Awal Yang Baik

Pagi yang cerah dengan suara burung-burung yang beterbangan mengelilingi pohon, juga hinggap di atas dahan pohon di samping mansion besar milik seorang Rihan, tepatnya dekat kamarnya. Sang empunya kamar terganggu karena suara cicitan burung-burung tersebut sehingga mengharuskannya untuk bangun.

Rihan bangun dari tidurnya dan merenggangkan otot-otot tangannya kemudian bersandar pada kepala tempat tidur. Ia dengan tenang menekan tombol yang menempel di samping tempat tidurnya untuk membuka pintu kamarnya agar asisten pribadinya segera masuk.

"Selamat pagi, Nona. Saya akan menyiapkan air mandi untuk anda," Seorang asisten pribadi Rihan yang bernama Alen menyapa, sambil membungkukkan sedikit badannya ke arah Rihan.

Alen merupakan asisten pribadi khusus yang melayani Rihan dalam hal membersihkan diri dan juga berdandan.

"Selamat Pagi, Nona. Dua jam lagi anda harus segera ke kampus." Alex yang berdiri di samping Rihan juga berbicara setelah membungkukkan badannya.

Alex juga merupakan asisten pribadi Rihan dalam hal menemaninya dalam bekerja juga mencari informasi yang diperlukan.

Rihan hanya membalas kedua asistennya dengan deheman juga anggukan kepalanya. Ia lalu memandang jam di atas meja dekat tempat tidurnya yang kini menunjukan pukul 6 pagi.

Selain keluarganya, kedua asisten pribadi Rihan juga mengetahui bahwa Rihan adalah seorang perempuan, karena mereka berdua yang selalu menemani Rihan juga mengurusi hal-hal pribadinya.

Alex dan Alen merupakan saudara kembar yatim piatu yang Rihan tolong 3 tahun lalu di saat keduanya dibuang oleh Paman dan Bibi mereka sehingga mereka berakhir di jalanan dan mencuri makanan juga hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan hidup mereka.

Awalnya mereka ingin mencuri tas Rihan, tetapi karena insting seorang Rihan yang begitu kuat, sehingga mampu menggagalkan rencana kakak beradik itu. Rihan lalu menawarkan pekerjaan pada keduanya.

Keduanya dengan senang hati menerima tawaran Rihan untuk menjadi asisten pribadinya. Rihan lalu melatih keduanya sehingga menjadi asisten yang sangat diandalkan.

Awalnya mereka kesulitan untuk belajar tetapi dengan keyakinan Rihan juga ketekunan keduanya, membuat mereka menjadi sosok yang kuat juga cerdas, sehingga Rihan sangat bangga pada si kembar Alex dan Alen.

Meski umur si kembar yang dua tahun lebih tua dari Rihan, tetapi mereka sangat menghormati sang majikan yang juga merupakan penolong mereka. Mereka juga bersumpah dengan nyawa mereka sendiri untuk selalu setia pada Rihan.

Back to topic.

Rihan lalu melangkahkan kakinya dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Melihat sang majikan yang sedang membersihkan diri, Alen lalu membantu merapikan tempat tidur, juga menyiapkan keperluan sang majikan. Sedangkan Alex, dirinya beranjak dari kamar sang majikan dan menunggu dengan tenang di depan pintu kamar Rihan.

Selesai membersihkan diri, Rihan lalu menuju walk in closet diikuti oleh Alen untuk membantu menyamarkan tubuh Rihan sedemikian rupa sehingga menjadi terlihat seperti pria normal pada umumnya.

Selesai memakai pakaiannya Rihan lalu melihat penampilannya pada cermin yang tersedia didekat walk in closetnya.

Disana terlihatlah pemuda tampan juga cantik dengan mata coklat yang tajam, bibir seksi merah menawan, hidung mancung, kulit putih blasterannya, juga curtains hairstyle berwarna coklat kemerahan layaknya artis Korea.

Dengan baju kaus putih dilapisi dengan kemeja kotak-kotak senada yang digulung sebatas sikut tanpa dikancing dengan celana jeans hitam panjang, Sneakers Buscemi putih yang menghiasi kakinya, dan terakhir jam tangan Rolex Daytona yang melingkar di pergelangan tangannya.

Outflitnya yang bernilai jutaan rupiah bahkan miliaran rupiah mampu membuat mereka yang melihatnya akan melongo takjub. Rihan hanya menatap datar penampilannya pada cermin di depannya. Sedangkan sang asisten, wajahnya sudah memerah malu hampir mimisan jika dirinya tidak ingat kalau yang ada di depannya ini adalah seorang perempuan.

Alen dan Alex dilatih langsung oleh Rihan membuat sifat mereka hampir menyamai majikan mereka sendiri, yaitu datar dan dingin. Tetapi ketika melihat penampilan sang majikan, wajah datar milik Alen entah hilang kemana. Meski hampir setiap hari dia sudah melihat penampilan Rihan, tetapi tetap saja Alen akan memerah malu.

"Penampilan Tuan Muda sangat sempurna." Komentar Alen sopan dengan wajah yang sudah kembali normal seperti semula.

Memang mereka akan memanggil tuan muda jika Rihan sudah berpenampilan seperti sekarang. Rihan hanya memandang datar sang asisten dengan sorot mata tajamnya lewat pantulan cermin di depannya. Membuat Alen hanya menundukkan kepalanya takut juga mengeluarkan keringat di punggungnya.

Meski sudah bekerja sebagai asisten pribadi Rihan, yang setiap hari menemani sang majikan, hampir setiap hari mendapati tatapan tajam dari sang majikan, tetap saja Alen merasa takut.

"Terima kasih, Alen." Jawab Rihan datar pada Alen sambil melihat jam tanganya yang sudah menunjukan pukul 06.45 pagi.

"Sudah menjadi tugas saya, Tuan." Balas Alen sambil menundukkan kepalanya.

"Hmm."

Rihan lalu mengambil tas punggungnya yang berwarna hitam dan hanya memakai sebelahnya di bahu kanan lalu berjalan keluar dari walk in closet. Selanjutnya, Rihan lalu menekan tombol pada jam tangannya yang sudah dimodifikasi untuk dapat membuka pintu kamarnya secara otomatis.

Rihan kemudian keluar dari kamarnya diikuti oleh Alen dari belakang juga Alex yang sudah menunggunya sedari tadi di depan pintu kamar.

Mereka bertiga lalu menuju meja makan untuk menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh para pelayan atas perintah kepala pelayan, sebelum melakukan aktivitas hari ini.

Alex dengan sigap mengambil tas di bahu Rihan kemudian menarik kursi untuk diduduki oleh sang majikan kemudian dirinya dan sang saudari kembarnya ikut duduk di samping kiri dan kanan Rihan.

"Selamat makan, Tuan Muda." Ucap Alex dan Alen bersamaan sebelum menikmati sarapan pagi mereka.

"Hmm."

Rihan memang meminta mereka agar makan bersamanya di meja makan karena dia tidak suka makan sendiri. Alex dan Alen hanya mengikuti perintah sang majikan tanpa membantah.

Ketiganya kemudian menikmati makanan di depan mereka dengan tenang tanpa mengeluarkan suara apapun. Hanya ada suara dentingan peralatan makan.

Setelah menikmati sarapan pagi bersama, Rihan lalu beranjak dari meja makan dan menuju pintu keluar Mansion. Alex kemudian membawa tas Rihan mengikuti langkah kaki sang majikan diikuti oleh Alen dari belakang.

Beberapa meter dari pintu keluar Mansion terlihatlah McLaren F1 LM-Spec Supercar berwarna perak seharga US $ 19.8 juta terparkir sempurna menunggu untuk dinaiki.

Alex lalu berjalan mendahului Rihan dan membuka pintu mobil untuk sang majikan. Rihan lalu masuk ke dalam mobilnya, kemudian menurunkan sedikit kaca mobil lalu melihat Alen yang sedang berdiri dan melihat saudara kembarnya masuk ke dalam mobil yang satunya, yang nantinya akan mengikuti sang majikan dari belakang.

Memang Rihan akan menyetir sendiri mobilnya ke kampus tanpa adanya sopir. Akan tetapi Alex akan selalu standby mengikuti sang majikan dari belakang agar selalu bisa melindungi sang majikannya.

"Hati-hati di jalan, Tuan Muda." Alen membuka suara dengan sopan ketika melihat Alex sudah memasuki mobilnya sendiri. Ia lalu membungkukkan sedikit badannya tanda menghormati sang majikan.

Rihan hanya menganggukkan kepalanya membalas ucapan Alen. Rihan lalu memasangkan kaca mata hitam yang menutupi kedua matanya. Kaca mata yang selalu tersedia rapi di dalam mobilnya. Rihan kemudian manaikkan kembali kaca mobil lalu menjalankan mobilnya keluar dari Mansion menuju Universitas Antarik diikuti Alex dari belakang.

McLaren F1 LM-Spec Supercar milik Rihan dan Lamborgini Veneno hitam milik Alex melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota Jakarta menuju Universitas Antarik.

Dalam perjalanan, Rihan hanya sesekali memandang datar kendaraan yang berlalu lalang di belakang maupun di depannya, begitu juga dengan pejalan kaki, baik itu anak muda maupun orang tua yang melakukan aktivitasnya.

Tepat di lampu merah, mobil Rihan lalu berhenti diikuti oleh mobil lainnya. Pandangannya lalu tertuju pada seorang gadis muda bertubuh mungil dengan pakaian sederhana layaknya anak sekolah menengah. Sayangnya, gadis itu tidak memakai pakaian seragam.

Gadis itu sedang membantu seorang Nenek untuk menyeberangi jalan di depan mereka. Gadis itu jika dilihat secara teliti cukup cantik dengan senyum manisnya, yang sedang bercanda ria dengan sang Nenek sambil memegangi sepedanya di sebelah kanan, sedangkan sang Nenek di sebelah kirinya.

Rihan hanya memandang mereka datar kemudian bergumam.

"Jika semua orang sepertinya, pasti tidak akan ada yang menderita."

Rihan lalu tersadar dari pandangannya ketika suara sistem dalam mobilnya memberi peringatan untuk melanjutkan perjalanannya.

Jangan salah jika hampir semua mobil milik Rihan terpasang sistem kendali otomatis yang membantu sang pengemudi. Sistem yang sudah dirancang khusus hanya menuruti atau mendengar satu suara dari sang pemilik mobil atau orang yang sudah terdaftar dalam sistem juga membantu mengingatkan pengemudi tentang bahaya apa saja yang akan terjadi di sekitar mobil.

Mobil dengan sistem pengendali hologram tersebut dapat mendeteksi bahaya sampai jarak kurang lebih 1 km, sehingga pengemudinya dapat merasa aman dan nyaman dalam mengemudi.

Semua mobil milik Rihan dirancang khusus olehnya sendiri dengan bantuan perusahaan sang Daddy di bidang otomotif kendaraan atau elektronik lainnya.

Hanya mobil milik Rihanlah yang dipasang sistem pengendali atau sistem berupa hologram otomatis.

Jika ada yang ingin memesan mobil seperti miliknya yang terdapat sistem, harus mendapat izin dari si perancang mobil itu sendiri atau izin dari Rihan.

***

Pukul 07.50 pagi, mobil Rihan dan Alex memasuki gerbang Antarik Universitas. Mobil yang berharga miliaran rupiah itu menjadi sorotan publik.

Meski waktu masih pagi untuk mahasiswa ataupun Dosen datang ke kampus, tetapi sudah ada sebagian mahasiswa yang datang karena memiliki kelas pagi. Tetap saja Rihan menjadi sorotan publik.

Alex dengan cepat turun dari mobilnya dan mendapati teriakan histeris para kaum hawa akan ketampanannya. Jangan salah karena Alex termasuk jajaran pria tampan dunia dengan wajah campuran Amerika-Korea, menambah ketampanannya. Hanya saja wajah Alex begitu datar dan dingin. Alex tidak memperdulikan teriakan para gadis kampus, karena prioritasnya saat ini adalah sang majikan harus turun dari mobilnya.

Alex lalu menuju mobil sang majikan dan membukakan pintu mobil sehingga sang majikan dapat keluar dari mobilnya. Ketika Rihan menjulurkan kakinya untuk menampaki tanah, hening seketika.

Semua orang menunggu dengan menahan nafas, siapa kira-kira yang akan keluar dari mobil mahal tersebut. Apalagi melihat sepatu sang pemilik mobil yang terlihat mahal dengan harga selangit itu, membuat rasa penasaran banyak pasang mata semakin tinggi.

Tidak lama kemudian,

KYAK

[Tuan Muda Rehhand...]

[Astaga! Anak kedua keluarga Lesfingtone sangat tampan ya.]

[Bukan hanya tampan, dia juga terlihat cantik.]

[Benar sekali. Bukannya, julukan Tuan Muda Rehhand adalah Pria Cantik, ya.]

KYAK

[Aslinya begitu tampan.]

[Tapi, Kenapa orang kaya sepertinya datang jauh-jauh ke sini?]

Banyak bisikan-bisikan tentang ketampanan Rihan juga alasan kenapa ia bisa berada disini. Semua itu tidak dihiraukan oleh seorang Rihan. Dia malah berjalan melewati kerumunan dengan dibantu oleh Alex.

Para mahasiswi hanya menatap Rihan tak berkedip dengan air liur hampir menetes. Bahkan ada juga yang hampir pingsan ketika melihat pahatan sempurna seorang Rihan. Alex hanya menuntun perjalanan Rihan menuju ruangan Dekan Fakultas Kedokteran.

Rihan tidak mungkin mengambil jurusan bisnis karena menurut publik, anak pertama Jhon Roland Lesfingtone mewarisi bakat Ayahnya menjadi seorang pebisnis. Sedangkan anak kedua mewarisi sang Mama menjadi seorang Dokter. Oleh karena itu Rihan mendaftarkan dirinya di sini di Fakuktas Kedokteran.

Kebetulan Fakultas Kedokteran berdekatan dengan jurusan desain tempat Ariana Angel Samantha berkuliah yaitu Fashion Design. Rihan hanya bisa tersenyum dalam hati karena rencananya akan berjalan dengan baik selagi musuhnya dekat dengannya sehingga memudahkan Rihan untuk memantau gerak-gerik Ariana.

Rihan lalu masuk ke salah satu ruangan yang pintunya sudah dibuka oleh Alex. Di dalam terlihatlah seorang pria paru baya yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan senyum cerahnya menunggu kedatangan Rihan.

"Selamat pagi, Dekan. Hari ini Tuan Muda akan berkuliah di sini. Harap menjaga Tuan Muda dengan baik." Suara Alex begitu dingin seakan menusuk ke tulang sang Dekan ketika mendengar suara itu.

Sang Dekan yang dikenal dengan nama Roberth Lesmana, dengan sigap berdiri dan membungkukkan badannya ke arah Rihan yang sudah duduk dengan tenang di sofa yang ada dalam ruangan sang Dekan.

"Semoga Tuan Muda merasa nyaman berkuliah di sini. Eum... apakah saya boleh bertanya, Tuan?" Dekan Roberth meminta izin terlebih dahulu untuk bertanya.

"Hmm."

"Apa alasan anda datang jauh-jauh ke Indonesia untuk berkuliah? maaf jika saya lancang, Tuan Muda." Tanya Dekan Roberth Gugup.

"Itu bukan urusan anda,Pak Dekan. Tugas anda hanya menjaga kenyamanan Tuan Muda selama berkuliah di sini." Balas Alex dingin. Lagi-lagi Dekan Roberth menelan ludahnya kasar.

"Baik Tuan. Sekali lagi maaf atas kelancangan saya."

"Tidak masalah. Bisa tolong antarkan Tuan Muda ke kelasnya?" Alex tetap dengan nada suara yang sama.

"Baik Tuan. Mari ikuti saya, Tuan Muda." Balas Pak Roberth.

Pak Roberth lalu berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh Rihan dan Alex dari belakang menuju kelas yang akan di tempati oleh Rihan.

Selama perjalanan banyak pasang mata yang terpesona akan ketampanan seorang Rihan. Sayangnya, yang menjadi sorotan tidak mempedulikan tatapan liar para gadis yang di tujukan padanya.

***

Mengagumi sesuatu yang terlihat indah itu baik.

Hanya saja, jangan terlalu memaksakan dirimu jika tidak sanggup meraihnya.

Liana'S

***

Jangan lupa like dan komennya ya.

See You.

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Aku mampir👋🏾👋🏾👋🏾

2021-10-12

2

syafridawati

syafridawati

mampir

2021-08-14

0

ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ

ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ

mampir lagii thor...halu mu keyeeeeen👍

2021-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu
2 Awal Yang Baik
3 Kelas Pagi
4 Rubah Betina
5 Diana Violet Purnama
6 Makan Siang Mewah
7 Murid Baru
8 David Alexander
9 Mengobati
10 Mengobati 2
11 Berita
12 Aktivitas di Pagi Hari
13 Kondisi Rihan
14 Kondisi Rihan
15 Presdir Baru
16 Rekaman CCTV
17 Penyesalan
18 Persiapan
19 Antarik Company
20 Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21 Rencana Pembatalan Pertunangan
22 Rencana Julian Antarik
23 Rencana Ayu
24 Rumah Sakit Setia
25 Mengenal Rihan?
26 Sahabat?
27 Bertemu Sahabat
28 Dokter Lio
29 Aku Juga Menyayangimu
30 Pergi Sendiri
31 Proyek Akhir Semester
32 Berkunjung
33 Menjaga Phiranita
34 Pemeriksaan Kesehatan
35 Kantin
36 Kenangan
37 Pergi Sendiri 2
38 Khawatir
39 Flashback
40 Flashback off
41 Rumah Sakit
42 Mansion Rihan
43 Limited Edition
44 Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45 Keluarga Alexander
46 Akhirnya
47 Kondisi Rihan 2
48 Balapan
49 Max
50 Antarik Hospital
51 Terapi
52 CEO Misterius
53 Hari Yang Aneh.
54 Kejutan Untuk Penyusup
55 Isi Hati David
56 Pertemuan Dua Orang Sakit
57 Bertemu
58 Pingsan
59 Membalas
60 Kekalutan Alex
61 Kecewa
62 Suprise
63 Gangguan
64 Brand kembali berulah
65 Max dan Albert
66 Taruhan
67 Basket
68 Basket 2
69 Kemenangan
70 Brand Bertamu
71 Koleksi Rihan
72 Gledy
73 Neo dan Logan
74 Sial...
75 Cake
76 Lampu Merah
77 Kecelakaan
78 Rindu
79 Identitas Neo
80 Jangan-jangan...
81 Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82 Tingkah Albert
83 Pemikiran Neo
84 Liciknya Dom
85 Kantin Lagi
86 Menolak
87 Bertemu Axen
88 Tingkah Alex
89 Salon
90 Usaha Neo
91 Harapan David
92 Percakapan David dan Albert
93 Tebakan Albert
94 Rencana
95 Mengingat Lagi
96 Max Berulah
97 Peringatan Untuk Dian
98 Terapi
99 Tekad Phiranita
100 Masih Berlanjut
101 Menyelamatkan Dian
102 Makan Siang Bersama Ayu
103 Ayu dan Ariana
104 Dihadang
105 Aksi
106 Insiden
107 Rihan dan Neo
108 Pembahasan
109 Nama Asli Neo dan Logan
110 Menolong Gibran
111 Pertemuan Neo dan Brand
112 Neo Bertamu
113 Akhirnya Bertemu
114 Laboratorium
115 Aktivitas Neo
116 Kakak
117 Menuju Prancis
118 Mansion Utama
119 Perayaan dan Awal Balas Dendam
120 Penyusup
121 Baik-baik Saja
122 Nekatnya Ariana
123 Menyelamatkan Seorang Pelukis
124 Mencurigai Rine
125 Rencana Jalan-jalan
126 Mengunjungi Phiranita
127 Alergi
128 Mencurigai Rine 2
129 Kembali ke Prancis
130 Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131 Kenyataan
132 Terbongkar
133 Menghibur
134 Kembali ke Indonesia
135 Kampus
136 Bertemu Beatrix
137 Murid Baru 2
138 Amerika Lagi
139 Insiden Kecelakaan
140 Donor Darah
141 Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142 Insiden
143 Menemukan Ruang Rahasia
144 Pantry
145 Temani aku
146 Momen Pagi Hari
147 Maafkan Aku
148 "Minta yang lain, jangan itu"
149 Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150 REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151 Sepertinya Halusinasi
152 Sebentar Saja
153 Tidur Bersama Lagi
154 Rencana Perjodohan
155 Zurich Botanical Garden.
156 Belanja
157 Belanja 2
158 Terdengar Tidak Adil
159 Kekasih?
160 Tunggu Kedatanganku!
161 Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162 Cerita Brand
163 Keributan
164 Ada apa dengan Rihan?
165 Apa Yang Mereka Bicarakan?
166 Sparing
167 Sparing 2
168 Aksi Nekat Rubah Betina
169 Sedikit Peringatan
170 Menjaga Jarak
171 Pembicaraan Absurd
172 Si Ular Bertindak
173 Menerima Tantangan
174 Arena Game
175 Kesal Tanpa Alasan
176 Dia Kembali?
177 Kedatangan Elle
178 Pria Bodoh
179 You Lose Friend, Sorry!
180 Apa itu Ancaman?
181 Pernyataan Neo
182 Lahan Pembangunan Resort
183 Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184 Jalan-jalan
185 Ulang Tahun
186 Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187 Menemukan Lawan Yang Seimbang
188 Ancaman
189 Lawan Yang Merepotkan
190 Pencarian Rihan
191 Pria Itu
192 Zant
193 Berkunjung ke Schloss Bellevue
194 Menginap
195 Persiapan Pelelangan
196 Zant Vs Neo
197 Si Penyihir Berulah
198 Pertarungan Terakhir
199 Pesan Terakhir
200 Usaha Zant dan Yang Lainnya
201 Dua Bocah Sampel
202 Awal Penyesalan
203 Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204 Kreativitas Zant
205 Permohonan Maaf Seorang Neo
206 Pertunjukan
207 Kebenaran
208 Bangunlah, Gadis Kecil
209 Waktu Berlalu
210 Bangun
211 Menggoda
212 Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213 Lamaran Dadakan
214 Konferensi Pers
215 Mencari Dan Menemukan
216 Memberi Pelajaran
217 Pagi Yang Indah
218 Orang Asing
219 Kesakitan Rubah Betina
220 Jalan-jalan
221 Lamaran Terunik
222 Berkunjung ke Cognizant Technology
223 Kecelakaan Membawa Berkah
224 Syarat
225 Pertunjukan 2
226 Pelajaran Untuk Hanami
227 Pengumuman
228 Janji
229 Pernikahan
230 Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231 Hadiah Pernikahan
232 Suami Posesif
233 Pagi Pertama
234 Korea Selatan
235 Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236 Tidak Ada Backingan Lagi?
237 Penangkapan
238 Tidak Kenal Tempat
239 Mudah Sekali Dibujuk
240 Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241 Terima kasih, My Queen
242 Calon Istri?
243 Tellyana Marcus Johnson
244 Akhir Seorang Ariana
245 Menjauh Dariku Sekarang!
246 Hukuman Untuk Zant
247 Ceritanya Panjang
248 Jangan Marah Lagi
249 Perasaan Alex
250 Melahirkan
251 Melahirkan 2
252 Nama Untuk Triplet (END)
253 Cemburunya Zant (Extra Part)
254 Sialnya Zant (Extra Part 2)
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Masa Lalu
2
Awal Yang Baik
3
Kelas Pagi
4
Rubah Betina
5
Diana Violet Purnama
6
Makan Siang Mewah
7
Murid Baru
8
David Alexander
9
Mengobati
10
Mengobati 2
11
Berita
12
Aktivitas di Pagi Hari
13
Kondisi Rihan
14
Kondisi Rihan
15
Presdir Baru
16
Rekaman CCTV
17
Penyesalan
18
Persiapan
19
Antarik Company
20
Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21
Rencana Pembatalan Pertunangan
22
Rencana Julian Antarik
23
Rencana Ayu
24
Rumah Sakit Setia
25
Mengenal Rihan?
26
Sahabat?
27
Bertemu Sahabat
28
Dokter Lio
29
Aku Juga Menyayangimu
30
Pergi Sendiri
31
Proyek Akhir Semester
32
Berkunjung
33
Menjaga Phiranita
34
Pemeriksaan Kesehatan
35
Kantin
36
Kenangan
37
Pergi Sendiri 2
38
Khawatir
39
Flashback
40
Flashback off
41
Rumah Sakit
42
Mansion Rihan
43
Limited Edition
44
Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45
Keluarga Alexander
46
Akhirnya
47
Kondisi Rihan 2
48
Balapan
49
Max
50
Antarik Hospital
51
Terapi
52
CEO Misterius
53
Hari Yang Aneh.
54
Kejutan Untuk Penyusup
55
Isi Hati David
56
Pertemuan Dua Orang Sakit
57
Bertemu
58
Pingsan
59
Membalas
60
Kekalutan Alex
61
Kecewa
62
Suprise
63
Gangguan
64
Brand kembali berulah
65
Max dan Albert
66
Taruhan
67
Basket
68
Basket 2
69
Kemenangan
70
Brand Bertamu
71
Koleksi Rihan
72
Gledy
73
Neo dan Logan
74
Sial...
75
Cake
76
Lampu Merah
77
Kecelakaan
78
Rindu
79
Identitas Neo
80
Jangan-jangan...
81
Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82
Tingkah Albert
83
Pemikiran Neo
84
Liciknya Dom
85
Kantin Lagi
86
Menolak
87
Bertemu Axen
88
Tingkah Alex
89
Salon
90
Usaha Neo
91
Harapan David
92
Percakapan David dan Albert
93
Tebakan Albert
94
Rencana
95
Mengingat Lagi
96
Max Berulah
97
Peringatan Untuk Dian
98
Terapi
99
Tekad Phiranita
100
Masih Berlanjut
101
Menyelamatkan Dian
102
Makan Siang Bersama Ayu
103
Ayu dan Ariana
104
Dihadang
105
Aksi
106
Insiden
107
Rihan dan Neo
108
Pembahasan
109
Nama Asli Neo dan Logan
110
Menolong Gibran
111
Pertemuan Neo dan Brand
112
Neo Bertamu
113
Akhirnya Bertemu
114
Laboratorium
115
Aktivitas Neo
116
Kakak
117
Menuju Prancis
118
Mansion Utama
119
Perayaan dan Awal Balas Dendam
120
Penyusup
121
Baik-baik Saja
122
Nekatnya Ariana
123
Menyelamatkan Seorang Pelukis
124
Mencurigai Rine
125
Rencana Jalan-jalan
126
Mengunjungi Phiranita
127
Alergi
128
Mencurigai Rine 2
129
Kembali ke Prancis
130
Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131
Kenyataan
132
Terbongkar
133
Menghibur
134
Kembali ke Indonesia
135
Kampus
136
Bertemu Beatrix
137
Murid Baru 2
138
Amerika Lagi
139
Insiden Kecelakaan
140
Donor Darah
141
Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142
Insiden
143
Menemukan Ruang Rahasia
144
Pantry
145
Temani aku
146
Momen Pagi Hari
147
Maafkan Aku
148
"Minta yang lain, jangan itu"
149
Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150
REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151
Sepertinya Halusinasi
152
Sebentar Saja
153
Tidur Bersama Lagi
154
Rencana Perjodohan
155
Zurich Botanical Garden.
156
Belanja
157
Belanja 2
158
Terdengar Tidak Adil
159
Kekasih?
160
Tunggu Kedatanganku!
161
Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162
Cerita Brand
163
Keributan
164
Ada apa dengan Rihan?
165
Apa Yang Mereka Bicarakan?
166
Sparing
167
Sparing 2
168
Aksi Nekat Rubah Betina
169
Sedikit Peringatan
170
Menjaga Jarak
171
Pembicaraan Absurd
172
Si Ular Bertindak
173
Menerima Tantangan
174
Arena Game
175
Kesal Tanpa Alasan
176
Dia Kembali?
177
Kedatangan Elle
178
Pria Bodoh
179
You Lose Friend, Sorry!
180
Apa itu Ancaman?
181
Pernyataan Neo
182
Lahan Pembangunan Resort
183
Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184
Jalan-jalan
185
Ulang Tahun
186
Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187
Menemukan Lawan Yang Seimbang
188
Ancaman
189
Lawan Yang Merepotkan
190
Pencarian Rihan
191
Pria Itu
192
Zant
193
Berkunjung ke Schloss Bellevue
194
Menginap
195
Persiapan Pelelangan
196
Zant Vs Neo
197
Si Penyihir Berulah
198
Pertarungan Terakhir
199
Pesan Terakhir
200
Usaha Zant dan Yang Lainnya
201
Dua Bocah Sampel
202
Awal Penyesalan
203
Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204
Kreativitas Zant
205
Permohonan Maaf Seorang Neo
206
Pertunjukan
207
Kebenaran
208
Bangunlah, Gadis Kecil
209
Waktu Berlalu
210
Bangun
211
Menggoda
212
Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213
Lamaran Dadakan
214
Konferensi Pers
215
Mencari Dan Menemukan
216
Memberi Pelajaran
217
Pagi Yang Indah
218
Orang Asing
219
Kesakitan Rubah Betina
220
Jalan-jalan
221
Lamaran Terunik
222
Berkunjung ke Cognizant Technology
223
Kecelakaan Membawa Berkah
224
Syarat
225
Pertunjukan 2
226
Pelajaran Untuk Hanami
227
Pengumuman
228
Janji
229
Pernikahan
230
Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231
Hadiah Pernikahan
232
Suami Posesif
233
Pagi Pertama
234
Korea Selatan
235
Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236
Tidak Ada Backingan Lagi?
237
Penangkapan
238
Tidak Kenal Tempat
239
Mudah Sekali Dibujuk
240
Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241
Terima kasih, My Queen
242
Calon Istri?
243
Tellyana Marcus Johnson
244
Akhir Seorang Ariana
245
Menjauh Dariku Sekarang!
246
Hukuman Untuk Zant
247
Ceritanya Panjang
248
Jangan Marah Lagi
249
Perasaan Alex
250
Melahirkan
251
Melahirkan 2
252
Nama Untuk Triplet (END)
253
Cemburunya Zant (Extra Part)
254
Sialnya Zant (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!