"Ada apa pak?" tanya Naisa sedikit takut dengan kepala yang menunduk.
"Sejak kapan kau bekerja di sini?" tanya Aldi dengan manatap Naisa sedangkan Naisa dia menundukkan kepalanya saat Aldi menatapnya.
"Baru hari ini pak" jawab Naisa yang masih menundukkan kepalanya. Aldi menatap heran akan wanita itu yang kadang menatapnya dan kadang menunduk jika di dekat nya.
"Duduk lah" ucap Aldi mempersilahkan Naisa untuk duduk dan Aldi pun juga duduk di kursi tepat di depan Naisa.
"Kenapa kau tidak duduk? kau mau berdiri di sana?" tanya Aldi yang melihat Naisa masih berdiri dan tidak mau duduk.
"Saya berdiri saja pak" jawab Naisa.
"Duduk lah" tegas Aldi. Naisa langsung duduk di kursi yang ada di hadapan Aldi itu dengan kepala yang masih menunduk.
"Siapa nama mu?" tanya Aldi yang belum mengetahui nama Naisa.
"Naisa salsabila pak" jawab Naisa tanpa mengangkat kepalanya dan masih menunduk.
"Mana bunga yang kau buat tadi?" tanya Aldi.
"Ini pak" ucap Naisa menyodorkan bunga yang ada di tangannya itu kepada Aldi dengan mengangkat sedikit kepalanya. Aldi menerima bunga itu dan ingin melihat wajah Naisa dengan jelas tapi tidak bisa.
Aldi menatap lekat bunga yang di susun oleh Naisa itu dan bunga itu nampak sangat cantik dan anggun. "Apa kau sebelum nya pernah bekerja di toko bunga?" tanya Aldi kepada Naisa.
"Belum pak" jawab Naisa.
"Jadi dari mana kau bisa membuat susunan bunga sebagus ini?" tanya Aldi heran akan wanita itu.
"Saya hanya mencoba pak" jawab Naisa. Aldi mengangguk mengerti akan ucapan Naisa.
"Bisa kah kau mencoba menjual bunga ini atau di pajang di depan toko?" tanya Aldi yang sudah mulai serius akan bisnis ibunya itu. Naisa langsung menatap Aldi.
"Sangat bisa pak" jawab Naisa dengan senyum yang mengembang.
"Berapa kau membuatnya tadi?" tanya Aldi yang ikut menatap Naisa.
"Hanya tiga macam pak" jawab Naisa jujur karna dia hanya bisa membuat tiga macam saja hari ini.
"Mana dua nya lagi?" tanya Aldi.
"Sebentar saya ambil dulu" ucap Naisa dan berlalu keluar dari ruangan Aldi dan kembali ke belakang untuk mengambil dua buket bunga yang ia buat tadi.
Setelah selesai mengambil buket bunga itu. Naisa kembali masuk ke dalam ruangan Aldi dan nampak Aldi yang tersenyum melihat bungan buatan Naisa itu. "Kenapa dia tersenyum seperti itu? apakah dia menyukai bunga?" guman Naisa heran menatap Aldi.
"Ini pak yang dua nya lagi" ucap Naisa sambil menyodorkan dua bunga kepada Aldi. Aldi langsung melihat ke arah Naisa yang menyodorkan dua buket bunga kepadanya dan diapun menerima buket bunga itu.
"Aku tidak menyukai yang ini tapi aku sangat menyukai ini" guman Aldi sambil menatap ketiga bunga yang di susun oleh Naisa dan semuanya nampak bagus tapi hatinya tertuju pada bunga pertama.
"Ambil lah ini dan promosikan yang ini" ucap Aldi sambil menyodorkan dua buket bunga yang baru Naisa bawa tadi.
"Oiya satu lagi jangan kau buatkan bunga seperti ini untuk siapapun kau mengerti?" ucap Aldi.
"Iya pak saya mengerti" jawab Naisa.
"Yasudah kau boleh pergi" ucap Aldi. Naisa langsung berlalu dari ruangan itu dan keluar menuju ke depan.
Naisa memajang kan dua buket bunga tadi di depan toko itu dan berharap akan banyak pelanggan datang ke toko itu. Aldi langsung keluar dari ruangannya dengan membawa buket bunga yang di buat oleh Naisa tadi.
"Kenapa dia membawanya pulang?" guman Naisa heran saat melihat Aldi membawa bunga buatannya masuk ke dalam mobil.
Aldi langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan menuju ke apartemen milik kekasihnya. Aldi sudah sampai di apartemen kekasihnya itu dan langsung menaiki lift. "Semoga Syeri suka" guman Aldi yang sudah sampai di depan lift Syeri dan menatap buket yang ia bawa itu dan ada poto mereka juga di sana yang di letakkan oleh Aldi.
Syeri memang kekasih Aldi sejak beberapa bulan lalu dan hubungan mereka tidak di restui oleh kedua orang tua Aldi karna waktu itu Syeri pernah hampir mencelakakan mama Aldi tapi Aldi tidak mengetahuinya makanya kedua orang tua Aldi tidak menyukai Syeri. Syeri adalah seorang model cantik dengan tubuh sexi nya dan kulit yang berwarna sawo matang.
"Huh" Aldi mendengus kasar dan langsung memencet pin apartemen milik kekasihnya itu. Aldi langsung masuk ke dalam apartemen itu dan mendengar suara desahan seorang wanita yang berasal dari kamar Syeri.
Aldi membuka pintu kamar itu dan dia sangat terkejut melihat kekasihnya itu sedang bercinta dengan pria lain dan nampaknya peria itu adalah pengusaha. Syeri dan laki laki itu menghentikan aksi mereka dan melihat siapa yang membuka pintu dan betapa terkejutnya Syeri saat melihat Aldi lah yang membuka pintu kamar itu.
Aldi langsung berlalu keluar dari kamar itu dan langsung keluar juga dari apartemen itu sedangkan Syeri dia ingin menyusul Aldi tapi laki laki yang bersamanya itu tidak mau melepaskannya dan kembali melanjutkan aksinya.
Aldi langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan hari juga sudah mulai malam. pikiran Aldi kembali ke Syeri yang bercinta dengan lelaki lain meskipun dia juga pernah bercinta denga Syeri tapi tidak seharusnya Syeri bercinta dengan laki laki lain.
Aldi memarkirkan mobilnya tepat di depan kediamannya karna jika dia pergi kemana mana pasti dia akan mabuk dan bermain dengan wanita dan dia sudah tidak mau lagi bermain dengan wanita sekarang ini.
Aldi langsung masuk ke dalam rumah tanpa menyapa kedua orang tuanya yang ada di ruangan keluarga. Aldi langsung masuk ke dalam kamarnya dan meletakkan buket bunga yang ada potonya dan Syeri di dalam lemari yang memang tersembunyi di dalam ruang gantinya.
Setelah meletakkan buket tadi Aldi langsung menuju ke ranjang dan langsung merebahkan tubuhnya. "Huh" Aldi mendengus kasar. "Kenapa dia menghianati ku?" guman Aldi saat mengingat ingat apa yang di lakukan oleh Syeri.
Aldi mengambil ponselnya dan tidak ada notifikasi pesan ataupun telpon masuk dari Syeri yang ingin menjelaskan sesuatu. "Mungkin dia memang bukan yang terbaik untukku" guman Aldi dan membuang ponselnya ke sembarang arah dan langsung tertidur dengan pakaian yang masih melekat di tubuhnya.
*****
Di toko hari ini sangat ramai karna banyak yang tertarik akan bunga yang rangkai oleh Naisa dan itu membuat semua pekerja di toko itu senang. "Ini berkat mu nai toko ini kembali ramai" ucap Asma.
"Ah ini bukan karna ku kak" jawab Naisa malu.
"Kau pulang saja terlebih dahulu dan besok usahakan berangkat lebih awal ya karna banyak pesanan" jelas Asma.
"Baik kak" jawab Naisa dengan melebarkan senyumannya dan itu nampak sangat cantik dengan gigi gingsul yang keluar dan mata yang hilang akibat tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
jejak..jejak..jejak..🐾🐾🐾
2021-01-15
0