David sangat menentang hal itu. Akan tetapi melihat mamanya yang hampir melukai dirinya karena menolak pernikahan ini, sehingga David terpaksa harus menerima dan kembali pulang ke Indonesia untuk meneruskan perjodohan ini.
***
Setelah memperkenalkan dirinya, David kemudian duduk di kursi yang baru saja disiapkan oleh pihak kampus untuk murid baru sepertinya.
Setelah duduk di kursinya, kelas lalu dimulai dengan tenang. Tetapi selama pelajaran, David merasa ada kejanggalan karena memperhatikan para gadis di kelasnya yang selalu curi-curi pandang ke satu arah.
Karena penasaran, David juga ikut mengalihkan pandangannya ke arah itu. David mendapati pahatan sempurna yang sedang menopang kepalanya dengan satu tangan dan memperhatikan dengan malas dosen yang sedang mengajar.
Deg
Deg
Deg
Jantung David berdetak kencang secara tiba-tiba membuatnya sendiri terkejut. David tidak pernah merasa seperti ini, kecuali berdekatan dengan pencuri hatinya, seorang Rihhane, gadis polos dan cantik yang sangat dicintainya mulai di Sekolah Menengah Atas sampai saat ini.
David memegang jantungnya yang berdetak tidak seperti biasanya, dan terus memandangi sosok tampan yang duduk tidak jauh darinya. Pikiran negatif lalu bermunculan di kepalanya.
"Apa aku belok ?"
David lalu menggeleng kepalanya guna menyingkirkan pikiran negatif itu, dan terus bergumam dalam hatinya
"Aku mencintai Rihan. Ya, aku mencintainya. Hanya dia. Jantungku pasti bermasalah karena pria itu terlalu tampan,"
David lalu mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu dan mengirimnya dan muncul balasan setelah beberapa detik pesan itu terkirim.
'*S*aya akan segera kesana, Tuan Muda.'
Itulah isi pesan yang masuk ke ponsel pintar milik David. Pesan yang diterima itu merupakan pesan dari dokter pribadi keluarganya.
David lalu membalas pesan itu.
'Nanti saja. Setelah kelasku selesai,'
David kemudian memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celananya lalu memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh dosen di depan kelas.
Sedangkan Rihan, dia tidak terlalu memusingkan tingkah laku seorang David. Sedari David memasuki kelas, Rihan sudah mengenali pria itu. Karena pria itulah Rihan bisa seperti sekarang. Karena kedekatannya dengannya di masa SMA dulu, dia berubah seperti sekarang.
Rihan hanya tertawa dalam hati dan berpikir, apa yang akan terjadi jika pernikahan David dan Ariana tetap berlanjut. Apalagi keduanya sudah memiliki orang yang disukai. Dan lucunya, itu orang yang sama.
***
Perkuliahan terus berjalan hingga waktu menunjukan pukul 16.00 yang menandakan kelas akan segera berakhir. Dosen lalu keluar diikuti oleh para mahasiswa.
Alex kemudian masuk ke dalam kelas setelah melihat kepergian seorang pria paru baya dari kelas majikannya.
"Tuan Muda, kendaraan sudah disiapkan. Anda ingin langsung pulang atau ada yang harus dilakukan terlebih dahulu?" Tanya Alex di samping Rihan yang terhalang oleh gadis yang duduk di sebelah majikannya.
"Pulang." Balas Rihan datar pada Alex setelah melihat arloji mahal yang melingkar manis di tangannya.
Rihan lalu mengalihkan pandangannya pada gadis di sampingnya yang sedari tadi memperhatikan wajahnya dengan intens.
Merasa diperhatikan, Dian seketika merona malu dan menundukkan kepalanya tidak ingin dilihat oleh sosok di sampingnya ini.
Dian tadinya akan keluar dari kelas, tetapi melihat Alex yang menghampiri Rihan, Dian lalu mengurungkan niatnya dan malah memandang pahatan sempurna di sampingnya.
"Maaf Nona... Bisakah anda berdiri dari tempat duduk anda? Tuan Muda harus keluar dari kelas ini," Alex berbicara pada Dian yang masih menunduk. Alex mengatakan hal itu karena posisi duduk Dian yang menghalangi jalan majikannya untuk keluar.
Dian lalu tersadar dan merutuki kebodohannya. Sedari tadi dia berpikir bahwa tuan muda teman sebangkunya ini sedang memperhatikannya. Ternyata, dia diperhatikan karena menghalangi jalan untuk keluar.
"Maafkan saya, Tuan Muda. Saya akan segera pergi." Dian gugup sekaligus malu, dan dengan secepat kilat Dian berdiri dan mengambil tas ransel di samping tempat duduknya dan pergi dari sana. Ingin sekali dia menenggelamkan tubuhnya karena rasa malu yang begitu besar.
Akan tetapi...
Bruk!
"Ah... aduh...."
"Kenapa tidak sakit ? Dan ini... kenapa lantainya seperti berdetak bukannya diam." Gumamnya sambil terus merabah sesuatu yang sedang dia tiduri yang dikira lantai kelasnya.
"Bisakah anda bangun dari tubuh saya, Nona?" Sebuah suara terdengar begitu dingin.
Mendengar suara yang berasal di bawahnya, dia lalu membuka matanya dan terkejut, karena yang dikiranya lantai dan berdetak, ternyata dada bidang serta suara jantung yang berdetak milik seorang pria yang dia tindih.
"Astaga... Maafkan saya, Tuan. Maafkan kecerobohanku." Ucapnya sambil menunduk meminta maaf setelah bangun dari kasur bidangnya.
"Tidak masalah, Nona."
Kedua orang itu adalah Dian dan Alex. Dian yang merasa sangat malu ingin segera keluar dari kelas itu, tetapi naas. Dia malah jatuh karena tersandung kaki mejanya sendiri ketika akan melangkah. Dada bidang yang dikiranya lantai itu merupakan dada milik asisten pribadi seorang tuan muda Rehand.
Alex juga ikut jatuh dan menjadi mantras pendaratan yang baik untuk seorang Dian ketika dia tidak sempat memasang kuda-kuda untuk menangkap ataupun menghindar, sehingga dia juga ikut terjatuh.
"Sekali lagi saya minta maaf, Tuan." Dian menunduk merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, Nona." Balas Alex datar.
"Terima kasih. Kalau begitu saya permisi," Dian segera berlari dan keluar dari kelas itu dengan wajah yang sudah tidak terurus. Betapa malunya.
"Maafkan kecerobohan saya juga, Tuan Muda." Alex berbicara dengan nada bersalahnya.
"Hmm." Deheman Rihan lalu beranjak pergi dari sana diikuti oleh Alex dari belakang.
Keduanya lalu pergi meninggalkan kelas itu, menyisahkan sosok tampan, tapi tidak setampan sosok yang baru saja keluar bersama asisten pribadinya.
"Siapa dia, kenapa dipanggil Tuan Muda. Apa dia orang berpengaruh?" Tanya sosok itu yang tidak lain adalah David sendiri.
David sedari tadi memperhatikan pergerakan yang dilakukan Rihan. David begitu penasaran akan sosok yang menurutnya sempurna dan juga membuat jantungnya berdetak kencang setelah sekian lama berdetak normal.
Ketika semua orang mengenal sosok tuan muda Rehand itu, maka berbeda dengan David yang tidak mengenal sosok itu, karena dia memang malas menonton TV juga malas untuk membuka ponsel pintarnya hanya sekedar berhubungan dengan sosial media. David hanya akan menggunakan ponsel untuk menelpon juga mengirim pesan. Sisanya tidak dianggap penting baginya.
Selama beberapa tahun ini, kesibukannya hanya menenangkan diri dengan beralasankan kuliah sambil terus mencari sang pencuri hatinya yang hilang bak ditelan bumi. Dia sudah berusaha untuk melupakan gadis cantik itu, tetapi senyum manis dan tatapan matanya yang teduh itu, membuat seorang David tidak mampu melupakan sang bintang sekolah itu.
***
Terima kasih sudah membaca ceritaku.
Semoga harimu menyenangkan.
Jangan lupa tinggalkan jejakmu ya...
See You.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
SweetiePancake
satunya suka Rihan asli, satunya lagi suka Rihan cowok👍🗿
2024-02-27
3
SweetiePancake
Hanya 3 kata👍🗿
2024-02-27
1
senja
si Dian duduk dkt Rian karna gk ada yg kosong? nyalinya sangat wow
2021-10-06
1