Presdir Baru

Setelah makan siang bersama kedua asisten pribadinya, Rihan kembali mengistirahatkan tubuhnya atas paksaan si kembar Alex dan Alen.

Rihan hanya bisa pasrah lalu beristirahat. Padahal dia tidak ingin membuang-buang waktu dengan beristirahat saja karena berkas-berkas yang ada di atas meja kerjanya belum selesai dia periksa.

Melihat sang majikan beristirahat, Alex lalu menghubungi Direktur Bimo untuk segera mengurus masalah penarikan kembali salah satu pegawai cabang R.A Group yang dipecat karena ceroboh dalam pembuatan produk untuk dipasarkan.

Bukan tanpa alasan pegawai itu ditarik kembali ketika sudah dipecat. Itu semua dilakukan karena Alex sudah memeriksa latar belakangpegawai itu yang ceroboh karena memikirkan kondisi istrinya yang harus segera dioperasi karena penyakit yang diderita. Apalagi biaya yang dibutuhkan sangat besar membuatnya ceroboh dan melakukan kesalahan dalam bekerja sehingga harus dipecat.

Pegawai itu juga tidak melakukan protes ketika dia dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja selama hampir 2 tahun ini. Dia hanya menerima keputusan itu karena murni kesalahannya.

Pegawai itu kini hanya memanfaatkan tabungannya yang tidak seberapa untuk membangun usaha kecil-kecilan agar membantu biaya operasi istrinya nanti.

Kini, pegawai itu di landa rasa syukur dan terima kasih karena kembali ditarik untuk bekerja lagi. Dia hanya bisa berterima kasih secara berulang kali pada Direktur Bimo yang sudah menariknya kembali untuk bekerja.

Direktur Bimo juga mengatakan bahwa biaya untuk operasi istri pegawai itu akan ditanggung oleh pemilik perusahaan sendiri, membuat pegawai yang bernama Jody itu tidak henti-hentinya mengucap syukur.

Jody sampai-sampai memohon pada Direktur Bimo untuk berterima kasih secara langsung pada pemilik perusahaan, sayangnya sang pemilik tidak ingin identitasnya terungkap sehingga hanya berpesan pada Jody agar selalu mempertahankan kinerjanya dan tidak boleh membawa masalah rumah tangganya ketika bekerja.

Jody hanya bisa berdoa semoga pemilik perusahaan tempatnya bekerja selalu diberi umur panjang atas kebaikannya dan Jody beserta keluarga dapat dipertemukan secara langsung dengan pemilik perusahaan R.A Group itu agar dia bisa berterima kasih.

***

Waktu berlalu begitu cepat. Tubuh Rihan juga sudah kembali pulih seperti sedia kala atas perawatan ketat kedua asisten pribadinya. Hari ini juga Rihan bersama Alex akan menuju ke suatu tempat sesuai jadwal yang sudah disiapkan kemarin. Kebetulan juga Rihan tidak memiliki jadwal kuliah hari ini.

"Satu jam lagi kita akan ke sana, Nona." Alex membuka suara mengingatkan sang majikan yang saat ini kembali memeriksa berkas-berkas sisa kemarin yang ada di atas meja kerjanya.

Rihan mengalihkan pandangannya pada jam digital yang ada di atas meja kerjanya yang menunjukan tepat pukul 9 pagi. Rihan kemudian menutup berkas terakhir yang dilihatnya lalu berdiri dari dan beranjak menuju kamarnya diikuti oleh Alex dari belakang.

Setelah sampai di depan kamarnya, Rihan mendapati Alen yang sedang berdiri dengan tegak di depan kamarnya dan membungkukkan badannya ketika melihat Rihan di depannya. Rihan hanya membalas sapaan asistennya itu dengan anggukan kepala.

Pintu kamar Rihan kemudian terbuka setelah Rihan berdiri di depan pintu kamarnya sehingga sinar laser memindai seluruh tubuhnya. Rihan kemudian masuk ke kamarnya diikuti oleh Alen sedangkan Alex hanya berdiri di luar kamar karena Rihan akan membersihkan dirinya dan menggantikan pakaiannya dibantu oleh Alen.

Tidak lama kemudian Rihan keluar dari kamarnya diikuti oleh Alen dari belakang dengan penampilannya yang mengenakan Blazer slim grey yang digulung sebatas siku dengan dalaman kemeja putih, dipadukan dengan celana dan sepatu yang senada dengan Blazernya. Jangan lupa dengan jam tangan rolex yang menghiasi pergelangan tangan Rihan. Alex dan Alen hanya bisa mengagumi ciptaan Tuhan yang satu ini dalam diam.

"Silahkan, Tuan." Alex mempersilahkan sang majikan masuk ke dalam mobil yang saat ini terparkir sempurna di depan mansion.

Rihan kemudian masuk ke dalam mobil dan mengambil posisi duduk di kursi belakang karena mobil akan dikendarai oleh supir pribadinya. Sedangkan Alex duduk di samping sang supir.

Mobil lalu melaju dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan kota Jakarta hingga tiba dan berhenti tepat di depan pintu sebuah bangunan bertingkat lima yang didominasi dengan warna putih.

Alex kemudian turun terlebih dulu dan membuka pintu mobil agar sang majikan keluar dari mobil.

Rihan lalu keluar dari mobil dan memandang papan nama yang diletakkan tepat di atas pintu yang betuliskan

...'Selamat Datang di Rumah Sakit Setia'....

Beberapa hari lalu, Rihan meminta Alex untuk membeli rumah sakit ini atas nama tuan muda Rehhand. Bukan tanpa alasan Rihan membeli rumah sakit ini. Itu karena rumah sakit ini adalah salah satu bagian dari masa lalunya, tepatnya tempat dia dirawat dulu dari masa kritisnya.

Rihan membelinya karena rumah sakit ini sudah hampir satu tahun mengalami penurunan saham karena kurangnya pasien yang berobat di sini, juga kurangnya dokter yang bekerja karena gaji yang sedikit sehingga Rihan memutuskan untuk membeli rumahsakit ini dengan harga mahal membuat sang pemilik dengan senang hati menjualnya.

Kurangnya pasien yang berobat dikarenakan fasilitas atau alat-alat penunjang kesehatan pasien juga berkurang karena ada beberapa pihak yang sengaja menyebotasi alat-alat itu sehingga sedikit demi sedikit peralatan medis itu hilang. Pemilik rumahsakit juga tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak ada bukti pelaku tindakan penyabotasian itu.

Rihan yang mendengar kabar penurunan saham rumah sakit ini, lalu mengambil tindakan dengan membelinya. Untuk pelaku pencurian peralatan medis rumahsakit, akan diurus sendiri oleh Alex.

...

Di sisi lain sebuah ruangan rapat, banyak orang sedang duduk mengelilingi sebuah meja bundar seperti menunggu sesuatu.

"Apa yang akan kita lakukan di sini, Presdir?" Tanya seorang pria paru baya dengan malas pada seseorang yang dipanggil presdir.

"Kita akan mengadakan rapat penting, sehingga saya meminta semua pemegang saham juga beberapa pihak agar hadir di sini." Jawab seorang pria paru baya yang berstatus presdir itu.

"Orang penting? Siapa?" Tanya salah satu wanita paru baya di sana.

"Sebentar lagi orangnya akan datang," Jawab sang Presdir lagi sambil membenarkan jas yang dikenakannya.

10 menit kemudian,

Pintu ruangan itu terbuka menampilkan beberapa pria berbadan kekar dengan jas hitam yang membalut rapi tubuh mereka, masuk dan berdiri berjajar menyambut kedatangan orang penting yang dimaksud.

Tap

Tap

Tap

Bunyi derap langkah kaki memasuki ruang rapat itu membuat semua mata yang ada dalam ruangan berpusat pada satu titik.

Melihat kedatangan orang penting itu, pria paru baya yang berstatus presdir itu lalu berdiri dan menyambut kedatangan orang penting itu.

"Selamat datang Tuan Muda Rehhand, silahkan duduk!" Sambut Presdir itu yang merupakan pemilik rumah sakit Setia yang sebentar lagi akan beralih menjadi milik Rihan. Pria paru baya itu mempersilahkan Rihan untuk duduk di kursi kebesaran yang biasanya ia duduki sebelumnya.

Melihat tindakan presdir mereka yang mempersilahkan orang penting itu duduk di kursi kebesarannya, membuat banyak tanda tanya dalam kepala para pemegang saham juga para dokter yang ada dalam ruang rapat itu.

Mereka memang mengenal siapa Tuan Muda Rehhand ini. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa tuan muda yang saat ini menjadi bahan perbincangan publik ada di sini dan disebut sebagai orang penting oleh pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja ini.

"Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, bahwa akan ada orang penting yang mengikuti rapat bersama kita. Dan orang penting itu adalah Tuan Muda Rehhand sendiri.

Untuk tidak membuang waktu, saya ingin mengumumkan bahwa mulai hari ini saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai presdir dan digantikan oleh Tuan Muda Rehhand sekaligus pemilik dari rumah sakit baru." Presdir itu berbicara dengan tegas.

"Maaf, Presdir. Bisa kami tahu alasan anda mengundurkan diri dan kenapa rumah sakit ini menjadi milik Tuan Muda Rehhand?" Tanya seorang pria paru baya yang berstatus sebagai kepala rumah sakit atau orang yang memimpin semua tenaga medis yang ada dalam rumah sakit ini setelah presdir atau pemilik rumah sakit.

"Alasannya, karena saya sudah tidak bisa memberikan gaji yang cukup untuk kalian, juga banyak alat-alat medis yang hilang tanpa adanya bukti pencurian sehingga saham rumah sakit semakin menurun setiap harinya.

Beruntung Tuan Muda Rehhand ingin membeli rumah sakit ini sehingga saya menjualnya pada beliau. Jadi, setelah tuan muda menandatangani surat kepemilikan, maka beliau secara resmi menjadi pemilik rumah sakit Setia." Jelas sang Presdir panjang lebar lalu menyodorkan sebuah map berisi surat kepemilikan rumah sakit Setia pada Rihan yang sedari tadi memandang tajam satu persatu orang yang ada dalam ruangan itu.

Rihan yang melihat map itu diberikan padanya segera mengambil dan memberikannya pada Alex yang selalu setia di sampingnya untuk memeriksa keaslian juga kebenaran surat itu.

Setelah membacanya, Alex menaruh kembali map itu di atas meja lalu berbisik pada sang majikan bahwa surat itu benar keasliannya.

Rihan lalu menandatangi surat itu sehingga dirinya sah menjadi pemilik rumah sakit ini. Rihan lalu berdiri, diikuti oleh sang mantan presdir kemudian keduanya berjabat tangan tanda setuju dengan keputusan masing-masing.

"Karena semuanya sudah diurus, dan Tuan Muda Rehhand sudah menjadi pemilik rumah sakit ini, maka saya pamit undur diri dari ruangan ini sehingga para pemegang saham dan para dokter sekalian sudah menjadi tanggung jawab Tuan Muda Rehhand." Mantan Presdir lalu berlalu pergi dari sana dengan senyum senang.

Setelah kepergian mantan presdir rumah sakit setia, Rihan kembali menatap tajam satu persatu orang yang ada di sana, membuat mereka meneguk ludah dengan susah paya. Para pemegang saham yang rata-ratanya adalah pria paru baya juga ketakutan. Mereka merasa tertekan hanya dengan tatapan pria muda di depan mereka ini, yang sialnya adalah presdir mereka yang harus mereka hormati.

"Alex." Panggil Rihan dengan datar pada sang asisten.

Alex yang dipanggil paham akan hal itu sehingga, dia segera mengangguk dan beralih menatap tajam semua yang di depannya.

"Karena Tuan Muda Rehhand sudah menjadi pemilik rumah sakit ini, maka beliau akan merubah semua struktur kepemimpinan mulai dari mengganti kepala rumah sakit sampai pada penempatan posisi dokter dan tenaga medis lainnya. Untuk para pemegang saham sendiri akan ada sedikit perubahan," Alex menjelaskan dengan datar pada semua yang ada dalam ruangan itu membuat banyak bisik-bisik setuju dan tidak setuju akan keputusan itu.

"Saya tidak setuju dengan keputusan anda yang sepihak, Presdir. Saya ingin bertanya pada semua pemegang aaham dan para dokter yang ada di sini. Jika kalian setuju dengan keputusan lresdir baru kita, maka angkat tangan kalian." Pria paru baya yang merupakan kepala rumah sakit berbicara dengan lantang.

Setelah mengatakan hal pemikirannya, hampir semua orang dalam ruangan itu tidak mengangkat tangan mereka membuat sang kepala rumah sakit tersenyum sinis pada Rihan. Dia sangat marah akan keputusan presdir baru mereka yang sepihak itu.

Sudah bertahun-tahun dia mempertahankan posisinya sebagai kepala rumah sakit ini, tapi setelah kedatangan tuan muda ini dan menjabat sebagai presdir baru mereka, dirinya akan diganti. Dia tentu saja sangat tidak setuju.

"Kinerja kepala rumah sakit kita sangat baik, Presdir. Jadi, keputusan anda untuk menggantinya tidak kami setujui." Seorang pemegang saham yang merupakan seorang pria paru baya juga berbicara dan diangguki oleh dua orang pemegang saham lain.

Sedangkan kepala rumah sakit, sudah menyeringai senang dan memasang wajah kemenangan pada Rihan dan hanya dibalas tatapan tajam dan tenang khas Rihan.

"Jika seperti itu, maka..."

***

Terima kasih sudah membaca ceritaku.

Jangan lupa tinggalkan jejakmu dengan menekan,

Like

Komen

Rite and

Vote.

See You.

Terpopuler

Comments

Risma Farna

Risma Farna

hanya kepala RS saja belagu... sok mw ngatur2 presdir plus pemilik... jgn2 dia yg menyabotase alat2 RS

2023-04-16

2

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

pecaaaattttt👿👿

2023-02-02

0

ANAA K

ANAA K

Semangat yah thor

2021-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu
2 Awal Yang Baik
3 Kelas Pagi
4 Rubah Betina
5 Diana Violet Purnama
6 Makan Siang Mewah
7 Murid Baru
8 David Alexander
9 Mengobati
10 Mengobati 2
11 Berita
12 Aktivitas di Pagi Hari
13 Kondisi Rihan
14 Kondisi Rihan
15 Presdir Baru
16 Rekaman CCTV
17 Penyesalan
18 Persiapan
19 Antarik Company
20 Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21 Rencana Pembatalan Pertunangan
22 Rencana Julian Antarik
23 Rencana Ayu
24 Rumah Sakit Setia
25 Mengenal Rihan?
26 Sahabat?
27 Bertemu Sahabat
28 Dokter Lio
29 Aku Juga Menyayangimu
30 Pergi Sendiri
31 Proyek Akhir Semester
32 Berkunjung
33 Menjaga Phiranita
34 Pemeriksaan Kesehatan
35 Kantin
36 Kenangan
37 Pergi Sendiri 2
38 Khawatir
39 Flashback
40 Flashback off
41 Rumah Sakit
42 Mansion Rihan
43 Limited Edition
44 Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45 Keluarga Alexander
46 Akhirnya
47 Kondisi Rihan 2
48 Balapan
49 Max
50 Antarik Hospital
51 Terapi
52 CEO Misterius
53 Hari Yang Aneh.
54 Kejutan Untuk Penyusup
55 Isi Hati David
56 Pertemuan Dua Orang Sakit
57 Bertemu
58 Pingsan
59 Membalas
60 Kekalutan Alex
61 Kecewa
62 Suprise
63 Gangguan
64 Brand kembali berulah
65 Max dan Albert
66 Taruhan
67 Basket
68 Basket 2
69 Kemenangan
70 Brand Bertamu
71 Koleksi Rihan
72 Gledy
73 Neo dan Logan
74 Sial...
75 Cake
76 Lampu Merah
77 Kecelakaan
78 Rindu
79 Identitas Neo
80 Jangan-jangan...
81 Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82 Tingkah Albert
83 Pemikiran Neo
84 Liciknya Dom
85 Kantin Lagi
86 Menolak
87 Bertemu Axen
88 Tingkah Alex
89 Salon
90 Usaha Neo
91 Harapan David
92 Percakapan David dan Albert
93 Tebakan Albert
94 Rencana
95 Mengingat Lagi
96 Max Berulah
97 Peringatan Untuk Dian
98 Terapi
99 Tekad Phiranita
100 Masih Berlanjut
101 Menyelamatkan Dian
102 Makan Siang Bersama Ayu
103 Ayu dan Ariana
104 Dihadang
105 Aksi
106 Insiden
107 Rihan dan Neo
108 Pembahasan
109 Nama Asli Neo dan Logan
110 Menolong Gibran
111 Pertemuan Neo dan Brand
112 Neo Bertamu
113 Akhirnya Bertemu
114 Laboratorium
115 Aktivitas Neo
116 Kakak
117 Menuju Prancis
118 Mansion Utama
119 Perayaan dan Awal Balas Dendam
120 Penyusup
121 Baik-baik Saja
122 Nekatnya Ariana
123 Menyelamatkan Seorang Pelukis
124 Mencurigai Rine
125 Rencana Jalan-jalan
126 Mengunjungi Phiranita
127 Alergi
128 Mencurigai Rine 2
129 Kembali ke Prancis
130 Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131 Kenyataan
132 Terbongkar
133 Menghibur
134 Kembali ke Indonesia
135 Kampus
136 Bertemu Beatrix
137 Murid Baru 2
138 Amerika Lagi
139 Insiden Kecelakaan
140 Donor Darah
141 Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142 Insiden
143 Menemukan Ruang Rahasia
144 Pantry
145 Temani aku
146 Momen Pagi Hari
147 Maafkan Aku
148 "Minta yang lain, jangan itu"
149 Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150 REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151 Sepertinya Halusinasi
152 Sebentar Saja
153 Tidur Bersama Lagi
154 Rencana Perjodohan
155 Zurich Botanical Garden.
156 Belanja
157 Belanja 2
158 Terdengar Tidak Adil
159 Kekasih?
160 Tunggu Kedatanganku!
161 Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162 Cerita Brand
163 Keributan
164 Ada apa dengan Rihan?
165 Apa Yang Mereka Bicarakan?
166 Sparing
167 Sparing 2
168 Aksi Nekat Rubah Betina
169 Sedikit Peringatan
170 Menjaga Jarak
171 Pembicaraan Absurd
172 Si Ular Bertindak
173 Menerima Tantangan
174 Arena Game
175 Kesal Tanpa Alasan
176 Dia Kembali?
177 Kedatangan Elle
178 Pria Bodoh
179 You Lose Friend, Sorry!
180 Apa itu Ancaman?
181 Pernyataan Neo
182 Lahan Pembangunan Resort
183 Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184 Jalan-jalan
185 Ulang Tahun
186 Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187 Menemukan Lawan Yang Seimbang
188 Ancaman
189 Lawan Yang Merepotkan
190 Pencarian Rihan
191 Pria Itu
192 Zant
193 Berkunjung ke Schloss Bellevue
194 Menginap
195 Persiapan Pelelangan
196 Zant Vs Neo
197 Si Penyihir Berulah
198 Pertarungan Terakhir
199 Pesan Terakhir
200 Usaha Zant dan Yang Lainnya
201 Dua Bocah Sampel
202 Awal Penyesalan
203 Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204 Kreativitas Zant
205 Permohonan Maaf Seorang Neo
206 Pertunjukan
207 Kebenaran
208 Bangunlah, Gadis Kecil
209 Waktu Berlalu
210 Bangun
211 Menggoda
212 Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213 Lamaran Dadakan
214 Konferensi Pers
215 Mencari Dan Menemukan
216 Memberi Pelajaran
217 Pagi Yang Indah
218 Orang Asing
219 Kesakitan Rubah Betina
220 Jalan-jalan
221 Lamaran Terunik
222 Berkunjung ke Cognizant Technology
223 Kecelakaan Membawa Berkah
224 Syarat
225 Pertunjukan 2
226 Pelajaran Untuk Hanami
227 Pengumuman
228 Janji
229 Pernikahan
230 Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231 Hadiah Pernikahan
232 Suami Posesif
233 Pagi Pertama
234 Korea Selatan
235 Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236 Tidak Ada Backingan Lagi?
237 Penangkapan
238 Tidak Kenal Tempat
239 Mudah Sekali Dibujuk
240 Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241 Terima kasih, My Queen
242 Calon Istri?
243 Tellyana Marcus Johnson
244 Akhir Seorang Ariana
245 Menjauh Dariku Sekarang!
246 Hukuman Untuk Zant
247 Ceritanya Panjang
248 Jangan Marah Lagi
249 Perasaan Alex
250 Melahirkan
251 Melahirkan 2
252 Nama Untuk Triplet (END)
253 Cemburunya Zant (Extra Part)
254 Sialnya Zant (Extra Part 2)
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Masa Lalu
2
Awal Yang Baik
3
Kelas Pagi
4
Rubah Betina
5
Diana Violet Purnama
6
Makan Siang Mewah
7
Murid Baru
8
David Alexander
9
Mengobati
10
Mengobati 2
11
Berita
12
Aktivitas di Pagi Hari
13
Kondisi Rihan
14
Kondisi Rihan
15
Presdir Baru
16
Rekaman CCTV
17
Penyesalan
18
Persiapan
19
Antarik Company
20
Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21
Rencana Pembatalan Pertunangan
22
Rencana Julian Antarik
23
Rencana Ayu
24
Rumah Sakit Setia
25
Mengenal Rihan?
26
Sahabat?
27
Bertemu Sahabat
28
Dokter Lio
29
Aku Juga Menyayangimu
30
Pergi Sendiri
31
Proyek Akhir Semester
32
Berkunjung
33
Menjaga Phiranita
34
Pemeriksaan Kesehatan
35
Kantin
36
Kenangan
37
Pergi Sendiri 2
38
Khawatir
39
Flashback
40
Flashback off
41
Rumah Sakit
42
Mansion Rihan
43
Limited Edition
44
Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45
Keluarga Alexander
46
Akhirnya
47
Kondisi Rihan 2
48
Balapan
49
Max
50
Antarik Hospital
51
Terapi
52
CEO Misterius
53
Hari Yang Aneh.
54
Kejutan Untuk Penyusup
55
Isi Hati David
56
Pertemuan Dua Orang Sakit
57
Bertemu
58
Pingsan
59
Membalas
60
Kekalutan Alex
61
Kecewa
62
Suprise
63
Gangguan
64
Brand kembali berulah
65
Max dan Albert
66
Taruhan
67
Basket
68
Basket 2
69
Kemenangan
70
Brand Bertamu
71
Koleksi Rihan
72
Gledy
73
Neo dan Logan
74
Sial...
75
Cake
76
Lampu Merah
77
Kecelakaan
78
Rindu
79
Identitas Neo
80
Jangan-jangan...
81
Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82
Tingkah Albert
83
Pemikiran Neo
84
Liciknya Dom
85
Kantin Lagi
86
Menolak
87
Bertemu Axen
88
Tingkah Alex
89
Salon
90
Usaha Neo
91
Harapan David
92
Percakapan David dan Albert
93
Tebakan Albert
94
Rencana
95
Mengingat Lagi
96
Max Berulah
97
Peringatan Untuk Dian
98
Terapi
99
Tekad Phiranita
100
Masih Berlanjut
101
Menyelamatkan Dian
102
Makan Siang Bersama Ayu
103
Ayu dan Ariana
104
Dihadang
105
Aksi
106
Insiden
107
Rihan dan Neo
108
Pembahasan
109
Nama Asli Neo dan Logan
110
Menolong Gibran
111
Pertemuan Neo dan Brand
112
Neo Bertamu
113
Akhirnya Bertemu
114
Laboratorium
115
Aktivitas Neo
116
Kakak
117
Menuju Prancis
118
Mansion Utama
119
Perayaan dan Awal Balas Dendam
120
Penyusup
121
Baik-baik Saja
122
Nekatnya Ariana
123
Menyelamatkan Seorang Pelukis
124
Mencurigai Rine
125
Rencana Jalan-jalan
126
Mengunjungi Phiranita
127
Alergi
128
Mencurigai Rine 2
129
Kembali ke Prancis
130
Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131
Kenyataan
132
Terbongkar
133
Menghibur
134
Kembali ke Indonesia
135
Kampus
136
Bertemu Beatrix
137
Murid Baru 2
138
Amerika Lagi
139
Insiden Kecelakaan
140
Donor Darah
141
Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142
Insiden
143
Menemukan Ruang Rahasia
144
Pantry
145
Temani aku
146
Momen Pagi Hari
147
Maafkan Aku
148
"Minta yang lain, jangan itu"
149
Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150
REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151
Sepertinya Halusinasi
152
Sebentar Saja
153
Tidur Bersama Lagi
154
Rencana Perjodohan
155
Zurich Botanical Garden.
156
Belanja
157
Belanja 2
158
Terdengar Tidak Adil
159
Kekasih?
160
Tunggu Kedatanganku!
161
Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162
Cerita Brand
163
Keributan
164
Ada apa dengan Rihan?
165
Apa Yang Mereka Bicarakan?
166
Sparing
167
Sparing 2
168
Aksi Nekat Rubah Betina
169
Sedikit Peringatan
170
Menjaga Jarak
171
Pembicaraan Absurd
172
Si Ular Bertindak
173
Menerima Tantangan
174
Arena Game
175
Kesal Tanpa Alasan
176
Dia Kembali?
177
Kedatangan Elle
178
Pria Bodoh
179
You Lose Friend, Sorry!
180
Apa itu Ancaman?
181
Pernyataan Neo
182
Lahan Pembangunan Resort
183
Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184
Jalan-jalan
185
Ulang Tahun
186
Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187
Menemukan Lawan Yang Seimbang
188
Ancaman
189
Lawan Yang Merepotkan
190
Pencarian Rihan
191
Pria Itu
192
Zant
193
Berkunjung ke Schloss Bellevue
194
Menginap
195
Persiapan Pelelangan
196
Zant Vs Neo
197
Si Penyihir Berulah
198
Pertarungan Terakhir
199
Pesan Terakhir
200
Usaha Zant dan Yang Lainnya
201
Dua Bocah Sampel
202
Awal Penyesalan
203
Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204
Kreativitas Zant
205
Permohonan Maaf Seorang Neo
206
Pertunjukan
207
Kebenaran
208
Bangunlah, Gadis Kecil
209
Waktu Berlalu
210
Bangun
211
Menggoda
212
Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213
Lamaran Dadakan
214
Konferensi Pers
215
Mencari Dan Menemukan
216
Memberi Pelajaran
217
Pagi Yang Indah
218
Orang Asing
219
Kesakitan Rubah Betina
220
Jalan-jalan
221
Lamaran Terunik
222
Berkunjung ke Cognizant Technology
223
Kecelakaan Membawa Berkah
224
Syarat
225
Pertunjukan 2
226
Pelajaran Untuk Hanami
227
Pengumuman
228
Janji
229
Pernikahan
230
Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231
Hadiah Pernikahan
232
Suami Posesif
233
Pagi Pertama
234
Korea Selatan
235
Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236
Tidak Ada Backingan Lagi?
237
Penangkapan
238
Tidak Kenal Tempat
239
Mudah Sekali Dibujuk
240
Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241
Terima kasih, My Queen
242
Calon Istri?
243
Tellyana Marcus Johnson
244
Akhir Seorang Ariana
245
Menjauh Dariku Sekarang!
246
Hukuman Untuk Zant
247
Ceritanya Panjang
248
Jangan Marah Lagi
249
Perasaan Alex
250
Melahirkan
251
Melahirkan 2
252
Nama Untuk Triplet (END)
253
Cemburunya Zant (Extra Part)
254
Sialnya Zant (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!