"Elu kemarin ke apartemen sama siapa?" Tanya keenan menatap tajam pada Bhima.
"ehmm.. sa.. sama temen gue kak!" Jawab Bhima asal.
"Temen tidur?" Selidik Keenan membuat Bianca membelalakan matanya.
"Maksudnya apa?" Tanya Bianca menatap tajam pada Bhima.
"Itu dia bawa balik Alex ke apartemen buat jadi temen tidurnya." Jawab Keenan.
"Oo.. aku pikir kak Bhima bawa wanita ke apartemen." Ucap Bianca membuat Bhima bernafas lega.
"Emang kamu pikir aku kak Keen apa yang suka bawa wanita ke apartemennya." Ceplos Bhima.
"APAAAAA?" suara cempreng Bianca memenuhi gendang telinga Bhima dan Keenan.
"Kak, kak keen bawa wanita ke apartemen?" Bianca menatap tajam pada Keenan.
"Caca.. udah deh.. gak usah mikirin urusan para lelaki, kamu belum saatnya ca, entar kalau udah saatnya kita bahas bareng-bareng yaa." Kata Keenan.
Keenan tidak menyanggah kata-kata Bhima sedikitpun, berarti memang benar. Keenan sering membawa wanita ke apartemennya.
Raut wajah kekecewaan terukir jelas di wajah cantik Bianca.
"Aku bukan anak kecil kak! Usia aku udah 20 tahun, dan aku mahasiswa semester 5! Tapi kalian semua menganggap aku masih seperti anak kecil, Kak keen, Kak Bhima terlebih kak Bhumi, kalian selalu mengekang aku! Intinya, Aku kecewa sama kak Keen!" Teriak Bianca yang melempar bubur Bhima ke lantai hingga mangkuknya pun pecah dan berlari keluar ruangan.
Bhima dan Keenan hanya melongo akan sikap adik mereka tersebut.
"Kak bahaya kak.." Kata Bhima menatap pintu saat Bianca sudah hilang dibalik pintu tersebut.
"Apa?" Tanya Keenan seperti shock akan tingkah adiknya.
"Bahaya kalau Caca bilang sama singa betina kak."
"APA?" teriak Keenan.
"Anjjjay, semua gara-gara elu Bhim, kalau mami sampai tahu. Gue juga akan kasih tahu mami elu kemarin bawa pulang perempuan ke apartemen." Ancam Keenan.
"Elu tahu dari mana kak?" Jantung Bhima berdegup kencang, Bhima sangat takut jika keluarganya mengetahui bahwa perempuan itu adalah Flower.
"Norman, security apartemen yang bilang sama gue." Ucap Keenan tersenyum licik pada Bhima.
"Untunglah, kak keen gak tahu kalau kemarin itu adalah Flower mantannya Bhumi." Batin Bhima.
"Elu udah gak perjaka lagi dong? gimana rasanya? Jadi ini yang membuat elu sakit" Tanya keenan.
......🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁......
Kediaman Bramantya,
"Kamu yakin mau jodohin Adena sama Bhima?" tanya Papi Gema yang memeluk istrinya dari belakang saat menikmati hembusan angin sore dari atas balkon kamar mereka.
"Entahlah, tapi kata kak Mesya, Dena cinta banget sama Bhima. Kak Mesya meminta aku buat menjodohkan sama Bhima sesuai janji aku dulu saat baby zelina lahir." Ucap Mami Naya.
Naya, Mesya, Rachel dan Bela adalah sahabat dekat sejak lama yang berniat saling menjodohkan anak-anak mereka kelak.
Sebelum Mesya menikah dengan Nauval sahabat Gema, status Mesya adalah seorang janda beranak dua. Yaitu Alona yang sebenarnya adalah keponakannya dan Zelina anak dari pernikahan pertamanya. Zelina yang selalu disebut Naya sebagai calon menantu masa depannya kelak. Bahkan yang memberikan nama Zelina adalah Naya yang akan menjadi pendamping anak laki-laki pertama Naya.
Namun saat bayi, Zelina diambil paksa oleh ayah kandungnya, hingga suatu hari mantan suami Mesya memberi tahu bahwa Zelina meninggal dunia karena sakit.
Kematian baby Zelina bukan hanya membuat Mesya terpukul tapi juga Naya yang merupakan calon mertua Zelina di masa depan.
Sampai sekarang pun, Naya sering ikut Mesya untuk ke makam baby Zelina.
Dan Adena adalah anak dari buah cinta Mesya dan Nauval yang akan dijodohkan dengan Bhima sebagai pengganti Zelina yang telah tiada. ( Baca : JEBAKAN UNTUK PERNIKAHAN)
" Aku lihat Bhima gak suka sama Dena yangg." Kata papi Gema.
"Justru itu, Bhima masih suka sama Alona. makanya aku pusing, gimana kalau keluarga kak Mesya tahu tentang perasaan Bhima pada Alona. Padahal Alona baru dua bulan resmi tunangan sama keenan. aku pengen jauhin Bhima dari Alona."
"Alona aja nempelin dan perhatiin Bhima terus." Ucap Gema.
Naya tidak menimpali ucapan suaminya. Dalam hati kecilnya juga mengiyakan hal tersebut, menurut Naya perhatian Alona pada Bhima itu terlalu berlebihan.
Makanya Mami Naya ingin mempercepat acara pertunangan Bhima dan Adena.
Hening. Gema dan Naya tampak berlayar dengan pikiran masing-masing.
"Yangg gimana dengan Bhumi? Dia belum pernah dekat dengan seorangpun gadis semenjak kejadian waktu itu?" Tanya Gema.
"Entahlah... aku jauh lebih pusing jika memikirkan Bhumi, Dia selalu menolak wanita yang mendekatinya. Bahkan dia seolah memakai kaca mata kuda pada wanita kecuali Aku, Caca, dan kedua Omanya. Parahnya lagi, Bhumi itu gak ngenalin Alona loh pas kita fiiting baju buat foto keluarga, padahal kan mereka sering ketemu." Jawab Naya.
"Kok bisa?" Tanya Gema.
"Katanya gak penting! jadi dia gak perhatiin muka Alona dan perempuan-perempuan lainnya."
"Gak masuk akal, padahal lihat wajah cantik para wanita kan bisa merefresh otak!." Kata Gema.
"Apa kamu bilang?" naya berkacak pinggang pada suaminya.
"hehhe.. Ya udah lah yangg, jangan dibahas lagi... kita istirahat dulu untuk tidak memikirkan anak-anak kita sejenak." Kata Papi Gema yang tangannya sudah bergerilya kemana-mana.
"Emmpppptt.." Mami Naya mencoba menahan desahannya.
Brakk...
"Papi.. Mami.." Teriak Bianca dengan suara cempreng membuat Gema langsung mengeluarkan tangannya dari dalam baju istrinya.
Naya mencoba menahan tawanya,
Semenjak Bianca mulai belajar merangkak hingga sebesar ini, Bianca lah yang selalu mengganggu aktivitas enak-enak kedua orang tuanya hingga kadang membuat Gema frustasi.
"Ada apa sih Ca teriak-teriak." Tanya Mami Naya.
"Kenapa anak kesayangan papi yang paling cantik?" Tanya Papi Gema.
"Papi ngeselin!" teriak Bianca.
"Lah kok papi?" Papi Gema menunjuk dirinya sendiri.
"Papi bilang aku anak kesayangan papi yang paling cantik, iyalah paling cantik orang aku satu-satunya anak perempuan di keluarga Bramantya jadi gak ada tandingannya meskipun aku gak cantik.!" Omel Bianca.
"kamu cantik kok.. suer." Kata Papi Gema.
"Cup.. cup.. cup.. cup.." Naya mengusap rambut anaknya yang tengah duduk di kursi balkon.
"Kenapa sayang? Ada apa sih?" Tanya Naya.
"Tau ah.. udah gak mood cerita sama kalian! aku kesel sama kalian semua!" Bianca menghentakkan kakinya dan pergi begitu saja.
"Dasar anak gak ada akhlaq, udah ganggu aktivitas orang tuanya malah gak jadi cerita." Gema mengedumel.
"Hahaha.. sabar sayang.. makanya pintu kamar itu di kunci. udah ah, aku mau mandi, haredang.. haredang.. haredang.. panas.. panas.. panas.." Ucap Naya berlari ke kamar mandi dan dikejar oleh Gema.
Ah, romantisme hingga tua~
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Bhumi baru memejamkan matanya, satu jam lalu dia baru pulang dari Malaysia mengurus beberapa kerjaan disana. Padahal dua hari lalu dia baru kembali dari Singapore. Jadi wajar kini fisiknya minta diistirahatkan.
"Kak Bhumii.." Panggil Bianca yang langsung menjatuhkan dirinya disamping Bhumi dan memeluk sang kakak yang terlelap.
"Kakak.. banguunn!"
"Hmmm." Ucap Bhumi.
"Kakak ih.. aku lagi kesel tau!"
"Kenapa sih Ca.. kakak ngantuk.."
"Kak.. aku kesel, masak ternyata kak Keen sering bawa perempuan menginap di apartemennya."
"Terus masalahnya dimana? Kak keen itu lelaki dewasa yang normal Ca, udah biarin aja. Kamu diem, jangan cerita sama mami dan papi." Ucap Bhumi dengan mata yang masih terpejam.
"Kalau kak Bhumi itu lelaki dewasa yang normal nggak?" tanya Bianca polos yang langsung mendapat jitakan oleh Bhumi.
"kakak sakit!" Bianca mengusap kepalanya yang di jitak oleh Bhumi.
"Makanya jangan sembarangan kalau ngomong!" Ucap Bhumi.
"Salah siapa kakak gak pernah jalan sama cewek. kak, aku kenalin sama temen aku yang baik banget ya? dia cantik banget loh kak.. kakak pasti suka. Daripada dijodohin mami kayak kak Bhima kan." Kata Bianca.
"OGAH!" Ucap Bhumi langsung menutup dirinya dengan selimut tebal.
"Kak, kakak kalau sayang sama aku kakak harus mau.. aku gak mau kak jadi perjaka tua !" Ucap Bianca yang tidak digubris oleh Bhumi.
"Ayolah kak, kakak sampai kapan sih gak bisa move on sama bunga bangkee itu! banyak perempuan yang lebih cantik dari bunga bangkee itu kakak!" Teriak Bianca.
"Awas aja kalau aku ketemu sama si bunga bangkee itu, akan aku kasih pelajaran!" Lanjut Bianca yang dicuekin oleh Bhumi hingga akhirnya Bianca ikut terlelap di samping kakaknya.
Ah Bianca kalau di sedang bersama keluarganya selalu bertingkah absurd dan manja, tapi jika diluar dia akan menjelma menjadi gadis cantik yang anggun dan berkelas hingga membuat banyak lelaki terpesona.
coba aja tahu aslinya, pasti ilfil.
🍁
Karena trauma yang Bhumi alami, Bhumi menjadi pribadi yang ansos alias anti sosial. Tidak peduli dan memperhatikan orang-orang sekitarnya.
Dia tidak mau berinteraksi dengan orang lain kecuali keluarganya. SMP saja dia memilih homeschooling setelah kejadian penculikan Bianca waktu itu.
Beruntung saat SMA, Bhumi mau sedikit membuka diri dan sekolah di sekolahan formal. Disanalah Bhumi mengenal cinta dan mulai aktif membuka diri untuk orang lain dan mau berinteraksi dengan teman-temannya walau hanya sebatas teman dekat.
Namun karena ulah Flower, Bhumi justru semakin menutup diri lagi, tidak mau berinteraksi dengan orang lain terlebih wanita jika tidak penting atau tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
Jadi wajar adik kesayangannya itu selalu berusaha mengenalkan kakaknya pada teman-teman kuliahnya.
Maukah Bhumi dikenalin sama temen Bianca?
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
☂⃝⃞⃟ᶜᶠ SALMAH Hiatus🐝🐣
lanjutt thor
2020-12-06
0
MACAN WILOVIN
lanjut
2020-12-04
1
MACAN WILOVIN
keren
2020-12-04
1