Ketiganya berangkat menuju tempat perdagangan bebas dipinggiran kota tersebut, diiringi dengan beberapa pengawal dibelakangnya Vano tetap tidak perduli tentang keberadaan mereka karena itu pengawal kiriman dari kedua orang tuanya.
Beberapa jam dalam perjalanan mereka sampai ditempat perdagangan, Vano sendiri bingung dengan lokasi perdagangan seperti ini. Sepi hening dan gelap bahkan bulan pun tidak mendukung cuaca malam ini sehingga keadaan sangat amat gelap.
"Ethan jangan buat aku kesal dengan pekerjaan mu, ini tempat sepi kau ingin membodohi ku!!" Ucap Vano kesal lalu menendang tulang kering Ethan.
"Ssshh bos tempatnya memang disini tapi untuk lokasi inti memang orang orang tertentu yang mengetahui nya" ujar Ethan meringis mengidap tulangnya.
"Orang orang inti? Cih baiklah rupanya mereka menyiapkan semua dengan matang. Farel bawa mobil ini pergi ke depan gerbang hutan, tunggu mereka disana lalu hubungi aku jika salah satu dari pembeli datang. Tugas mu hanya itu lalu tunggu aku disini" tutur Vano mengatur rencana yang baru saja ia buat.
"Tidak, tante Vira tidak memperbolehkan ku terpisah dari mu" kata Farel.
"Lakukan pekerjaan mu atau kau akan menjadi santapan ratu lebah" ancam Vano mengeluarkan seringainya menatap Farel.
Tanpa berpikir panjang Farel masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Vano dengan Ethan, setidaknya Farel tidak terlalu khawatir jika Ethan ada disana.
"Dan kau Ethan, kau pasti tau apa yang harus kau lakukan" ucap Vano dengan suara dingin bercampur dengan gelapnya malam.
"Membunuh salah satu pembeli lalu mengambil tiket masuk kedalam" ujar Ethan.
"Ck otak mu hanya membunuh, jangan membunuh cukup kau buat mereka tidak sadarkan diri" Vano kembali menendang tulang kering sekertarisnya sehingga membuat Ethan kesal.
Tring,,, tring,,,tring
"Dua orang sedang menuju kearah mu!!" Ucap Farel dengan berbisik-bisik.
Vano memutuskan sambungan lalu menatap Ethan, Ethan mengerti dengan tatapan membunuh bosnya, dia langsung bergerak untuk menyerang dua orang calon pembeli.
"Hey kalian,,,,"
Kleekk!!!
Ethan tidak membiarkan dua orang itu berteriak sehingga ia mematahkan leher dua orang itu sekaligus tanpa pandang bulu.
"Aku menyuruh mu untuk membuat mereka pingsan bukan mati, dosa mu tanggung sendiri!" Ucap Vano kesal sembari mengambil tiket didalam saku salah satu dari mereka.
Ethan mengangkat bahunya tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Vano, dia tidak percaya dengan dosa apapun bentuknya.
"Kita harus segera pergi untuk mencari lokasi inti kurasa mereka sudah mulai acara perdagangan!"
Vano langsung beranjak memasuki hutan bersama dengan pengawal kiriman dari orangtuanya. Namun anehnya semakin dalam hutan itu semakin tertata pula pohon pohon disana.
Aneh, kenapa ditempat seperti ini ada anggrek hitam dan anggrek ini seperti terawat dengan baik. Batin Vano
Vano memperhatikan sekelilingnya melihat suasana ganjil ditempat itu, pelan tapi pasti manik hitam dan mengerikan itu melihat secercah cahaya yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Sepertinya mereka ada didalam" bisik Ethan.
"Ada banyak penjaga diluar, perintahkan pengawal untuk tetap berjaga, aku dan kau akan masuk kedalam menggunakan tiket ini" ujar Vano sembari menatap beberapa penjaga didepan mereka.
Ethan mengangguk lalu memerintahkan pengawal untuk diam ditempat mereka sekarang, Vano dan Ethan bergerak mendekat lalu menyerahkan tiket pada penjaga disana.
Awalnya mereka sedikit curiga dengan penampilan tidak biasa dari Vano yang menggunakan jaket hitam dan topi hitam menutupi sedikit matanya.
Berhasil masuk kedalam, Vano mulai menyelidiki isi gudang yang sudah diisi oleh beberapa pengunjung, Vano mengangkat sedikit topinya untuk melihat dimana letak ketua mereka.
"Aku tidak bisa melihat ketua mereka, dimana dia" gumam Vano.
"Ketua mereka tidak akan keluar, selama keadaan masih kondusif ketua mafia itu tidak bertindak seperti saat ini" ujar Ethan.
"Itu artinya kita akan membuat keributan!!" Keadaan ini sangat disukai oleh Vano, dimana ia bisa mengeluarkan jati dirinya untuk bertarung melawan para musuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Eman Sulaeman
ko dosa tanggung sendirih sih
2022-07-01
0
Momy Haikal
ada ya mafia masih ingat dosa
2021-11-09
0
Martini
Vano itu aneh mafia kok takut dosa 😀😀😀
2021-11-03
0