"Kau yakin tidak mau ikut?" tanya Andini meyakinkan anaknya itu karna setaunya Adam mempunyai anak perempuan dan berharap jika Aldi bisa menyukai anak Adam itu.
"Tidak" jawab Aldi datar dan langsung berlalu karna dia sudah selesai makan. Andini dan Erdin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya itu dan merek kembali melanjutkan makan mereka.
Keesokan paginya
Aldi sudah terbangun dan dia juga sudah siap untuk berlari pagi karna ini hari minggu. Aldi mengenakan celana pendek dan baju kaos dan juga sepatu kets setelah itu dia langsung keluar dari kamarnya menuju ke bawah.
"Mau kemana nak?" tanya Andini kepada Aldi. Aldi tidak menjawabnya dan dia langsung berlalu keluar dari rumahnya dan langsung berlari kecil di sekitar komplek perumahan nya.
Andini dan Erdin sudah siap untuk berangkat ke rumah Adam. Mereka langsung menuju ke kediaman Adam dengan mengendarai mobil pribadi milik mereka dengan sopir yang mengemudi. Sesampai di rumah Adam terlihat Naisa baru saja keluar dari rumah dan dia juga sudah rapi.
"Kamu Naisa?" tanya Andini kepada Naisa.Naisa mengangguk mengiyakannya.
"Kenalin om sama tante temen orang tua kamu" ucap Andini. Naisa hanya mengangguk mengiyakannya
"Ayah kamu mana nak?" tanya Erdin.Naisa terdiam akan pertanyaan yang di lontarkan oleh Erdin.
"Bener ya nak ayah kamu udah meninggal karna kecelakaan?" tanya Erdin meyakinkannya. Naisa menundukkan kepalanya dengan air mata yang sudah menetes sendiri dan dia mengangguk mengiyakan perkataan Erdin.
Erdin dan Andini tersentak kaget melihat anggukan dari Naisa itu. "Kamu yang sabar ya nak" ucap Andini dengan mengusap lembut punggung Naisa. Naisa menghapus air matanya dan menatap Andini dan Erdin.
"Iya om, tante" jawab Naisa dengan wajah yang nampak merah akibat menangis.
"Dimana kuburan ayah nak?" tanya Erdin.
"Di dekat kuburan ibu om" jawab Naisa.
"Boleh antar om sama tante kesana?" tanya Erdin. Naisa mengangguk mengiyakannya.
"Ayo nak" ajak Erdin. Naisa masuk ke dalam mobil milik orang tua Aldi itu tapi Naisa tidak tau jika mereka adalah kedua orang tua Aldi. Sopir langsung menuju ke makam kedua orang tua Naisa yang tidak terlalu jauh dari rumah Naisa itu.
Setelah sampai mereka langsung turun dan menuju ke pemakaman kedua orang tua Naisa. Erdin nampak sangat sedih melihat makam itu dan air matanya sedikit menetes begitupun dengan Andini dan Naisa.
Erdin sedikit berbicara di depan batu nisa Adam dan juga Afrianti dengan sesekali dia meminta maaf kepada kedua makam itu. "Nak kamu mau tinggal sama om sama tante?" tanya Andini kepada Naisa sedangkan Erdin dia masih menatap makam orang yang sudah ia anggap kakak itu.
"Tidak usah tante" jawab Naisa dengan menghapus air matanya dan melebarkan senyumannya menatap Andini.
"Kenapa nak?" tanya Andini.
"Naisa mau tinggal di rumah aja tante" jawab Naisa.
"Kamu mau kemana nak?" tanya Erdin yang baru sadar jika Naisa ingin pergi.
"Naisa mau cari kerja" jawab Naisa dengan melebarkan senyumannya.
"Emangnya kamu mau cari dimana?" tanya Andini.
"Belum tau juga tante" jawab Naisa.
"Kamu kerja di tempat tante saja nak" ucap Andini.
"Memangnya dimana tan?" tanya Naisa karna dia mencari pekerjaan yang bisa paruh waktu.
"Di toko bunga sayang" jawab Andini karna memang dia sudah menganggap Naisa seperti anak sendiri dan dulu dia juga pernah menawarkan bantuan kepada kedua orang tua Naisa tapi mereka menolaknya.
"Memangnya bisa kerja paruh waktu tante?" tanya Naisa. Andini mengangguk mengiyakannya dan dia juga tidak akan memberikan Naisa pekerjaan yang berat.
"Yasudah nanti kamu dateng ke alamat ini ya kapan aja kalo kamu udah siap kerja" ucap Andini sambil menyodorkan kartu namanya kepada Naisa.
"Gaji kamu sama seperti karyawan lainnya" ucap Andini. Naisa menerima kartu nama yang di berikan oleh Andini dan mengangguk mengiyakannya.
"Nanti kalo kamu butuh apa apa hubungi om atau tante ya sayang" ucap Andini sambil mengusap lembut kepala Naisa. Naisa mengangguk mengiyakannya dengan senyum yang mengembang.
"Yaudah ayo kita pulang" ajak Erdin. Mereka pun beranjak dari kuburan itu dan terlebih dahulu mereka mengantar Naisa pulang dan setelah itu mereka kembali ke rumah mereka karna hari juga sudah lumayan siang.
"Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan" guman Naisa senang dan berlalu dari rumahnya itu untuk melihat dimana alamat dia bekerja itu.
****
Andini dan Erdin sudah pulang dan langsung masuk ke dalam rumah dan melihat Aldi yang sedang makan di meja makan. Aldi langsung menyudahi makannya dan ingin berlalu tapi ayahnya memanggilnya. "Aldi" panggil Erdin. Aldi menoleh ke arah papanya itu.
"Ada apa?" tanya Aldi datar.
"Mulai besok kau harus membantu mama di toko" ucap Andini.
"Toko bunga?" tanya Aldi karna memang dia sangat membenci yang namanya bunga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like lagi
2021-01-01
0
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah like dan rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA.. makasih 🙏🙏
2020-10-30
0