Bab 2. Panglimo Tak Batuan

    Seorang bidan, hingga mereka saling terpaut hati dan berujung menikah, sebenar nya, papa Yana takut pulang kampung sebab di kampung dia mengingkari janji dengan seorang wanita, sebab hitungan tunangan nya telah matang hanya tinggal hari H nya saja, di waktu itu. Dia dapat panggilan bekerja di sebuah PT seberang lautan, dengan gaji lumayan besar.

Namun takdir berkehendak lain, dia tertarik gadis seberang, hingga dia menikah di sana dan melupakan janji nya, dengan wanita kampung.

Selama dua belas tahun ini, ini pertama kali nya Rama pulang, tapi sebelum nya, cuma istri nya yang di suruh pulang, beserta putra nya, dalam bahasa minang, Manjalang mintuo. (menjenguk mertua).

Gura menerangkan apa yang di ucap kan kakek mereka barusan.

"Waduh mantap kek, aku suka. Tapi Gura nanti jika ada ucapan kakek yang tidak ku mengerti, tenangin ya!". Ucap Yana pada Gura, lalu Gura mengangguk.

Lalu kakek mereka memulai bercerita.

Di hulu sungai batang Galodo Itam, zaman dahulu nya tinggal sekelompok penyamun (perampok) yang suka mengusik kedamaian negeri. Yang di pimpin oleh dukun aliran hitam, yang bergelar Datuak Tak batuan. (Datuk tampa tuan)tapi gelar itu hanya memperhalus dan perkataan menghormati anak cucu dukun aliran hitam yang masih tinggal di negeri hulu.

Keturunan nya yang masih berkembang di negeri itu, tapi kalau sebenar nya, gelar aslinya di panggil oleh pengikut nya zaman itu. Datuak Tak Bertuhan (Datuk Tampa Tuhan) atau zaman sekarang beliau itu bisa di bilang Ateis.

Dalam cerita, kalau Datuak Tak Batuan itu dua puluh tujuh bulan dalam  kandung ibunya, saat ibu nya akan melahir kan.

Waktu itu di rumah ladang yang jauh dari penduduk dan desa, hanya dia dan suami nya tinggal di ladang itu. Karena sakit nya akan melahir kan, sang suami minta pertolongan ke kampung, dan menjemput dukun beranak.

Di saat itu istri nya ditinggalkan sendirian saat mau melahir kan, di saat lilitan perut nya begitu sakit akan melahir kan, saat itu lah hadir sesosok tamu. Jika di katakan mahluk itu perempuan dia memiliki janggut. Kurus tinggi dan putih pucat, rambut nya gimbal mencapai betis, dengan pakaian lusuh warna hitam hampir sobek tiap helai benang nya, bau tubuh nya seperti bau tulang terbakar.

Dia mau membatu melahir kan tampa rasa sakit sedikit pun, tapi dengan sarat serta sumpah jika anak nya nanti lahir, harus mewarisi ilmu yang dia miliki.

Karena sang ibu itu mungkin tidak sanggup lagi menahan rada sakit, dia ambil janji itu dan serta angkat sumpah nya, bahwa jika kelak anak dalam kandungan nya, lahir dia akan di abdikan untuk menjadi pewaris ilmu sang tamu itu.

Langsung sang tamu itu tertawa dengan suara serak dan mengambil sebuah benda kecil berupa cahaya hitam mengkilap di atas langit-langit mulut dengan ibu jari nya. Langsung menjentikkan ke perut perempuan itu, Saat benda itu masuk ke perut dia, menyelinap melalui pusat nya dan terasa dingin lalu ada rasa yg mendorong bayi di dalam kandungan nya. dan lahir bayi tampa suara tangis sedikit pun. Tampa menggenggam tangan.

Kejadian yang tidak di sangka pada bayi merah yang kecil itu, dia langsung membalik kan badan memakan ari-ari nya dan menjilat seluruh darah ibu nya yang sehabis melahir kan dia.

Langsung sang tamu itu memungut bayi itu, dan menjilat nya hingga bersih seperti bayi sudah di mandikan, Lalu dia bedung dan meletak kan pada samping ibu nya. Benar saja yang di rasakan perempuan itu habis melahir kan, tiada rasa sakit sedikit pun,

Setelah semua persalinan selesai, tamu itu ketika hendak pergi, meninggal kan pesan pada wanita itu.

"Suatu saat nanti, aku akan kembali, jangan pisah kan kepala bayi mu dengan ari-ari nya antara sungai". Ucap tamu itu.

Tampa mengerti apa yang di ucap kan si tamu. tapi wanita itu mengiyakan nya saja. Sebelum tamu itu pergi.  Wanita itu menanyakan nama nya.

"Apa aku boleh tahu, siapa Tuan sebenar nya?". Tanya wanita itu. Tampa menoleh kebelakang, tamu itu menjawab.

"Aku Tambun Jati". Jawab tamu itu.

Tidak lama setelah tamu itu pergi, tiba lah suami nya dengan dukun beranak serta beberapa orang sanak famili wanita itu, dengan rasa penasaran dan bercampur seribu tanda tanya.

Karena melihat bayi yang telah bersih di bedung dan tertidur, melihat istri nya seperti orang yang tidak terjadi apa pun pada dia, seperti orang yang tak pernah melahir kan saja.

Karena tidak ada lagi yang di cemas kan sore itu mereka semua pulang ke Kampung Kalimuntiang dan malam hari nya, semua kejadian siang dia ceritakan pada suami nya.

Mendengar cerita itu suami menjadi marah, dan ingin membunuh bayi nya. Sebab istri nya telah mengikat janji dengan mahluk alam lelembut, mahluk terusir yang di kutuk, dengan marah sang suami bertanya pada istri nya.

"Apa kamu tidak mengenal itu Tambun Jati, dia itu saudara dan juga suami oleh Palasik, mereka itu manusia yang telah sempurna menjadi iblis, selalu membisikkan sebuah kehidupan yang panjang, dengan melalukan pelanggaran aturan tuhan dengan ritual-ritual terkutuk mereka." Ucap suami nya dengan nada marah.

Sejak saat itu bayi itu tidak aman di kampung, Apa lagi orang kampung seluruh nya, menyuruh membuang bayi itu, karena seorang ibu tentu mencintai anak nya, maka dia bawa ke tempat jauh dan dibuang di hulu sungai batang Galodo Itam, sejak saat itu ibu nya kadang dia membawa perbekalan ke hulu sungai, untuk tahan satu minggu atau satu bulan, menemani dan menyusui anak nya.

Apa lagi ibu nya, kadang-kadang dia juga telah mulai memakan hewan baik di masak atau pun mentah, sehingga dia di cerai kan suami nya. Waktu terus berlalu, minggu ganti bulan bulan ganti tahun, sehingga besar anak itu kira-berumur lima belas tahun. Dia di beri nama Tan Bojo di beri gelar oleh ibu nya Panglimo Tak Batuan.

Jika dia lapar kadang memakan ular, kura-kura, atau segala hewan. Yang paling dia sukai makan nya, konon menurut cerita kakek Gura, sperma kera saat kawin atau darah kera sesudah melahir kan, dan di tampung pake mulut, atau di tampung dengan janur pinang, dan janin anak pertama orang ke guguran di curi ke kampung, setelah itu dia timang-timang sambil membaca mantra, sampai mayat janin itu tersenyum langsung dia makan. Dan mencuri darah haid di campur dengan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!