Keesokan harinya Vano keluar dari kamar menuju pintu utama, entah apa yang ada didalam pikirannya tapi Vano tidak bisa tidur semalaman memikirkan keberadaan Vallen dan pagi ini dia berencana untuk mencari Vallen kembali.
"Kau ingin kemana?" Tanya Ethan mengikuti Vano dari belakang.
Vano tidak menjawab pertanyaan Ethan, dia masih kesal karena ucapan Ethan tadi malam. Vano berencana untuk menjalankan aksinya sendiri kali ini tanpa melibatkan Ethan ataupun Farel.
"Bos kau belum sarapan, ayo sarapan terlebih dahulu" Ethan menarik lengan Vano untuk berputar arah ke meja makan namun Vano menepisnya lalu berjalan keluar.
Ethan bingung sendiri kenapa Vano bersikap seperti itu padanya apalagi sampai tidak berbicara.
"Vano kau kenapa?" Ethan mengikuti Vano masuk kedalam mobil.
"Keluar!!" Ucap Vano sembari memasukkan kunci mobil.
"Tidak! Katakan padaku kau ingin kemana!" Ethan bersih keras mempertahankan dirinya didalam mobil.
"Mencari Vallen dan ini bukan urusan mu, keluar" Vano memberikan isyarat untuk keluar menggunakan kepalanya.
"Aku ikut"
"Tidak!" Tolak Vano
"Baiklah maafkan aku, tadi malam aku hanya sedikit emosi soal Vallen" ucap Ethan mengalah demi membantu bosnya.
"Cih"
"Bos semalaman aku sudah mencari informasi tentang Vallen, seluruh CCTV yang ada di jalan telah aku periksa dan informasi tambahan dari mata mata, ternyata Vallen memiliki rumah hanya saja penjagaan rumah itu sangat ketat dan letaknya cukup jauh dari sini" tutur Ethan mulai serius menjelaskan apa yang ia dapatkan tadi malam.
"Siapa yang membunyikan peluit tadi malam?" Tanya Vano datar, rupanya Vano sudah mulai menerima keberadaan Ethan disana.
"Untuk itu aku tidak bisa menjelaskan nya karena tidak ada orang sama sekali malam tadi" jawab Ethan.
"Atau mungkin dia membunyikan nya dari jarak jauh" gumam Vano.
Tak ingin berlama-lama Vano menuju ke tempat yang di katakan oleh Ethan, karena sudah tidak marah Vano memberikan wewenang untuk Ethan menjadi supirnya lagi seperti biasa.
Beberapa jam perjalanan Ethan berhenti disebuah hutan lebat, lagi lagi keduanya harus berhadapan dengan hutan belantara.
"Mm sebaiknya kita kembali dan membawa beberapa pengawal" ucap Ethan ragu.
"Kenapa?" Tanya Vano.
"Mm hehe tidak tidak ayo turun" jawab Ethan cengengesan lalu keluar dari mobil begitu juga dengan Vano.
"Apa seorang gadis tinggal ditempat ini? Setidaknya jika tidak takut dengan binatang buas dia takut dengan hantu" gumam Ethan melihat sekeliling hutan penuh dengan pohon berlumut dan cahaya matahari hampir tidak bisa memasuki hutan tersebut.
"Ck kau membohongiku? Mana rumah yang kau katakan mana!!" Ujar Vano memukul kepala Ethan.
"Aaww iisshh sabar sedikit, menurut informasi rumah itu ada didalam hutan" ucap Ethan berjalan masuk kedalam hutan melewati banyaknya ranting ranting tajam.
Tangan dan kaki Vano memerah akibat nyamuk yang menggerogoti tubuhnya namun rasa penasarannya dengan gadis yang bernama Vallen mengalahkan segalanya.
"Lihat" Ethan menunjuk sebuah rumah mewah bal hotel bintang lima didalam hutan itu.
"Aku tidak percaya ini" ucap Vano menatap rumah yang tak jauh dari tempatnya.
"Informasi yang ku dapatkan ada banyak penjagaan ketat disini tapi kenapa aku tidak melihat apapun" ujar Ethan memperhatikan sekeliling rumah yang sepi dan hening.
Ethan berjalan mendekati gerbang rumah dan tidak terkunci sama sekali namun saat langkah pertama memasuki gerbang Vano dikejutkan oleh hewan besar sedang menuju kearah nya untuk menyerang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Widia Niko
ni vino cari valen krn kasihn ap krn suka m vallen..
2021-10-14
0
Widia Niko
ni vino cari valen krn kasihn ap krn suka m vallen..
2021-10-14
0
Widia Niko
ni vino cari valen krn kasihn ap krn suka m vallen..
2021-10-14
0