"Assalamu'alaikum umi" ucap Vano didepan pintu.
"Waalaikumussalam cih tau jalan pulang juga kau rupanya" saut Vino dari meja makan
Vano mengabaikan abinya dan lebih memilih memeluk uminya dari belakang, cara ampuh untuk meluluhkan hati Vira hanya dengan mendekapnya seperti ini barulah dia tidak marah.
Tapi kali ini Vira sudah habis kesabaran karena putra satu-satunya itu jarang berkunjung kerumahnya akhir akhir ini walaupun jarak rumah mereka hanya lima jengkal, rumah kebesaran Vino Salvatrucha berada dipinggir jalan dan rumah vano ada didepannya.
Vira mengambil dua pisau buah yang ada dimeja makan lalu melempar tepat kearah dada putranya. Vano bergerak cepat untuk menghindar dari pisau tersebut.
"Umi!!" Vano cukup terkejut dengan sambutan hangat uminya.
Vira mengangkat bahunya lalu kembali meminum jus dan sekarang gantian Vino yang melempar pisau pemotong Steak kearah putranya.
"Hey Abi apa yang kau lakukan issshh" Vano kembali harus menghindar dari pisau putih mulus dan cukup sakit jika terkena sayatan.
Vano kesal selalu mendapat serangan mendadak dari kedua orangtuanya, sebelum dirinya pindah dari rumah itu dia aktif mendapat serangan dari awal bangun tidur hingga malam saat ia ingin tidur.
"Abi pikir kau sudah lupa jalan pulang" ucap Vino ketus.
Walaupun Vano kesal ia tidak pernah melupakan adab nya pada kedua orang tua, Vano mendekati Umi dan Abinya untuk bersalaman seperti biasa.
Vano mencium punggung tangan Vira namun istri mantan mafia itu langsung menghajar punggung putranya hingga Vano tersungkur kebawah meja makan.
"Aaawww!!!" Vano sangat kesal dengan seluruh kejutan dari keluarganya.
Vano bangun lalu menyerang Vira didepan Abinya yang sedang santai makan malam. Vira melompat keatas meja makan karena serangan Vano terlalu ganas.
Vano mengambil lengan Vira lalu menariknya kebelakang hingga Vira sedikit meringis. Vino menghentikan acara makan malamnya melihat sang istri telah kalah.
"Hey kau apakan istriku!!" Teriak Vino melempar seluruh buah kearah putranya.
Vino ikut melompat keatas meja untuk membebaskan istrinya. Usia Vino sekarang tidak menjadikan dirinya orang yang lemah, dia bisa menyerang seluruh titik kelemahan Vano agar ia melepaskan Vira.
Buugghh!!!
"Aaahhh!!!" Vano terkapar di atas meja makan, dua orang sekaligus tidak mampu ia kalahkan kecuali jika Vira tidak ikut andil dalam pertengkaran tidak berfaedah itu.
"Astagfirullah apa yang kalian lakukan diatas meja!!" Teriak andre kesal melihat seluruh makanan dan buah-buahan berserakan di bawah meja.
Vano, Vino, Vira serempak melihat kearah sumber suara, dengan segera mereka turun lalu memperbaiki penampilan masing-masing.
"Begini lah jika mantan ketua mafia memiliki keturunan" saut faris dari belakang beserta istrinya lina.
"Sayang kau baik baik saja?" Tanya Vino mengabaikan perkataan beberapa pengganggu yang datang.
"Aku baik baik saja. Sayang kau baik-baik saja?" Tanya Vira pada putranya.
"Baik baik saja umi aku sudah biasa dengan seluruh kejutan dirumah ini" jawab Vano.
"Baiklah ayo makan malam" ajak Vira namun matanya mengarah pada meja yang sudah berantakan.
"Mm hehe makan cemilan saja ya sayang" imbuh Vira lalu menarik Vano kearah ruang keluarga.
Disana mereka berkumpul dengan seluruh keluarga besar. Mulai dari Andre sekeluarga, Faris sekeluarga, dan keluarga utama Salvatrucha.
"Hey kenapa kau tidak pernah pulang kerumah ini, kau lupa sudah lupa dengan orang tua mu hah!!" Vino melempar bantal ke arah putranya.
"Issshh kenapa kalian mempermasalahkan rumah yang jaraknya hanya sejengkal, kalian tinggal berjalan hanya beberapa langkah sudah sampai didepan rumahku" ucap Vano kesal karena selalu disalahkan.
"Sayang walaupun rumah mu ada didepan kami setidaknya kau datang kemari untuk mengunjungi kami. Sebenarnya kami sangat ingin mengunjungi mu hanya saja kau sangat sibuk dan tidak pernah kami temukan didalam rumah" saut Vira memberikan pengertian pada putranya.
Vano melemahkan argumen ketika sang umi sudah ikut campur berbicara, Vano sangat menghormati uminya dalam hal apapun tapi tidak dengan Vino. Hampir seluruh pertemuan mereka selama hidup mereka isi dengan bertengkar.
"Malam ini menginap dirumah ya sayang" ucap Vira mengelus kepala putranya.
"Umi Vano,,,, baiklah baiklah" tadinya Vano ingin membuat alasan namun ia urungkan saat melihat mata uminya menyala hingga membuat Vano mengalah.
"Bagus,,,,"
"Kak Vanoo!!!"
Gadis mungil dan cantik dari atas tangga berteriak memanggil Vano, kaki minimalis nya berlari menuruni anak tangga lalu memeluk lengan Vano.
"Zea lepaskan jangan manja ah!" Vano berusaha melepas tangan Zea yang sedang memeluk lengannya.
Zea adalah putri dari Andre dan Zoya, gadis delapan belas tahun itu tumbuh menjadi gadis ceria dan ramah persis seperti Zoya, sifat kalem yang dimiliki Zoya menurun pada putrinya bahkan sifat andre tidak ada sama sekali ditubuh gadis itu.
Justru putra angkatnya lah yang memiliki banyak kesamaan dengan andre yaitu Ethan, pria dua puluh tiga tahun itu tidak ada bedanya dengan Andre karena Ethan sudah terlatih sejak usia dini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Febri Ana
masih agak lupa sesion 1 seru lanjuutt
2023-05-29
0
Daffodil Koltim
sdah agak lupa season 1, krn udah lma bacanya,,,
2022-12-07
0
Eman Sulaeman
seruuu ya kalau udah ngumpul
2022-07-01
0