Bab 19

Club Q.

“Hai om-om ganteng, dari tadi aku tungguin loh,” sapa seorang wanita cantik berpakaian minim, pada seorang pria paruh baya yang baru datang.

"Hai cantik, siap menemaniku sampai pagi..." ucap salah seorang pria hidung belang itu.

“Sayang, pesankan kami minuman favoritmu, yang cairannya berwarna pelangi itu.” seru sang pria menyeringai nakal.

“Haa, kamu yakin?"

"Tentu saja! Sudah, pesan sana."

"Tapi sayang, banyak yang mengeluh pusing setelah meminumnya!”

“Tidak masalah. Aku siap menggila malam ini!" seru si om, tangannya mulai menyelinap masuk kedalam rok si wanita.

Si wanita mengangkat satu tangannya keatas lalu menjentikkan jarinya.

Tak.. Tak..

"Woi, Ningsih!!" teriak si wanita pada seorang waiters yang sedang mengantarkan minuman.

Calista, yang sebenarnya bernama Ningsih, menoleh dan menatap wanita itu dengan kesal.

"Namaku Calista, Tuti! Apa kau buta huruf atau terlalu bodoh untuk mengingatnya?" ucapnya ketus sambil berkacak pinggang.

Wanita itu tertawa mengejek. "Gak usah sombong, nenek! Kamu masih beruntung bisa diperkerjakan di sini, walaupun cuma jadi waiters, hahaha..."

Calista merasa tersindir oleh kata-kata wanita itu. Tiga tahun yang lalu, ia bekerja di club ini sebagai wanita penghibur kelas atas, bahkan dijuluki sebagai "Ratu Malam". Banyak pria kaya datang untuk membayar jasanya.

Namun, kehidupan bejat itu sudah ia tinggalkan. Setelah anaknya menginjak usia 3 tahun, Calista memutuskan untuk berhenti dan pulang kampung, meninggalkan kehidupan malam yang bejat.

Selama 2 tahun hidup di kampung, Calista membuka usaha kecil-kecilan, toko kue dan roti bersama orang tuanya.

Namun, 2 bulan yang lalu, ayahnya jatuh sakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengobatan. Karena itulah, Calista terpaksa kembali bekerja dikota untuk biaya pengobatan sang ayah.

Mencari pekerjaan di kota tidak mudah, apalagi pendidikan tidak sampai sarjana, walaupun pernah kuliah sebentar. Terpaksa Calista meminta tolong pekerjaan pada Mami di Club Q. Menjadi seorang Cleaning service atau Waiters pun ia terima, yang penting tidak kembali bekerja sebagai wanita penghibur. Calista ingin memulai hidup baru, hidup yang lebih baik.

Mariana alias Tuti, sejak dulu selalu jadi saingan Calista. Sejak Calista berhenti, Mariana langsung naik panggung.

Sejak Calista kembali bekerja di club, Mariana alias Tuti selalu saja mem-bully-nya. Tapi tidak malam ini, Calista sengaja menumpahkan minuman kepadanya, hinaannya sudah melewati batas kesabaran Calista.

Mariana terkejut dan berteriak ketika minuman berwarna merah mengenai pakaiannya.

"Aduh, maaf, tangan ku kepeleset!" ucap Calista dengan nada yang tidak terlalu jujur, sambil tersenyum puas melihat teman kerjanya kelabakan panik.

"Kamu sengaja, kan! Kamu tidak tahu baju ini harganya mahal!" teriaknya geram.

Calista tetap tenang dan tersenyum sinis. "Aku tidak yakin itu baju mahal, karena aku yang menerima paketnya, dan di nota pembelian tertulis jelas 'COD' dengan harga 100 ribu."

Orang-orang yang menyaksikan perdebatan mereka pun tertawa terbahak-bahak. Mariana merasa dipermalukan. "A-Aku... aku tidak peduli! Kamu harus ganti baju ini dan berlutut di depanku, sekarang!"

Calista menggelengkan kepala. "Aku tidak mau, kamu yang harus meminta maaf karena selalu menghina aku!"

Manajer club melihat kehebohan dan segera mendekati mereka, memandang kekacauan yang terjadi dengan mata yang tajam. "Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" tanyanya dengan nada tegas.

Si Ratu club, yang masih marah, langsung berbicara dengan nada yang tinggi. "Mantan anak didik mu ini, Mami! Dia kurang ajar sekali padaku! Sebaiknya, pecat saja dia! Atau, aku yang keluar dari sini!"

Manajer club menghela nafas dalam-dalam dan memijit pelipisnya, mencoba untuk menenangkan diri. "Calista, ikut aku ke ruangan!" perintahnya dengan nada yang tegas, sambil menatap Calista dengan mata yang tajam.

Calista mengangguk dan mengikuti manajer club ke ruangan, meninggalkan Mariana yang masih marah dan berteriak memaki di belakangnya.

Cekrek...

Di dalam ruangan, manajer club menutup pintu dan memandang Calista dengan mata yang tajam. "Calista, kenapa kamu suka sekali ribut-ribut?" tanyanya dengan nada yang tegas.

Calista mengambil napas dalam-dalam dan memulai membela diri. "Mami, si Tuti yang mulai duluan! Dia tidak pernah puas menghina ku dan terus membully. Apa salah jika aku membela diri," jelasnya dengan nada yang tenang.

"Aku tahu tahu dia mantan sainganmu dulu, tapi ingatlah, sekarang kamu hanya seorang waiters disini, jangan suka cari masalah dengannya. Dan jangan salahkan aku bila bulan depan kamu tidak lagi bekerja disini!" ucap si manager dengan suara dingin dan tegas.

Tentu Calista merasa takut dan panik. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaannya, terutama karena ia masih membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ayahnya.

"Tolong, Mami. Jangan pecat aku. Aku masih membutuhkan pekerjaan ini untuk biaya pengobatan ayahku. Aku berjanji tidak akan membuat masalah lagi dengan Tuti. Aku akan menjaga sikap, tahan emosi, dan tidak akan membuat kesalahan lagi." mohon Calista dengan mata yang berlinang air mata.

Kring...

Tiba-tiba ponsel manager berdering, ia langsung mengisyaratkan Calista untuk diam dan keluar dari ruangannya. Calista mengangguk dan berjalan melangkah keluar dengan tak semangat, merasa bahwa nasibnya telah ditentukan.

Namun, tiba-tiba si Mami memanggil dia kembali. "Calista, tunggu!" teriaknya dengan nada yang tegas.

Calista berhenti dan berbalik, memandang si Mami dengan mata penuh harap. "Ya?" tanyanya dengan nada yang lembut.

Si Mami memandang Calista dengan bingung, lalu berkata. "Boss besar Lumina, ingin memakai jasa mu lagi..."

Glek!

Mata Calista terbelalak lebar. Untuk apa pria yang dulu pernah menjadi sugar daddy-nya, memanggilnya? Apakah dia ingin menghidupkan kembali kenangan masa lalu yang sudah Calista tinggalkan?

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor 🙏

2025-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!