"Aldi jika orang tua bertanya itu di jawab" ucap Erdin.
"Aldi dari antar kak Asma ke rumah Naisa" jawab Aldi tanpa menatap kedua orang tuanya dan langsung berlalu masuk ke dalam kamar nya.
"Kenapa Asma tinggal di rumah Naisa?" guman Andini dan menatap sang suami.
Aldi langsung merebah kan tubuh nya di atas kasur king size yang ada di dalam kamar nya itu saat dia sudah selesai membersihkan tubuh dan mengenakan pakaian. Aldi menatap langit langit kamar nya dan dia kembali teringat akan Syeri yang menyakiti Naisa tadi.
"Aku memang bodoh dalam hal mencari kekasih karna semua mantan ku hanya menginginkan harta ku bukan aku" guman Aldi karna memang semua mantan kekasih nya tidak ada yang setia dan semua nya di tinggal oleh Aldi karna kepergok selingkuh.
Aldi memilih untuk mencoba memejam kan mata nya hingga akhir nya dia tertidur pulas dengan posisi memeluk guling karna dia tidak bisa tidur jika tidak ada yang di peluk karna itu kebiasaan nya dari kecil.
Keesokan pagi nya
Naisa terbangun terlebih dahulu dari Asma karna memang Asma selalu bangun sekitar jam delapan pagi sedangkan Naisa dia bangun sekitar jam 5 atau jam 6. Naisa memilih untuk masak terlebih dahulu untuk nya dan juga Asma dan setelah itu dia baru mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Sebelum dia berangkat sekolah Naisa terlebih dahulu sarapan makanan yang ia masak tadi dan tidak di temani Asma karna dia tidak enak untuk membangun kan Asma. Setelah selesai Naisa menulis sesuatu di kertas dan meletakkan salah satu kunci rumah di atas surat itu di atas meja makan dan dia langsung keluar dari rumah nya itu dan berlalu menuju ke sekolah nya.
Seperti biasa Naisa berjalan menuju ke sekolah nya karna selain menghemat uang dia juga sekalian berolahraga padahal dia belum sembuh betul dari sakit nya. Beberapa menit Naisa menempuh jalan menuju je sekolah nya itu dan akhir nya dia sampai dan bersamaan dengan mobil yang di kendarai oleh Aldi masuk ke dalam pekarangan sekolah.
Naisa tidak terlalu mengenal mobil Aldi dan dia juga tidak memperdulikan nya dan dia memilih untuk langsung masuk ke dalam kelas nya dan langsung duduk di bangku nya yang terletak di paling sudut.
Aldi masuk ke dalam kelas dan dia langsung melihat Naisa yang sama sekali tidak melihat nya. Aldi tidak memerduli kan nya dan langsung mendudukkan tubuh nya di bangku nya yang berjarak hanya satu bangu dari bangku Naisa.
Kelas itu nampak sudah ramai dan terlihat Renald juga baru saja masuk ke dalam kelas bersama dengan Syar. Renald menatap sekilas ke arah Naisa begitupun dengan Naisa dan setelah itu Naisa langsung memalingkan wajah nya dan Renald memilih untuk duduk di samping Aldi.
"Hey itu tempat ku" ketus Syar karna itu adalah tempat duduk nya dan biasa nya Renald duduk bersama dengan Naisa.
"Kau duduk saja di sana untuk sementara" jawab Renald sambil menatap ke arah bangku kosong yang ada di samping Naisa.
"Aku tidak mau" bantah Syar dan menarik tangan Renald supaya berpindah tapi Renald tetap tidak mau berpindah dan terjadi lah perdebatan kecil di sana.
"Kalian berdua apa bisa diam?" bentak Aldi kesal karna dia terganggu akan kedua sahabat nya itu dan semua mata tertuju kepada Aldi tapi tidk dengan Naisa yang biasa saja. Mereka berdua seketika menciut takut akan Aldi yang membentak mereka.
Mereka berdebat karna tidak ada yang mau duduk di dekat Naisa karna Renald masih mau menjauhi Naisa sampai waktu yang tepat untuk nya dekat lagi dengan Naisa karna memang kursi di kelas itu sudah penuh semua dan hanya di samping Naisa lah yang kosong untuk saat ini.
Aldi beranjak berdiri dan mengambil tas milik nya dan mendudukkan tubuh nya tepat di samping Naisa. Naisa menatap menatap siapa yang duduk di samping nya itu dan ternyata itu bos nya. Semua orang yang melihat Aldi duduk di samping Naisa pun terkejut dan banyak juga murid perempuan yang tidak suka dan mengumpat nya di dalam hati tapi mereka semua tidak berani berbicara secara langsung karna takut akan Aldi.
Tidak lama setelah itu guru yang mengajar kelas itu pun datang dan menyapa para murid di sana dan Syar langsung duduk di tempat Aldi. Naisa sedikit tidak nyaman akan Aldi yang duduk di samping nya itu dan sedari tadi dia menahan keinginan nya untuk bertanya karna dia tidak berani. Tapi dia berusaha memberanikan diri nya untuk bertanya kepada Aldi.
"Bapak kenapa duduk di sini?" tanya Naisa memberanikan diri kepada Aldi.
"Tidak ada tempat duduk lagi" jawab Aldi dengan mata yang fokus akan papan tulis. Naisa tidak menjawab atau pun menanggapi nya lagi dan memilih untuk fokus ke papan tulis dan memperhatikan dengan seksama guru menjelas kan di depan.
Aldi menatap ke arah Naisa yang sedari tadi hanya diam dan hanya berbicara satu kalimat dengan nya. mata Aldi beralih melihat tangan Naisa yang masih beperban itu tapi tidak sebesar perban kemarin dan hanya di perban menggunakan ansaplas.
"Apa dia sudah sembuh?" guman Aldi menatap lekat ke arah Naisa. Naisa emrasa jika Aldi menatap nya dan menatap kembali ke arah Aldi dan seketika mereka berdua pun beradu pandang.
Dengan segera Aldi memalingkan wajah nya dan kembali fokus akan papan tulis. "Bapak kenapa?" tanya Naisa kepada Aldi yang nampak sedikit gugup itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhuuuu..😉
cinta pak bos hadir lagi
mampir juga yuk
2021-02-14
0
Anggraini
aldi❤
2020-10-15
0