"Kenapa kau makan seperti itu? apa kau tidak nyaman?" tanya Aldi saat melihat Naisa yang sedikit canggung.
"Tidak apa apa pak saya hanya kekenyangan" jawab Naisa berbohong.
"Jika tidak nyaman bicara lah biar aku pindah dari sini" ucap Aldi kembali. Naisa langsung menatap ke arah nya.
"Saya bukan tidak nyaman pak tapi saya hanya belum terbiasa dengan orang baru" jelas Naisa yang kembali menundukkan kepala nya yang membuat Renald yang sedari tadi menatap nya heran.
"Kenapa mereka berdua kelihatan sangat akrab?" guman Renald.
"Sayang kau sudah makan nya? ayo kita kembali ke kelas" ajak Maya karna memang mereka sudah selesai makan.
"Yasudah ayo" jawab Renald padahal dia masih mau berada di sana untuk melihat Naisa.
Renald pun berlalu bersama dengan Maya dan diikuti oleh Asanti dan Hana tapi tidak dengan Syar yang malah menyusul Aldi. "Hey" sapa Syar saat sudah berada di dekat Aldi. Aldi yang tengah makan itu menatap ke arah nya begitupun dengan Naisa.
"Ada apa?" tanya Aldi datar dan kembali menyantap makanan nya begitupun dengan Naisa yang kembali menundukkan pandangannya.
"Kenapa kau tadi tidak makan di sana dan memilih makan di sini?" tanya Syar kepada Aldi.
"Kenapa memang nya apa ada masalah dengan kau?" tanya Aldi datar tanpa menatap Syar.
"Bukan seperti itu tapi tidak biasa nya kau makan bersama wanita lain yang tidak kau kenal" jelas Syar karna memang Aldi tidak lah mudah dekat dengan orang lain.
"Itu bukan urusan mu pergi lah kau mengganggu saja" jawab Aldi mengusir Syar karna dia tau jika Naisa tidak nyaman akan itu karna sangat terlihat dari wajah wanita itu.
Syar tidak menajwab apa apa dan langsung berlalu menyusul Renald yang sudah terlebih dahulu berlalu dari kantin. Naisa sudah selesai makan dan ingin beranjak dari sana tapis suara Aldi menghentikan niat nya.
"Mau kemana kau?" tanya Aldi kepada Naisa.
"Mau bekerja pak" jawab Naisa dengan menundukkan kepala nya. Aldi sebenar nya risih dengan Naisa yang selalu menunduk kepala jika berbicara itu tapi dia tidak punya hak untuk melarang.
"Bekerja apa?" tanya Aldi menatap lekat wanita itu.
"Membersihkan piring kotor di kantin ini" jawab Naisa jujur tanpa malu.
"Wanita ini jujur sekali dan dia juga tidak malu" guman Aldi saat mendengar jawaban demi jawaban yang keluar dari mulut Naisa meskipun dia sudah mengetahui nya.
"Mari" ajak Aldi yang juga sudah makan dan berdiri dari duduk nya.
"Mau kemana pak?" tanya Naisa kepada Aldi.
"Kau bilang mau membersihkan piring bukan?" tanya Aldi. Naisa mengangguk mengiyakan nya.
"Yasudah mari aku bantu" ucap Aldi kembali.
"Tidak usah pak" jawab Naisa menolak dengan sopan.
"Tangan mu itu masih belum sembuh total dan itu karna ku maka nya aku ingin membantu mu" jelas Aldi karna memang dia sedari tadi menatap tangan Naisa yang terkena duri itu.
Aldi sudah melangkah namun tidak dengan Naisa yang masih mematung. Aldi menghentikan langkah kaki nya.
"Ayo" ajak Aldi Naisa langsung tersadar dan berjalan mengikuti Aldi dari belakang dengan menundukkan kepala nya.
Saat sampai di dekat mencuci piring terlihat banyak sekali piring di sana. Naisa mendudukkan tubuh nya di salah satu kursi dan mulai membersihkan nya sedangkan Aldi dia membasuh nya dan Naisa yang mencuci nya.
"Kau setiap hari bekerja seperti ini?" tanya Aldi kepada Naisa.
"Iya pak" jawab Naisa akan pertanyaan Aldi.
"Apa kau tidak lelah?" tanya Aldi karna dia sedikit kelelahan.
"Jika saya lelah saya tidak akan bisa makan dan membeli buku pak" jawab Naisa dengan senyum yang mengembang menatap Aldi. Aldi membalas senyuman Naisa dengan senyum tulus nya ntah kenapa dia sangat mudah tersenyum jika di dekat Naisa.
Naisa tidak menjawab nya lagi dan kembali fokus akan pekerjaan nha begitupun dengan Aldi yang juga kembali fokus untuk membantu Naisa.
Beberapa menit mereka membersihkan piring itu akhir nya selesai juga. Naisa merasa sedikit kelelahan dan dia mengusap dahi nya yang terasa berkeringat itu. sedangkan Aldi dia sangat merasa kelelahan karna itu untuk pertama kali nya dia membersihkan piring.
"Bapak kelelahan?" tanya Naisa kepada Aldi.
"Sudah tau masih saja menanya" jawab Aldi dengan mengusap dahi nya menggunakan almamater milik nya.
"Jangan di lap menggunakan itu pak" tegah Naisa saat melihat Aldi menghapus bekas keringat menggunakan almamater. Aldi menatap nya dengan tatapan heran. Naisa mencari cari tisyu di dekat sana dan akhir nya dia menemukan nya.
"Hapus pakai ini jika menggunakan itu itu akan jadi kotor" ucap Naisa sambil menyodorkan tisyu tadi kepada Aldi.
Aldi menerima tisyu itu dan mengelap ke dahi nya sedangkan Naisa dia hanya menatap Aldi. Setelah selesai itu Naisa keluar dari dapur dan seperti biasa ibu kantin itu memberikan uang kepada Naisa. Naisa menerima nya dengan senang hati dan kembali ke dekat Aldi yang seperti nya menunggu nya.
"Ini upah dari ibu kantin untuk bapak" ucap Naisa sambil menyodorkan uang lembaran 20.000 dan 10.000 kepada Aldi. Aldi menatap uang itu dan juga Naisa secara bergantian.
"Tidak usah untuk mu saja" jawab Aldi dan memundurkan tangan Naisa yang memegang uang itu.
"Tapi pak ini punya bapak" jawab Naisa sopan dan kembali menyodorkan tangan nya yang menggenggam uang itu.
"Ini dari ku untuk mu" jawab Aldi dan kembali memundurkan tangan Naisa.
"Beneran ini pak?" tanya Naisa kepada Aldi untuk meyakin kan nya. Aldi mengangangguk mengiyakan nya dengan senyuman yang mengembang dan itu nampak ikhlas. Naisa tidak menjawab nya lagi dan dia memilih untuk memasukkan uang itu ke dalam saku almamater nya.
"Yasudah ayo" ajak Aldi kepada Naisa.
"Kemana pak?" tanya Naisa bingung.
"Ke kelas" jawab Aldi.
"Bapak mengajak saya?" tanya Naisa kepada Aldi. Aldi mengangguk mengiyakan nya.
"Ayo" ajak Aldi lagi dan berjalan terlebih dahulu dari Naisa. Naisa terpaksa mengiyakan nya dan mengikuti Aldi dari belakang.
"Berjalan lah di samping ku" ucpap Aldi yang melihat Naisa berjalan di belakang nya.
"Bapak memang nya tidak malu berjalan dengan saya?" tanya Naisa dari belakang dan menatap lekat belakang kepala Aldi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hadir
2021-02-14
0
Tutanuya
jangan bosen bosen ya ...dukunganku buatmu thor .semangat
2020-10-16
1