Bhima memejamkan matanya sejenak di sofa ruang VVIP yang biasa dia dan sahabat-sahabatnya pakai. Ruang VVIP yang di desain senyaman mungkin oleh Alex untuk sahabat-sahabatnya.
Hari ini jadwal shooting Bhima lumayan padat, ditambah lagi para wartawan yang penasaran dengan hubungannya bersama Selena. Ah beruntung club milik Alex cukup menjaga privasi dan melarang awak media masuk tanpa izin.
Drtt.. Drtt...
Ponsel Bhima berdering, si singa betinanya menelfon.
📱"Hallo mamiku yang tercantik di dunia.." Sapa Bhima yang selalu menggombal pada wanita yang merupakan cinta pertamanya itu.
📲 "Kamu dimana Bhim? ini udah jam 1 kok belum pulang? katanya shooting cuma sampe jam 8 malam." Omel si singa betina.
📱"Mami cantik, aku bukan anak perawan yang harus pulang sebelum malam ya... emang mami pikir aku Caca apa? Mami.. kenapa belum tidur sih mi?"
📲 " Mami kesepian banget Bhim.. Caca nginep di rumah Oma, Papi sama Bhumi ke Singapore tadi sore karena ada pertemuan penting disana. Besok malam mereka baru balik."
📱" Ya sudah mami tidur dulu gih.. nanti mami keriput loh.. terus nanti papi berpaling gimana? nanti gak dikasih kamehame papi loh mi." Ah anak ini kalau sama maminya suka bicara ngelantur
📲 "Bocah kurang ajar! papi kamu itu udah bucin sama mami, jadi dia gak bakal berpaling dari mami." Jawab singa betina.
📱 "Jangan salah.. biarpun papi udah 50 tahun, tapi gadis-gadis 20 tahunan masih banyak yang mengantre buat jadi simpenan papi loh mi.. apalagi papi masih terlihat gagah gitu, pasti masih buas diatas ranjang kan? Apalagi saldonya yang unlimited!." Goda Bhima dengan bahasa vulgarnya pada sang mami somplak.
📲 " Gak akan mami biarin wanita manapun mendekati suami mami yang merupakan idaman setiap wanita apalagi papi kamu itu suka bikin mami merem melek terus.. dan perlu kamu tahu wahai anak kurang ajar, hanya mami yang bisa puasin papi di ranjang! makanya cepet nikahin Adena biar bisa merasakan surganya dunia, merem melek diatas ranjang panas."
"Adena lagi.. Adena lagi.. ah.. kakaknya aja bikin pusing!" Batin Bhima.
📲 "udah ah cepet pulang gih, jangan lama-lama di club-nya Alex!." Perintah Mami Naya tanpa ingin dibantah saat tidak mendengar suara anaknya.
📱"Nanti deh mi.. nunggu Reno dan Deon juga."
📲 "Yaudah, penting jangan mabuk! jangan main perempuan! awas aja mami sunat lagi sampai abis kalau macem-macem." Ancaman si singa membuat anak singa begidik ngeri.
📱"Iya nyonya singa.. iya.." Jawab Bhima yang langsung disambut dengan putusnya sambungan telfon sepihak dari Mami Naya.
.
.
.
Tok.. Tok.. Tok...
"Permisi.. saya bawakan orange jus untuk anda." Ucap seorang perempuan cantik dengan pakaian mini memasuki ruangan VVIP.
"Masuk!" Kata Bhima dengan aura dingin.
Perempuan yang tidak lain adalah Flower itupun menelan salivanya melihat siapa lelaki yang dihadapannya.
ah.. sebelumnya dia sudah berusaha menolak mengantarkan minum di ruang VVIP karena dia bukanlah seorang waiters.
Namun ancaman Alex dengan mencabut biaya rumah sakit mamanya membuat Flower terpaksa menuju ruang VVIP mengantarkan minuman.
Flower berusaha meredam keterkejutannya dan kegugupannya berhadapan dengan saudara kembar lelaki yang sudah dia sakiti dan permalukan beberapa tahun silam.
Flower meletakkan orange jus yang ia bawa ke meja didepan Bhima dengan hati-hati.
Flower yakin, pasti Bhima akan melakukan sesuatu padanya. Sejak kejadian itu, ini kali pertama Flower bertemu dengan Bhima.
"Hallo Flower... bagaimana kabar kamu?" Tanya Bhima dengan senyum licik dan bangkit dari duduknya.
Tanpa basa basi lagi, Bhima mendekati Flower dan langsung mencekram rahang Flower dengan keras.
"Sa.. sakit Bhim.." Ucap Flower.
"Lebih sakit mana dengan Bhumi? ha?" Bentak Bhima yang tidak bisa membendung lagi emosinya.
brughh...
Bhima mendorong tubuh Flower hingga terhempas ke sofa.
"Ternyata setelah putus dari Bhumi elu berprofesi sebagai Jaaalang ya?" Tanya Bhima melirik pakaian yang Flower kenakan sekilas.
PLAK!
"Jaga mulut anda tuan Bhima Bramantya yang terhormat !" Bentak Flower. Gadis bar-bar yang memang tidak pernah takut dengan siapapun dari dulu.
Bhima mengusap pipinya yang merupakan bekas tamparan Flower.
"Hahahahahaha!" Tawa Bhima menggelegar memenuhi ruangan VVIP itu.
Flower pun berpikir untuk segera meninggalkan ruangan tersebut. Baru juga melangkah, tangannya sudah ditarik lagi oleh Bhima dan dihempaskan lagi ke sofa.
"Sakit Bhimm.. elu gila ya.. kasar banget sama perempuan!"
"Emang elu pantas disebut sebagai perempuan?" Bhima tersenyum licik.
"Mau kemana lu? Ha?" Tanya Bhima berkacak pinggang berdiri di depan Flower.
"Gue mau pergi! biarin gue pergi Bhim.. gue gak punya urusan sama elu!" Kata Flower menatap tajam Bhima seolah menantang penerus keluarga Bramantya.
"Nggak ada urusan sama gue, elu bilang? gue gak akan melepaskan elu sebelum elu merasakan penderitaan yang Bhumi rasakan gara-gara ulah elu! 5 tahun, iya elu harus menebusnya dengan waktu elu selama 5 tahun!"
"Bhim.. please deh.. kejadian itu udah lama saat kita masih bocah!"
"Diam disini atau gue buat mama elu gak diterima di rumah sakit manapun. elu pasti sudah denger kan seberapa besar kekuasaan keluarga gue?"
"Cih! hanya mengandalkan kekuasaan keluarga!" Decak Flower mengejek.
"Jaga mulut elu! mulai sekarang elu jadi budak gue! elu harus nurutin apa yang gue mau!"
"Ogah! siapa elu?" Ucap Flower.
"Oke.. bersiaplah, elu akan kehilangan mama elu, karena gue tahu mama elu butuh uang banyak untuk operasi pencangkokan ginjal dan cuci darah setiap dua hari sekali." Kata Bhima membuat Flower terbelalak. Bagaimana bisa, dalam waktu sekejap Bhima mengetahui segala permasalahannya.
Air mata Flower mengalir begitu saja. Bhima yang di media terkenal sebagai lelaki lembut dan selalu bersikap manis pada wanita kini nampak seperti sosok lain yang begitu kejam.
Bhima duduk di hadapan Flower dan meminum orange jus yang Flower bawakan tadi.
"Ba.. baiklah.. gue mau jadi budak elu." Ucap Flower pasrah setelah melakukan perdebatan panjang dengan Bhima.
"Bagus! supaya elu tahu dimana posisi elu. Karena gue gak akan pernah tinggal diam sama orang yang menghina dan menyakiti keluarga Bramantya." Kata Bhima dengan suara lirih.
Flower gak punya pilihan lain, Mamanya adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki. Flower akan melakukan apa saja demi sang mama tercinta yang sudah membesarkan dia dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Selang beberapa detik, tubuh Bhima tiba-tiba tumbang begitu saja di atas sofa.
"Bhimm bangun Bhimm." Flower menggoyang goyangkan tubuh Bhima.
"Bhim.. jangan bercanda Bhimm... please Bhim.. bangun..gak lucu Bhim.. jangan nakut-nakutin gue!" Flower mulai panik karena tidak mendapatkan respon dari Bhima.
Flower segera keluar ruangan VVIP mencari bantuan, baru melangkah keluar ruangan beberapa langkah, Flower menabrak seorang laki-laki muda yang mungkin seusianya.
"Ma.. maaf.." Ucap Flower.
"Kenapa ? ada apa? kenapa panik?" Tanya laki-laki itu menatap Flower.
"ehm.. itu.. teman saya tiba-tiba pingsan, saya mau panggil pak Alex." Jawab Flower.
" Alex sudah kembali ke rumah, katanya gak enak badan. Apa yang sedang pingsan di dalam itu Bhima?" Tanya lelaki itu.
"I... iya.." Flower mengangguk.
"Pasti tadi dia minum Alkohol. Kamu antar saja Bhima ke apartemennya, di B.A Apartemen." Bianca mengernyitkan keningnya karena tadi kan Bhima meminum orange jus, bukan Alkohol.
"Ta.. tapi.."
"Aku bantu memapah tubuhnya ke mobil.. kamu bisa nyetir kan?" Tanya lelaki itu.
"Bisa tapi Aku gak berani bawa Bhima ke apartemennya." cicit Flower mengingat tadi perdebatannya dengan Bhima.
"Kamu tenang aja. aku temennya Bhima. Unit apartemennya Bhima ada di 303. Lantai 30 unit no 3. Kode akses apartemennya 77 77 77 7."
"Ha?" Flower tampak bingung, otaknya tiba-tiba blank.
"Pokoknya lantai 30 unit no 3. Kode aksesnya angka 7, sebanyak 7 kali." Lelaki itu langsung memapah Bhima yang tidak berdaya.
Flower nampak ragu antara mengantar Bhima atau membiarkannya aja. Namun lelaki itu terus mendesak Flower untuk mengantar Bhima pulang.
Flower mulai melajukan mobil mewah Bhima menuju apartemen Bhima. Beruntung jam kerjanya sudah selesai dan Flower tadi naik ojek online karena belum memiliki kendaraan. Dia baru sepekan pindah ke Ibu Kota, jadi tidak terlalu ribet kan. Setelah antarin Bhima dia langsung bisa cabut ke apartemen sahabatnya yang merupakan tempat tinggalnya sementara.
Mobil Bhima berhenti di lobby apartemen, seorang security langsung menghampiri mobil Bhima, karena apartemen tersebut adalah apartemen keluarga Bramantya jadi seperti biasa, akan ada orang khusus yang memarkirkan mobil keluarga Bramantya.
"Malam Nona.. biar saya parkirkan kendaraan tuan Bhima." Kata security itu nampak terkejut karena Bhima tidak pernah membawa wanita ke apartemennya. Apalagi wanita berpenampilan Sexy seperti itu tengah malam pula.
"Ehmm i.. iya pak.. bisa bantu tolong bawa Bhima masuk ke apartemennya, soalnya dia pingsan."
"Loh.. kok gak dibawa rumah sakit?"
"Ehmm pingsannya karena mabuk pak." Jawab Flower kikuk. Security itu tampak mengernyitkan keningnya karena mereka tidak pernah melihat sekalipun Bhumi atau Bhima pulang ke apartemen dalam kondisi mabuk. Kalau Keenan, sering.
"Ba.. baik Nona.." Security itu tampak bingung karena tidak mencium bau alkohol pada Bhima. Namun dia tidak mau ambil pusing mengurusi urusan orang kaya yang ribet.
.
.
.
Dua security itu membantu Flower memapah tubuh Bhima masuk ke dalam unit apartemennya dan merebahkannya di ranjang.
Flower menatap Bhima nampak kasian, hingga dia pun membantu melepas sepatu dan kaos kaki yang Bhima kenakan sebelum dia meninggalkan apartemen mewah tersebut.
Bhima mengerjapkan matanya, Kepalanya terasa berat dan gejolak dalam dirinya meronta-ronta.
"Arghhhh..." Pekik Bhima.
"Bhim.. kamu udah sadar? syukurlah.." Tanya Flower.
Bhima menatap Flower dengan sorot mata yang membara. Meskipun agak sempoyongan Bhima mencoba berdiri dan menarik tubuh Flower lalu menghempaskannya tubuh ke ranjang.
"Aww..." Teriak Flower mencoba bangun namun dengan cepat Bhima langsung menindih tubuh Flower dan mencekram pergelangan Flower dengan sangat kuat.
"Bhimmm.. ka.. kamu mau apa?" Tanya Flower gugup.
"Elu kasih apa minuman gue! ha? elu kasih apa?" Bentak Bhima yang langsung melahap bibir ranum Flower dengan gairah yang membara.
Bersambung....
Huwaaayoooo...
pokoknya awal awal ini part Bhima dulu ya... author mencoba seminim mungkin keluarkan peran pendamping biar readers gak lieur..
maaf ya.. masih tahap belajar nulis. Jadi mohon masukannya...
eh btw, menurut readers visul yang cocok untuk menjadi Bhima siapa ya? Artis indonesia aja...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Lilikalina Bini Yansyah Putra
lanjut
2020-12-18
0
Anggraeni Stewart
artis thailand aja KK visual pemainnya
2020-12-03
1
Sieeraa Fajria
Visualnya Mischa sama Marcek chandrawinata ajaa gmna??
2020-12-02
2