Keesokan harinya Vano, Farel, dan Ethan keluar dari kamar masing-masing untuk melakukan kegiatan rutin yaitu melanjutkan perusahaan orang tua mereka. Farel dengan perusahaan Golden Picture lalu Vano dan Ethan melanjutkan perusahaan Salvatrucha, Andre tetap menyuruh putra angkatnya untuk menjaga Vano walaupun uang selalu menjadi nomor satu.
"Umi Abi Vano pergi kekantor assalamualaikum" ucap Vano sembari memberikan salam pada orangtuanya.
"Waalaikumussalam, Nanti malam umi datang kerumah ya sayang" ujar Vira.
"Terserah umi tapi Vano akan pulang terlambat nanti malam" kata Vano
"Setiap malam pulang terlambat, anak macam apa kau!" Saut Vino ketus sembari memakan sarapannya.
"Hey diam aku pulang terlambat karena kau tidak bekerja sama sekali. Perusahaan mu dimana-mana dan kau santai santai disini, cih aku sarankan kau membuat anak yang banyak agar aku bisa mengelola perusahaan dengan saudara ku" tutur Vano ketus.
"Bisa tidak jangan kurang ajar dengan orang tua lagipula aku tidak bekerja karena uang ku sudah banyak!" Ucap Vino kesal.
"Cih malas bertengkar dengan orang tua pagi-pagi" ujar Vano datar lalu pergi meninggalkan meja makan diikuti oleh Ethan sang sekertaris.
"Hey aku bisa membuat mu bangkrut sekarang!!" Teriak Vino.
"Sudah sudah jangan dengarkan putra mu dan jangan salahkan dia jika sifatnya tidak jauh beda dengan mu" ucap Vira mengelus pundak suaminya.
"Apa wajah ku se datar itu dulu cih manusia tidak ada kehidupan!" gumam Vino sembari menatap kepergian putranya.
Disisi lain Vano pergi menuju kantor Salvatrucha Group, biasanya Vano bekerja dari pagi hingga sore dan malam ia pergunakan untuk memburu mafia seperti aksi yang akan dilakukan nanti malam.
"Bagaimana persiapan nanti malam?" Tanya Vano pada Ethan.
"Semuanya sudah siap, aku membawa senapan peredam suara jika sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak terduga" jawab Ethan.
"Kau tidak perlu membawa itu jika hanya menangkap seekor semut" ucap Vano meremehkan lawannya kali ini.
"Satu hal yang perlu kau ketahui Vano, kelompok mafia ini tidak pernah tertangkap sekalipun oleh pemberantas mafia lainnya. Kelompok ini sudah berkembang sangat besar, nanti malam jikapun kita masih hidup itu artinya tuhan mu benar benar melindungi kita" tutur Ethan dengan sangat serius kali ini.
"Kenapa aku tidak yakin pemimpin mereka adalah seorang gadis dan yang lebih mengerikan adalah usianya" gumam Vano sembari menatap jalanan menuju gedung kebesaran Salvatrucha.
Beberapa saat kemudian keduanya sampai dikantor, Vano langsung menuju keruangan nya sendiri untuk mengerjakan pekerjaan turun menurun dari beberapa generasi itu.
Salvatrucha Group tetap berdiri kokoh bahkan semakin maju ketika berada ditangan Vano, beberapa tahun yang lalu sejak perusahaan sudah diambil alih oleh Vano Salvatrucha seluruh pembisnis besar disebagian negara menginvestasikan sahamnya untuk dikelola oleh Vano.
Tidak sedikit yang iri melihat kesuksesan putra dari mantan mafia itu, ditambah dengan kelebihan kelebihan nya yang lain. Muslim, tampan, kaya, dan pintar itulah gambaran dari Vano namun sayang kelemahannya yang sangat dingin terhadap orang luar membuat beberapa wanita menyerah untuk mendekati dirinya.
****
Sepulang dari kantor Vano, Farel, dan Ethan berkumpul di markas, mereka mempersiapkan beberapa senjata untuk menaklukkan musuh unik malam ini.
"Jalan!" Titah Vano sembari menyembunyikan senjata tajam dan senjata api didalam jaketnya.
"Van kau yakin hanya membawa senjata itu?" Tanya Farel sedikit ragu.
"Cih memangnya kau butuh berapa senjata untuk menaklukkan musuh kali ini" jawab Vano lagi lagi meremehkan musuhnya.
"Terserah kau saja!" Ucap Farel kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Febri Ana
lanjuuttt
2023-05-29
0
Eman Sulaeman
visual nya dong
2022-07-01
0
Ida Lailamajenun
vino ma Vano kek tom n Jery gk pernah akur klu bicara🤦🤦
2021-11-21
2