TEMPERATUR OF LOVE
PENGUMUMAN!!!
NOVEL INI BERHENTI TERBIT!
UNTUK KELANJUTAN KISAH BHIMA DAN BHUMI,
ADA DI ACCOUNT "Kanjeng_Galau"
DENGAN JUDUL
"ISTRIKU CINTA PERTAMA ADIKKU"
DAN
"MENIKAHI GADIS MENYEBALKAN!"
JADI TIDAK PERLU MEMBACA NOVEL INI, KARENA DIJAMIN, ANDA AKAN PUSING TUJUH KELILING HEHEHE...
CUS PINDAH AJA DIACOUNT SEBELAH...
SEE YOU 💋💋💋
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Bhima Bramantya, artis pendatang baru yang namanya langsung meledak di dunia perfilman layar lebar tanah air beberapa bulan terakhir.
Kemampuan acting yang tidak perlu diragukan lagi dari sosok Bhima, ditambah wajah rupawan dan postur tubuh yang tinggi dan gagah membuatnya mendapat tawaran sebagai pemeran utama untuk berbagai judul sinetron hingga bintang iklan.
Menyandang nama BRAMANTYA, yang merupakan nama keluarga pembisnis terkemuka di tanah air hingga dunia, tidak membuat Bhima memanfaatkan itu supaya mendapat ketenaran. Bhima berjuang dengan kemampuannya sendiri.
Sosok artis yang sangat ramah pada para fans juga awak media, sosok sopan dan berkarier apa adanya tanpa adanya gimic demi menaikkan popularitasnya menjadi dambaan bagi para kaum hawa. Mulai dari ababil alias abege labil, anak-anak milenial hingga emak-emak bahkan nenek-nenek banyak yang menjadi fans garis keras dari Bhima Bramantya.
Setelah menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya jurusan Bisnis di Harvard University- Cambridge, Amerika Serikat bersama saudara kembarnya di usia 25 tahun Bhima Bramantya langsung memilih karier di dunia hiburan.
Berbeda dengan Bhumi Bramantya, saudara kembarnya yang memilih mengurus bisnis keluarga.
Bhima dan Bhumi adalah saudara kembar dari pasangan Gema Bramantya dan Naya Agatha Bramantya sang mantan model ternama.
Bhima dan Bhumi saudara kembar yang memang tidak kembar identik. Wajah mereka hanya mirip layaknya kakak dan adik pada umumnya. Namun, ketampanan mereka tidak perlu di pertanyakan.
Bhumi memiliki rahang yang lebih tegas dari Bhima, Bhumi terkenal dengan aura dingin dan tidak mudah bergaul dengan orang lain. Berbanding terbalik dengan Bhima yang memiliki wajah friendly dan mudah bergaul ditambah sifat tengilnya yang membuat para wanita justru klepek klepek dibuatnya.
Bhumi adalah sosok pemimpin masa depan untuk Bramantya Corp. Di usia 25 tahun, Bhumi sudah banyak memenangkan tender besar untuk perusahaannya. Ketepatan dalam pengambilan keputusan dan sistem perencanaan yang sistematis hingga segala resiko yang akan terjadi sekecil mungkin pun di pikirkan Bhumi dengan sangat detail.
Karena kemampuan Bhumi itulah, membuat Bhima bersorak gembira karena dia bisa bebas memilih menjadi public figur tanpa di pusingkan urusan bisnis perusahaan raksasa tersebut.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Kediaman Bramantya
"Pagi Mami.. Papi.. Bhumi.. Caca.." Sapa Bhima yang baru keluar dari lift kediaman mewah tersebut menyusul keluarganya yang siap untuk sarapan bersama.
"Pagi sayang.." Jawab Mami Naya yang tidak lain adalah ibunya.
"Semalam pulang jam berapa Bhim?" Tanya Papi Gema menatap putranya dengan tatapan menyelidik.
"Jam 2 pagi pii.. karena shooting kejar tayang, kan sinetron terbaru aku udah mulai tayang besok." Jawab Bhima mendudukkan dirinya di samping Bianca yang biasa dipanggil Caca, adik perempuan satu-satunya.
" Jangan bilang lawan main kakak si Selena?" Tanya Bianca sambil mengunyah nasi goreng favorite buatan sang Mami.
"Yes.. anak pinter, kok tahu sih?" Jawab Bhima sambil mengacak-acak rambut sang adik.
"Kakak ih... rambut aku jadi berantakan kan..." Decak Bianca yang usianya 5 tahun dibawah kedua kakak tampannya Bhima dan Bhumi.
"Orang buta juga tahu kalau lawan main elu si Selena, orang beritanya santer banget.. bahkan santernya melebihi berita naiknya harga saham perusahaan kita, ya kan Pi?" Jawab Bhumi. Papi Gema hanya mengangguk.
"Bhim.. mami gak suka ih, kamu deket-deket sama gadis itu! Iya sih cantik dan sexy tapi mami gak suka aja, etikanya kurang!" Kata Mami Naya.
"Yakin dia masih gadis mi?" Tanya Bhumi sinis karena pernah sekali artis bernama Selena itu mencoba menggoda Bhumi saat menjadi bintang iklan produk perusahaannya.
"Belum gue coba sih.. jadi gak tahu juga! Ntar kalau udah gue coba, gue ceritain Bhum, " Jawab Bhima nyengir kuda.
"Bhima." Mami Naya menatap tajam anaknya seperti pedang yang langsung menancap ke jantung targetnya.
"Coba apa sih maksudnya kak?" Tanya Bianca polos.
"Jangan macam-macam kamu Bhim!" Kali ini Papi Gema sudah menggunakan nada suara yang naik satu oktaf di meja makan.
"Bercanda pii.. bercanda.. santuy pii.. santuy, aku masih bersegel alias perjaka kok pi." Bhima tersenyum kikuk sambil mengangkat dua jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan.
Ah Papi Gema emang gak bisa diajak bercanda masalah begituan.
"Papi gak mau tahu ya.. memang jaman sudah berubah, papi kasih kebebasan kalian untuk melakukan apapun yang kalian mau. Tapi kalian harus menjaga harga diri kalian dan nama baik kalian juga keluarga.
Belum lagi dosa yang akan kalian terima. Kalau sampai papi tahu ada yang melakukan seeks bebas diantara kalian, papi gak akan segan segan memberikan hukuman berat sama kalian. Paham?" Kata Papi Gema tegas.
"Iya pii.. kita paham.." Jawab Bhima, Bhumi dan Bianca serempak.
"Bhim.. mami minta jangan terlalu mengumbar kemesraan dengan Selene dengan alasan untuk membangun kemistri atau untuk promosi sinetron. Kasian Dena, Mami kan udah jodohin kamu sama Adena, anaknya tante Mesya sahabat Mami." Ucap Mami Naya.
"mii please deh, jangan jodoh-jodohin aku! aku bisa mendapatkan wanita pilihan aku sendiri! Kenapa juga harus Adena? kenapa gak kakaknya yang bernama Alona yang mami jodohin sama aku?" Kata Bhima kesal.
"Kak Alona? Elu masih cinta sama kak Alona.. gila dari bayi udah bucin!" Ledek Bhumi. Alona adalah kakak sepupu dari Adena yang dianggap Mesya seperti anaknya sendiri.
"Jadi kamu masih suka sama Alona cinta monyet kamu? Astaga Bhima...
mami gak setuju Bhim! kamu harus ingat, Alona itu sudah tunangan sama kakak sepupu kamu, Keenan!" Kata Mami Naya .
"Apaan sih mii.. emang menurut mami gampang lupain cinta pertama? nggak mi.. tuh si Bhumi aja masih bucin sama si Flower! padahal si Flower udah nyakitin dan mempermalukan dia saat SMA. Dia gak bisa lupain kan? bahkan gak mau membuka hatinya buat cewe lain." Bhima mencoba mengalihkan pembahasan supaya Bhumi yang gantian diomelin Maminya.
"Pokoknya intinya papi gak mau kamu deket-deket dengan Alona! kamu harus jaga perasaan kakak kamu Bhima!
Dan kamu Bhumi, kamu lupain gadis bernama Flower itu, papi gak setuju kamu berhubungan lagi sama gadis itu! udah cukup dia membuatmu terpuruk hingga lebih dari 5 tahun!" Kata Papi Gema.
"Kok jadi aku sih yang kena?" Kesal Bhumi.
"Iya Bhim.. please deh.. mami mohon.. mami gak mau ada perang saudara cuma gara-gara perempuan antara Kamu dan Keenan!
Dan kamu Bhumi.. buka hati kamu.. lupakan si bunga bunga itu." Sambung Mami Naya.
"Bunga bangkaii mi?" Tanya Bianca sinis yang memang kesal jika mengingat nama Flower.
"Nah itu yang cocok tuh.. kalau Flower terlalu bagus, bagusnya bunga bangkaii." Sambung Bhima.
Prangg...
Bhumi menjatuhkan sendok dan garpunya dengan kasar. Sampai detik inipun Bhumi masih tidak terima jika ada orang yang menjelekkan Flower.
"Bhum.." Panggil Papi Gema pada anaknya yang terlihat emosi.
"Aku pamit ke kantor dulu pii.. .mii...." Bhumi langsung berdiri menyalami kedua orang tuanya dan berlalu begitu saja.
Pembahasan mengenai sosok gadis bernama Flower yang merupakan cinta pertama Bhumi masih menguras emosinya hingga sekarang.
Padahal, dalam hati Bhumi ingin segera mencari Flower dan meminta penjelasan atas apa yang Flower lakukan di hari kelulusannya dan meminta Flower kembali ke pelukannya. Bagi Bhumi, cintanya jauh lebih besar dari kesalahan yang Flower buat.
Namun, sudah bisa dipastikan bahwa kedua orang tuanya tidak akan setuju dengan Flower.
Flower, satu-satunya gadis yang mampu memporak-porandakan hati Bhumi Bramantya yang terkenal dingin dan bisa dibilang, ansos atau anti sosial.
Ah anak itu, Mami Naya tidak bisa berbuat banyak karena memang wataknya Bhumi seperti itu.
"Bhim... kamu awasi Bhumi ya, mami gak mau dia berhubungan lagi dengan gadis bernama Flower itu lagi. Udah cukup Bhumi di sakiti dan di permalukan di lapangan sekolah saat kelulusan. Dilihat para wali murid lagi. Harga diri keluarga Bramantya rasanya diinjak-injak." Kata Mami Naya kesal.
"Siap mi.. " Jawab Bhima.
"Punya anak pada susah di nasehati orang tua semua." Gumam Gema geleng-geleng.
"Aku nggak loh pi.. aku kan yang paling nurut sama papi." Kata Bianca manja.
"Iya.. iya.. anak kesayangan papi."
"Lebay deh." Decak Mami Naya.
...----- Bersambung -----...
...Readers yang baik hati, tolong tinggalkan Like dan Komentarnya ya.. kalau mau memberikan Vote author juga sangat bersyukur dan bahagia....
Terima kasih semuanya 🖤🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ira Herman
aku dh baca cerita ortu" mreka di jebakan utk pernikahan..trnyata eh trnyataaa...di sni too..crita anak" nyaaa....smangat y..thorr...
2021-01-03
0
Rhyna Pasande
semangattt thor💪💪💪
2020-12-20
0
Hana Saanah
baru mampir
2020-12-14
0