Setelah kembali ke desa aku merasa tatapan para pemain yang mengawasi ku. Tanpa memperdulikan mereka aku berjalan menuju tengah desa.
Terdapat sebuah air mancur tempat para pemain muncul saat pertama kali masuk game di tengah desa. Aku hanya menatap sekilas tempat itu lalu melanjutkan perjalananku hingga aku merasa sekelompok pemain menghampiriku.
“Hey, kau wanita berambut merah berhenti kami dari guild Swiftstars ingin berbicara dengan mu” Ucap seorang perempuan diantara kelompok itu.
Aku berhenti sejenak saat mendengar nama guild itu. Guild yang telah mengutus stevan untuk menjadi mata-mata di dalam guild kami. Setelah kematian miki, stevan mengajak anggota guild yang tersisa memasuki Swiftstars.
Tanpa menoleh aku kembali berjalan, melihat tingkahku beberapa pemain yang bersamaan dengan perempuan itu menjadi geram.
“Oy, jika orang sedang bicara dengarkan” ucap salah seorang pemain sambil menarik pundak ku dari belakang.
-16
[Pemain reviant telah melakukan serangan, kau berhak melakukan serangan balasan selama 30 menit]
Tetapi karena tindakannya terlalu kasar hingga menyebabkan damage yang dianggap sebagai serangan oleh sistem.
Dengan cepat aku memberikan perlawanan berupa pukulan tangan kanan yang sudah berubah menjadi Symbiot.
-43 hit critical
“Guaaaaakkk!!!!!”
Pemain itu langsung terbang sejauh beberapa meter. Melihat temanya diserang kelompok yang berjumlah 8 orang termasuk perempuan itu menjadi waspada. Mereka segera mengeluarkan senjata mereka.
Mereka kemudian melihat kearah perempuan yang sepertinya menjadi pemimpin kelompok mereka. Lalu perempuan itu mengangguk kecil pertanda jika mereka diperbolehkan untuk menyerang.
Menyerang ku.
“Dasar j*Lang!!! kami ingin bicara baik-baik kau malah menyerang kami!.”
Seorang pemain pengguna pedang berteriak keras seakan ingin semua orang yang sedang menonton kami mendengar perkataannya.
“Terima akibat perbuatan mu karena telah berani menantang guild swiffff.…”
Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, aku menutup mulutnya dengan tanganku yang sudah memanjang beberapa meter. Semua orang terkejut melihat tangan hitam panjang milikku. Dengan cepat aku menarik kembali tanganku yang masih menggenggam wajah pemain itu. Lalu-
-64
-72 hit critical
-70 hit critical
-64
-64
“Guaaaak”
Tanganku kiriku yang menggunakan gauntlet langsung menembus perutnya hingga tembus kebelakang dadanya. Matanya melotot menatapku seakan menahan rasa sakit yang teramat parah. Aku dapat merasakan darah keluar dari mulutnya yang masih tertutup oleh tanganku.
Semua orang merasa ngeri saat melihat sebuah lengan penuh darah keluar dari punggung seorang pemain, seperti sedang menonton sebuah film horor.
“Kau terlalu berisik brengsek!.” ucapku sambil menarik lengan dan membuang pemain itu ketempat asalnya.
Para pemain dari guild Swiftstars kembali tersadar saat melihat mayat temanya perlahan berubah menjadi serpihan cahaya.
“Sialan ku bunuh kau!.” dengan penuh emosi seorang pemain dengan perisai dan pedang satu tangan maju beserta 4 pemain lain dibelakang. Sementara sisanya adalah pemanah dan penyihir menjaga garis belakang.
“Formasi yang cukup bagus.”
Menghadang para penyerang yang mendekat aku segera mengaktifkan kemampuan yang baru saja aku pelajari.
“[Fire ball]”
Sebuah bola api muncul dari telapak tangan kiriku yang langsung ku lempar kearah tank. Melihat serangan bola api dariku dengan percaya diri tanker itu mencoba menahannya.
Woooosshhh
-45
Sebuah ledakan api tercipta saat bola api menabrak perisai pemain itu.
“Hahaha, sihir lemah seperti itu tidak akan membunuhku.” tawa pemain itu dengan percaya diri.
“Oh benar, anda memang kuat.” balasku saat muncul tepat didepannya membuat pemain itu kaget.
Saat ledakan api terjadi aku menggunakan kesempatan saat api menutupi pandangan para pemain. Dengan cepat aku menutup jarak dan langgeng mencakar wajah pemain itu dengan tangan kananku.
“Guaaaak” dan pemain itu langsung tewas seketika. Selanjutnya adalah 3 pemain pedang, tapi sebelum itu sihir dan panah datang.
Aku menghindari 2 sihir dengan mudah sedangkan panah aku hanya perlu mengibaskan lenganku untuk menangkisnya. Melihatku seperti seorang profesional membuat para pemain di sekitar tempat itu berdecak kagum, terlebih saat mereka melihat aku membunuh ketiga pemain pedang.
Melihat jika tidak ada harapan untuk menang ke tiga pemain yang tersisa berniat untuk melarikan diri tapi dengan cepat aku mengejar mereka.
Aku menusukkan pedang di kepala archer, memutar kepala si mage hingga 180 derajat lalu mage yang terakhir, seseorang yang sangat sangat ingin aku injak-injak di kehidupanku sebelumnya. Wakil dari guild Swiftstars, Anna.
“Sial, kau bera…guak”
Sebelum dia berbicara apapun, dengan membabi-buta aku terus menendang perut dan wajahnya. Tidak memperdulikan teriakan gadis ini atau pandangan orang disekitar tempat itu. Aku terus melampiaskan kemarahan ku.
Selain sebagai otak di balik kehancuran guild kami, dia juga memperlakukan anggota guild yang masuk ke Swiftstars dengan sangat buruk. Dia selalu menganggap orang lain hanya sampah yang mudah di buang. Hingga saat anggota dari guild nya keluar, dia akan memerintahkan perburuan hingga hingga pemain itu kembali ke level nol.
“Kau menikmatinya bukan? Melihat orang lain dibawah mu seperti sampah, ayo katakan sesuatu”
Aku terus menendangnya hingga mulutnya di penuhi darah. Wajah yang cantik sudah tidak ada lagi hanya bibir sobek dan bekas dari sepatuku yang memenuhi wajahnya. Aku kemudian melihat kesehatannya tinggal 5% hanya satu tendangan lagi dan dua akan mati.
“Berhentiiiii!!!!!!!”
Teriakan keras terdengar. Aku segera menoleh ke arah asal dari suara itu. Dengan seluruh tenaga yang masih tersisa Anna berusaha menoleh ke arah suara, dan dia agak senang setelah melihat seseorang yang sangat dinanti untuk menolongnya.
“Ma..k..ae..l” dengan suara serak dia memanggil guild master Swiftstars itu.
Melihat keadaan Anna, makael menjadi murka. Bukan hanya dia tapi ratusan pemain di belakangnya juga ikut marah.
“Sialan, turunkan kakimu darinya!!!!” teriak makael saat melihat kaki kananku menginjak perut Anna.
“Okey” balasku sambil mengangkat kaku ku lalu memindahkannya. Bukanya senang tapi wajah makael menjadi lebih merah saat dia melihat kakiku berada tepat di atas tenggorokan Anna.
“Brengsek, jangan lakukan itu sialan!!!!!”
Dengan cepat makael dan anggota guild Swiftstars bergegas ke arahku, tapi sudah terlambat. Dengan hentakan keras aku menginjak leher Anna.
“Kueeeeek” suara yang sangat parau terdengar dari mulut gadis itu, matanya melotot dengan lidah keluar. Seluruh orang yang menonton termasuk mekael dan anggotanya terdiam saat melihat kematian Anna yang sangat mengenaskan.
“Kalian mendengarnya???”
Dengan wajah yang penuh dengan senyuman dan bercak darah, aku menatap setiap orang di tengah desa.
“Itu adalah suara saat seekor serangga mati”
Suasana langsung jatuh dalam kericuhan. Banyak yang mengatakan betapa kejamnya tindakanku sementara yang lain tertawa dan ada yang sibuk merekam atau melakukan live streaming.
“Mati!!!!, kau akan mati b*jingan!!!”
Mekael yang sudah tidak bisa berpikir apapun karena dipenuhi oleh amarah segera berlari ke arahku beserta para pengikutnya.
Dengan cepat ruang publik yang merupakan tempat para pemula itu datang, berubah menjadi Medan perang antara Guild Swiftstars dengan seorang player terkuat.
.
.
[Jangan lupa like dan komen guys]
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Alreia
. nyantuy
2022-10-13
0
pembacasetia
sadis tapi suka lah daripada novel bucin
2022-04-11
0
Hinata Sakaguchi
Xixixixixixixi
2021-12-29
0