Berita

"Anda ingin membunuh pasien dengan tangan seperti ini?" Sebuah suara terdengar di samping Dokter Lio.

Mendengar suara itu, Dokter Lio lalu mengarahkan pandangannya ke samping dan melihat wajah cantik dan tampan yang terpampang jelas membuatnya hampir serangan jantung.

"Kamu..." Suara Dokter Lio tertahan sambil menatap orang di sampingnya yang saat ini masih memegangi erat tangannya yang gemetaran memegang pisau.

"Hanya ingin memenuhi janji pada seseorang," Balasnya datar.

"Janji?"

"Hmm."

"Janji apa?"

"Lakukan saja tugasmu, Dok. Waktu anda tidak banyak." Lanjutnya memperingati Dokter Lio.

"Kamu lihat sendiri tanganku... ak.. aku tidak bi...sa." Balas Dokter Lio gugup lalu menundukkan wajahnya sendu.

"Semua orang di sini percaya padamu, apalagi Axen. Jadi lakukanlah. Anda pasti bisa. Hanya perlu percaya pada diri sendiri, maka anda bisa melakukannya." Ucapnya datar tetapi siapapun jelas tahu jika dia sedang memberi semangat pada Dokter Lio. Rihan kemudian melepas pelan tangannya yang menggenggam tangan Dokter Lio.

"Ayo... waktumu hampir habis."

"Kamu pasti bisa, Lio. Semangat!" Dokter Lio menyemangati dirinya dalam hati.

Dokter Lio lalu mendekatkan pisau yang dipegangnya pada dada ibu Axen kemudian membedah sedikit saja dadanya seukuran 1 cm untuk nantinya dimasukan selang kedalamnya.

Sebelum membedah, Dokter Lio lebih dulu memeriksa bagian dada yang akan dibedah agar tidak mengenai organ vital lainnya.

"*S**yukurlah, akhirnya langkah pertama selesai*."   Dokter Lio legah, kemudian memandang orang yang memberinya semangatnya yang saat ini juga melihatnya. Orang itu tidak lain adalah Rihan sendiri.

"Apa yang kamu lihat, tugasmu belum selesai." Rihan menyahut dengan datar.

"Maafkan aku. Bisakah kamu memanduku? Aku takut gagal dan memperburuk keadaannya," Dokter Lio berbicara dengan nada pelan dan diangguki oleh Rihan.

Dokter Lio kemudian mengikuti arahan Rihan. Dia kemudian mengambil sedotan bekas minuman yang dibawa oleh seorang gadis yang termasuk dalam kerumunan orang-orang yang ada. Selanjutnya Dokter Lio menyiram kembali sedotan itu dengan alkohol kemudian memasukan dengan pelan ke dada ibu Axen, tepatnya pada luka hasil bedah seukuran satu sentimeter itu.

"Huffttt.... Syukurlah jantungnya sudah bekerja normal." Dokter Lio menghembuskan nafas legah dengan senyum senang karena telah berhasil melakukan tugasnya.

"Ibumu sudah lebih baik, Axen." Dokter Lio berbicara sambil menatap wajah Axen yang berdiri di belakangnya.

"Terima kasih, Dok. Terima kasih sudah menyelamatkan ibu saya. Terima kasih juga, kak. Sesuai janjiku, aku akan mengabdikan diriku pada kakak." Axen dengan senang membungkukkan badannya ke arah penyelamat ibunya.

"Kamu hanya perlu belajar dan menjadi orang hebat agar bisa berada di sisiku. Mengerti?" Balas Rihan lembut pada Axen sambil menepuk pelan kepala bocah laki-laki itu.

"Baik, Kak."

"Sebentar lagi ambulance akan tiba, Tuan." Alex melapor pada Rihan.

"Baguslah. Sisanya aku serahkan pada anda, Dok." Ujar Rihan datar pada Dokter Lio yang sedari tadi tidak menghilangkan senyum di wajahnya.

Tidak lama kemudian ambulance pun tiba dan segera membawa pergi ibu Axen diikuti oleh Axen sendiri. Ada juga polisi yang mengamankan TKP.

Kerumunan yang ada di sana juga meninggalkan tempat itu dan kembali melakukan aktivitas mereka menyisahkan Rihan, Alex dan Dokter Lio.

Memang dalam kecelakaan ini tidak ada yang mengalami masalah atau luka serius selain ibu Axen karena memang faktor penyakitnya.

"Terima kasih sudah membantuku. Boleh aku tahu namamu?" Dokter Lio menatap wajah Rihan penuh harap.

Memang Dokter Lio juga termasuk dalam jajaran orang 'kudet ' jadi wajar saja dia tidak mengenal siapa Rihan. Dokter Lio juga baru sadar bahwa pria yang dia panggil bocah ini dan sedari tadi membantunya, sangat tampan dan cantik secara bersamaan.

"Nama majikan saya, Rehand, Dok." Alex menjawab ketika mendapat lirikan dari majikannya.

"Sebagai ucapan terima kasihku, bagaimana kalau kita makan bersama?" Tawar Dokter Lio dengan semangat.

"Kita akan makan bersama di pertemuan berikutnya." Ucap Rihan datar lalu berlalu dari sana diikuti oleh Alex dari belakang meninggalkan Dokter Lio.

"Pertemuan berikutnya? sudahlah." Dokter Lio mengedikkan bahunya tanda tidak tahu lalu ikut pergi dari sana.

***

Tok

Tok

Tok

"Masuk." Rihan mempersilahkan si pengetuk pintu ketika dia sudah menekan tombol khusus untuk membuka pintu kamarnya.

"Maaf Nona, waktunya makan malam." Alex memberitahu karena sudah hampir jam makan malam.

"Hmm."

Keduanya lalu menuju ruang makan. Di sana sudah ada Alen yang baru saja selesai menata makan malam di atas meja dibantu oleh para pelayan mansion.

"Silahkan, Nona." Alen mempersilahkan Rihan untuk duduk di kursi yang baru saja dia tarik untuk sang majikan.

"Terima kasih, Alen." Balas Rihan datar lalu duduk di kursi.

Alex dan Alen ikut duduk di kursi masing-masing.

"Selamat makan, Nona." Ucap Alex dan Alen secara bersamaan.

"Hmm."

Mereka lalu menikmati makan malam mereka dengan tenang tanpa ada gangguan sedikitpun. Setelah selesai makan siang Rihan diikuti oleh kedua asisten pribadinya menuju ruang kerjanya.

"Ada berita tentang anda, Nona." Ucap Alex setelah sang majikan duduk di kursi kerjanya. Alex lalu menyalakan TV yang ada di sana.

"Selamat malam pemirsa! Hari ini publik kembali heboh dengan kehadiran sosok yang saat ini masih viral di media sosial dengan julukan 'si pria cantik' atau lebih tepatnya anak kedua Jhon Roland Lesfingtone yaitu Tuan Muda Rehhand.

Tuan Muda Rehhand kembali diperbincangkan karena telah membantu seorang dokter menyelamatkan seorang wanita yang merupakan korban kecelakaan di jalan xx pada sore tadi.

Di sini kami menampilkan video berdurasi hampir 30 menit yang diunggah oleh seseorang dengan nama akun xx. Di dalam video ini terlihat tuan muda Rehhand sedang membantu mengikat leher sang korban. Entah apa tujuannya. Untuk lebih jelasnya, di sini telah kami undang pemilik akun yang mengunggah video itu, dan juga adalah saksi kejadian sore tadi.

Kami juga mengundang seorang Dokter alih bedah yang juga bertanggung jawab menangani masalah penyakit jantung sang korban.

Kami akan bertanya lebih dulu pada saksi kejadian tadi. Bisakah anda menceritakan kejadian tadi Nona? tetapi sebelumnya perkenalkan lebih dulu nama anda."

"Ah... ya. Perkenalkan nama saya Intan Surianty

saya pemilik akun tersebut sekaligus saksi kejadian tadi sore.

Saya yang kebetulan baru pulang dari sekolah tiba-tiba dikejutkan dengan adanya kecelakaan. Karena penasaran, saya menghampiri kerumunan orang yang sedang melihat sesuatu, yang ternyata adalah korban kecelakaan.

Di sana juga sudah ada dokter yang memberikan nafas buatan juga CPR pada korban. Tak lama kemudian datanglah Tuan Muda Rehhand.

Asistennya lalu meminta pada dokter agar Tuan Muda Rehhand melihat korban. Akan tetapi, dokter itu kustru melarangnya karena Tuan Muda Rehhand hanyalah mahasiswa kedokteran sedangkan dirinya seorang Dokter.

Tetapi anak dari korban itu memohon pada Tuan Muda Rehhand agar membantu ibunya. Akhirnya Tuan Muda mengiyakannya. Tuan Muda lalu memeriksa denyut nadi korban kemudian mengatakan bahwa korban mengidap penyakit jantung kronis. Awalnya dokter itu tidak percaya karena obat yang diberikan padanya oleh anak korban adalah obat untuk sakit jantung biasa.

Tuan Muda Rehhand lalu menanyakan gejala-gejala penyakit jantung kronis pada anak korban dan ternyata memang benar itu penyakit jantung kronis.

Tuan Muda kemudian memutuskan agar dokter itu menggunakan cara itu. Saya juga tidak tahu cara apa yang dimaksud. Tetapi dokter itu tidak mau karena menurutnya cara itu berbahaya dan dia juga tidak bisa menggunakannya.

Tetapi karena paksaan, juga dorongan semangat dari kami dan Tuan Muda Rehhand, dokter itu kemudian melakukan cara itu. Dan akhirnya korban berhasil diselamatkan." Jelas Intan panjang lebar.

"Lalu bagaimana dengan Tuan Muda Rehhand yang mengikat leher korban?" Tanya si penyiar berita.

"Yang saya tahu dan lihat, jika itu dilakukan oleh Tuan Muda agar leher korban yang katanya patah oleh dokter itu, tidak bertambah parah jika dibawa nanti menggunakan ambulance." Jawab Intan setelah mengangguk.

"Baiklah terima kasih untuk penjelasannya Nona Intan. Sekarang kita beralih ke dokter yang menangani kasus korban. Sebelumnya, bisakah Bapak menjelaskan pada kami cara apa yang dimaksud oleh Tuan Muda Rehand dan akhirnya digunakan oleh dokter muda itu untuk membantu korban?" Tanya si penyiar berita itu

"Baiklah. Sebelumnya perkenalkan nama saya Ferry Toramin. Saya selaku dokter yang menangani kasus ubu Maya selaku korban kecelakaan. Cara itu memang jarang digunakan karena sangat berbahaya dan beresiko tinggi. Jika ingin menggunakan cara itu harus benar-benar memahami dengan baik cara mengoperasikannya, karena sangat fatal resikonya.

Melihat video yang ada, saya dapat melihat jika dokter yang menggunakan cara itu memang hebat. Hanya saja karena takut dan gugup menggunakannya sehingga perlu untuk diberi semangat." Jelas Dokter Ferry.

"Sebelumnya maaf menyela, Dokter Ferry. Apa nama cara yang digunakan itu?" Tanya si penyiar berita.

"Namanya adalah Heartinest (author asal memberi nama) hanya orang yang percaya diri yang bisa menggunakan cara ini. Penggunaannya yaitu, membedah sedikit saja bagian dada dengan hati-hati agar tidak mengenai organ vital lainnya kemudian dimasukan semacam selang kecil atau sesuatu yang bisa mengeluarkan udara atau memasukan udara dari luar agar jantung dapat bekerja secara normal." Jelas Dokter Ferry.

"Bagaimana tanggapan amda mengenai apa yang dilakukan oleh Tuan Muda Rehhand?" Tanya sang penyiar berita lagi.

"Menurut saya, yang dilakukan oleh Tuan Muda Rehhand merupakan tindakan yang tidak sempat terpikirkan oleh dokter lain. Itu menunjukan bahwa Tuan Muda Rehhand merupakan sosok yang jenius, sosok yang cepat tanggap dengan situasi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

Apalagi hanya memeriksa denyut jantung korban, dia dapat mengdiagnosis apa penyakit korban. Saya yakin seratus persen Tuan Muda Rehhand sudah bisa diangkat menjadi seorang dokter." Jelas Dokter Ferry dengan ekspresi kagum.

"Baiklah, terima kasih untuk penjelasan anda, Dokter Ferry dan Nona Intan. Terima kasih juga sudah menyempatkan waktu untuk hadir di sini untuk kami tanyai.

Ya, Pemirsa sekalian...

Setelah mendengar penjelasan Dokter Ferry dan kesaksian Nona Intan, jelas kita tahu bahwa sosok Tuan Muda Rehhand selain tampan dan berkarisma, dia juga sangat jenius. Siapapun akan terpesona melihatnya. termasuk saya. ha..ha..ha...

Baiklah pemirsa, demikian berita hari ini yang dapat kami siarkan dan sampai jumpa lagi di hari esok pada waktu yang sama. Selamat malam ."

***

Terima kasih sudah membaca ceritaku.

Jangan lupa like, komen, rite and vote, ya.

Sampai jumpa di bab berikutnya.

Terpopuler

Comments

hiro😼

hiro😼

Memanglah kau terpesona, kan namanya juga dia seorang cewe yg nyamar jadi cowo

2024-01-25

4

Yeni Eka

Yeni Eka

Hadir

2021-06-27

0

anggita

anggita

5👍like yg tertinggal duluuuuu., sekalie.,😓

2021-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu
2 Awal Yang Baik
3 Kelas Pagi
4 Rubah Betina
5 Diana Violet Purnama
6 Makan Siang Mewah
7 Murid Baru
8 David Alexander
9 Mengobati
10 Mengobati 2
11 Berita
12 Aktivitas di Pagi Hari
13 Kondisi Rihan
14 Kondisi Rihan
15 Presdir Baru
16 Rekaman CCTV
17 Penyesalan
18 Persiapan
19 Antarik Company
20 Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21 Rencana Pembatalan Pertunangan
22 Rencana Julian Antarik
23 Rencana Ayu
24 Rumah Sakit Setia
25 Mengenal Rihan?
26 Sahabat?
27 Bertemu Sahabat
28 Dokter Lio
29 Aku Juga Menyayangimu
30 Pergi Sendiri
31 Proyek Akhir Semester
32 Berkunjung
33 Menjaga Phiranita
34 Pemeriksaan Kesehatan
35 Kantin
36 Kenangan
37 Pergi Sendiri 2
38 Khawatir
39 Flashback
40 Flashback off
41 Rumah Sakit
42 Mansion Rihan
43 Limited Edition
44 Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45 Keluarga Alexander
46 Akhirnya
47 Kondisi Rihan 2
48 Balapan
49 Max
50 Antarik Hospital
51 Terapi
52 CEO Misterius
53 Hari Yang Aneh.
54 Kejutan Untuk Penyusup
55 Isi Hati David
56 Pertemuan Dua Orang Sakit
57 Bertemu
58 Pingsan
59 Membalas
60 Kekalutan Alex
61 Kecewa
62 Suprise
63 Gangguan
64 Brand kembali berulah
65 Max dan Albert
66 Taruhan
67 Basket
68 Basket 2
69 Kemenangan
70 Brand Bertamu
71 Koleksi Rihan
72 Gledy
73 Neo dan Logan
74 Sial...
75 Cake
76 Lampu Merah
77 Kecelakaan
78 Rindu
79 Identitas Neo
80 Jangan-jangan...
81 Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82 Tingkah Albert
83 Pemikiran Neo
84 Liciknya Dom
85 Kantin Lagi
86 Menolak
87 Bertemu Axen
88 Tingkah Alex
89 Salon
90 Usaha Neo
91 Harapan David
92 Percakapan David dan Albert
93 Tebakan Albert
94 Rencana
95 Mengingat Lagi
96 Max Berulah
97 Peringatan Untuk Dian
98 Terapi
99 Tekad Phiranita
100 Masih Berlanjut
101 Menyelamatkan Dian
102 Makan Siang Bersama Ayu
103 Ayu dan Ariana
104 Dihadang
105 Aksi
106 Insiden
107 Rihan dan Neo
108 Pembahasan
109 Nama Asli Neo dan Logan
110 Menolong Gibran
111 Pertemuan Neo dan Brand
112 Neo Bertamu
113 Akhirnya Bertemu
114 Laboratorium
115 Aktivitas Neo
116 Kakak
117 Menuju Prancis
118 Mansion Utama
119 Perayaan dan Awal Balas Dendam
120 Penyusup
121 Baik-baik Saja
122 Nekatnya Ariana
123 Menyelamatkan Seorang Pelukis
124 Mencurigai Rine
125 Rencana Jalan-jalan
126 Mengunjungi Phiranita
127 Alergi
128 Mencurigai Rine 2
129 Kembali ke Prancis
130 Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131 Kenyataan
132 Terbongkar
133 Menghibur
134 Kembali ke Indonesia
135 Kampus
136 Bertemu Beatrix
137 Murid Baru 2
138 Amerika Lagi
139 Insiden Kecelakaan
140 Donor Darah
141 Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142 Insiden
143 Menemukan Ruang Rahasia
144 Pantry
145 Temani aku
146 Momen Pagi Hari
147 Maafkan Aku
148 "Minta yang lain, jangan itu"
149 Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150 REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151 Sepertinya Halusinasi
152 Sebentar Saja
153 Tidur Bersama Lagi
154 Rencana Perjodohan
155 Zurich Botanical Garden.
156 Belanja
157 Belanja 2
158 Terdengar Tidak Adil
159 Kekasih?
160 Tunggu Kedatanganku!
161 Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162 Cerita Brand
163 Keributan
164 Ada apa dengan Rihan?
165 Apa Yang Mereka Bicarakan?
166 Sparing
167 Sparing 2
168 Aksi Nekat Rubah Betina
169 Sedikit Peringatan
170 Menjaga Jarak
171 Pembicaraan Absurd
172 Si Ular Bertindak
173 Menerima Tantangan
174 Arena Game
175 Kesal Tanpa Alasan
176 Dia Kembali?
177 Kedatangan Elle
178 Pria Bodoh
179 You Lose Friend, Sorry!
180 Apa itu Ancaman?
181 Pernyataan Neo
182 Lahan Pembangunan Resort
183 Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184 Jalan-jalan
185 Ulang Tahun
186 Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187 Menemukan Lawan Yang Seimbang
188 Ancaman
189 Lawan Yang Merepotkan
190 Pencarian Rihan
191 Pria Itu
192 Zant
193 Berkunjung ke Schloss Bellevue
194 Menginap
195 Persiapan Pelelangan
196 Zant Vs Neo
197 Si Penyihir Berulah
198 Pertarungan Terakhir
199 Pesan Terakhir
200 Usaha Zant dan Yang Lainnya
201 Dua Bocah Sampel
202 Awal Penyesalan
203 Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204 Kreativitas Zant
205 Permohonan Maaf Seorang Neo
206 Pertunjukan
207 Kebenaran
208 Bangunlah, Gadis Kecil
209 Waktu Berlalu
210 Bangun
211 Menggoda
212 Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213 Lamaran Dadakan
214 Konferensi Pers
215 Mencari Dan Menemukan
216 Memberi Pelajaran
217 Pagi Yang Indah
218 Orang Asing
219 Kesakitan Rubah Betina
220 Jalan-jalan
221 Lamaran Terunik
222 Berkunjung ke Cognizant Technology
223 Kecelakaan Membawa Berkah
224 Syarat
225 Pertunjukan 2
226 Pelajaran Untuk Hanami
227 Pengumuman
228 Janji
229 Pernikahan
230 Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231 Hadiah Pernikahan
232 Suami Posesif
233 Pagi Pertama
234 Korea Selatan
235 Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236 Tidak Ada Backingan Lagi?
237 Penangkapan
238 Tidak Kenal Tempat
239 Mudah Sekali Dibujuk
240 Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241 Terima kasih, My Queen
242 Calon Istri?
243 Tellyana Marcus Johnson
244 Akhir Seorang Ariana
245 Menjauh Dariku Sekarang!
246 Hukuman Untuk Zant
247 Ceritanya Panjang
248 Jangan Marah Lagi
249 Perasaan Alex
250 Melahirkan
251 Melahirkan 2
252 Nama Untuk Triplet (END)
253 Cemburunya Zant (Extra Part)
254 Sialnya Zant (Extra Part 2)
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Masa Lalu
2
Awal Yang Baik
3
Kelas Pagi
4
Rubah Betina
5
Diana Violet Purnama
6
Makan Siang Mewah
7
Murid Baru
8
David Alexander
9
Mengobati
10
Mengobati 2
11
Berita
12
Aktivitas di Pagi Hari
13
Kondisi Rihan
14
Kondisi Rihan
15
Presdir Baru
16
Rekaman CCTV
17
Penyesalan
18
Persiapan
19
Antarik Company
20
Perayaan Ulang Tahun Antarik Company
21
Rencana Pembatalan Pertunangan
22
Rencana Julian Antarik
23
Rencana Ayu
24
Rumah Sakit Setia
25
Mengenal Rihan?
26
Sahabat?
27
Bertemu Sahabat
28
Dokter Lio
29
Aku Juga Menyayangimu
30
Pergi Sendiri
31
Proyek Akhir Semester
32
Berkunjung
33
Menjaga Phiranita
34
Pemeriksaan Kesehatan
35
Kantin
36
Kenangan
37
Pergi Sendiri 2
38
Khawatir
39
Flashback
40
Flashback off
41
Rumah Sakit
42
Mansion Rihan
43
Limited Edition
44
Sebuah Pion Tidak Semudah itu Kabur
45
Keluarga Alexander
46
Akhirnya
47
Kondisi Rihan 2
48
Balapan
49
Max
50
Antarik Hospital
51
Terapi
52
CEO Misterius
53
Hari Yang Aneh.
54
Kejutan Untuk Penyusup
55
Isi Hati David
56
Pertemuan Dua Orang Sakit
57
Bertemu
58
Pingsan
59
Membalas
60
Kekalutan Alex
61
Kecewa
62
Suprise
63
Gangguan
64
Brand kembali berulah
65
Max dan Albert
66
Taruhan
67
Basket
68
Basket 2
69
Kemenangan
70
Brand Bertamu
71
Koleksi Rihan
72
Gledy
73
Neo dan Logan
74
Sial...
75
Cake
76
Lampu Merah
77
Kecelakaan
78
Rindu
79
Identitas Neo
80
Jangan-jangan...
81
Hubungan Neo, Logan dan Ayu
82
Tingkah Albert
83
Pemikiran Neo
84
Liciknya Dom
85
Kantin Lagi
86
Menolak
87
Bertemu Axen
88
Tingkah Alex
89
Salon
90
Usaha Neo
91
Harapan David
92
Percakapan David dan Albert
93
Tebakan Albert
94
Rencana
95
Mengingat Lagi
96
Max Berulah
97
Peringatan Untuk Dian
98
Terapi
99
Tekad Phiranita
100
Masih Berlanjut
101
Menyelamatkan Dian
102
Makan Siang Bersama Ayu
103
Ayu dan Ariana
104
Dihadang
105
Aksi
106
Insiden
107
Rihan dan Neo
108
Pembahasan
109
Nama Asli Neo dan Logan
110
Menolong Gibran
111
Pertemuan Neo dan Brand
112
Neo Bertamu
113
Akhirnya Bertemu
114
Laboratorium
115
Aktivitas Neo
116
Kakak
117
Menuju Prancis
118
Mansion Utama
119
Perayaan dan Awal Balas Dendam
120
Penyusup
121
Baik-baik Saja
122
Nekatnya Ariana
123
Menyelamatkan Seorang Pelukis
124
Mencurigai Rine
125
Rencana Jalan-jalan
126
Mengunjungi Phiranita
127
Alergi
128
Mencurigai Rine 2
129
Kembali ke Prancis
130
Pagi Yang Tidak Menyenangkan
131
Kenyataan
132
Terbongkar
133
Menghibur
134
Kembali ke Indonesia
135
Kampus
136
Bertemu Beatrix
137
Murid Baru 2
138
Amerika Lagi
139
Insiden Kecelakaan
140
Donor Darah
141
Jika kamu butuh, aku siap membantu.
142
Insiden
143
Menemukan Ruang Rahasia
144
Pantry
145
Temani aku
146
Momen Pagi Hari
147
Maafkan Aku
148
"Minta yang lain, jangan itu"
149
Sampai ketemu lagi, Kak Tom
150
REHHAND LESFINGTONE, BALAS PESANKU!
151
Sepertinya Halusinasi
152
Sebentar Saja
153
Tidur Bersama Lagi
154
Rencana Perjodohan
155
Zurich Botanical Garden.
156
Belanja
157
Belanja 2
158
Terdengar Tidak Adil
159
Kekasih?
160
Tunggu Kedatanganku!
161
Sudah Lama Aku Tidak Melakukan Ini
162
Cerita Brand
163
Keributan
164
Ada apa dengan Rihan?
165
Apa Yang Mereka Bicarakan?
166
Sparing
167
Sparing 2
168
Aksi Nekat Rubah Betina
169
Sedikit Peringatan
170
Menjaga Jarak
171
Pembicaraan Absurd
172
Si Ular Bertindak
173
Menerima Tantangan
174
Arena Game
175
Kesal Tanpa Alasan
176
Dia Kembali?
177
Kedatangan Elle
178
Pria Bodoh
179
You Lose Friend, Sorry!
180
Apa itu Ancaman?
181
Pernyataan Neo
182
Lahan Pembangunan Resort
183
Membunuhnya Diam-diam, Dosa Tidak Ya...
184
Jalan-jalan
185
Ulang Tahun
186
Rencana Membuka Seleksi Mencari Kekasih
187
Menemukan Lawan Yang Seimbang
188
Ancaman
189
Lawan Yang Merepotkan
190
Pencarian Rihan
191
Pria Itu
192
Zant
193
Berkunjung ke Schloss Bellevue
194
Menginap
195
Persiapan Pelelangan
196
Zant Vs Neo
197
Si Penyihir Berulah
198
Pertarungan Terakhir
199
Pesan Terakhir
200
Usaha Zant dan Yang Lainnya
201
Dua Bocah Sampel
202
Awal Penyesalan
203
Masih Adakah Kesempatan Untukku?
204
Kreativitas Zant
205
Permohonan Maaf Seorang Neo
206
Pertunjukan
207
Kebenaran
208
Bangunlah, Gadis Kecil
209
Waktu Berlalu
210
Bangun
211
Menggoda
212
Tunggu Aku, Nyonya Veenick
213
Lamaran Dadakan
214
Konferensi Pers
215
Mencari Dan Menemukan
216
Memberi Pelajaran
217
Pagi Yang Indah
218
Orang Asing
219
Kesakitan Rubah Betina
220
Jalan-jalan
221
Lamaran Terunik
222
Berkunjung ke Cognizant Technology
223
Kecelakaan Membawa Berkah
224
Syarat
225
Pertunjukan 2
226
Pelajaran Untuk Hanami
227
Pengumuman
228
Janji
229
Pernikahan
230
Merelakan Tapi Tidak Melupakan
231
Hadiah Pernikahan
232
Suami Posesif
233
Pagi Pertama
234
Korea Selatan
235
Aku Ingin Kamu Meninggalkan Pria Itu
236
Tidak Ada Backingan Lagi?
237
Penangkapan
238
Tidak Kenal Tempat
239
Mudah Sekali Dibujuk
240
Upah Karena Perbuatannya Sendiri
241
Terima kasih, My Queen
242
Calon Istri?
243
Tellyana Marcus Johnson
244
Akhir Seorang Ariana
245
Menjauh Dariku Sekarang!
246
Hukuman Untuk Zant
247
Ceritanya Panjang
248
Jangan Marah Lagi
249
Perasaan Alex
250
Melahirkan
251
Melahirkan 2
252
Nama Untuk Triplet (END)
253
Cemburunya Zant (Extra Part)
254
Sialnya Zant (Extra Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!