"Tangan Naisa terluka dan saya akan mengobatinya di UKS" jawab Renald dan langsung berlalu dengan tangan yang masih menggenggam tangan Naisa dan membuat semua siswa kembali menghujani Naisa dengan perkataan yang tidak bagus.
Aldi hanya menatap kepergian mereka. Naisa dan Renald melewati lorong kelas dan bertemu dengan Maya dan kawan kawan. "Dia tidak jera juga ya" ucap Maya dengan tangan menggepal menahan amarah terhadap Naisa.
Renald dan Naisa sudah sampai di ruang UKS Renald langsung memanggil dokter UKS itu untuk mengobati Naisa. Dokter itu langsung mengobati Naisa dengan sangat pelan dan sesekali Naisa merengek kesakitan.
Setelah selesai mengobati Naisa dokter itu berpamitan untuk kembali ke ruangannya. Renald mengiyakannya dan duduk di kursi yang ada di samping Naisa.
"Kenapa tangan mu itu?" tanya Renald menatap lekat wajah Naisa.
"Tidak apa apa" jawab Naisa.
"Apanya yang tidak apa apa dokter saja bilang jika tanganmu itu terkena air hangat" ucap Renald.
"Ini terkena kuah mie ayam" jawab Naisa jujur.
"Kenapa sampai terkena tanganmu?" tanya Renald kembali.
"Tadi nampan mie ayam itu tersangkut di bajuku makanya terjatuh dan terkena tangan ku ini" jawab Naisa berbohong. Renald menatap lekat wajah Naisa yang nampak menyembunyikan sesuatu darinya itu.
"Aku ingin kembali ke kelas" ucap Naisa dan langsung berdiri tegak dan berjalan keluar. Renald ingin mengikutinya tapi Naisa menghentikan langkah dan menatap ke arah Renald.
"Jangan mengikuti ku aku harap kita bisa jaga jarak" ucap Naisa dan langsung berlalu meninggalkan Renald dan masuk ke dalam kelas sedangkan Maya dia sedari tadi menahan emosinya terhadap Naisa yang tidak mendengar ucapannya.
Kring...
Bel pulang berbunyi. Naisa membereskan alat belajarnya dan langsung berlalu keluar kelas dan turun ke bawah. Saat sampai di bawah Renald sudah menunggunya. "Ayo naik" ucap Renald dengan membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Naisa masuk ke dalam mobil itu.
"Aku masih ada urusan kau pulang lah terlebih dahulu" jawab Naisa dan langsung berlalu.
"Hey kau membukakan pintu untukku?" tanya Naya yang baru sampai dan melihat pintu mobil Renald terbuka.
"Ini untuk..." ucap Renald terpotong oleh Maya yang sudah masuk ke dalam mobilnya.
"Hey turunlah" usir Renald saat melihat Maya duduk di dalam mobilnya.
" bukannya kau ingin mengantarkan ku pulang?" tanya Maya.
"Tidak" jawab Renald datar.
"Ayo lah Renald" rengek Maya dengan wajah memelas nya berharap Renald ingin memberinya tumpangan. Renald tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam kemudi karna dia masih menganggap Maya sahabatnya.
Senyum di wajah Maya nampak mengembang sambil menetap Renald yang mau mengantarkannya pulang sedangkan Renald wajahnya hanya mengeluarkan ekspresi datarnya dan langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah Naya terlebih dahulu.
****
Naisa sudah sampai di makam sang ayah dan langsung duduk dan terlebih dahulu dia mengirimkan doa kepada ayahnya. "Naisa harap ayah dan ibu bahagia disana dan tunggu Naisa" ucap Naisa sambil melebarkan senyumannya.
Naisa sedikit berbicara dengan makam kedua orang tuanya itu dan akhirnya dia pun berlalu karna hari sudah mulai gelap dan terlebih dahulu dia berpamitan kepada kedua makam orang yang ia cintai itu.
Naisa sudah sampai di rumahnya dan dia langsung masuk dan terlebih dahulu membersihkan tubuhnya dan setelah selesai dia beranjak ke dapur untuk memasak makanan untuknya.
Naisa membuka kulkas yang ada di dapur itu dan untungnya di dalam itu masih ada beberapa bahan makanan di dalamnya. Naisa memilih untuk memasak telor saja karna dia lebih menyukai telor dari pada lauk lauk.
Setelah selesai Naisa memasak dia memakannya dengan sangat lahap karna kelaparan. Air mata Naisa kembali menetes saat melihat tempat yang biasa di duduki oleh sang ayah tapi sekarang dia hanya makan dan melakukan aktivitas sendiri.
"Naisa sayang ayah" ucap Naisa dan menghapus air matanya dan meletakkan makanan yang belum habis itu kedalam lemari untuk makan besok dan langsung berlalu untuk belajar seperti biasa di dalam kamarnya.
****
"Aldi pulang" ucap Aldi saat masuk ke dalam rumah. Kedua orang tua Aldi yang duduk di ruang keluarga pun menatap sang anak yang baru saja pulang itu.
"Kamu udah pulang sayang?" tanya Andini ibunda Aldi. Aldi tidak menjawabnya dan langsung berlalu masuk ke dalam kamarnya.
Erdin ingin marah tapi Andini melarangnya karna memang Aldi kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya makanya dia menjadi seperti itu dan untungnya Andini dan Erdin mengerti akan perilaku anaknya itu.
Di dalam kamar. Aldi langsung merebahkan tubuhnya tubuhnya setelah membersihkan tubuh tadi. Aldi menatap langit langit kamarnya itu dan bayangan wajah Naisa yang sedang tersenyum melintas di pikirannya dan dia ikut tersenyum mengingat wanita itu.
"Kenapa aku memikirkannya?" guman Aldi tersadar dan langsung ke ruang ganti yang ada di dalam kamarnya dan menggantikan pakaian dan setelah itu langsung turun ke lantai bawah untuk makan malam.
"Pa aku dengar dari tetangga pak Adam jika pak Adam sudah meninggal pa" ucap Andini karna memang mereka saling mengenal sejak dulu dan Erdin adalah teman dekat Adam.
"Mama jangan berbohong" ucap Erdin yang sedikit kaget mendengar perkataan sang istri sedangkan Aldi dia hanya diam dan mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi dan langsung menyantap makanannya.
"Mama tidak bohong pa, mama dengan dari tetangga pak Adam" jawab Andini. Erdin sangat sedih mendengar itu tapi dia tidak menangis karna dia sudah menganggap Adam seperti saudara sendiri.
"Besok kita pastikan sendiri saja" jawab Erdin yang belum percaya. Andini mengangguk mengiyakannya dan kembali melanjutkan makannya.
"Aldi kau mau ikut?" tanya Erdin menatap anaknya.
"Tidak" jawab Aldi datar tanpa menatap kedua orang tuanya.
"Kau yakin tidak mau ikut?" tanya Andini meyakinkan anaknya itu karna setaunya Adam mempunyai anak perempuan dan berharap jika Aldi bisa menyukai anak Adam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
Adit dan Ayna menyapa kak😉
menanti kehadiranmu lagi
semangat.. semangat..💪💪💪
salam "Cinta Pak Bos"
2021-01-01
0
Hiatus
vanya mmpir dn lgsg like sisa bab trtinggal.smngt trs up.y
2020-10-09
1