Bab 9

Brrmm....

Kendaraan roda dua milik Dewi, sampai di persimpangan kios kecil yang menjual aneka bahan masakan.

Kedatangan anak dan menantu yang tiba-tiba, membuat Dewi terpaksa keluar, demi menyiapkan hidangan spesial malam nanti, mengingat menantunya yang seorang anak keluarga konglomerat, rasanya tak mungkin jika hanya menyuguhi sayur mayur.

"Eh ada bu Dewi... Tumben sekali keluar hari gini buat belanja." ujar salah satu emak-emak yang kebetulan tetangganya sejak lama.

"Halo Bu Ratna, Iya terpaksa keluar demi anak sama mantu saya yang tiba-tiba datang ke rumah, jadi harus masak yang banyak deh." seru Dewi dengan wajah berseri-seri, ia begitu bersemangat menjamu menantunya dengan masakan spesial.

"Ooh ya! Menantu ibu yang anak konglomerat itu, memang dia mau bertamu ke gubuk kecil!" Ratna nampak tercengang. Kemudian menggoyangkan tangan kanannya, sembari memamerkan gelang dan cincin emas yang baru dibelikan suami.

Dewi mengerenyitkan dahi saat melihat gerakan tangan Bu Ratna, terlihat jelas dari ekspresi wajahnya dia sedang pamer harta.

"Oh... dia mau balas dendam gara-gara kemarin aku pakai tas branded dan renovasi rumah." pikir Dewi.

"Ah gak perlu berlebihan gitu deh Bu Ratna, walaupun menantu saya orang kaya, tapi dia tidak memandang rendah keluarga saya, bahkan besan saya juga sangat baik orangnya, tidak sombong, kayak di sinetron ikan terbang." Dewi berseru dengan wajah bangga.

"Ya ampu... Beruntungnya si Daniar, tiba-tiba bisa dapat suami tampan dan kaya raya. Semoga putra saya, Surya. Juga bisa dapat anak orang kaya, maklum putra saya kan calon dokter." Ratna tidak mau kalah dari Dewi.

Surya Handoko putra dari Bu Ratna adalah mantan kekasih Daniar dimasa SMA. Walaupun sudah menjalani satu tahun masa pacaran, Ratna tidak pernah merestui hubungan putranya dengan Daniar.

Tentu saja karena status ekonomi keluarga Daniar yang dianggapnya lebih rendah. Kebetulan ayah Surya adalah pengusaha textile, walaupun tidak tinggal di kawasan elite, tapi rumah keluarga Handoko ukurannya paling besar dan mewah dibandingkan rumah-rumah sekitarnya.

Dulu saat Surya memutuskan untuk kuliah kedokteran, Ratna memaksa Surya agar segera putus dari Daniar. Bahkan Ratna dengan tega menyebarkan sebuah fitnah di komplek perumahan mereka, ia memfitnah keluarga Daniar memanfaatkan Surya supaya bisa pinjam uang padanya.

Dewi sangat tidak terima akan hal itu, hingga akhirnya kedua insan yang saling cinta tidak dapat bersatu.

"Memangnya anak kamu ada waktu buat pacaran, dia kan sibuk belajar!" hardik Dewi.

"Tidak perlu meledek putraku seperti itu, Surya anak saya ganteng dan pintar, jadi tidak heran kalau kedepannya akan ada banyak wanita kaya yang mau antri jadi istrinya," ucap Ratna penuh percaya diri.

Tapi Dewi tidak percaya, ia tahu pasti, saat Daniar menikah dengan Leonard. Surya terus terlihat sedih, bahkan ada berita tersebar di komplek perumahan, kalau Surya susah move on dari Daniar.

"Oo... begitu, bagus deh kalau memang putramu sudah bisa move on dari putri saya." ledek Dewi, perkataannya begitu menancap hingga membuat hati musuhnya kian mendidih.

Merasa menang sudah adu mulut dengan musuhnya, Dewi berjalan sambil membawa tas belanjaan ke kasir kios.

"Berapa totalnya?" tanya Dewi.

"Semuanya jadi 270ribu rupiah." ucap si mbak kasir.

"Ini 300 ribu, kembaliannya ambil saja." ucap Dewi sembari melirik remeh ke arah Ratna.

"Cih... baru dapat sokongan dari menantu konglomerat saja sudah sombong!" decak Ratna yang merasa dirinya direndahkan oleh orang yang dulunya ia fitnah.

Ratna sama sekali tidak merasa senang melihat keberuntungan keluarga Wijaya.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***