"Kenapa dia sekolah? bukannya ayahnya kemarin meninggal?" guman Aldi heran menatap ke arah Naisa.
"Hey kenapa kau menatap Naisa seperti itu?" tanya Renald dengan memukul punggul Aldi dan membuat Aldi tersadar.
"Siapa yang menatapnya?" tanya balik Aldi datar dan mendudukkan tubuhnya di kursi yang sudah menjadi tempat duduknya.
Mereka semua belajar dengan tekun apa lagi Naisa yang memang sedari dulu selalu belajar dengan tekun dan rajin di tambah lagi dengan otak cerdasnya. Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi dan semua murid di kelas itu keluar dan menuju ke kantin.
Naisa memesan makanan dan setelah itu dia mencari dimana ada kursi kosong dan dia mendapatkan kursi kosong yang terletak di sudut paling belakang. Naisa berjalan ke belakang dengan membawa nampan yang berisi mie ayam dan air putih.
Brukk
Naisa terjatuh begitupun dengan makanannya yang berceceran di lantai dan tangan putihnya memerah akibat terkena kuah mie ayam itu. "Auuu" rengek Naisa yang merasakan perih di tangan kirinya.
HAHAHAHAHA terdengar gelak tawa yang memenuhi kantin itu saat melihat Naisa yang terjatuh. "Masih mau mengganggu hidupku?" tanya Maya. Ya orang yang mengerjai Naisa itu ialah Maya. Maya tadi menselonjorkan kakinya saat Naisa lewat dan itu sebabnya Naisa terjatuh.
Semua orang di kantin itu berkerumun melihat Naisa yang sedang di maki oleh Maya. "Sudah ku bilang kau jangan ganggu Renald" teriak Maya sambil menarik rambut panjang Naisa.
"Lepaskan aku hikss.." ucap Naisa dengan tangisnya karna kesakitan.
"*Kasihan sekali dia"
"Hahaaha makanya jangan ganggu dia"
"Dasar ******"
"Wanita liar"
"Muka polos tapi hatinya jahat"
"Naisa Naisa"
"Kenapa nasib mu begini"
"Wanita ini mukanya sangat polos tapi hatinya kotor*"
Begitulah hujatan hujatan yang membanjiri kantin itu yang membuat Naisa hanya menunduk dan menangis. "Jangan dekati Renald lagi kau mengerti" bentak Maya. Naisa mengangguk mengiyakannya.
Mayapun menghempas kepala Naisa dengan keras dan untungnya kepala Naisa tidak apa apa. Maya kembali ke kelasnya dengan diikuti oleh Hana dan juga Asanti. Sedangkan murid murid yang lain mereka kembali ke meja masing masing untuk melanjutkan makan mereka.
Naisa berdiri dari duduknya dan membersihkan berkas beling yang terpecah belah tadi. Saat Naisa ingin mengambil beling terakhir dia melihat ada kaki seperti kaki laki laki tapi dia tidak memperdulikannya dan membereskan sisa sisa beling tadi.
"Kenapa kau?" tanya laki laki itu. Naisa melihat ke atas dan melihat Aldi lah yang berada di depannya karna sedari tadi Aldi melihat Naisa yang membersihkan beling makanya dia menghampiri Naisa.
Naisa tidak menjawab dan berdiri dan langsung berlalu. "Baru kali ini ada wanita yang mengacuhkan ku" guman Aldi menatap punggung Naisa yang sudah keluar dari area kantin itu.
Aldi kembali ke tujuan awalnya yakni membeli makanan. Saat Aldi ingin memesan makanan dia melihat Naisa yang sedang membersihkan bekas makan para murid. "Kenapa dia yang membersihkannya bu?" tanya Aldi kepada ibu kantin di sana.
"Dia memang kerja disini nak Aldi" jawab bu Dahlia.
"Sejak kapan?" tanya Aldi.
"Semenjak bersekolah disini" jawab bu Dahlia.
"Memangnya dia kenapa bekerja dengan ibu?" tanya Aldi.
"Dia bilang untuk menambah biaya hidup nak" jawab bu Dahlia. Aldi mengangguk mengerti.
"Ini berikan kepadanya" ucap Aldi sambil menyodorkan beberapa uang lembaran 100rb kepada bu Dahlia.
"Jangan katakan jika ini dari saya" ucap Aldi. bu Dahlia mengangguk mengiyakannya dan Aldi pun berlalu dengan membawa nampan yang berisi makanan yang ia pesan.
"Bu Naisa udah selesai" ucap Naisa sambil melebarkan senyumannya menghadap ke arah bu Dahlia.
"Ini nak untuk kamu" ucap Dahlia sambil menyodorkan uang yang di berikan oleh Aldi kepadanya. Naisa menatap heran ke arah uang itu dan juga bu Dahlia.
"Uang apa ini bu?" tanya Naisa bingung.
"Ini upah buat kamu yang udah selalu setia bantuin ibu ini" jawab Dahlia sambil menyodorkan uang tadi.
Naisa menerimanya. "Ini kebanyakan bu" ucap Naisa saat membuka lembaran uang yang di berikan oleh Dahlia.
"Tidak apa apa nak" jawab Dahlia sambil melebarkan senyumannya.
"Makasih ya bu" ucap Naisa kegirangan sambil menunduk kan sedikit tubuhnya sambil bersalaman di depan bu Dahlia dengan senyum yang mengembang bahagia.
Aldi tersenyum melihat wajah bahagia Naisa. "Hey kau kenapa?" tanya Renald yang berada di sampingnya saat melihat Aldi tersenyum sendiri.
"Tidak apa apa" jawab Aldi dan melanjutkan makannya.
"Tangan kamu kenapa nak?" tanya Dahlia saat melihat tangan Naisa yang memerah dan sedikit membengkak itu.
"Tidak apa apa bu" jawab Naisa sambil melebarkan senyumannya.
"Ini seperti terkena..." ucap Dahlia terpotong oleh Naisa.
"Naisa pamit ke kelas dulu bu" potong Naisa. Dahlia mengangguk mengiyakannya dan Naisa langsung berlalu dari kantin itu dengan wajah bahagia karna mendapatkan uang.
"Ayah" guman Naisa saat sudah sampai kembali di bangkunya dan langsung mendudukkan tubuhnya.
Tidak lama kemudian semua murid masuk ke dalam kelas karna bel masuk sudah berbunyi. Aldi dan kedua sahabatnya masuk ke dalam kelas dan seperti biasa Renald duduk di samping Naisa. Naisa sama sekali tidak menatapnya dan itu membuat Renald bingung akan tingkahnya.
"Kenapa kau tidak menatapku?" tanya Renald kepada Naisa. Naisa menggelengkan kepalanya dan kembali fokus menulis.
Renald menatap tangan Naisa. "Kenapa tangan mu merah?" tanya Renald dengan memegang tangan Naisa dan membuat Naisa sedikit kesakitan dan Aldi yang duduk di belakang mereka langsung melihatnya.
"Aku tidak apa apa" jawab Naisa dan menyembunyikan tangannya dari Renald tanpa menatap Renald sedikit pun. Renald heran akan sikap Naisa yang tidak seerti biasa.
"Kau di sakiti oleh Maya lagi?" tanya Renald. Naisa menggelengkan kepalanya. Renald menatap lekat wajah wanita yang duduk di sebelahnya itu.
"Jawab jujur pertanyaan ku" ucap Renald menatap Naisa dari depan.
"Aku sudah menjawabnya dengan jujur" jawab Naisa dan meminggirkan kepala Renald.
"Kau itu berbohong Naisa" ucap Renald.
"Aku tidak berbohong" jawab Naisa.
"Ayo kita ke UKS "ajak Renal sambil menarik tangan Naisa.
"Renald kamu mau kemana?" tanya bu Yusra kepada Renald.
"Saya ingin ke UKS bu" jawab Renald dan kembali menarik lembut tangan Naisa sedangkan naisa dia berusaha ingi. melepaskan tangannya tapi tidak bisa dan dia memilih untuk menundukkan pandangnya karna malu akan semua mata yang tertuju kepadanya.
"Untuk apa kamu ke UKS?" tanya bu Yusra lagi.
"Tangan Naisa terluka dan saya akan mengobatinya di UKS" jawab Renald dan langsung berlalu dengan tangan yang masih menggenggam tangan Naisa dan membuat semua siswa kembali menghujani Naisa dengan perkataan yang tidak bagus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like selalu😊
2020-12-26
0
Ftl03
Bom Like dari LITTLE RAINBOW 😆😆 semangat Thor.. jangan lupa mampir...
2020-12-17
0
Hiatus
like lg
2020-10-09
0