Bhumi mendudukkan tubuhnya tepat disamping Flower, Bhumi menarik kedua telapak tangan Flower ke dalam genggamannya,
"Flow... will you marry me?" Tanya Bhumi.
Mata Flower terbelalak. Rasanya jantungnya mendadak push up. Apakah ini mimpi?
Dilamar Bhumi? ah, inilah impian Flower selama ini, meskipun tidak romantis, bagi Flower tidak masalah karena Flower tahu bagaimana si bongkahan es bernama Bhumi tersebut.
"Flo..will you marry me?" Bhumi mengulang pertanyaannya karena Flower hanya memandangnya dengan sorot mata yang sulit diartikan.
"Nggak, aku gak pantas buat Bhumi.. aku kotor.. aku wanita kotor." Gumam Flower dalam hatinya.
"Flo.. sayang?"
"A.. a.. aku gak bisa Bhum." Jawab Flower lirih dengan wajah yang menunduk.
Bhumi menangkup wajah Flower dengan kedua tangannya sehingga mata mereka saling bertemu, terlihat ada goresan luka yang mendalam diantara keduanya.
"Kenapa?"
"A.. aku gak pantas untuk kamu." Flower memalingkan wajahnya, memandang wajah Bhumi, melihat sorot mata elang Bhumi membuat Flower ingin merengkuh dan memiliki lelaki didepannya itu.
Bhumi memaksa Flower untuk menatap kedua matanya, sepersekian detik kemudian, Flower menarik nafas panjangnya,
"Aku udah membuat kesalahan besar padamu, aku udah membuatmu menderita dan mempermalukan dirimu Bhum.. Kita adalah ketidakmungkinan." Jawab Flower lirih.
"Apa kamu udah gak cinta sama aku sedikitpun?" Tanya Bhumi dengan nafas naik turun karena Bhumi tidak menyangka jika Flower akan menolaknya.
"Aku sangat mencintai kamu Bhumi.. sangat!" Batin Flower.
"A... aku mau pulang sekarang." Ucap Flower menghindari pertanyaan Bhumi. Flower berdiri dari duduknya. Flower tidak mau membahas hal yang akan semakin menyiksa hati keduanya.
"Flow!" Panggil Bhumi dengan nada sedikit tinggi.
"Aku gak pantas buat kamu Bhumi! gak akan pernah pantas! Aku mau pulang, lupakan tentang kita! Keluarga kamu tidak mungkin menerima aku, carilah wanita yang tepat mendampingi kamu. " Ucap Flower dengan nada tak kalah tinggi.
" Kenapa? Kita bisa berjuang bersama Flow untuk mendapat restu dari keluarga aku!" Bhumi menarik tangan Flower hingga Flower jatuh kedalam pelukannya untuk kesekian kalinya.
"Lepaskan aku Bhum!" Ucap Flower. Bhumi hanya diam menikmati setiap detik mendekap wanita itu.
"Lepaskan!" Flower meronta mencoba melepaskan dirinya dari Bhumi. Namun usahanya sia-sia.
"Aku merindukan kamu Bee, aku gak peduli apapun yang dulu kamu lakukan padaku, aku gak peduli apapun alasanmu, aku gak peduli apa kata orang-orang tentang kamu. Aku hanya mencintaimu dan ingin memilikimu, aku gak butuh penjelasan kamu karena yang aku butuhkan hanyalah jawaban kamu untuk menerimaku." Ucap Bhumi.
"Hiks.. hiks.." Tangis Flower pecah dalam pelukan lelaki yang sangat ia cintai setulus hatinya. Flower menggeleng-gelengkan kepalanya.
Bhumi mengecup kening Flower dengan lembut, dihapusnya air mata Flower yang membasahi pipinya. Ditatapnya wajah cantik Flower. Bhumi mendekatkan wajahnya ke wajah Flower. Saat bibir Bhumi sudah sangat dekat dengan bibir Flower, Flower segera memalingkan wajahnya.
"Kenapa kamu menolakku Flow?" Tanya Bhumi.
Bhumi dan Flower memang sudah sering berciuman mesra saat dulu masih duduk dibangku SMA. Setelah sekian lama, baru kemarin Flower merasakan sebuah ciuman lagi, namun bukan ciuman lembut seperti yang dulu Bhumi sering berikan. Melainkan ciuman yang sangat kasar dari Bhima.
"Aku nggak..."
"KAMU PANTAS UNTUKKU FLOW!" Bentak Bhumi memotong kalimat Flower. Flower memejamkan matanya.
Rasanya Bhumi sudah sangat muak dengan kalimat 'nggak pantas'.
"Kasih aku kesempatan untuk membuktikan keseriusan aku Flow, aku akan membuat keluargaku mau menerima kamu kembali, menyayangi kamu seperti dulu." Ucap Bhumi dengan suara lirih mencoba meyakinkan Flower.
"Nggak ada yang perlu di buktikan Bhum..sudahlah.. menurutku ucapanku 8 tahun lalu sudah cukup jelas, hubungan kita sudah selesai." Ucap Flower yang menahan sesak didadanya. Namun dia harus kuat, karena dia sadar diri akan posisinya. Selain yang pernah membuat kesalahan besar, posisinya sekarang berbeda. Saudara kembar Bhumi, Bhima telah merenggut kehormatannya secara paksa.
"Nggak Flow! yang kamu ucapkan dulu itu bukan dari hati kamu.. sama seperti saat ini, aku masih merasakan perasaan cinta kamu Flow."
"Kamu selalu memaksa! sudalah.. Tolong antar aku pulang." Ucap Flower lirih.
"Flo... apa gak ada sedikitpun perasaan kamu untuk aku?" Tanya Bhumi yang
"Hatiku sepenuhnya untuk kamu Bhumi.. hanya kamu!" Gumam Flower dalam hati.
"Saat ini, aku gak ingin membahas soal perasaan Bhum.. tolong mengertilah, jangan paksa aku. Ini adalah kali pertama kita bertemu setelah sekian lama.
Dan aku ingin pulang, aku capek! kalau kamu gak mau mengantarkan aku, maka aku akan pulang sendiri." Ucap Flower.
Bhumi masih sangat mengingat bagaimana keras kepalanya wanita dihadapannya itu, dia telah salah langkah karena secara spontan langsung mengajak Flower menikah. Mengingat perjumpaan terakhir mereka adalah kenangan buruk.
Bhumi yang sebelumnya berniat jika bertemu Flower akan meminta penjelasan dan alasan Flower dengan kejadian buruk masa lalu seolah menguap saja.
Ketika Flower sudah ada dihadapannya, Bhumi gak mempedulikan apapun. Yang dia butuhkan saat ini adalah bagaimana caranya Flower menjadi miliknya seutuhnya dengan ikatan suci sehingga Flower tidak akan meninggalkannya lagi.
🍁
Bhumi tidak ingin memaksa Flower lagi, takutnya Flower akan pergi darinya lagi. Kini Bhumi mengantarkan Flower kembali ke apartemen Shilla.
Sebelumnya Flower ingin pindah dan tinggal sendiri. Dia tidak mau terlalu merepotkan sahabatnya yang sudah banyak membantunya, namun Shilla melarang Flower untuk pindah karena Shilla beralasan dia sangat kesepian tinggal sendiri, lagi pula Mamanya Flower juga harus tetap dirawat di rumah sakit. Apakah ada alasan lain dari Shilla menahan Flower? Entahlah~
"Kamu selama ini tinggal dimana?" Tanya Bhumi menatap Flower sekilas lalu kembali fokus menyetir.
"Di Bali." Jawab Flower singkat yang memandang ke kaca mobil melihat lampu-lampu malam.
"Selama ini kesibukan kamu apa?"
Ck. Harusnya pertanyaan-pertanyaan itu kamu ajukan saat kamu baru bertemu Flower, Bhumi ganteng...
bukan malah tiba-tiba ngajaknya nikah. Siapa yang gak shook coba?
"Aku jadi DJ di Club malam."
"Ap.. apa?" Teriak Bhumi langsung mengerem mendadak mobilnya hingga mendapat klakson dari mobil-mobil dibelakangnya karena kaget.
"Aww.." Pekik Flower.
"kamu mau bunuh aku?" Tanya Flower karena jidatnya terjedot dasbord mobil.
"Maa.. maaf." Bhumi lalu menepikan mobilnya.
"Kamu jadi DJ?" Tanya Bhumi dengan sorot mata tajam.
"Iya." Jawab Flower santai padahal jantungnya berdegup kencang karena jika sudah seperti itu, Bhumi sedang emosi.
"Berhenti menjadi DJ Flow!" Perintah Bhumi tidak mau dibantah.
"Bhumi, hubungan kita sudah berakhir, please jangan ikut campur dengan urusan pribadiku!" Ucap Flower menatap Bhumi dengan tajam.
Bhumi menghela nafasnya,
"Aku akan membuat kamu melanjutkan hubungan kita Flow." Flower tersenyum kecut.
"Sepertinya aku harus berjuang keras untuk meluluhkan hati kamu lagi Flow, aku harus mencari tahu semua tentang dirimu dulu. Namun setidaknya aku sudah bertemu denganmu dan tahu keberadaanmu. Sabar Bhumi.. Sabar.." Batin Bhumi.
"Kamu jalankan mobilnya atau aku turun?"
"Baiklah..." Jawab Bhumi menjalankan mobilnya kembali.
Bhumi tidak mau kehilangan kesempatan, dia meminta nomor ponsel Flower dan mengantarkan Flower hingga depan unit apartemen Shilla.
"Kamu istirahat ya, aku pamit." Ucap Bhumi.
"Iya.. makasih.." Jawab Flower.
Bhumi.. Bhumi.. kamu dulu udah disakitin dan dipermalukan Flower tapi kamu masih mau berjuang untuk meluluhkan hati Flower. Apakah kamu bisa Bhum?
.
.
.
"Ternyata kalian sudah bertemu..." Gumam sepasang mata yang memantau Bhumi dan Flower dari jauh. Orang itu adalah Bhima.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
☂⃝⃞⃟ᶜᶠ SALMAH Hiatus🐝🐣
lanjut thor
2020-12-07
1
Permen Lilipop
Flo terjebak antara 2 sdra kembar yg sangat rumit
lanjut thor di tunggu up
2020-12-07
2
Chintia Asyila
lnjut donk thor
jgn lama lama,😪
2020-12-06
2