20.00 Malam.
Mobil mereh itu akhirnya memasuki gerbang utama rumah. Sesaat sebelum mobil berhenti Nelan melihat mobil lain nya yang sangat di kenalnya juga memasuki gerbang utama dari balik kaca spion miliknya.
" Mbak Nai.... !",
" Nel.. kamu udah pulang ?",
Tanya wanita yang berparas cantik dan elegan itu, dia menyunggingkan senyuman manis nya sebelum akhirnya dia memeluk Nelan.
" Kok mbak disini ?",
" Mau ketemu bunda ma ayah, tadi di suruh pulang ",
" Mbak Juga ? trus mas Bram kok gak ikut ?", tanya Nelan bingung. Kendatinya wanita cantik itu adalah kakak Nelan, dan dia baru saja menikah 2 bulan yang lalu, karena itu Nelan menanyakan tentang Bram suami Naila.
" Mas Bram gak bisa datang, kata nya lagi ada meeting penting ", jelas Naila.
" Oh ya, em aku rasa meeting nya lebih penting ya dari pada kunjungan nya kesini ", ucap Nelan sedikit memyindir. Sejak awal Nelan mengenal sosok Bram Nelan menunjukkan rasa tidak suka pada ipar nya itu, ada perasaan yang tak beres tentang laki-laki itu.
" By The Way, Bunda nyuruh kita pulang ada apa ya mbak ?", tanya Nelan bingung.
" Bunda kan baru balik dari New York mungkin ada oleh-oleh kali ",
" Yaelah mbak, kita umur berapa cih, pake di bawain oleh-oleh segala.. ", Nelan terlihat kesal, karena janji temunya dengan sang kekasih batal karena harus pulang kerumah, karena ini adalah permintaan bunda nya jadi Nelan gak bisa nolak. Akibatnya si cewek ngambek.
" Udah ah, masuk yuk, udah tungguin tuh ma bunda ", Ajak Naila.
" Makasih bi ", ucap Naila pada bi Susi si pelayan.
" Iya non sama-sama ", jawab bi Susi sopan.
" Bunda dan Ayah di mana bi ?", tanya Nelan.
" Di ruang keluarga den, sudah nugguin dari tadi ", setelah memdengar jawaban bi Susi Nelan dan Naila bergegas menuju ruang keluaraga.
" Bunda... !", Naila langsung berhamburan ke dalam pelukan bunda nya.
" Sayang... anak bunda ", Nyonya Salsa sangat senang bisa bertemu lagi dengan putrinya itu, sejak menikah Naila hanya pernah berkunjung sekali saat pulang bulan madu 2 bulan yang lalu.
" Ayah.. ", Naila beralih ke tuan Raihan memberikan pelukan singkat dan kecupan pipi.
Nelan juga mencium pipi wanita tercintanya itu, Walau tinggal di rumah yang sama semenjak menjadi seorang polisi Nelan sangat jarang pulang kerumah, dia lebih banyak memghabiskan waktunya di kantor polisi, sehingga membuat Nyonya Salsa sangat sedih.
" Apa kalo bunda gak minta pulang kamu gak berpikir untuk pulang Nel.. ", Kesal Bunda Nelan.
" Bunda tau Nelan gak bermaksud gitu ",
" Tapi kau udah berubah Nel, bunda ngerasa udah gak penting lagi buat kamu... ", Ambek bunda Nelan.
" Bunda... di dunia ini, gak ada yang lebih penting di hati aku selain bunda, jadi jangan pernah katakan itu ", bujuk Nelan.
" Bunda gak akan percaya ma lo... ", Nevan tiba-tiba datang.
Huh!
" Bunda tau lo baru aja beli Apartemen kan ?", lanjut Nevan.
" Apa ? bener Nel ?", tanya Naila.
" Kenapa nak, apa kamu mau tinggalin bunda, dan milih hidup sendiri ?", terlihat kekecewaan di wajah nyonya Salsa.
" Bunda bilang apa cih, kenapa Nel harus tinggalin bunda, apartemen itu Nel beli, untuk nanti waktu Nel udah punya istri, jadi setelah menikah Nel bisa langsung tinggal disana, lagian lu, lu kan juga punya apartemen sendiri, kok gue gak boleh punya juga ", jelas Nelan.
" Ya apertemen nya kan gak gua pake, itu gue beli buat properti perusahaan doang ", jawab Nevan.
" Alah ngeles lu.. bilang aja biar lu enak bawa cewek kesana kan ?",
" Itu cih lu nya kali yang gitu ?", saling adu mulut.
" Kalian udah punya pacar ?", tanya Naila dan Ayah nya.
" Bener Nel, Van ?", tanya bunda nya.
" Gak bun... ", jawab kedua nya bersamaan.
" Bener ?", tanya nyonya Salsa lagi
" Beneran kok bun ", jawab keduanya lagi kompak.
" Walau kembar, gak harus kompak juga kan jawab nya ", ledek Naila.
" Ayah tanya benar tidak ada wanita yang kalian suka ?", tambah tuan Raihan.
" Bener yah ", jawab Nelan.
Tak ada alasan khusus kenapa kedua nya tak mau jujur saat itu, jika saja mereka jujur maka masalah tidak akan jadi rumut.
" Kalo gitu Van, Ayah dan bunda punya permintaan buat kamu ", lanjut tuan Raihan.
" Permintaan ?", Nelan, Nevan Dan Naila terlihat bingung.
" Kemarin di New York kita ketemu rekan bisnis Ayah tuan Aditama, kita sepakat mau menjodohkan putrinya denganmu..", jelas tuan Raihan.
" Apa ?", yang terkejut bukan hanya Nevan tapi juga kedua anak lain nya.
" Apa maksud ayah di jodohkan ?", tanya Naila bingung.
" Mereka keluarga baik-baik nak, putrinya juga gadis yang sangat cantik dan polos, usia nya juga baru 18 tahun, jadi bunda dan Ayah mau anak itu jadi bagian dari keluarga kita.. ", tambah nyonya Salsa.
Nevan masih memcoba mencerna ucapan dari Ayah dan Bunda nya itu, situasi ini cukup membingungkan baginya. Yang menjadi pertanyaan lain nya adalah kenapa harus dia, masih ada Nelan selain dia tapi kenapa permohonan itu tertuju padanya.
" Van ?", panggil Naila yang melihat adik nya itu bengong.
" Hoh.. Ahh, pikiran ku lagi teralih ", Dalih Nevan sedikit terlihat linglung.
" Jadi apa jawaban mu nak ?", tanya nyonya Salsa.
" Jika itu yang di inginkan bunda dan ayah, Evan pasti setuju.. ", jawab nya dengan menyunggingkan senyum kepalsuan.
" Bener nak ?", Nyonya Salsa terlihat sangat bahagia, dia langsung memeluk putra tercinta nya itu, Naila juga mengucap kan selamat padanya dengan memeluknya.
" Lo serius dengan jawab lo ?", Akhir nya Nelan angkat suara, Nelan merasa ada yang memgganjal di pikirannya.
" Lo langsung setuju bahkan sebelum lo liat wajah gadis itu, apa bunda memaksamu, tidak kan ? setidak nya lo bisa bertanya tentang nya dulu kan sebelum.. ", Nevan memotong ucapan Nelan.
" Bunda bilang, dia gadis yang baik, dari keluarga baik-baik, itu udah lebih dari cukup buat ku Nel.. ", tegas Nevan, tapi Nelan tetap tidak puas dengan jawaban saudara nya itu.
" Lo yakin.. ?", tegas Nelan.
" Nel... ", cegah Naila.
" Tentu, apa pun demi kebahagian keluarga ini pasti bakal gue lakuin ", ucap Nevan tegas.
Nelan langsung bergegas pergi dengan wajah kesal, bukan dia yang di minta untuk menikah tapi entah apa yang mbuat nya begitu emosi.
" Nel.. ", panggil nyonya Salsa namun tak di gubris oleh nya, ini pertama kali nya Nel bersikap seperti itu, pergi tanpa berkata apa-apa.
" Nel...", Naila mengejar nya keluar.
" Nel, tunggu ", Naila menarik lengannya mencegah nya pergi.
" Tolong Mbak, kita bicara lain kali aja... ",
" Tapi kamu kenapa Nel ? tiba-tiba marah gak jelas gini, kamu gak biasa nya gini Nel ",
" Entah lah, aku juga gak ngerti kenapa aku semarah ini, udah lah mbak, kasih waktu aku untuk berpikir, nanti aku telpon mbak ", Nalen bergegas pergi dengan mobilnya dalam keadaan kesal tak ber'alasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ana Asriana
suuukaaa thooorr
2021-01-24
0
EXE Shirou
hmm interesting 😂
2020-11-02
1
sartika51332165
like😘
2020-10-24
0