📜 Tentang Keluarga Flower
Seorang gadis memakai jaket hoodie berwarna navy dipadukan dengan celana jeans tampak sangat kebingungan di lorong rumah sakit.
Tangisnya pecah di pelukan sang sahabat saat melihat ruangan perawatan mamanya kosong.
Pikirannya sudah berkelana terlalu jauh mengingat kondisi sang mama semakin menurun setiap harinya.
"Mama.. Shil... mama gue... hiks hiks hiks."
"Elu tenang dulu deh Flow, kita tanya sama perawat dulu." Shila mencoba menenangkan sahabatnya.
"Mama gue pasti udah dipindahin ke kamar jenazah Shil.. hiks.. hiks.. hiks.."
"Tenang Flow.. tenang.." Shila mengusap punggung sahabatnya.
"Permisi, anda putri dari Ibu Risa, pasien di ruangan 342?" Tanya seorang perawat wanita.
"I.. iya sus." Jawab Flower terbata sambil mengusap air matanya.
"Pasien kami pindahkan di ruang VIP, ruang coral no 2." Kata Perawat.
"Sus, kenapa di pindahkan sus? Mama saya baik-baik saja kan?"
"Iya mba, Ibu Risa kondisinya lebih baik. Mari saya antarkan ke ruang Ibu Risa."
"Sus, gimana dengan pembayaran rumah sakitnya? Jujur saya gak mampu jika mama saya dirawat diruang VIP, terlebih biaya cuci darah setiap dua hari sekali, kenapa pihak rumah sakit main pindah-pindah saja sih?" Keluh Flower sedikit kesal karena tadi sempat berpikir macam-macam.
"Kalau soal itu saya tidak tahu mba.. nanti anda tanyakan pada pihak administrasi. Karena kami hanya ditugaskan untuk memindahkan Ibu Risa ke ruang VIP dan memberikan obat terbaik juga pelayanan terbaik." Jelas sang perawat sambil menyusuri koridor Rumah Sakit.
"Syukur deh Flow kalau tante Risa baik-baik aja Flow." Ucap Shilla.
"Iya.. gue udah takut banget Shil, hanya mama satu-satunya keluarga yang gue punya punya di dunia ini."
"Silahkan masuk." Kata perawat membuka pintu rawat inap VIP membuat Shila dan Flower menghentikan obrolannya. Kebetulan ponsel Shilla berdering, jadi dia izin angkat telfon di luar ruangan dulu.
"Mama..." Panggil Flower yang langsung mendekat pada sang mama yang terlihat selalu pucat.
"Flow.. mama kangen.. kamu 5 hari gak jengukin mama di rumah sakit." Kata wanita paruh baya yang berbaring lemah.
"Maafin aku ma.. kerjaan aku numpuk banget." Kilah Flower yang memang kemarin-kemarin belum sanggup bertemu Mamanya setelah kejadian pemerkoosaan yang dilakukan Bhima padanya.
"Alasan aja! emang apa yang kamu tumpuk? piringan hitam kamu?" Omel sang Mama membuat Flower tertawa.
"Mama gimana kondisinya? sudah enakan?"
"Iya Flow, Mama udah merasa mendingan lah, apalagi semenjak di pindah di ruang VIP ini, sepertinya obatnya juga beda dengan sebelumnya. Tapi, kamu dapat uang dari mana buat bayar perawatan Mama Flow?" Tanya Risa dengan sendu mengusap wajah cantik putrinya.
"Mama tenang aja, duit aku sekarang banyak ma." Jawab Flower bohong padahal dia aja gak tahu bagaimana membayar biaya perawatan di rumah sakit elit ini.
"Syukurlah,,, tapi kamu harus menabung Flow, masa depan kamu masih panjang.. jangan habiskan seluruh uang kamu untuk perawatan mama. Dan satu lagi, jaga kepercayaan yang sudah mama berikan padamu meski kamu bekerja di tempat hiburan malam." Kata Risa menatap putrinya.
"Iya ma." Jawab Flower lirih.
"Maafkan aku yang udah kecewain mama, maafkan aku yang udah kotor ini ma.. aku yang tidak bisa menjaga kehormatanku sebagai wanita. maafkan aku ma.." Batin Flower.
"Aku kangen pelukan mama." Kata Flower lirih.
"Sini mama peluk nak."
"Ah pelukan mama selalu bisa menyejukkan hatiku, mama harus sehat seperti sedia kala ya.. aku gak mau sendirian terus ma." Flower mengusap air mata kesedihannya yang sebenarnya menetes karena telah mengecewakan mamanya.
"Mama akan berjuang untuk sembuh nak.."
"Terima kasih ma.." Ucap Flower melepas pelukannya dan matanya terfokus pada foto berbingkai yang terletak di nakas. Foto yang selalu mamanya bawa kemana-mana.
Diambillah foto tersebut, "Aku kangen banget sama papa." Kata Flower lirih mengusap foto Mama dan Papanya dan dua bayi perempuan dalam gendongan mereka.
"Mama juga kangen sama Papa kamu dan adik kamu Flow." Kata Risa sendu.
"Coba adik aku masih ada ya ma.. mungkin aku gak akan kesepian seperti ini, apalagi usia kita hanya terpaut beberapa bulan.. pasti sangat seru punya saudara meskipun saudara yang lahir bukan dari rahim yang sama, tapi kan sama-sama anak kandung papa." Kata Flower membayangkan punya saudara untuk berbagi keluh kesahnya menghadapi peliknya dunia ini.
"Iya sayang..." Risa mengangguk.
"Papa kenapa dulu jahat banget sih sama mama sampai selingkuh dan punya anak. Dan kenapa mama juga mau menerima anak dari hasil perselingkuhan papa?" Tanya Flower yang selama ini hanya mendapatkan kisah masa lalu orang tuanya sepotong-potong.
"Ssttt.. " Risa menutup mulut anaknya.
"Mungkin ini udah saatnya mama ceritakan ke kamu karena kamu udah dewasa Flow, tapi sebelumnya mama minta maaf Flow, karena mama dan papa bukanlah orang tua yang baik untuk kamu" Kata Risa menghela nafasnya.
"Mama dan Papa adalah orang tua terhebat untukku." Kata Flower menggenggam tangan Risa.
"Sebenarnya papa kamu, Johan tidak berselingkuh.. tapi Papa kamu dipaksa orang tuanya untuk menikahi perempuan yang baik dan cantik juga kaya raya bernama Mesya." Ucap Risa dengan pandangan sendu seperti menerawang kejadian sekitar 25 tahunan lalu.
"Awalnya orang tua papa kamu gak merestui hubungan Papa dan Mama Flow, karena Mama bukan dari keluarga kaya, mereka akan membiarkan papa dan mama hidup bersama dengan tenang asalkan papa kamu mau menikahi dan membuat Mesya hamil anaknya, dan menurut mereka gak masalah setelah itu papa kamu menceraikan Mesya. Dan papa kamu melakukan itu semua disaat Mama sudah lebih dulu menikah dengan papa kamu secara siri." Tangis Risa pecah, ada luka di masa lalu yang menganga kini terbuka lagi.
Flower nampak serius mendengar cerita orang tuanya. Tubuh Flower bergetar dibarengi dengan air mata yang ikut mengalir. Hati kecil Flower tidak menyangka orang tuanya yang selalu hebat di matanya ternyata setega itu pada wanita bernama Mesya.
"papa dan mama jahat Flow, demi hubungan kami, kami memanfaatkan wanita sebaik Mesya. Selama pernikahan, papa kamu gak pernah sedikitpun peduli sama Mesya. Mesya benar-benar menderita dengan pernikahan itu, mama sangat cemburu pada Mesya yang cantik dan lembut. Dan Mama selalu mengajak papa kamu untuk bermesraan didepan Mesya, di rumah Mesya. Hingga akhirnya memilih kabur dari rumahnya sendiri dalam kondisi hamil, hiks.. hiks.. hiks.."
Flower enggan menanggapi cerita mamanya, dia masih menjadi pendengar yang setia meskipun hatinya bergemuruh kekecewaan atas sikap mama papanya.
" Ternyata tidak sampai disitu Flow, setelah Papa kamu dan Mesya resmi bercerai, orang tua papa kamu memaksa papa kamu untuk mengambil paksa bayi yang baru beberapa bulan Mesya lahirkan karena Mesya juga sudah menemukan lelaki yang mencintainya juga."
"Apa alasan kakek eh orang tua papa seperti itu ma?" Tanya Flower.
"Mereka ingin menguasai harta keluarga Mesya melalui papa kamu dan anak dari Papa kamu dan Mesya, cucu mereka. Orang tua papa kamu hanya ingin harta." Jawab Risa mencoba tegar.
Flower sangat penasaran dengan kisah masa lalu orang tuanya,
"Papa dan Mama memisahkan ibu dan anak secara paksa Flow, namun belum sempat orang tua papa kamu menikmati harta keluarga Mesya, mereka lebih dulu dipanggil sang pencipta saat menerima berita kematian adik kamu, anak tante Mesya yang mama dan papa rawat bersama dengan kamu."
"Adik aku meninggal kenapa ma?" Tanya Flower.
"Zelina meninggal karena demam tinggi dan kejang.. hiks hiks hiks.. Dan mungkin inilah hukuman yang pantas untuk mama dan papa karena telah memisahkan ibu dan anak bahkan untuk selamanya, Mama gagal ginjal dan Papa kamu terkena kanker otak." Kata Risa dengan sesegukan.
"Mungkin yang terjadi padaku juga merupakan hukuman dari Tuhan ma.. "Batin Flower.
"Maafkan mama yang hina ini Flow.. maaf.."
Flower memeluk mamanya,
"Itu udah berlalu ma.. mama jangan selalu diliputi rasa bersalah.. Mama fokus pada kesehatan mama saja supaya Flow gak sendirian di dunia ini. Tapi izinkan Flow bertemu dengan tante Mesya untuk meminta maaf ma.."
"Nggak Flow.. mama dan papa yang salah, bukan kamu.. jadi kamu jangan temui Mesya, dia akan membencimu dan membalas dendamnya." Kata Risa.
"Aku hanya ingin Papa tenang di sana ma... kata mama, tante Mesya itu baik, jadi aku yakin dia gak akan jahat sama aku."
"Nggak! mama gak izinkan Flow!" Bentak Risa.
Bersambung...
Banyak yang penasaran pada Flower, jadi author kasih part ke 10 ini special tentang Flower...
Kalau yang bingung... bisa baca novel JEBAKAN UNTUK PERNIKAHAAN yaaa. 😍
Terima kasih Like, komen dan Vote nya..
love banyak-banyak pada readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Raihan Nailah
makin yakin kalau flower ana mesya
2020-12-17
0
NabiilaZ
semangat terus upnya thorrr
2020-12-13
0
kak Lee
q belum baca novel sebelumnya jadi dikit gak mudeng Thor.. maap Ken to udah terlanjur suka cerita ini 😁😁😁
2020-12-12
0