Flower langsung terduduk dibalik pintu apartemen Shilla, tangisnya pecah. Berkali kali Flower menepuk-nepuk dadanya untuk mengurangi sesak di dadanya. Flower juga meminta dadanya ikhlas atas semuanya takdir yang sudah terjadi.
Hati Flower sangat hancur menolak ajakan Bhumi untuk menikah padahal dia sangat sangat ingin berkata "yes" pada pertanyaan Bhumi tadi meskipun kesannya sangat mendadak.
"Aku harus merelakan Bhumi.. harus.. " Gumam Flower yang menyembunyikan kepalanya diantara lututnya. Beruntung Shilla sudah berangkat kerja di Club jadi dia bisa meluapkan semua emosinya dengan tangis yang kencang tanpa mengganggu siapapun.
Dibalik pintu itu, Bhima duduk dengan tubuh yang lemas mendengar tangis Flower karena apartemen itu tidak kedap suara seperti apartemen miliknya.
"Maafkan aku flow.. seandainya malam itu tidak terjadi, mungkin sekarang kamu bisa memperjuangkan cinta kamu pada Bhumi kembali, sekarang pasti kamu takut Bhumi tidak mau menerima keadaan kamu..." Gumam Bhima dalam hatinya sambul menunggu hingga Flower tak terdengar lagi tangis Flower.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Ditempat lain,
Bhumi sudah duduk di ruang kerjanya yang berada didalam kamarnya. Bhumi menatap tajam Satria yang tengah duduk dihadapnnya. Asisten pribadinya itu dipanggil oleh Bhumi secara mendadak.
"Apa ada yang ingin kamu katakan Sat?" Tanya Bhumi dengan tatapan tajamnya membuat Satria begidik ngeri.
"Nggak ada boss."
"Kamu yakin?" Tanya Bhumi sekali lagi yang membuat Satria semakin bingung.
"Ya.. yakin boss." Satria bilang yakin tapi dengan ketidak-yakinan.
"Flower?" Satu nama yang Bhumi sebut membuat jantung Satria seperti sedang lari maraton.
Bhumi terus menatap Satria dengan sangat tajam, seperti ujung samurai yang siap menebas leher musuhnya.
"Se.. sebenarnya Flower bekerja di Club malam Alex sebagai DJ boss." Jawab Satria. Bhumi memejamkan matanya, ternyata ucapan Flower yang berkata sebagai DJ di Club malam bukanlah bualan belaka untuk membuat Bhumi ilfil dan tidak menyukainya lagi.
"Jadi Alex tahu keberadaan Flower?" Tanya Bhumi.
"Bukan hanya Alex bos, melainkan boss Bhumi, Deon dan Reno semuanya sudah tahu jika Flower bekerja disana dan tinggal bersama Shilla temen SMAnya."
"Sebenarnya kamu bekerja untuk siapa? apa kamu udah bosan kerja denganku? Ha?!" Teriak Bhumi emosi dan mencekram kerah baju Satria. Satria diam tidak melawan.
"Apa tujuanmu tidak memberi tahuku? aku sudah percayakan semuanya padaku Sat, sehingga aku pikir aku tidak perlu mencari info sendiri, tapi kamu sama sekali tidak bisa dipercaya."
"Arghh!" Bhumi menggebrak mejanya setelah melepaskan tangannya dari kerah baju Satria.
"Siapa yang menyuruh kamu?" Tanya Bhumi.
"Tuan besar, Gema Bramantya." Jawab Satria membuat Bhumi terbelalak.
Apa? papinya sudah tahu keberadaan Flower. Ah, Bhumi salah langkah. Dia pikir Papi dan Maminya sudah benar-benar membebaskannya. Ternyata tidak, Om Evan asisten Pribadi Papi Gema sekaligus ayah dari Satria itu ternyata memantau pergerakan Stria dari jauh dan melaporkannya ke Tuan Besar, Gema Bramantya. Dan Satria tidak menyadari pengawasan yang dilakukan oleh ayahnya
Jika sudah berhadapan dengan Papi Gema, maka nyali Bhumi pun menciut. Sebab tidak ada sejarah buat Bhima, Bhumi dan Bianca untuk ribut dengan orang tuanya ataupun saudaranya meskipun sebesar apapun masalahnya.
Dan sahabat-sahabatnya termasuk saudara kembarnya Bhima itupun juga sudah pastu diwanti-wanti papi Gema tidak mengizinkan Bhumi bertemu Flower. Makanya tidak ada yang berani buka suara.
Namun, takdir berkata lain. Bhumi dan Flower dipertemukan oleh ketidak-sengajaan.
Bhumi terduduk lemas di kursinya dengan memijat keningnya.
Semuanya tidak akan berjalan dengan mudah jika papi Gema sudah bercampur tangan.
"Boss ada dua hal yang harus saya sampaikan pada anda." Satria menatap Bhumi dengan serius. Mungkin inilah waktu yang tepat memberi tahu Bhumi semuanya sekaligus menghindarkannya dari amukan Bhumi karena ketidakterbukaannya.
"Apa?" Tanya Bhumi.
"Yang pertama adalah mengenai kejadian waktu anda SMA dimana Flower menyiram darah pada anda dan mempermalukan anda."
"Kenapa?" Bhumi sangat penasaran dengan hal itu, meski tadi dia tidak mau membahas kenangan buruk itu pada Flower.
"Awalnya keluarga Flower adalah keluarga berada, Ayahnya bernama Johan adalah pemilik perusahaan yang lumayan besar dan tengah berkembang. Namun, saat Flower baru naik kelas tiga, ayahnya menderita kanker otak."
"Iya saya tahu ayahnya kena kanker otak." Ucap Bhumi.
"Dan, tak berselang lama perusahaan ayahnya bangkrut karena ditipu oleh seorang pengusaha wanita dari luar negeri."
"Seorang wanita?" Bhumi nampak bingung.
"Iya dan seorang wanita itu pula yang menyuruh Flower melakukan semua itu pada anda dengan jaminan perusahaan dan seluruh aset milik Johan akan dikembalikan oleh wanita itu sehingga Flower bisa memberikan pengobatan yang terbaik untuk ayahnya. Namun semuanya terlambat, bertepatan dengan hari itu juga, setelah kejadian itu juga Flower kembali ke rumah sakit tempat Johan dirawat, namun ternyata... nyawa Johan sudah tidak tertolong." Cerita Satria.
Air mata Bhumi menetes membayangkan bagaimana kerasnya hidup Flower saat itu hingga kini. Keinginan untuk melindungi wanita bernama Flower itu semakin tinggi.
"Dari mana kamu tahu semua itu?" Tanya Bhumi.
"Nyonya Risa, ibu dari Flower yang saat ini tengah dirawat di Rumah sakit Bramantya karena gagal ginjal."
"Bagaimana bisa?" Bhumi nampak bingung.
"Saat itu, saya hendak menjenguk tuan Bhima di rumah sakit, saya tidak sengaja melihat Flower masuk ke salah satu bangsal dan saya selidiki itu. Bangsal tempat mamanya di rawat. Dan ternyata yang menolong Flower selama ini adalah Alex termasuk biaya pengobatan Nyonya Risa."
"Alex? apa tujuannya Alex melakukan semua itu?" Pertanyaan baru muncul dibenak Bhumi karena Bhumi sangat tahu siapa Alex, sahabatnya dari SMA yang merupakan lelaki blesteran Indo- Jerman, dan menjadi sangat bandel plus suka mencari kepuasan di ranjang bersama para jalaang setelah orang tuanya bercerai.
"Sejauh ini yang saya lihat Alex tidak mengharapkan apa-apa pada Flower." Bhumi tampak mengangguk-angguk mencoba mencerna semuanya.
"Sudah?"
"Sudah boss."
"Yang ke dua?" Bhumi menatap Asistennya itu lagi,
"untuk yang kedua ini saya harap anda siap mendengarnya boss."
"Cepat katakan!"
"Berdasarkan info yang saya dapat, Flower belum genap dua bulan pindah ke Jakarta. Dan, saat baru seminggu dia pindah di jakarta dia...." Satria menghentikan kalimatnya.
"Dia apa?" Bentak Bhumi tidak sabaran.
"Dia diperkosa oleh salah seorang pengunjung Club malam."
Djedaarr!
PYaarr!
Cangkir kopi yang telah Bhumi pegang terjatuh begitu saja dan pecah. Pecahan cangkir itupun tercecer begitu saja.
"Flow.. Flower ku?" Mata Bhumi berkaca-kaca penuh emosi, nafas Bhumi naik turun.
Siapa yang berani menyentuh Flowernya? Apa kata 'tidak pantas' yang selalu Flower ucapkan soal ini? dia merasa tidak pantas untuk Bhumi karena dia merasa dia sudah tidak suci lagi.
Astaga... Pikiran Flower terlalu pendek,
"Siapa yang berani melakukan itu?" Tanya Bhumi dengan aura yang sudah sangat dingin.
"Sa..saya belum menemukan identitasnya, Alex juga sedang menyelidiki kasus ini secara rahasia karena Alex tidak ingin orang mengetahui apa yang terjadi pada Flower bos." Bhumi masih nampak shock.
"Menurut saya yang melakukan itu bukanlah orang sembarangan boss. Karena CCTV di tempat Alex semuanya diretas."
Padahal mah udah diambil Alex sama Bhima duluan. Duh Sat, kamu dibohongin sama Alex.
"Lalu? bagaimana dengan Flower?"
"Flower tidak mau mengungkit sedikitpun masalah itu boss. sepertinya menjadi trauma yang mendalam." Lanjut Satria.
"Apa yang memperkoosa Flower adalah Alex, dan semua yang Alex lakukan adalah karena rasa bersalah?" Tanya Bhumi.
"Tidak mungkin boss. Saya lihat hubungan Alex dan Flower biasa aja. Tidak menampakkan ada masalah diantara mereka." Jawab Satria.
"Flo, hidup kamu selama ini pasti sangat sulit.. Maafkan aku yang tidak bisa menjaga dan melindungi kamu Flo.. kenapa kamu tidak pernah mau merepotkan aku, coba dulu kamu cerita sama mami masalah keuangan keluarga kamu pasti semua tidak akan seperti ini Flo.. Mami pasti akan membantu kamu karena Mami sangat menyayangimu, dulu....
Dan sekarang, kamu pasti tertekan setelah mendapatkan pelecehan itu...
Aku mencintaimu dengan tulus Flo.. aku gak peduli kondisi kamu.. justru aku akan berjuang menebus 8 tahun yang membuat kamu berjuang sendiri.." Batin Bhumi dengan sendu.
......BERSAMBUNG..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Renny Andi
dalangnya pasti Sisil jelmaan iblis
2020-12-30
0
Sieeraa Fajria
sorry to say nich Thor, kok Bhima perkosa si Flow luput dari pengawasan Papi Gema???
2020-12-07
2
꧁༒☬SCORPIO☬༒꧂
Semangat nulis naskahnya Thor 💪 penasaran banget
2020-12-07
2