Temperatur Of Love Chapter 11

Flower keluar dari bagian administrasi rumah sakit diliputi rasa penasaran. Siapa yang sudah menjamin biaya perawatan sang mama?

Bahkan berdasarkan infomasi yang di dapat dari pihak rumah sakit orang itu juga mencarikan donor ginjal yang cocok untuk mamanya.

Alex?

Nggak mungkin, bossnya itu hanya bisa mengancam Flower bahkan terbilang cukup pelit karena kalau Flower gak nurutin maunya, dia akan mengancam untuk memotong gaji Flower.

Flower duduk di taman rumah sakit, beban pikirannya teramat banyak. Hingga Flower mengingat cerita mamanya beberapa jam lalu. Flower membayangkan bagaimana sakitnya menjadi perempuan yang bernama Mesya.Kehidupan wanita itu benar-benar di hancurkan oleh Papa dan Mamanya.

Air mata Flower menetes, ternyata kepahitan hidupnya tidak sebanding dengan apa yang perempuan bernama Mesya itu rasakan.

Mungkin inilah pembalasan Tuhan pada dirinya akibat kemalangan hidup Mesya.

Papanya meninggal karena kanker otak, sekarang mamanya di vonis gagal ginjal dengan kondisi yang jauh dari kata baik.

Dan dia, iya dia adalah seorang gadis yang di renggut kehormatannya secara paksa dan kasar oleh saudara dari lelaki yang sangat di cintainya. Flower mengusap air mata yang membasahi pipinya.

"Flow.." Panggil seseorang membuat Flower terhentak kaget.

Flower tidak berani menengok kebelakang, demi apapun Flower tidak ingin melihat wajah dari pemilik suara itu. Iya, itu suara Bhima yang tengah duduk di kursi roda karena fisiknya yang masih lemah namun ingin menghirup udara sore di taman rumah sakit.

"Flow, bolehkah gue berbicara berdua sama elu?" Tanya Bhima, tapi Flow tidak menjawab sepatah kata pun, pandangannya masih lurus.

"Dena, tolong tinggalkan kami berdua, ada yang ingin aku bicarakan dengan temanku ini." Ucap lelaki yang duduk di kursi roda pada seorang gadis cantik yang mendorong kursi rodanya.

"Iya kak." Jawab sang gadis itu dengan suara berat dan melangkah menjauh dari tempat lelaki pujaannya dengan gadis lain yang tidak ia kenal.

"Flow... maaf." Kata Bhima lirih.

Nafas Flower naik turun, dengan menguatkan hatinya dia mencoba menegakkan kembali kepalanya, dan menatap Bhima dengan tatapan penuh kebencian.

Bibir Flower memberikan senyum sinis pada Bhima, tapi matanya tidak bisa berbohong, terlukis kesedihan yang mendalam di sana saat Flower berhadapan dengan Bhima.

"Maafin gue Flow."

"Maaf?" Flower kemudian tersenyum.

"Maaf untuk apa? Bukankah sudah impas! Terima kasih atas pembalasan anda yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya, menurut saya tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, saya permisi." Ucap Flower kemudian berdiri dari duduknya untuk meninggalkan Bhima.

"Flow tunggu..." Bhima meraih tangan Flower untuk menahan gadis itu supaya tidak pergi dari taman.

"LEPAS!" teriak Flower secara spontan dan histeris sambil menghempaskan tangan Bhima. Teriakan Flower mampu menarik perhatian semua orang yang ada di taman.

"Aku membenci kamu Bhima! sangat membencimu!" Teriak Flower yang langsung berlari meninggalkan taman.

Bhima hanya diam menatap Flower yang semakin menjauh,

Rasa bersalah Bhima semakin menyesakkan dadanya mengingat obrolannya kemarin pagi bersama Alex.

Dari kejauhan, Adena menyaksikan kejadian itu dengan penuh tanda tanya. Siapa gadis cantik itu, dan apa hubungannya dengan Bhima calon tunangannya?

👣 FLASHBACK ON 👣

"Pagi braderr..." Sapa Alex memasuki ruang rawat inap Bhima.

"Hmm.. gimana, elu udah dapat apa yang gue minta?" Tanya Bhima to the point.

"Hah!" Alex mendengus kesal sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa berukuran cukup besar yang tidak jauh dari ranjang.

"Elu suruh gue pagi-pagi kesini, gue belum tidur sama sekali nyet! kenapa sih elu minta rekaman CCTV club gue. Sebenarnya ada apa sih?" Tanya Alex menatap Bhima serius.

"Gue mau elu jaga rahasia ini, gue suruh elu datang kesini pagi-pagi supaya gak ada yang tahu apa yang akan gue omongin ke elu." Kata Bhima membuat Alex segera berdiri dan mendekat ke sahabatnya itu.

"Ada apa sih?" Tanya Alex semakin serius.

"Kemarin Flower jebak gue dengan memberikan obat perangsang ke gue."

"APA?!!!" mata Alex yang ngantuk menjadi melotot seakan ingin keluar.

"Biasa aja deh ekspresi elu! jyjyk gue!" Decak Bhima.

"Terus.. terus.. gimana?"

"Gue sama Flower melakukan itu.." Kata Bhima lirih.

PLAK!

"Jangan ngaco lu!" Alex menjitak kepala Bhima.

"Bangsaadt lu! gue lagi sakit elu aniaya." Bhima mengusap kepalanya.

"Gue serius Lex. Gue bingung, Flower jebak gue.. tapi dia menolak gue dan mencoba kabur. Gue perkosa dia Lex bahkan gue melakukan kekerasan fisik padanya, dan ternyata gue adalah lelaki pertama yang menyentuhnya. Gue bingung Lex, apa motif dari Flower menjebak gue." Kata Bhima menghela nafasnya.

"Lex... Alex.." Bentak Bhima karena tidak mendapat jawaban dari sahabatnya tersebut.

"Gue kayak mimpi Bhim.."

"Maksud elu..."

"Akhirnya kita sama Bhim.. udah gak perjaka walaupun belum tembak di dalam hahahaha.." Tawa Alex menggelegar.

Bhugh!

Satu buah apel melayang dan hampir mengenai kepala Alex disertai dengan tatapan membunuh dari Bhima.

"Alex!" Bentak Bhima dengan aura yang mencekam.

"Iya.. iya Bhim.. gimana gimana?"

"Bangssadt lu!" Umpat Bhima yang kesal dengan Alex.

"Sabar brader sabar.. tapi menurut gue bukan Flower deh yang sengaja ngasih obat perangsang ke elu, Karena dia aja gak tahu siapa yang dia bawain minum ke ruangan VVIP." Kata Alex.

"Maksud elu?"

"Dia gak tahu jika yang dia bawain minuman itu elu.. awalnya dia gak mau karena posisinya itu DJ bukan waiters. Akhirnya gue ancam dia buat mencabut perawatan nyokapnya dan dia mau untuk mengantarkan orange jus buat elu." Jelas Alex.

"Gue mau lihat rekaman CCTV nya deh." Alex membuka laptop yang ia bawa.

Mereka berdua sama-sama memperhatikan setiap detail rekaman yang diputar di laptop berlogo apel bekas gigitan tikus karena pencahayaan yang kurang memadai di Club malam.

"Gak ada yang mencurigakan." gumam Bhima melihat Flower membawa orange jus menuju ruang VVIP.

"Coba deh CCTV tempat bartender. Kayaknya pencahayaan disana bagus, siapa tahu kita bisa dapat petunjuk." Perintah Bhima.

"Wait.. wait tunggu bentar." Alex mengotak-atik laptopnya.

"Nah dapat.. ayo kita lihat." Alex memutar video di laptopnya.

Seorang bartender wanita yang memegang racikan minum Alkohol justru repot-repot membuat jus orange.

"Nah.. dia masukan obat tuh ke orange jus!" Teriak Bhima. Alex terus diam memeperhatikan.

Tak berselang lama, seorang waiters menyerahkan orange jus itu pada Flower.

"Lex.. bukankah bartender yang membuat orange jus itu bartender yang tadi meracik minuman didepan kita saat kita ngobrol? Dan dia yang masukin obat perangsang ke minuman gue?" Tanya Bhima mem-pause rekaman CCTV mencoba menatap dengan lekat.

"Lex.."

"Ini gak mungkin Bhim.. gak mungkin.. itu Shilla sahabat Flower sendiri." Jawab Alex dengan mematung.

"Shilla? lalu dari mana Flower tahu apartemen bahkan kode akses apartemen gue?" Tanya Bhima menatap Alex.

"Lex coba deh.. elu putar CCTV semenjak kedatangan si Shilla itu ke Club. Gue penasaran banget, siapa yang mencoba main-main sama gue!" kata Bhima.

Alex dan Bhima terus mencari petunjuk berbekal rekaman CCTV. Lebih dari satu jam mereka berkutat didepan laptop karena memang Club milik Alex itu sangatlah luas dan banyak CCTV.

"Stop Bhim Stop." Kata Alex meminta Bhima mem pause rekaman tersebut.

"Kenapa?"

"Ini kan Shilla. Dan siapa laki-laki yang memberikan bingkisan kecil sama Shilla? Bingkisan kecil yang mungkin obat perangsang?" Tanya Alex.

"Iya, ini laki-laki yang gak sengaja Flower tabrak dan memapah elu buat masuk ke mobil. Dan sepertinya dia yang kasih tahu Flower alamat elu. Gue yakin Flower gak tahu elu tinggal dimana Bhim, itu bocah sebenarnya polos banget otaknya meskipun penampilannya kayak jalaang. Gue udah selidiki sendiri gimana Flower sebelum gue bawa dia ke Jakarta." Jelas Alex

"Nah.. lihat kan dari interaksi Flower sama lelaki bertopi dan bermasker itu, mereka seperti gak kenal kan.. karena Flower terlihat sopan padanya." Lanjut Alex.

"Ja.. jadi bukan Flower yang kasih gue obat perangsang? Lalu apa motif Shilla dan siapa lelaki itu?" Gumam Bhima.

👣 FLASHBACK OFF 👣

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Linamayansari

Linamayansari

Kayanya silla ma lelaki itu anaknya sesil deh, dia kan punya anak cewek ma cowok....

2020-12-17

0

🌸🍉babylicious🍉🌸

🌸🍉babylicious🍉🌸

kk thor ad gruop chatx tdk
masukin ato undang q dong

hhwhehe

2020-12-14

0

🌸🍉babylicious🍉🌸

🌸🍉babylicious🍉🌸

lanjutt kak aothor

2020-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Temperatur Of Love - Chapter 1
2 Temperatur Of Love - Chapter 2
3 Temperatur Of Love Chapter 3
4 Temperatur Of Love Chapter 4
5 Temperatur Of Love Chapter 5
6 Temperatur Of Love Chapter 6
7 Temperatur Of Love Chapter 7
8 Temperatur Of Love Chapter 8
9 Temperatur Of Love Chapter 9
10 Temperatur Of Love Chapter 10
11 Temperatur Of Love Chapter 11
12 Temperatur Of Love Chapter 12
13 Temperatur Of Love Chapter 13
14 Temperatur Of Love Chapter 14
15 Temperatur Of Love Chapter 15
16 Temperatur Of Love Chapter 16
17 Temperatur Of Love Chapter 17
18 Temperatur Of Love Chapter 18
19 Temperatur Of Love Chapter 19
20 Temperatur Of Love Chapter 20
21 Temperatur Of Love Chapter 21
22 Temperatur Of Love Chapter 22
23 Temperatur Of Love Chapter 23
24 Temperatur Of Love Chapter 24
25 Temperatur Of Love Chapter 25
26 Temperatur Of Love Chapter 26
27 Temperatur Of Love Chapter 27
28 Temperatur Of Love Chapter 28
29 Temperatur Of Love Chapter 29
30 Temperatur Of Love Chapter 30
31 Temperatur Of Love Chapter 31
32 Temperatur Of Love Chapter 32
33 Temperatur Of Love Chapter 33
34 Temperatur Of Love Chapter 34
35 Temperatur Of Love Chapter 35
36 Temperatur Of Love Chapter 36
37 Temperatur Of Love Chapter 37
38 Temperatur Of Love Chapter 38
39 Temperatur Of Love Chapter 39
40 Temperatur of Love Chapter 40
41 Temperatur Of Love Chapter 41
42 Temperatur Of Love Chapter 42
43 Temperatur Of Love Chapter 43
44 Temperatur Of Love Chapter 44
45 Temperatur Of Love Chapter 45
46 Temperatur Of Love Chapter 46
47 Temperatur Of Love Chapter 47
48 Temperatur Of Love Chapter 48
49 Temperatur Of Love Chapter 49
50 Temperatur Of Love Chapter 50
51 WARNING!
52 ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Temperatur Of Love - Chapter 1
2
Temperatur Of Love - Chapter 2
3
Temperatur Of Love Chapter 3
4
Temperatur Of Love Chapter 4
5
Temperatur Of Love Chapter 5
6
Temperatur Of Love Chapter 6
7
Temperatur Of Love Chapter 7
8
Temperatur Of Love Chapter 8
9
Temperatur Of Love Chapter 9
10
Temperatur Of Love Chapter 10
11
Temperatur Of Love Chapter 11
12
Temperatur Of Love Chapter 12
13
Temperatur Of Love Chapter 13
14
Temperatur Of Love Chapter 14
15
Temperatur Of Love Chapter 15
16
Temperatur Of Love Chapter 16
17
Temperatur Of Love Chapter 17
18
Temperatur Of Love Chapter 18
19
Temperatur Of Love Chapter 19
20
Temperatur Of Love Chapter 20
21
Temperatur Of Love Chapter 21
22
Temperatur Of Love Chapter 22
23
Temperatur Of Love Chapter 23
24
Temperatur Of Love Chapter 24
25
Temperatur Of Love Chapter 25
26
Temperatur Of Love Chapter 26
27
Temperatur Of Love Chapter 27
28
Temperatur Of Love Chapter 28
29
Temperatur Of Love Chapter 29
30
Temperatur Of Love Chapter 30
31
Temperatur Of Love Chapter 31
32
Temperatur Of Love Chapter 32
33
Temperatur Of Love Chapter 33
34
Temperatur Of Love Chapter 34
35
Temperatur Of Love Chapter 35
36
Temperatur Of Love Chapter 36
37
Temperatur Of Love Chapter 37
38
Temperatur Of Love Chapter 38
39
Temperatur Of Love Chapter 39
40
Temperatur of Love Chapter 40
41
Temperatur Of Love Chapter 41
42
Temperatur Of Love Chapter 42
43
Temperatur Of Love Chapter 43
44
Temperatur Of Love Chapter 44
45
Temperatur Of Love Chapter 45
46
Temperatur Of Love Chapter 46
47
Temperatur Of Love Chapter 47
48
Temperatur Of Love Chapter 48
49
Temperatur Of Love Chapter 49
50
Temperatur Of Love Chapter 50
51
WARNING!
52
ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!