada di sana ternyata tidak ada. Dia benar-benar menghindariku? Padahal baru kemarin aku begitu membencinya dan menghindarinya. Aku menghela nafas panjang. Rasanya baru kemarin aku mati untuk kelima kalinya, sekarang aku di sini, malah merindukan Morrac lagi. Jika aku mati lagi, kecil kemungkinan aku bisa menghirup udara segar seperti ini lagi.

Aku duduk di bawah pohon besar itu dan menyandarkan bahuku. Jadi begini rasanya. Aku persis menirukan saat Nox tertidur di sini dan memejamkan mataku. Tiba-tiba aku tergugah dengan suara rumput di dekat sana. Ketika aku membuka mataku, betapa kagetnya aku melihat seseorang di depanku.

Nox?

Tidak. Rambutnya berbeda, rambut hitam segelap langit malam. Semakin melihatnya mataku semakin terbuka lebar.

"Alfred?!" pekikku dalam hati.

Aku langsung berdiri dan selama beberapa detik kami hanya saling memandang. Hanya hembusan angin dingin yang terdengar.

"Jene..."

Dia menyebutkan namaku mesra seperti yang dilakukannya dulu. Hampir saja aku langsung menjawabnya. Suaranya ini, kukira aku tidak akan pernah mendengarnya lagi.

"Ternyata benar itu kau..."

Dia seperti menahan ucapannya yang hampir tidak terdengar itu. Dia masih mengenaliku. Aku masih diam, tidak percaya dengan apa yang kulihat di depanku ini. Walaupun ada perubahan kecil di wajahnya tapi aku sangat mengenalinya. Kenapa Alfred ada di sini? Bahkan sampai di tempat ini!

Kemudian dia terlihat ingin melangkah mendekatiku, aku pun tanpa sadar melangkah mundur. Rasanya ingin pergi dari sini.

"Jene, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini," katanya lagi.

Harusnya aku yang bilang begitu padanya. Dia pasti tidak tahu hampir sebulan aku terkurung di sini. Melihatnya penuh keraguan, aku pun akhirnya menjawabnya, "Ya."

Aku bisa melihat kesedihan di sorot matanya. Kenapa? Harusnya dia menatapku dingin karena aku adalah wanita angkuh yang pernah mencampakkannya. Udara malam ini sangat mencekik, bahkan aku hampir kesulitan bernafas seperti saat mendekati gerbang utama.

"Apa kau baik-baik saja?"

Aku menunduk dan hanya mengangguk. Ini benar-benar situasi yang canggung, tapi dia bisa menjadi harapanku untuk menolongku dari sini. Tidak. Dia adalah mantanku, rasanya aneh sekali jika aku langsung meminta tolong padanya seperti tidak pernah terjadi sesuatu.

"Kenapa kau bisa berada di sini?" Suaraku seperti tercekat. Dia lalu mengangkat ujung bibirnya.

Dia tersenyum? Kenapa dia malah memberiku senyuman?

"Apa kau tidak menanyakan kabarku?"

Sayangnya senyum itu hanya bertahan beberapa detik saja. Dia terlihat agak tegang sekarang.

"Kau... pasti baik-baik saja," jawabku seadanya.

"Aku tidak baik-baik saja sampai akhirnya bertemu lagi denganmu lagi."

Sejujurnya aku tidak tahu harus berkata apa. Dia pasti ingin mengutukku karena perbuatanku dulu. Aku tidak bisa meminta tolong padanya.

Jangan buat harga dirimu turun, Jene.

"Tiga tahun yang lalu kau berhasil membuatku hancur, Jene," ucapnya lagi.

Aku hanya bisa meremas jubahku. Aku benar-benar akan dikata-katainya malam ini.

"Maaf... kau boleh menyumpahiku jika itu membuatmu senang."

"Senang katamu? Aku bahkan makin sedih saat melihatmu menjadi seorang tahanan di sini."

Apa katanya? Aku menatap Alfred lagi. Tidak ada kebohongan yang terlihat di matanya. Dia tahu aku terkurung di sini? Jadi dia mencari tahu tentangku? Apa dia sengaja datang ke Albatraz untuk menemuiku?

"Kenapa kau bisa ada di sini?" Suaraku masih terdengar seperti orang tercekik.

"Aku sedang melakukan tugasku di sini. Barbaria dan Albatraz akan melakukan kerjasama militer besar-besaran."

Aku terdiam sejenak. Dari dulu dia memang memang bertugas di perhubungan antar kerajaan, tapi aku tidak tahu dia sudah menjadi orang penting sekarang. Dia merupakan penerus dari Duke Winterson. Aku masih ingat itu, tiga tahun yang lalu aku berusaha mencari tahu tentangnya. Apa mungkin dia juga akan berada di sini dalam waktu yang lama?

"Aku turut berduka atas kematian ayahmu..."

Wajahnya kini terlihat mencemaskanku. Kenapa dia begitu baik padaku? Aku jadi semakin bersalah padanya. Mungkin ini bayaran untukku karena telah mencampakkannya.

"Terima kasih. Aku baik-baik--"

Belum selesai aku menjawabnya, dia sudah menarik tanganku dan memelukku sampai aku terdiam. Kenapa dia begini? Jangan bilang dia masih memiliki perasaan padaku. Aku bisa merasakan nafasnya di rambutku. Dulu aku menyukai pelukannya, tapi sekarang aku benar-benar diselimuti rasa bersalah.

"Aku tahu kau tidak baik. Aku akan membantumu keluar dari sini, Jene."

Alisku terangkat dengan sendirinya. Barusan dia bilang ingin membantuku? Apakah tidak apa-apa? Astaga, sepertinya dia dikirimkan ke sini untukku. Terima kasih, Alfred. Namun, aku buru-buru melepaskan pelukannya begitu melihat sosok pria berambut perak muncul di sana!

"Yang Mulia?"

Rasanya jantungku berhenti berdetak saat melihat Nox sudah memasang sorot mata tajam ke arahku.

Sejak kapan dia ada di situ?

"Ini bukan tempat yang seorang tamu bisa kunjungi, Sir Winterson."

Alfred terlihat lebih tenang dariku. Dia sedikit menunduk, menyapa Nox. Sepertinya hubungan mereka cukup akrab.

"Maaf, saya hanya berjalan-jalan dan tak menyangka bertemu dengan teman lama."

Nox terlihat mengangkat sebelah alisnya. Wajahnya itu seperti tokoh antagonis. Sinis.

"Saya akan kembali. Senang bertemu denganmu lagi, Putri Jene."

Alfred tersenyum padaku dan Nox, tapi Nox terlihat tidak senang dan berkata, "Aku tidak suka jika kau ke tempat ini lagi."

Alfred mengangguk dengan masih tersenyum. Santai sekali pria itu. Dia lalu meninggalkan tempat itu seorang diri, sedangkan aku masih terdiam, bingung akan mengatakan apa setelah ini.

...****************...

Terpopuler

Comments

🍇annoura naura ☀︎(hiatus)

🍇annoura naura ☀︎(hiatus)

cinta segitiga

2021-09-22

1

Byla

Byla

Hmmmmmm

2021-07-23

2

♥⃟❥ʟᴏᷞᴜͦʏͮɪͤ☘

♥⃟❥ʟᴏᷞᴜͦʏͮɪͤ☘

nyimak...

2021-02-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!