Bab 20

Gedung perusahaan Lumina.

"Mari kita sambut, CEO masa depan kita! Mr. Leonard Pratama!" seru sang MC acara, mempersilahkan Leonard naik ke atas panggung.

Setiap tahunnya, perusahaan Lumina mengadakan acara amal yang tidak hanya bertujuan menambah relasi perusahaan, tetapi juga memperkenalkan wajah masa depan perusahaan raksasa tersebut.

Riuh tepuk tangan mengiringi langkah Leonard saat naik ke atas panggung. Ia mengucapkan salam dan terima kasih kepada para tamu undangan penting dan jajaran para pemegang saham yang telah hadir pada hari itu.

"Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya," ucap Leonard dengan penuh percaya diri.

Selama 30 menit waktu berjalan, Leonard dengan mudahnya menjelaskan visi misi masa depan perusahaan Lumina. Selama itu pula, kedua bola mata Daniar tidak lepas menatap suaminya dengan rasa kebanggaan yang tak terlukiskan.

"Suamiku memang luar biasa," ucap Daniar kepada ibu mertuanya, Liliana Davis, yang duduk di sebelahnya.

Liliana tersenyum dan mengangguk. "Ya, putraku memang sangat hebat."

Ayah mertua Daniar, James. Memilih duduk di tempat lain, ia memandang Liliana dengan penuh kebencian. James enggan duduk satu meja dengan Roger, suami kedua Liliana, sekaligus ayah tiri Leonard.

Setelah acara selesai, Leonard dan ayah dan ibunya berkumpul untuk berfoto diatas panggung.

"Kami sangat bangga denganmu, Leon," ucap Liliana dengan nada yang hangat.

Leonard tersenyum dan memeluk ibunya. "Terima kasih, Ibu. Aku tidak bisa melakukan ini tanpamu."

"Pidato mu bagus sekali, Nak! Kamu memang pantas jadi penerus ku." seru James tersenyum bangga, melihat putranya sudah pantas menjadi penerus perusahaan besar miliknya.

"Jangan lupa aku masih memegang 30% saham perusahaan Lumina," celetuk Liliana, mengingatkan.

"Hah!! lihat saja, dimasa depan akan ku buat kamu dan putri haram-mu itu tidak memiliki apapun di perusahaan ini." decih James menatap benci pada mantan istrinya.

Liliana mengerutkan dahinya, mengingat ancaman James, mantan suaminya, tidak pernah main-main. Pria paruh baya itu terkenal akan kekejamannya, bahkan tidak segan melakukan tindakan kriminal untuk mencapai tujuannya.

Perusahaan Lumina dibangun juga oleh keluarga Davis, namun perusahaan itu terpecah belah setelah perceraian mereka. Leony, jadi putri semata wayang Liliana dari suami keduanya, secara hukum juga memiliki hak yang sama dengan Leonard, kakaknya. Tapi, James tidak rela dengan hal ini.

Saat semua orang tengah sibuk mengobrol, James mengajak putranya untuk berbicara empat mata di ruang VVIP. Sedangkan Daniar masih bersama ibu mertua Liliana, bercengkrama dengan para ibu-ibu konglomerat di ruangan lain.

"Presentasimu luar biasa nak, ayah sangat bangga sekali, kamu sangat mirip ayah, sewaktu mulai memimpin perusahaan. Sebentar lagi semuanya akan ayah berikan kepadamu." ucap James sembari meminum gelas kecil berisi sake.

Leonard hanya mengangguk, masih terbayang kenangan pahit masa kecilnya ketika James, ayahnya, sering melampiaskan amarah padanya. Perlakuan buruk itu telah meninggalkan luka trauma yang dalam pada diri Leonard.

Namun, semuanya berubah ketika Leonard memasuki usia dewasa. James mulai menunjukkan perubahan yang drastis, terutama setelah mengetahui bahwa Leonard telah menikah tanpa mengundangnya.

Kini, James berusaha untuk menjadi ayah yang lebih baik, ia sering bertanya tentang kehidupan pribadi Leonard dan berusaha untuk memahami minat serta hobi putranya.

"Ayahmu ini semakin tua, Nak. Ayah ingin kamu segera mengambil alih perusahaan yang ada di Amerika. Disana sedang berkembang pesat. Bangun relasi mu disana, maka perusahaan Lumina akan semakin besar," seru James, merangkul dan menepuk pelan pundak putranya dengan nada yang penuh harapan.

Leonard menghela napas, merasa terbebani dengan permintaan ayahnya. "Tapi, Ayah, akan sangat berat jika aku dan istriku pindah kesana," ujarnya dengan nada yang pelan.

James memandang Leonard dengan mata yang tajam. "Tenang saja, Nak. Tidak perlu ajak istrimu kesana kalau dia tidak mau. Kebutuhan mu itu bisa kamu penuhi tanpa istrimu."

Leonard merasa terkejut dengan kata-kata ayahnya. "Aku tidak mau sepertimu, yang suka bermain dengan banyak wanita muda! Aku sangat mencintai Daniar, tidak akan pernah mengkhianatinya. Lagipula, kami sedang program punya anak."

Dahi James langsung mengkerut, tidak sudi memiliki cucu dari wanita miskin. "Ingat, Nak, perusahaan besar ini bergantung padamu. Hanya kamu yang bisa menguasainya. Kamu harus menjalani tanggung jawab sebagai pewaris tunggal perusahaan," bujuknya.

"Setelah kami memiliki anak, akan aku pertimbangkan, pindah kesana!" ucapnya tegas.

James mencemooh sikap lemah putranya. "Ya ampun, Nak! Sejak kapan istrimu menjadi kepala rumah tangga? Apa dia tidak menghormati kamu sebagai suami? Apa dia suka mengancam kamu, sampai-sampai kamu berada di pasukan S2TI(suami-suami takut istri)?"

Leonard tak menjawab, ia merasa enggan dengan omongan sang ayah yang selalu mencemooh dan tidak menghargai keputusannya.

James tidak menyerah, ia pun memanggil seorang wanita cantik untuk masuk ke ruangan VVIP. Wanita itu masuk, mengenakan dress ketat, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang mempesona, jelas sekali wanita ini punya kemampuan menggoda yang luar biasa.

James tersenyum dan memandang Leonard yang nampak gugup. "Leonard, aku ingin memperkenalkan kamu pada seseorang yang spesial. Dia adalah Calista, wanita yang selain cantik dia juga sangat berbakat."

Calista tersenyum manis saat memandang Leonard. "Senang bertemu dengan Anda tuan Leon," ucapnya dengan nada sopan dan lembut.

Leonard memandang Calista dengan mata yang terkejut, tidak menyangka bahwa ayahnya akan bertindak blak-blakan begini. Leonard hanya mengangguk enggan membalas sapaan Calista, si wanita sewaan James.

"Mulai besok Calista akan membantu pekerjaanmu di perusahaan. Ia cukup memiliki pengalaman yang luas dalam bidang bisnis dan komunikasi, akan sangat cocok mendampingi mu di Amerika nanti." James tersenyum licik.

Leonard merasa tidak nyaman dengan kehadiran Calista, ia tidak dapat menebak, apa yang sedang di rencanakan ayahnya.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

jahat bgt ayah nya sendiri mau menghancurkan rmh tangga anak nya

2025-04-02

0

Teteh Lia

Teteh Lia

Aq baru tau, ada singkatan itu. 🤭

2025-04-02

0

Teteh Lia

Teteh Lia

Jangan sampai kena bujukan mengkol na..

2025-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!