I HATE EVERYONE
Namaku Naisa salsabila dan bisa di panggil Naisa. Aku tinggal bersama dengan ayahku dan ibuku sudah meninggal saat aku masih kecil dan aku juga selalu di sebut pembawa sial oleh teman temanku mau itu sejak aku duduk di bangku SD, SMP maupun sekarang saat aku telah SMA.
Aku wanita lemah yang selalu memangis di saat orang orang mengejekku dan membawa bawa ibuku, Karna memang aku tidaklah dari kelurga yang kaya dan keluarga ku bisa di bilang miskin karna mendapatkan uang untuk makan saja susah apa lagi membeli barang barang mewah seperti orang lain.
"Nak" Naisa menoleh ke arah sumber suara. Adam putra dia adalah ayahku yang selalu menemani ku dan menghiburku dia juga yang mengurus kebutuhan ku seperti masak makan untukku dan mencuci pakian ku.
"Iya yah" jawab Naisa.
"Kamu gak sekolah?" tanya Adam.
"Hari ini libur yah" jawab Naisa.
"Ooh" jawab Adam mengangguk mengiyakannya.
"Naisa mau bantu ayah jualan boleh?" tanya Naisa. pekerjaan ayahnya adalah penjual bakso keliling menggunakan gerobak dan hari hari libur seperti ini dia selalu membantu ayahnya itu.
"Kamu gak malu?" tanya Adam.
"Malu kenapa? kan ini halal" jawab Naisa dn memeluk ayahnya itu karna memang dia sangat menyayangi ayahnya itu.
"Anak ayah udah pintar" ucap Adam dan membalas pelukan anaknya itu sambil mencium pucuk kepala anaknya itu.
"Yaudah ayo kita berangkat" ucap Naisa dan langsung berdiri dan berjalan menuju ke gerobak karna semuanya telah di sipakan dan tinggal berangkat.
Adam hanya mengikuti puntri kecilnya itu dengan senyum yang mengembang.
"Bakso—baksoo" teriak Naisa dengan semangat.
"Bakso" panggil seseorang. Naisa langsung menepi dan orang itu juga berjalan ke arahnya.
"Berapa kak?" tanya Naisa dengan senyum yang mengembang menatap pembeli itu. Naisa adalah wanita yang memiliki paras cantik sama seperti almarhumah ibunya dan ayahnya juga lumayan gagah dan banyak orang yang mau dengan ayahnya tapi ayahnya tidak mau menikah lagi.
"Dua porsi" jawab orang itu. Naisa langsung menyiapkan bakso itu dengan semangat dan di bantu oleh sang ayah.
"Makasih ya kak, datang lagi" ucap Naisa sambil menyodorkan bakso yang sudah berada di dalam keresek itu kepada orang tadi. Orang tadi menerimanya dan membayar itu.
Naisa dan ayahnya kembali berkeliling sampai malam tiba dan dagangan mereka juga sudah habis. Mereka pun pulang ke rumah mereka kembali.
"Baksonya hari ini habis yah" ucap Naisa dan menghitung hitung uang yang ia dapatkan sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
"Yaudah kamu istirahat besok kan kamu mau sekolah" ucap Adam, Naisa mengiyakannya dan langsung masuk ke dalam kamar dan membersihkan tubuhnya dan setelah itu baru dia merebahkan tubuhnya dan langsung terlelap.
Keesokan paginya Naisa sudah bangun begitupun dengan Adam. Naisa sudah nampak bersiap ingin berangkat ke sekolah dan Adam ingin berangkat berjualan seperti biasa.
Mereka berdua sarapan pagi bersama dan setelah ith Naisa terlebih dahulu pamit dan berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.
Sesampai di sekolah saat ingin memasuki gerbang ada mobil yang masuk dan Naisa pun menepi sebentar dan setelah mobil itu masuk diapun masuk. Naisa sekolah di SMA yang paling terkenal di bandung karna dia mendapatkan biaya siswa karna otaknya memang pintar.
Saat masuk ke dalam sekolah terlihat banyak sekali murid perempuan yang menghampiri mobil yang tadi. Naisa menatap siapa orang yang keluar dari mobil itu.
Aldi Fernando anak dari orang terkaya di sekolah itu dan dia juga tampan dan banyak wanita yang tergila gila kepadanya. Naisa langsung berlalu karna menurutnya itu sangatlah tidak penting.
"Siapa wanita yang berlalu itu?" guman Aldi sambil melepaskan kaca mata yang ia gunakan itu dan melihat Naisa berlalu karna memang seluruh wanita di sekolah itu selalu menyambutnya dan baru kali ini ada wanita di sekolah itu yang acuh padanya.
"Aldi" panggil Asanti sambil merangkul tangan Aldi. Semua wanita yang ada disana sangat tak suka melihat itu. Asanti adalah mantan kekasih Aldi tapi Aldi sudah tidak mencintainya.
"Lepasakan" ketus Aldi dan langsung berlalu masuk ke dalam kelasnya.
Saat sampai di kelas Aldi kembali melihat wanita satu satunya yang mengacuhkannya karna memang mereka satu kelas dan Aldi jarang masuk kelas makanya dia tidak tau jika Naisa satu kelas dengannya.
"Hey" sapa Renald teman dekat Aldi karna memang Renald satu satunya manusia yng ingin berbicara dengan Naisa.
Naisa menoleh ke arah Renald dan hanya membalas dengan senyuman kepada Renald.
"Kau lagi apa?" tanya Renald.
"Aku lagi membaca buku" jawab Naisa dan menutup bukunya.
"Kenapa di tutup?" tanya Renald.
"Tidak sopan jika seseorang sedang berbicara kita melakukan sesuatu" jawab Naisa.
"Nanti aku antar kan kau pulang ya" ucap Renald.
"Tidak usah aku bisa jalan kaki" jawab Naisa sambil melebarkan senyumannya sedangkan Aldi sedari tadi menatap Naisa dan juga Renald.
"Kenapa kau suka jalan kaki?" tanya Renald.
"Selamat pagi anak anak" sapa bu Asnan saat masuk.
"Duduklah di tempatmu" usir Naisa sopan.
"Aku ingin duduk di sini" jawab Renald. Naisa membiarkannya dan memperhatikan apa saja yang di jelaskan oleh bu Asnan.
"Kenapa aku bisa mencintainya?" guman Renald sambil menatap lekat wajah Naisa dari samping.
Wajah cantik pipi cuby hidung mancung dan mata sipit Naisa jika di lihat lebih jelas dan dekat dia sangatlah cantik tapi dia tidak mau berdandan seperti wanita lain dan dia memilih mengikat rambutnya dan menggunakan poni tapi itu nampak lucu di mata Renald.
"Hey kau kenapa melihat ku?" tanya Naisa yang risih jika di lihat seperti itu oleh Renald.
"Kau ini sebenarnya cantik tapi kenapa kau tidak mau berdandan?" tanya Renald.
"Renald Naisa" tegas bu Asnan. Semua mata terarah kepada mereka berdua dan itu membuat Naisa tidak nyaman dan memilih menundukkan pandangnya sedangkan Renald biasa saja.
Kringggg
Bel sekolah pun berbunyi menandakan pulang. Naisa langsung membereskan peralatan belajarnya dan langsung keluar.
"Hey kau" ucap Maya. Maya adalah wanita yang sangat menyukai Renald sejak dulu tapi Renald tidak menyukainya karna menurut Renald Maya itu tidak termasuk ke dalam kriterianya.
"Hey kau dengar tidak jika aku memanggilmu" ketus Maya. Maya bersama dengan Asanti dan juga Hana mereka bersahabat sejak masuk SMA saja dan mereka juga di juluki kembang sekolah karna penampilannya yang sexi dan kekayaan keluarga Maya.
Tapi tidak dengan keluarga Hana dan juga Asanti keluarga mereka tergolong dalam orang miskin tapi mereka berlagak seperti orang kaya dan memanfaatkan kekayaan Maya. Hana dan Asanti memang berteman sejak kecil dan sampai sekarang.
"Ada apa?" tanya Naisa sopan.
"Kau kenapa mendekati Renald?" tanya Maya dengan menaupkan kedua alisnya dengan menatap tak suka akan Naisa.
"Aku tidak mendekatinya" jawab Naisa menundukkan pandangnya.
"Apa hubungan mu dengannya?" tanya Maya dengan meletakkan tangannya di atas perutnya sambil berjalan mendekat ke arah Naisa.
"Aku tidak memiliki hubungan apa apa dengannya kami hanya berteman" jelas Naisa yang masih menundukkan pandangannya.
Maya mengangkat dagu Naisa dan mencengkram erat dagu wanita itu. "Jawab jujur pertanyaan ku" bentak Maya.
Aldi yang baru saja keluar dari dalam kelas dan melihat itupun langsung menepis kasar tangan Maya. "Kau kenapa mencengkram dagunya?" tanya Aldi datar tapi dengan wajah yang menyeramkan.
Aldi memang nakal tapi dia tidak jahat dia tidak pernah membuly siapapun dan menggunakan kekayaannya untuk menindas orang lain. Meskipun wajahnya terlihat garang tapi hatinya sangat lembut dan baik dengan siapapun.
"Kenapa kau membelanya?" tanya Maya sedangkan Hana dan juga Asanti tak percaya melihat itu. melihat Aldi seorang yang tidak pernah membela perempuan jika di sekolah dan saat ini dia membela Naisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
tina yusuf
naisa luar biasa ya hatinya
2023-02-23
0
Vien Margareta
semoga asikkk
2021-03-08
1
Vien Margareta
baru baca nih
2021-03-08
0