arc 1.4 jejak air mata

Awalnya para pemain guild tidak senang dengan keberadaan ku yang memasuki guild lewat koneksi. Tapi perlahan Mereka mulai menerima saat kondisi guild perlahan meningkat.

Lewat kemahiran ku dalam mengolah persoalan internal, guild kami dapat berkembang pesat. Menguasai sebuah kota, menjalin persahabatan dengan guild-guild besar dan berkesempatan menjadi top 10 guild terbaik di game restream online.

Tapi semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang menerpa. Dan sayangnya kami tidak bisa menahan semua badai yang datang.

Setelah mendapat banyak pencapaian, guild kami mulai diwaspadai oleh banyak guild lain. Banyak permintaan pertandingan dari guild lain yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan kami. Banyak mata-mata dan penghianat yang menggerogoti guild dari dalam.

Hingga akhirnya guild kami tidak mampu bertahan dan memilih menyerah. Guild yang dibangun oleh jeri payah Miki dan teman-temannya terpaksa harus diberikan pada seorang penghianat, lalu menjadi guild bawahan oleh salah satu guild tingkat atas.

Puncak dari kegagalan itu. Miki memutuskan untuk berhenti bermain game dan berniat untuk melanjutkan kuliahnya ke luar negeri, jika saja aku tahu itu saat terakhir melihat temanku, maka akan aku lakukan apapun untuk mencegahnya pergi.

Tapi semuanya sudah terlambat saat pesawat itu lepas landas. Seekor monster tidak lebih tepatnya seekor naga menyerang pesawat yang ditumpangi Miki. Berkat siaran Live streaming yang dilakukan oleh seorang penumpang orang-orang dapat melihat wujud naga asli di dunia ini, sekaligus kejadian itu menjadi awal dimulainya era baru.

Entah karena menahan rasa sakit di kakiku atau teringat kejadian di kehidupanku sebelumnya, mataku mulai terasa perih. Air mataku mulai mengalir, meninggalkan jejak disepanjang jalan yang aku lalui.

“Aku akan merubahnya, akan aku selamatkan Miki dan yang lain”

Aku mulai mempercepat langkahku tanpa memperdulikan tulang yang sudah menimbulkan suara setiap kali aku bergerak seakan tulang kakiku mulai remuk.

Perlahan namun pasti aku dapat merasakan perubahan di dunia putih ini. Dunia yang beberapa waktu lalu putih tanpa noda sekarang mulai menghitam.

Semakin jauh aku berlari semakin gelap dunia ini menjadi, hingga akhirnya dunia yang semula putih sekarang menjadi kegelapan total.

Hingga akhirnya aku tidak bisa melihat apapun bahkan tanganku sendiri. Lalu tiba-tiba lantai pun menghilang, seakan telah jatuh kedalam jurang aku melayang turun ke bawah.

Ding*

[Selamat anda telah melampaui batas]

Suara notivikasi yang aku tunggu-tunggu akhirnya terdengar.

Senyum terbentuk di bibirku dan air mata semakin deras mengalir, saat akhirnya aku dapat merasakan kedamaian walaupun hanya sesaat.

Sementara itu saat Vina tengah menyusuri dunia putih. seorang gadis Muncul di kota awal yang di penuhi oleh pemain yang sama sepertinya.

Saat tubuh gadis itu selesai diteleportasi, hal pertama yang gadis itu lakukan adalah….. muntah.

“Huweeeeek”

Sambil memegang perut, cairan pelangi keluar dari mulutnya. Bukan hanya dia tapi banyak pemain yang mengalami hal yang sama.

Lalu para pemain yang berada ditempat itu lebih dulu juga memberi semangat pada orang yang muntah, Karen mereka sendiri juga pernah merasakannya.

“guweee, seharusnya aku mengikuti saran nona notifikasi agar tidak menonton video itu”

Sesal gadis itu saat mengingat kembali kenapa dia menjadi seperti ini. Setelah dia berhasil membuat Avatar, sistem menawarkan video yang berisi tentang sejarah dunia yang menjadi latar belakang game restream online.

Sebelumnya sistem telah memperingatkan jika terdapat banyak adegan gore di dalam video tersebut. Tapi karena sifat manusia yang menjadi penasaran setelah diperingati, gadis itupun memilih untuk melihat video.

Hasilnya, hanya butuh 2 menit untuk dia memutuskan melewati video. karena ketahanan perut dan mental miliknya yang lemah.

Setelah keadaannya membaik, gadis itu mulai melihat sekeliling untuk mengetahui keadaan sekitar.

“Uwaaaa, ini benar-benar ramai”

Suara terkejut gadis itu tidak dapat dia bendung saat melihat betapa ramainya tempat itu.

“Apa aku bisa bertemu Vivi? Aku sengaja tidak memberitahu dia jika aku bermain game untuk membuat nya terkejut, tapi rasanya akan sulit untuk bertemu dia sekarang”