Rekaman CCTV

Maafkan aku yang jarang Up. Soalnya banyak kesibukan perkuliahan. Sekali lagi maaf, ya.

Mari kita lanjut.

.

.

.

"Kinerja kepala rumah sakit kita sangat baik, Presdir. Jadi, keputusan anda untuk menggantinya tidak kami setujui." Seorang pemegang saham yang merupakan seorang pria paru baya berbicara dan diangguki oleh dua pemegang saham lain.

Sedangkan kepala rumah sakit, sudah menyeringai senang dan memasang wajah kemenangan pada Rihan dan hanya dibalas tatapan tajam dan tenang khas Rihan.

"Jika seperti itu, maka..." Rihan menggantung kalimatnya membuat semua pasang mata yang ada dalam ruangan itu menatapnya penasaran akan kelanjutan kalimatnya.

Rihan sengaja menggantung kalimatnya dan menatap semua ekspresi yang ada. Ketika pandangannya tertuju pada kepala rumah sakit, dapat Rihan lihat senyum kemenangan yang ditunjukkan padanya.

Rihan tidak merasa tersinggung, dan justru membalas tatapan itu dengan ekspresi datarnya. Rihan ingin lawan terlihat senang dan merasa akan menang terlebih dahulu kemudian akan bertindak sesuai dengan yang dilakukan lawan padanya.

Rihan kemudian mengalihkan pandangannya pada sang asisten yang masih setia berdiri di belakangnya. Alex yang melihat itu segera mengambil langkah ke samping sang majikan, lalu memandang semua penghuni ruangan itu dengan wajah datarnya.

"Jika kinerja kepala rumah sakit sangat baik, lalu kenapa beliau tidak bisa menangani masalah rumah sakit ini?"

Setelah mendengar penuturan Alex, para pemegang saham maupun para dokter yang ada dalam ruangan itu kembali berbisik. Mereka juga mengiyakan apa yang disampaikan oleh asisten pribadi presdir baru mereka.

"Saya sudah berusaha mencarinya tetapi tidak menemukan bukti apapun tentang pencurian alat-alat medis rumah sakit. Jadi, bisa dipastikan jika pencuri itu sangat berbakat." Jelas kepala rumah sakit setelah melihat keraguan pada wajah-wajah mereka yang ada dalam ruangan ini.

"Anda yakin sudah berusaha mencarinya?" Tanya balik Alex datar pada kepala rumah sakit.

"I..ya. Saya memang sudah berusaha mencarinya." Nada suara kepala rumah sakit kini terdengar gugup.

"Jika sudah mencari, kenapa tidak ada bukti sedikitpun? Sepintar apapun seseorang menyembunyikan bukti kejahatannya, pasti ada bukti kecil yang tertinggal. Dan hanya orang-orang yang memang berusaha mencari bukti itulah yang akan menemukannya. Anda yakin sudah mencarinya, Tuan? Atau anda sedang menyembunyikan bukti?" Jelas Alex panjang lebar yang diakhiri dengan pertanyaan, sambil terus memandang tajam sosok kepala rumah sakit yang saat ini terlihat gelisah di tempat duduknya.

Sedangkan Rihan hanya duduk dengan tenang di kursi kebesarannya sambil memejamkan matanya, tetapi telinganya setia mendengar apa yang dibicarakan oleh asistennya dan kepala rumah sakit.

BRAK

"Apa maksud pertanyaan itu? Anda menuduh saya mencuri peralatan medis?" Kepala rumah sakit berteriak marah setelah berdiri dan mengebrak meja bundar di hadapannya.

"Apa saya menuduh anda mencuri, Tuan? atau memang anda mengakui perbuatan sendiri?" Alex tersenyum miring pada kepala rumah sakit.

"Aku tidak mencuri peralatan medis itu. Jangan sembarang menuduh! Anda tidak punya bukti!" Kepala rumah sakit berusaha tenang. Pria paru baya itu lalu duduk di kursi setelah merapikan jas dokternya.

"Sudah cukup basa-basinya, Lex." Rihan saat ini sudah mulai bosan. Dia tidak suka berdiam diri tanpa melakukan apapun.

Alex yang mendengar suara majikannya sadar jika majikannya sudah mulai bosan. Alex lalu memandang dengan tatapan dingin pada kepala rumah sakit kemudian berkata,

"Sepertinya jepala rumah sakit memang tidak mencuri peralatan medis. Karena itu, kita akan lihat sama-sama bagaimana caranya peralatan medis itu hilang dari rumah sakit ini."

"Bagaimana bisa dia memilikinya?" Kaget seseorang dalam hatinya.

Setelah mengatakan itu, terjadi lagi kebisingan dalam ruangan itu, sebab yang mereka tahu tidak mudah menemukan bukti apapun karena kejadian pencurian itu terjadi, semua CCTV di rumah sakit mati pada hari itu. Seakan-akan semua sudah direncanakan sejak awal.

Alex dengan tenang memberi kode pada salah satu pengawal yang berdiri di belakangnya untuk memutar rekaman CCTV yang ada dalam flashdisk pada laptop yang sudah tersambung langsung dengan layar proyektor besar di dalam ruangan itu, agar dapat dilihat oleh semua orang.

Sang pengawal lalu melakukan perintah Alex dan memasukan flashdisk kedalam laptop yang ada. Setelah rekaman siap diputar, pengawal itu kemudian menatap Alex pertanda semuanya siap. Alex menganggukkan kepala mengiyakan untuk memutar rekaman CCTV itu.

Semua orang yang ada dalam ruangan itu semakin penasaran dengan rekaman yang akan diputar. Jangan lupa dengan beberapa orang yang sudah mulai gelisah di tempat duduknya.

Pengawal dengan nama Sammy itu, lalu menekan tombol pause pada laptop sehingga rekaman kemudian diputar. Sedangkan semua orang yang ada dalam ruangan itu terkejut melihat wajah-wajah yang terekam jelas dalam video itu.

Isi Rekaman.

Dalam video, terlihat jelas tiga orang paru baya yang sedang duduk dan mendiskusikan sesuatu.

"Saya ingin kalian mendukung rencana ini!" Ucap seorang pria paru baya yang mengenakan jas dokter kepada dua orang pria paru baya lain yang duduk di depannya.

"Apa keuntungan yang akan kami dapatkan jika membantu anda?" Tanya pria paru baya pertama.

"Itu benar! Kami ingin tahu apa keuntungan yang akan kami dapatkan setelah itu baru jelaskan apa rencana anda, Dok!" Tanya pria paru baya kedua.

"Keuntungan yang kalian dapatkan dari membantuku banyak. Uang, saham rumah sakit ini, jabatan dan beberapa hal lainnya. Bagaimana menurut kalian? Terdengar menarik bukan?" Jelas Dokter itu tenang.

"Keuntungan yang bagus. Saya setuju!" Paru baya pertama tersenyum menganggukkan kepalanya setuju dengan tawaran itu.

"Saya juga setuju! Jadi apa rencana anda, Dok?" Tanya paru baya kedua.

"Saya ingin menyebotase peralatan medis rumah sakit ini untukku. Tugas kalian adalah mencuci otak presdir agar tidak terlalu fokus dalam masalah ini, dan serahkan semuanya padaku. Katakan bahwa saya yang akan menyelesaikan masalah ini," Jelas Dokter itu.

"Kenapa anda ingin mencuri peralatan medis rumah sakit?" Tanya paru baya kedua penasaran.

"Saya sedang membangun rumah sakit sendiri di negara B. Jadi, sebelum pembangunannya selesai, semua kebutuhannya harus disiapkan. Jika rencana ini berhasil sempurna, maka kalian juga akan ikut serta di sana." Jawab dokter itu lalu tersenyum.

"Licik sekali rencanamu, Dok. hahahaa..." Ucap paru baya kedua disertai tawanya.

"Apa gaji dan bonus anda selama bekerja bertahun-tahun di rumah sakit ini tidak cukup sehingga anda melakukan hal ini?" Tanya paru baya pertama.

"Saya ingin semuanya sempurna. Dan semua itu membutuhkan biaya yang besar. Jadi saya harus melakukan hal ini. Saya ingin dicap sebagai presdir rumah sakit terkaya. Hahahaha..." Jelas sang Dokter lalu tertawa jahat diakhir kalimatnya.

"Saya setuju dengan rencana anda, Dok. Asalkan keuntungannya besar. Hahahah..." Pria paru aru baya kedua mendukung.

Hahaha...

Ketiganya lalu tertawa senang karena rencana yang akan mereka jalankan juga keuntungan yang akan mereka dapatkan.

"Lalu siapa yang akan mencuri semua peralatan itu?" Tanya paru baya kedua setelah aksi tertawa mereka berhenti.

"Semua sudah diatur. Kalian hanya perlu menjalankan tugas dengan baik." Jawab Dokter itu.

"Bagaimana dengan rekaman CCTVnya?" Tanya paru baya kedua lagi.

"Itu masalah kecil!" Jawab sang Dokter.

"Senang bekerja sama dengan anda, Dok." Ucap paru baya pertama lalu berdiri dan menjabat tangan dokter itu diikuti oleh paru baya kedua.

"Senang bekerja sama juga dengan kalian." Jawab dokter itu lalu membalas jabatan tangan keduanya.

*Setelah pembicaraan mereka bertiga, esok harinya rencana ketiganya dijalankan dengan sangat baik. Dokter itu lalu membayar dan menyuruh seorang pria untuk mencuri alat-alat medis itu pada tengah malam dimana semua penghuni rumah sakit beristirahat dan hanya sebagian yang bertugas shif malam saja.

Karena pria itu merupakan pencuri kelas kakap yang saat ini juga sedang diburu pihak kepolisian polisi sehingga mudah saja baginya untuk mencuri tanpa ketahuan, asalkan ada sedikit kelengahan dari para penjaga maka pencuriannya berjalan sempurna*.

Semua CCTV memang dimatikan pada hari pencurian sehingga tidak ada bukti apapun. Akan tetapi, ketiga paru baya itu tidak sadar bahwa pembicaraan dan apa yang mereka lakukan sudah terekam jelas oleh CCTV dalam ruangan itu yang merupakan ruangan dokter itu sendiri, sehingga memudahkan seorang Alex untuk menemukan rekaman CCTV itu.

Isi rekaman berakhir.

***

Terima kasih sudah membaca ceritaku.

Jangan lupa tinggalkan jejakmu dengan menekan,

Like

Komen

Rite and

Vote.

See You.

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Aku mendukungmu thor🥰👍🏾

2021-11-08

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Like

2021-06-30

0

Abu Alfin

Abu Alfin

salam hangat dari
Cinta Asteria & Isyaroh
🙏🙏🙏

2021-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu
2 Awal Yang Baik
3 Kelas Pagi
4 Rubah Betina
5 Diana Violet Purnama
6 Makan Siang Mewah
7 Murid Baru
8 David Alexander
9 Mengobati
10 Mengobati 2
11 Berita
12 Aktivitas di Pagi Hari
13 Kondisi Rihan
14 Kondisi Rihan
15 Presdir Baru
16 Rekaman CCTV
17 Penyesalan
18 Persiapan
19 Antarik Company
20 Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21 Rencana Pembatalan Pertunangan
22 Rencana Julian Antarik
23 Rencana Ayu
24 Rumah Sakit Setia
25 Mengenal Rihan?
26 Sahabat?
27 Bertemu Sahabat
28 Dokter Lio
29 Aku Juga Menyayangimu
30 Pergi Sendiri
31 Proyek Akhir Semester
32 Berkunjung
33 Menjaga Phiranita
34 Pemeriksaan Kesehatan
35 Kantin
36 Kenangan
37 Pergi Sendiri 2
38 Khawatir
39 Flashback
40 Flashback off
41 Rumah Sakit
42 Mansion Rihan
43 Limited Edition
44 Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45 Keluarga Alexander
46 Akhirnya
47 Kondisi Rihan 2
48 Balapan
49 Max
50 Antarik Hospital
51 Terapi
52 CEO Misterius
53 Hari Yang Aneh.
54 Kejutan Untuk Penyusup
55 Isi Hati David
56 Pertemuan Dua Orang Sakit
57 Bertemu
58 Pingsan
59 Membalas
60 Kekalutan Alex
61 Kecewa
62 Suprise
63 Gangguan
64 Brand kembali berulah
65 Max dan Albert
66 Taruhan
67 Basket
68 Basket 2
69 Kemenangan
70 Brand Bertamu
71 Koleksi Rihan
72 Gledy
73 Neo dan Logan
74 Sial...
75 Cake
76 Lampu Merah
77 Kecelakaan
78 Rindu
79 Identitas Neo
80 Jangan-jangan...
81 Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82 Tingkah Albert
83 Pemikiran Neo
84 Liciknya Dom
85 Kantin Lagi
86 Menolak
87 Bertemu Axen
88 Tingkah Alex
89 Salon
90 Usaha Neo
91 Harapan David
92 Percakapan David dan Albert
93 Tebakan Albert
94 Rencana
95 Mengingat Lagi
96 Max Berulah
97 Peringatan Untuk Dian
98 Terapi
99 Tekad Phiranita
100 Masih Berlanjut
101 Menyelamatkan Dian
102 Makan Siang Bersama Ayu
103 Ayu dan Ariana
104 Dihadang
105 Aksi
106 Insiden
107 Rihan dan Neo
108 Pembahasan
109 Nama Asli Neo dan Logan
110 Menolong Gibran
111 Pertemuan Neo dan Brand
112 Neo Bertamu
113 Akhirnya Bertemu
114 Laboratorium
115 Aktivitas Neo
116 Kakak
117 Menuju Prancis
118 Mansion Utama
119 Perayaan dan Awal Balas Dendam
120 Penyusup
121 Baik-baik Saja
122 Nekatnya Ariana
123 Menyelamatkan Seorang Pelukis
124 Mencurigai Rine
125 Rencana Jalan-jalan
126 Mengunjungi Phiranita
127 Alergi
128 Mencurigai Rine 2
129 Kembali ke Prancis
130 Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131 Kenyataan
132 Terbongkar
133 Menghibur
134 Kembali ke Indonesia
135 Kampus
136 Bertemu Beatrix
137 Murid Baru 2
138 Amerika Lagi
139 Insiden Kecelakaan
140 Donor Darah
141 Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142 Insiden
143 Menemukan Ruang Rahasia
144 Pantry
145 Temani aku
146 Momen Pagi Hari
147 Maafkan Aku
148 "Minta yang lain, jangan itu"
149 Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150 REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151 Sepertinya Halusinasi
152 Sebentar Saja
153 Tidur Bersama Lagi
154 Rencana Perjodohan
155 Zurich Botanical Garden.
156 Belanja
157 Belanja 2
158 Terdengar Tidak Adil
159 Kekasih?
160 Tunggu Kedatanganku!
161 Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162 Cerita Brand
163 Keributan
164 Ada apa dengan Rihan?
165 Apa Yang Mereka Bicarakan?
166 Sparing
167 Sparing 2
168 Aksi Nekat Rubah Betina
169 Sedikit Peringatan
170 Menjaga Jarak
171 Pembicaraan Absurd
172 Si Ular Bertindak
173 Menerima Tantangan
174 Arena Game
175 Kesal Tanpa Alasan
176 Dia Kembali?
177 Kedatangan Elle
178 Pria Bodoh
179 You Lose Friend, Sorry!
180 Apa itu Ancaman?
181 Pernyataan Neo
182 Lahan Pembangunan Resort
183 Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184 Jalan-jalan
185 Ulang Tahun
186 Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187 Menemukan Lawan Yang Seimbang
188 Ancaman
189 Lawan Yang Merepotkan
190 Pencarian Rihan
191 Pria Itu
192 Zant
193 Berkunjung ke Schloss Bellevue
194 Menginap
195 Persiapan Pelelangan
196 Zant Vs Neo
197 Si Penyihir Berulah
198 Pertarungan Terakhir
199 Pesan Terakhir
200 Usaha Zant dan Yang Lainnya
201 Dua Bocah Sampel
202 Awal Penyesalan
203 Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204 Kreativitas Zant
205 Permohonan Maaf Seorang Neo
206 Pertunjukan
207 Kebenaran
208 Bangunlah, Gadis Kecil
209 Waktu Berlalu
210 Bangun
211 Menggoda
212 Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213 Lamaran Dadakan
214 Konferensi Pers
215 Mencari Dan Menemukan
216 Memberi Pelajaran
217 Pagi Yang Indah
218 Orang Asing
219 Kesakitan Rubah Betina
220 Jalan-jalan
221 Lamaran Terunik
222 Berkunjung ke Cognizant Technology
223 Kecelakaan Membawa Berkah
224 Syarat
225 Pertunjukan 2
226 Pelajaran Untuk Hanami
227 Pengumuman
228 Janji
229 Pernikahan
230 Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231 Hadiah Pernikahan
232 Suami Posesif
233 Pagi Pertama
234 Korea Selatan
235 Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236 Tidak Ada Backingan Lagi?
237 Penangkapan
238 Tidak Kenal Tempat
239 Mudah Sekali Dibujuk
240 Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241 Terima kasih, My Queen
242 Calon Istri?
243 Tellyana Marcus Johnson
244 Akhir Seorang Ariana
245 Menjauh Dariku Sekarang!
246 Hukuman Untuk Zant
247 Ceritanya Panjang
248 Jangan Marah Lagi
249 Perasaan Alex
250 Melahirkan
251 Melahirkan 2
252 Nama Untuk Triplet (END)
253 Cemburunya Zant (Extra Part)
254 Sialnya Zant (Extra Part 2)
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Masa Lalu
2
Awal Yang Baik
3
Kelas Pagi
4
Rubah Betina
5
Diana Violet Purnama
6
Makan Siang Mewah
7
Murid Baru
8
David Alexander
9
Mengobati
10
Mengobati 2
11
Berita
12
Aktivitas di Pagi Hari
13
Kondisi Rihan
14
Kondisi Rihan
15
Presdir Baru
16
Rekaman CCTV
17
Penyesalan
18
Persiapan
19
Antarik Company
20
Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21
Rencana Pembatalan Pertunangan
22
Rencana Julian Antarik
23
Rencana Ayu
24
Rumah Sakit Setia
25
Mengenal Rihan?
26
Sahabat?
27
Bertemu Sahabat
28
Dokter Lio
29
Aku Juga Menyayangimu
30
Pergi Sendiri
31
Proyek Akhir Semester
32
Berkunjung
33
Menjaga Phiranita
34
Pemeriksaan Kesehatan
35
Kantin
36
Kenangan
37
Pergi Sendiri 2
38
Khawatir
39
Flashback
40
Flashback off
41
Rumah Sakit
42
Mansion Rihan
43
Limited Edition
44
Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45
Keluarga Alexander
46
Akhirnya
47
Kondisi Rihan 2
48
Balapan
49
Max
50
Antarik Hospital
51
Terapi
52
CEO Misterius
53
Hari Yang Aneh.
54
Kejutan Untuk Penyusup
55
Isi Hati David
56
Pertemuan Dua Orang Sakit
57
Bertemu
58
Pingsan
59
Membalas
60
Kekalutan Alex
61
Kecewa
62
Suprise
63
Gangguan
64
Brand kembali berulah
65
Max dan Albert
66
Taruhan
67
Basket
68
Basket 2
69
Kemenangan
70
Brand Bertamu
71
Koleksi Rihan
72
Gledy
73
Neo dan Logan
74
Sial...
75
Cake
76
Lampu Merah
77
Kecelakaan
78
Rindu
79
Identitas Neo
80
Jangan-jangan...
81
Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82
Tingkah Albert
83
Pemikiran Neo
84
Liciknya Dom
85
Kantin Lagi
86
Menolak
87
Bertemu Axen
88
Tingkah Alex
89
Salon
90
Usaha Neo
91
Harapan David
92
Percakapan David dan Albert
93
Tebakan Albert
94
Rencana
95
Mengingat Lagi
96
Max Berulah
97
Peringatan Untuk Dian
98
Terapi
99
Tekad Phiranita
100
Masih Berlanjut
101
Menyelamatkan Dian
102
Makan Siang Bersama Ayu
103
Ayu dan Ariana
104
Dihadang
105
Aksi
106
Insiden
107
Rihan dan Neo
108
Pembahasan
109
Nama Asli Neo dan Logan
110
Menolong Gibran
111
Pertemuan Neo dan Brand
112
Neo Bertamu
113
Akhirnya Bertemu
114
Laboratorium
115
Aktivitas Neo
116
Kakak
117
Menuju Prancis
118
Mansion Utama
119
Perayaan dan Awal Balas Dendam
120
Penyusup
121
Baik-baik Saja
122
Nekatnya Ariana
123
Menyelamatkan Seorang Pelukis
124
Mencurigai Rine
125
Rencana Jalan-jalan
126
Mengunjungi Phiranita
127
Alergi
128
Mencurigai Rine 2
129
Kembali ke Prancis
130
Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131
Kenyataan
132
Terbongkar
133
Menghibur
134
Kembali ke Indonesia
135
Kampus
136
Bertemu Beatrix
137
Murid Baru 2
138
Amerika Lagi
139
Insiden Kecelakaan
140
Donor Darah
141
Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142
Insiden
143
Menemukan Ruang Rahasia
144
Pantry
145
Temani aku
146
Momen Pagi Hari
147
Maafkan Aku
148
"Minta yang lain, jangan itu"
149
Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150
REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151
Sepertinya Halusinasi
152
Sebentar Saja
153
Tidur Bersama Lagi
154
Rencana Perjodohan
155
Zurich Botanical Garden.
156
Belanja
157
Belanja 2
158
Terdengar Tidak Adil
159
Kekasih?
160
Tunggu Kedatanganku!
161
Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162
Cerita Brand
163
Keributan
164
Ada apa dengan Rihan?
165
Apa Yang Mereka Bicarakan?
166
Sparing
167
Sparing 2
168
Aksi Nekat Rubah Betina
169
Sedikit Peringatan
170
Menjaga Jarak
171
Pembicaraan Absurd
172
Si Ular Bertindak
173
Menerima Tantangan
174
Arena Game
175
Kesal Tanpa Alasan
176
Dia Kembali?
177
Kedatangan Elle
178
Pria Bodoh
179
You Lose Friend, Sorry!
180
Apa itu Ancaman?
181
Pernyataan Neo
182
Lahan Pembangunan Resort
183
Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184
Jalan-jalan
185
Ulang Tahun
186
Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187
Menemukan Lawan Yang Seimbang
188
Ancaman
189
Lawan Yang Merepotkan
190
Pencarian Rihan
191
Pria Itu
192
Zant
193
Berkunjung ke Schloss Bellevue
194
Menginap
195
Persiapan Pelelangan
196
Zant Vs Neo
197
Si Penyihir Berulah
198
Pertarungan Terakhir
199
Pesan Terakhir
200
Usaha Zant dan Yang Lainnya
201
Dua Bocah Sampel
202
Awal Penyesalan
203
Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204
Kreativitas Zant
205
Permohonan Maaf Seorang Neo
206
Pertunjukan
207
Kebenaran
208
Bangunlah, Gadis Kecil
209
Waktu Berlalu
210
Bangun
211
Menggoda
212
Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213
Lamaran Dadakan
214
Konferensi Pers
215
Mencari Dan Menemukan
216
Memberi Pelajaran
217
Pagi Yang Indah
218
Orang Asing
219
Kesakitan Rubah Betina
220
Jalan-jalan
221
Lamaran Terunik
222
Berkunjung ke Cognizant Technology
223
Kecelakaan Membawa Berkah
224
Syarat
225
Pertunjukan 2
226
Pelajaran Untuk Hanami
227
Pengumuman
228
Janji
229
Pernikahan
230
Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231
Hadiah Pernikahan
232
Suami Posesif
233
Pagi Pertama
234
Korea Selatan
235
Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236
Tidak Ada Backingan Lagi?
237
Penangkapan
238
Tidak Kenal Tempat
239
Mudah Sekali Dibujuk
240
Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241
Terima kasih, My Queen
242
Calon Istri?
243
Tellyana Marcus Johnson
244
Akhir Seorang Ariana
245
Menjauh Dariku Sekarang!
246
Hukuman Untuk Zant
247
Ceritanya Panjang
248
Jangan Marah Lagi
249
Perasaan Alex
250
Melahirkan
251
Melahirkan 2
252
Nama Untuk Triplet (END)
253
Cemburunya Zant (Extra Part)
254
Sialnya Zant (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!