Bab 2

"Daniar! Nak apa kabarmu..." 📞

Suara ibunya yang merdu terdengar dari kejauhan, membawa kehangatan dan ketenangan. Setiap kata yang diucapkan ibunya bagaikan obat penenang yang menyembuhkan luka hati. Meskipun di balik senyumnya, Daniar menyembunyikan kepedihan yang dalam.

"Mama, bagaimana kabar di rumah? Semua sehat? Papa dan Daniel apa kabar?" tanya Daniar dengan suara yang terdengar lebih ceria daripada biasanya. 📞

Namun, di balik suara riangnya itu, ada kesedihan yang terpendam, sebuah kebohongan yang selalu ia tutupi rapat-rapat.

"Semua sehat, sayang. Tapi, bagaimana dengan suamimu? Sudah isi kah?" tanya ibunya penuh harap. 📞

Daniar terdiam sejenak, mencoba menyembunyikan kebenaran. "Semua baik-baik saja Mama. Walaupun belum dapat momongan Daniar dan Leon sangat bahagia," jawabnya dengan nada riang yang dibuat-buat.📞

Ibu Daniar percaya pada jawaban putrinya dan dia terus bertanya tentang kehidupan glamor Daniar. Tentu saja Daniar terus berbohong, tidak ingin ibunya tahu tentang kebenaran yang sebenarnya. Kebenaran tentang suami yang kejam dan sering menyakitinya.

“Mama, Papa, dan Daniel. kangen banget sama kamu, Nak. Kapan kalian bisa kesini, semenjak kamu menikah, belum pernah sekalipun suamimu main ke rumah mama papa?” 📞

"Sebenarnya aku ingin sekali mengajak Leonard main ke rumah, tapi dia selalu sibuk dengan pekerjaannya, aku tidak mau mengganggu kesibukannya," jawab Daniar dengan alasan yang tepat.📞

Dewi, ibu Daniar mengerti alasan Daniar. "Oh, iya juga, kamu benar, Nak. Jabatan suamimu perusahaan memang penting, tapi ingatkan juga suamimu, jangan buat istrinya kesepian," ucap Dewi diikuti suara tawanya. 📞

Daniar langsung terdiam dan tersenyum miris, jika mengingat bayangan kekerasan yang diterima dari suaminya.

"Ma, aku... aku sebenarnya mau pulang. Aku... Kangen, berharap bisa dipeluk mama dan papa, hiks." Suaranya tergagap oleh isak tangis yang tidak bisa ia tahan lagi. 📞

Kali ini Daniar tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ia rindu suasana hangat dalam rumah kedua orangtuanya, dan ia juga rindu bertengkar dengan adik laki-lakinya Daniel. Ia rindu perasaan aman dan nyaman yang selalu ia rasakan di rumah orangtuanya dulu.

"Aku mau pulang, Ma. Aku tidak bisa lagi hidup seperti ini," seru Daniar dengan suara yang tergagap oleh tangis. Ia berharap ibunya bisa memahami kesedihannya dan memberinya kekuatan untuk melawan kekerasan yang ia terima. 📞

"Nak... Kamu kok nangis? Apa yang terjadi, sayang?” 📞

Daniar menutup mulutnya. Menahan Isak tangis yang pecah, jika ia mengungkapkan semuanya, itu berarti kedua orangtuanya harus menghadapi kenyataan pahit yang tak mudah mereka terima.

"Aku... aku hanya bercanda, aku baik-baik saja, Mama dan Papa tak perlu khawatir. Aku sekarang tinggal di rumah mewah dengan banyak pelayan, aku sangat bahagia menjadi istri seorang CEO." kata Daniar dengan suara yang dipaksa stabil.

Dewi pun langsung percaya pada kata-kata putrinya, "Baik, Nak. Mama dan Papa mencintaimu. Jaga dirimu baik-baik ya...." pesan ibunya.📞

Daniar mengucapkan salam perpisahan juga, dan cepat-cepat menutup telepon. Ia merasa lega karena berhasil menyembunyikan kebenaran, tapi juga merasa bersalah karena berbohong pada orang tuanya.

Setelah menutup telepon, Daniar membiarkan air matanya deras mengalir membasahi seluruh wajahnya yang kesakitan. Ia merasa terjebak dalam kehidupan yang tidak diinginkannya, dan tidak tahu bagaimana cara keluar dari situasi itu.

"Aku tidak sanggup lagi. Aku tidak mau lagi menanggung rasa sakit ini. Aku terjebak dalam kehidupan yang tidak diinginkan. Aku merasa tidak ada harapan lagi. Aku ingin mengakhiri semuanya, aku gak mau merasakan sakit lagi. Aku ingin bebas penderitaan ini!"

Dengan langkah pelan, Daniar meninggalkan kamarnya dan menyusup ke dalam dapur yang sunyi. Di sana, dia menggenggam pisau kecil yang mengkilap dengan tepi yang tajam.

Daniar tersenyum, matanya terfokus pada kilauan logam yang memantulkan cahaya remang di dapur. Tangannya gemetar sedikit, tapi tekadnya tetap kuat. Dia berjalan pelan-pelan ke arah jendela, membuka kaca dan membiarkan udara sore masuk.

Apa yang akan dilakukan Daniar selanjutnya?

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

Terpopuler

Comments

incess

incess

hay thor aku mampir ni jangan lupa mampir di karya ku yah/Rose/

2025-03-22

5

Abu Yub

Abu Yub

lanjut thor .mampir dong ketempatku/Pray/

2025-03-22

1

Teteh Lia

Teteh Lia

Membohongi orang tua karena tidak mau mereka khawatir, tapi dirimu babak belur... duh...

2025-03-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!