Makan siang Romantis

Andro menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran mewah di pusat kota,sejenak Dinda merasa heran.

"Hanya untuk makan siang, kenapa jauh-jauh kesini dan ini pasti restoran mahal" gumam Dinda dalam hati.

Andro meraih tangan Dinda dan menggandengnya masuk ke dalam restoran, satu pelayan menyambut mereka dan membawa mereka menuju privat room.

Dinda masih saja terheran-heran,apa semua orang kaya kalau mau makan harus menyewa ruang pribadi seperti itu, tak lama pelayan datang dan membawakan buku menu, Andro menyerahkan buku menu itu pada Dinda dan meminta Dinda memesan apapun yang dia mau.

Lama Dinda membolak- balik buku menu itu, setelah selesai memesan beberapa menu beserta hidangan penutup akhirnya Andro juga menginginkan makanan yang sama dengan yang Dinda pilih.

"Andro kenapa kita makan siang saja harus jauh-jauh kesini?"tanya Dinda heran.

" Kenapa apa restoran ini kurang bagus, mau pindah ke tempat lain?"

"Bukan begitu, ini terlalu bagus malah, bisa ngga kita lain kali makan siangnya ditempat yang gak begitu jauh dari kantor?" pinta Dinda.

"Baiklah, besok kita cari yang lebih dekat dari kantor" jawabnya ringan.

Dinda hanya bisa berdecak kesal, setiap hari dia akan makan siang dengan Ceonya itu, bagaimana bisa seperti itu dia jadi kebingungan sendiri padahal dia sudah berjanji pada Nesa sahabatnya itu untuk makan siang bersamanya.

Tak lama kemudian semua hidangan telah tersaji di meja mereka, Dinda yang sudah menahan lapar langsung saja menyantap makanan di depannya tanpa permisi, Aldo menatapnya dengan senyuman tersungging dibibirnya.

"Kenapa malah senyum-senyum, gak mau makan?" tanya Dinda pelan.

Tanpa aba-aba akhirnya Andro mulai makan sambil terus menatap Dinda.

"Kenapa kamu semakin manis Din" batin Andro.

Dinda tidak ambil pusing dengan tatapan Andro, dia lebih bersemangat untuk menghabiskan makan siangnya.

"Gak setiap hari bisa makan enak begini" gumamnya dalam hati.

Setelah selesai dengan menu utama tiba-tiba Andro mulai bicara.

"Din, aku tau ini mendadak untukmu, dan aku juga sadar kamu pasti akan sangat terkejut, tapi aku benar-benar bahagia bisa bertemu lagi denganmu dan tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini lagi, sejak pertemuan pertama kita di lapangan basket kampus, kamu selalu hadir dalam pikiranku, sekarang mungkin takdir berpihak padaku,~".

Andro berhenti sejenak melihat Dinda yang diam membatu dalam duduknya, dia sadar telah membuat Dinda sangat terkejut.

"Aku... ingin kamu menjadi kekasihku" ucap Andro kemudian setelah menjeda beberapa menit.

Andro menatap lekat manik mata Dinda yang masih terlihat sangat terkejut dengan pengakuannya yang tiba-tiba itu.

"Din..."

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Uhuk..uhuk.. Dinda tersedak salivanya sendiri, Andro langsung menyodorkan air putih dan Dinda langsung meminumnya hingga tandas.

Setelah mengatur nafasnya perlahan Dinda mulai menatap Andro.

"Aliandro wijaya apakah selera humormu segaring ini?"

"Aku 1000 persen serius Din" jawab Andro sambil membalas tatapan Dinda.

Dinda kembali terkejut, kali ini benar-benar dia sudah tidak bisa berkata-kata, mendadak lidahnya kelu.

"Din aku benar-benar serius, aku tau kamu bakal terkejut makanya aku minta menjadi kekasihku dulu, niatnya sih langsung ngelamar tadi, tapi aku takut nanti kamu pingsan disini aku juga kan yang jadi malu"jelas Andro.

Dinda yang tadinya masih terdiam kini tak kuasa menahan tawanya.

"Bhahaaahaaa...gak romantis banget kamu, masa ngelamar disiang bolong kayak gini, gak ada romantis-romantisnya " ucap Dinda sambil tertawa.

"Jadi gimana Din?"

"Gimana apanya?"

"Ya yang tadi?"

"Yang tadi yang mana Andro?"

Wajah Andro langsung berubah, sangat terlihat dia menahan rasa kesalnya karena Dinda sengaja mempermainkannya.

"Dinda..." teriak Andro.

"Iyaa, aku disini gak usah teriak-teriak juga kali Bos" jawab Dinda sambil terkekeh.

"Jadi di terima nih?" tanya Andro dengan wajah polosnya yang mengiba.

"Eehhmm...gimana ya??" Dinda masih saja membuat Andro semakin kesal.

Andro menatap Dinda kembali kali ini dengan tatapan berbeda, terlihat menahan amarahnya.

" Kalau marah nggak jadi jawab nih" ucap Dinda yang kembali membuat Andro menghela nafas panjang.

Kali ini Dinda benar- benar berhasil membuat emosi Andro naik turun, berhasil mengaduk-aduk perasaannya.

" Apa aku harus jawab sekarang?" tanya Dinda.

"Sekarang tau kita gak akan pergi dari sini!" tandas Andro.

Dinda menarik nafas sebentar, kembali dia menatap pria tampan di depannya, sebenarnya memang sejak pertemuan pertama mereka Dinda sudah menyukai Andro tapi dia kubur dalam-dalam perasaannya itu, dan sekarang tepat di hadapannya, pria itu secara langsung memintanya menjadi kekasihnya, Dinda yang tadi santai menanggapi setiap perkataan Andro ternyata di balik itu dia setengah mati menahan dirinya sendiri dan sebisa mungkin tidak menunjukkannya kepada Andro.

" Aku bersedia " jawab Dinda lirih.

" Apa Din, maaf tadi kurang fokus karena kamu lama berfikirnya"

"Ihhh..kan nyebelin" rengek Dinda.

"Hahahaaaa...."

Kali ini ganti Andro yang membalas Dinda membuat wajah gadis itu langsung memerah seperti tomat.

Setengah jam kemudian mereka telah kembali ke kantor, dan langsung menuju ruang meeting. Andro masuk keruang meeting bersama Dinda, sudah ada Anton disana bersama seluruh pemegang saham dan perwakilan setiap Devisi.

Dinda duduk di sebelah Andro dan menjadi perhatian seluruh orang yang berada disana kecuali Anton yang sudah menduganya sejak tadi pagi.

Melihat suasana yang canggung akhirnya Anton berdiri dan membuka suara memperkenalkan Dinda sebagai sekertaris baru dari Ceonya, dan akan mendampingi Ceonya setiap meeting serta pertemuan lainnya.

Dua jam lamanya mereka diruang meeting membahas tentang pembangunan proyek terbaru mereka yaitu real estate yang akan di bangun di pusat kota Bandung, ada pro dan kontra antar pemegang saham membuat meeting itu semakin alot dan belum menemukan kesepakatan, akhirnya Andro mengakhiri meeting dan kembali mengagendakan meeting besok di waktu yang sama untuk memberikan ruang kepada seluruh pemegang saham berfikir ulang kembali.

Andro memijat pelipisnya, perdebatan diruang meeting membuat kepalanya sedikit pusing, Dinda yang duduk di samping kirinya dan mulai berkutat dengan komputer di depannya.

Andro menatap sekilas ke arah Dinda kemudian beranjak dari kursinya dan menghampiri Dinda.

"Din, kita pulang sekarang yuk?" ajak Andro.

Dinda mengdongak keatas dan memandang Andro.

"Pulang, tapi masih kurang dua jam lagi" ucap Dinda.

"Kamu ikut aku pulang sekarang, kepalaku sedikit pusing" jawab Andro

"Maksudnya?"

"Temani aku sebetar, nanti sopir akan mengantarmu pulang"jelas Andro.

Dinda akhirnya mengikuti kemauan Andro, mereka berjalan menuju parkiran mobil.

"Kita mau kemana ?" tanya Dinda.

"Ke apartementku, aku mau istirahat sebentar" jawab Andro.

"Hahh, kenapa aku harus ikut?"

"Karena kamu kekasihku sekarang"

Dinda memilih diam sepanjang perjalanan sampai mobil mereka sampai di basemant apartment Andro.

♡♡♡

To be continue...

Terpopuler

Comments

🌺arindia girls🌺🌺🌺🌺

🌺arindia girls🌺🌺🌺🌺

tak perlu basa basi yah ndro lgsung aj 😄

2021-08-19

1

DELINA ZALUKHU LINA ZALUKHU

DELINA ZALUKHU LINA ZALUKHU

kekasih,,,????
perasaan kamu blm ungkapin deh andro

2021-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!