Antarik Company adalah perusahaan yang sudah berdiri sejak 30 tahun lalu, kini berkembang sangat pesat dan bergerak di berbagai bidang sehingga menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia.
Jadi, jangan heran jika perayaan ulang tahun perusahaan yang ke 30 Tahun ini sangatlah mewah dengan mengundang banyak pengusaha kaya dan berpengaruh di dalam maupun di luar negeri.
Bukan tanpa alasan mereka mengundang para pengusaha maupun orang berpengaruh untuk datang ke acara ini, tetapi dengan tujuan agar perluasan bisnis mereka ke depannya nanti dapat berjalan dengan baik, dan menghasilkan banyak keuntungan tentunya.
"Terima kasih, Bang." Ucap Dian pada si tukang ojek setelah membayar.
"Sama-sama, Nona. Jangan lupa pesan lagi, ya." Balas si tukang ojek setelah menerima uang yang diberikan Dian padanya.
"Siap, Bang." Dian lalu menyerahkan helm pada si abang tukang ojek kemudian masuk ke dalam gedung bertingkat milik keluarga Antarik, setelah tukang ojek itu pergi dengan motornya.
"Semangat, Dian. Semua demi kebahagiaan dan kesembuhan nenek." Dian menyemangati dirinya sendiri selama berjalan memasuki Antarik Company.
"Permisi, Pak. Saya Dian, orang yang mendaftar untuk bekerja *p*art time hari ini," Dian berbicara pada seorang pria paru baya yang menjabat sebagai kepala koki di sana.
Pria itu saat ini sedang berdiri dan mengawasi para koki maupun pelayan yang sedang mempersiapkan alat dan bahan untuk keperluan masak-memasak di dapur, sebelum mereka melakukan masak bersama untuk hidangan perayaan ulang tahun Antarik Company.
"Oh. Sudah datang, mari masuk." Balas kepala Koki pada Dian.
Dian kemudian memasuki dapur itu, sebab sedari tadi dia hanya berdiri di depan pintu dapur.
"Perhatian semuanya! Ini Dian, pegawai part time yang akan membantu kalian menyajikan hidangan untuk para tamu nanti. Saya harap kalian saling bekerja sama demi memperlancar acara ini. Jika sedikit saja kesalahan, maka kita semua yang akan kena imbasnya. Mengerti?" Jelas kepala Koki dengan tegas pada semua yang ada di sana dan dibalas teriakan semangat dan tepuk tangan dari koki, juga pegawai lainnya, termasuk Dian.
"Baiklah. Karena sebentar lagi tamu akan datang, mari kita bekerja. SEMANGAT!" Teriak lantang kepala Koki.
"SEMANGAT!"
***
Waktu menunjukan pukul 18.58. Mobil yang dikendarai oleh Alex yang berisi Rihan dan Alen kini berhenti tepat di depan gedung bertingkat 35 atau pusat Antarik Company. Tepatnya perayaan ulang tahun Antarik Company. Ingatlah jika Rihan bukan orang yang suka membuang waktu sehingga dirinya tiba di sana tidak terlambat.
Alex dan Alen lalu keluar dari mobil, kemudian dengan cepat Alex menghampiri tempat majikannya berada dan membukakan pintu mobil. Rihan dengan tenang keluar dan berdiri di samping mobil dan mendapat banyak lampu sorot kamera dari para wartawan yang juga diundang untuk meliput kelangsungan perayaan ulang tahun Antarik Company.
Melihat sang majikan yang telah siap, Alen dengan sigap menghampiri Rihan dan berjalan beriringan menuju gedung Antarik Company diikuti oleh Alex dari belakang. Dengan melewati karpet merah yang sudah digelar di sana, mulai dari jarak 20 meter dari depan pintu masuk Antarik Company.
Malam ini Alen akan berperan sebagai pasangan Rihan, sedangkan Alex tetap menjadi asisten pribadi Rihan. Untuk perwakilan cabang R.A Group, sudah ada Direktur Bimo yang datang di sana.
Meski Antarik Company sangat berharap agar pemilik R.A Grouplah yang akan datang. Sayangnya sang pemilik belum waktunya untuk menunjukan dirinya kepada publik.
Semua yang ada di sana hanya memandang kagum pesona 'Si pria cantik' ini. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa anak kedua pengusaha sukses di Prancis juga ada di sini.
Rihan bersama kedua asisten pribadinya hanya berjalan dengan memasang wajah dingin dan datar khasnya, jangan lupa dengan si kembar yang juga ikut memasang wajah yang sama dengan majikan mereka.
Mereka bertiga diberi julukan 'Atasan-bawahan es'. Ada juga yang penasaran dengan si pria cantik yang senantiasa memasang wajah datar dan dingin sepanjang hari itu. Kenapa sikapnya tidak menyerupai keluarganya yang sangat ramah kepada publik. Apalagi sang kakak, atau anak pertama Jhon Roland Lesfingtone.
Memang benar, selain menjadi pengusaha sukses sepanjang masanya, keluarga Lesfingtone yang dikenal publik sebagai keluarga yang sangat ramah dan baik hati. Meski memiliki kekayaan yang melimpah, tetapi tidak mengurangi sikap rendah hati mereka pada semua orang.
Mereka adalah keluarga yang selalu menjunjung tinggi sikap rendah hati. Itu semua karena mereka pernah merasakan bagaimana menjadi orang yang sederhana, bagaimana menjadi seorang pekerja keras yang hari-harinya hanya bekerja dan bekerja. Hingga akhirnya terjawab sudah kerja keras mereka dengan hasil yang kini mereka peroleh.
Hasil yang kini dapat mereka nikmati bersama keluarga mereka masing-masing. Oleh karena itu, keluarga Lesfingtone tidak pernah menyombongkan diri mereka dengan kekayaan yang ada. Hampir sebagian kekayaan mereka selalu disumbangkan untuk yayasan yang membutuhkan, sehingga publik mengenal mereka sebagai keluarga yang ramah dan baik hati. Meski kekayaan mereka selalu dibagi pada yayasan sosial dan orang kurang mampu, tetapi mereka sama sekali tidak pernah kekurangan.
Semakin memikirkan itu, semakin bertambah pula rasa penasaran orang-orang akan sikap Rihan yang begitu dingin. Ada yang berpikir, pasti anak kedua Jhon Lesfingtone itu, memiliki masa lalu yang kelam sehingga membuatnya bisa berubah seperti itu. Tapi setelah dipikir lagi, apa yang membuat Tuan Muda Rehhand itu begitu dingin, sedangkan keluarganya sangat hangat kepada orang lain.
Ada juga yang beranggapan bahwa wajah anak kedua pengusaha Prancis itu tidak terlalu menyerupai ayah dan ibunya, tetapi lebih dominan menyerupai paman dan bibinya, yaitu pengusaha asal Amerika atau orang terkaya kedua itu.
Yang publik ketahui, pengusaha asal Amerika atau Jhack Roland Lesfingtone hanya memiliki satu anak atau pewaris satu-satunya, itupun seorang perempuan yang sampai saat ini tidak diketahui publik seperti apa rupanya dan dimana keberadaannya. Entah apa alasan yang membuat pengusaha asal Amerika itu menyembunyikan keberadaan anak gadisnya itu.
Begitu banyak yang mereka pikirkan tentang sikap sang tuan muda Rehhand itu. Apa yang membuatnya seperti itu. Sayangnya semua itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Ada beberapa pihak yang karena rasa penasaran yang tinggi, mereka berusaha melacak kehidupan pribadi tuan muda Rehhand itu. Akan tetapi, yang mereka dapatkan hanya informasi umum yang sudah diketahui publik. Sedangkan kehidupan pribadinya sama sekali sulit untuk diketahui. Seakan-akan si pria cantik itu bukan berasal dari planet bumi sehingga privasinya sulit untuk dilacak.
...
Rihan bersama kedua asistennya tetap berjalan mengikuti pengantar tamu menuju tempat duduk yang sudah disediakan, tepatnya meja nomor 3 dari depan. Setelah sampai, Alex lalu menarik kursi di sana dan mempersilahkan Rihan untuk duduk diikuti oleh Alen kemudian dirinya sendiri.
Rihan duduk dengan tenang di sana tanpa mempedulikan tatapan memuja dan iri yang diarahkan padanya. Hampir sebagian pengusaha sukses sudah hadir dan duduk di tempat mereka masing-masing. Rihan juga sempat melihat sekilas kehadiran keluarga David Alexander di tempat duduk mereka yang hanya berjarak tiga meja dengan tempat duduk Rihan saat ini.
Dapat Rihan rasakan juga tatapan intens dari David pada dirinya. Akan tetapi Rihan tidak memusingkan hal itu. Rihan hanya duduk dengan bosan di sana sambil menopang kepalanya dengan tangan kanannya.
"Kenapa jantungku selalu berdetak kencang saat melihatnya? Tatapan matanya juga terlihat tidak asing. Tapi dimana aku pernah melihatnya?" Gumam David dalam hatinya setelah bertatapan langsung dengan Rihan.
Keluarga Alexander memang datang lebih awal dari pada Rihan dan kedua asisten pribadinya, sehingga kedatangan mereka dapat dilihat dengan jelas oleh David dan keluarga.
"Ayah harap kamu bisa dekat dengannya, Dev. Masih ingatkan dengan pesan Ayah?" Ayah David membuka suara setelah menepuk pelan bahu anak keduanya ini.
"Iya, Yah. Akan aku usahakan," Balas David pada Ayahnya.
"Lalu bagaimana dengan kerja sama yang kita tawarkan pada perusahaan keluarganya?" Tanya Ayah David pada kakak David.
"Proposalnya sudah kami kirim, Yah. Sayangnya belum ada balasan apapun dari mereka." Jawab kakak David yang bernama Davin itu dengan suara pelan.
"Sepertinya kamu harus bertemu langsung dengan direktur mereka atau kakaknya si Tuan Muda Rehhand itu."
"Iya, Ayah. Besok aku akan menghubungi sekretarisnya nanti," Davin menjawab kemudian mengangguk.
Davin Alexander, merupakan anak pertama dari sepasang suami istri Pither Alexander dan Sasania Sandi Alexander atau kakak dari David Alexander. Dia juga merupakan pewaris perusahaan milik mereka yaitu Alexander Company yang bergerak di bidang Property dan Cosmetic.
Pither Alexander juga sangat mengharapkan anak keduanya untuk ikut andil dalam perusahaan membantu kakaknya. Akan tetapi David tidak menginginkannya, karena dia sendiri memiliki cita-cita menjadi seorang dokter sehingga dia tidak ingin berurusan dengan berkas-berkas perusahaan. Jika dia sibuk dengan perusahaan, maka dia tidak akan memiliki waktu untuk mencari keberadaan sang pujaan hatinya.
***
"Pa... Ma... Angel ingin membatalkan perjodohan ini." Seorang gadis berbicara pada kedua orang tuanya yang saat ini juga duduk tidak terlalu jauh dengan meja Rihan dan juga meja keluarga Alexander.
"Maksudnya, kamu ingin membatalkan pernikahanmu dengannya yang sudah dipersiapkan begitu lama?" Tanya sang Papa pada anak gadisnya.
"Iya, Pa." Jawab gadis itu pelan.
"Kenapa?" Tanya Mama gadis itu.
"Angel tidak menyukainya lagi Pa, Ma." Jawab gadis itu yang kini sudah menundukkan kepalanya takut dimarahi oleh kedua orang tuanya.
"Bukannya dari dulu kamu sangat ingin untuk menikahi pria tu? Kenapa berubah pikiran?" Tanya kakak gadis itu yang sedari tadi diam mendengar percakapan kedua orang tuanya dan sang adik.
"Sudah ada orang lain yang Angel suka Ma, Pa, Kak." Jawab gadis itu dengan kepala yang sudah diangkat dan memandang keluarganya dengan tatapan memelas.
"Siapa?" Tanya Papa dan Mama gadis itu secara bersamaan. Sedangkan kakaknya yang bernama Alvin itu hanya menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan kedua orang tuanya.
"Dia ada sini," Jawab gadis itu lalu menatap ke arah tempat duduk pria pujaan hatinya.
.
.
.
Ada yang bisa menebak siapa gadis itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Tangsah Jagad
hhhhh rubah betina
haluuu😆
2024-01-11
1
Yeni Eka
Keren
2021-07-01
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat hadir
2021-03-19
1