Telpon dari Bu Ratna

  Ketika Aulia mendengar Ayahnya akan membelikan Dimas Sebuah motor jika bisa mencapai tiga besar di ujian akhir semester, ia langsung tertawa lepas.Kemudian ucapnya"

  "Kak Dimas?,mungkin kalau tidak jadi juru kunci lagi itu masih masuk akal,tapi kalo masuk tiga besar sepertinya saya akan tertawa sampai menangis..hi..hi..hi...

                     "Aulia !!

 Kamu tidak boleh mentertawakan kakak mu,siapa tahu apa yang dikatakan Dimas benar benar terjadi..

  "Bu!!...bukanya Aulia menertawakan kakak tapi kenyataanya memang begitu,memangnya mudah mencapai tiga besar,biarpun SMKN 2 kota Satria bukan sekolah favorit tapi tidak boleh dianggap enteng..

  "Mungkin kakak bisa juara...tapi juara panjat pohon pinang hi...hi...hi....ejek Aulia sambil meleletkan lidahnya.

            "Aulia!!"

  Bu dewi mengerutkan dahi ketika melihat situasi itu,..

     Aulia hanya menundukkan kepala dan makan beberapa suap lalu melihat jam "aduh aku hampir terlambat!!temanku masih menunggu di luar.Aku pergi dulu ya."

     Tidak usah buru buru!!,makan sedikit lagi nanti masuk angin di jalan!!

    Tidak perlu,hari ini ada anak orang kaya yang mentraktir makan,aku akan pergi untuk menyantap makanan enak,kenapa musti makan dulu,biar aku sisakan ruang di perutku untuk menghabiskan makanan disana.

  "Kalau begitu,kamu pulang lebih awal !! Jangan kemalaman..

             "Baiklah!"

  "Aulia langsung mengganti sepatunya,lalu melesat dengan cepat.

  "Jangan pedulikan dia,ayo kita makan!!

  Bu Dewi menggelengkan kepala lalu melihat kepada Dimas dan Pak Sugiono.

 "Mereka bertiga pun mulai menyantap makanan.Dimas tidak ragu ragu lagi dan mengambil sendoknya untuk mulai menyantap makanan dan mereka mulai menikmati hidangan nya.

      "Makan pelan pelan,nanti tidak menjadi daging !!Nasihat Bu Dewi

    "Bu,masakanmu benar benar enak "

     "Kalau enak,makanlah lebih banyak,aku akan mengambilkan nasi untukmu"

    Pak Sugiono melihat Dimas melahap makanan dengan rakus mendengus dalam hati.Setelah hanya makan beberapa suap,ia bangkit dan berkata"Aku pergi keruang kerja dulu,masih ada pekerjaan yang perlu diselesaikan"

  "Setelah mengucapkan kata kata itu,Pak Sugiono tidak menoleh sedikitpun pada Dimas dan langsung naik ke lantai atas.

  Di meja makan hanya tersisa Bu Dewi dan Dimas.

  Dimas,watak ayahmu memang begitu,mungkin hatinya sedang rumit karena banyak kerjaan.Jangan terlalu memikirkan apa yang dia katakan.

  Bu Dewi mengkhawatirkan Dimas karena ucapan Ayahnya.Belajar memang penting tapi kesehatan lebih penting,kamu tidak usah memaksakan diri.

  Aku tahu bu,aku masih ingin tambah nasi lagi !!

  Anak ini,baiklah aku akan mengambilkan mu nasi lagi.

   Setelah menghabiskan seluruh hidangan di meja,akhirnya Dimas merasa cukup kenyang.

 "Huhhhh....menjalankan Teknik Tenaga Dalam ternyata menghabiskan energi."batin Dimas.

  "Setelah menyelesaikan makanya,Dimas sebenarnya ingin membantu membereskan meja makan tapi Bu Dewi menyuruh dia untuk kembali ke kamarnya untuk belajar.

   "Tiba tiba...suara dering hp terdengar di atas meja,dan bu dewi melirik ke arah layar memastikan panggilan dari orang yang dikenalnya,Bu Dewi sedikit hati hati karena akhir akhir ini banyak terjadi kasus penipuan.Setelah memastikan nama penelpon Bu Dewi kemudian mengangkat telpon.

  Hallo...Dewi !!,..ini Ratna ,bagaimana kabarnya,keluarga semua disana?terdengar di ujung telpon suara seorang perempuan..

    "Sehat selalu !!Tumben malam malam telpon,apa ada sesuatu yang penting?

 "Tidak juga si,,saya hanya mau mengabarkan bahwa minggu besok saya pindah ke Kota Kecamatan Susukan,tadi siang dari kantor Depdikbud propinsi mengeluarkan surat pindah untuk mengajar Di SMPN 1 Susukan "terdengar jawaban dari ujung telpon.

   "Oh iya,,bagaimana kabarnya nak Dimas,kalau ada waktu suruh ia main ke rumah dan kebetulan rumah lamamu ada disana sekalian nengok rumah "

 "Kabar Dimas baik baik saja,nanti saya suruh dia untuk telpon kamu.Kalau pulang ke Susukan memang kami ada rencana nanti setelah anak anak libur semester"jawab bu dewi.

  "ya sudah,,selamat malam Dewi !!

  "Selamat malam juga ratna! "di ujung tlp terdengar nada panggilan terputus.

  Setelah panggilan telponnya berakhir ,Bu Dewi melihat kearah Dimas yang masih Duduk di meja makan,,kemudian menghampirinya.

    Nak Dimas,Tadi bibi Ratna menelpon,minggu besok dia akan pindah mengajar dan kebetulan ia mengajar Di salah satu sekolah di kota yang sama dengan rumah lama kita,suatu saat kalau kamu ingin menemui Bibi Ratana kamu tidak perlu jauh jauh ke Kota Tiban Abadi.

  " Iya Bu,saya sangat senang mendengarnya,sekalian saya bisa menengok teman teman lama.

  "Ini nomer telpon Bu Ratna,kamu boleh simpan!!Sekarang kamu sudah cukup Dewasa untuk mengerti kebenaran tetang keluargamu dan ibu tidak melarang kamu untuk mancari orang tua kandungmu.

   "Bu Dewi menghentikan bicaranya sebentar,sambil mengusap air matanya,kemudian lanjutnya.

   "Hanya satu permintaan ibu,jika suatu saat kamu bertemu orang tua kandungmu,kamu jangan lupakan Ibu ya nak !!?kata Bu Dewi sambil mengusap usap kepalnya.

   "Apapun yang terjadi,Engkau tetap ibu kandungku,aku akan selalu mengingatnya dalam hati,,jadi ibu jangan mengkhawatirkan masalah itu..

  "Setelah beberapa saat meluapkan emosi,Bu Dewi melanjutkan pekerjaan di dapur,mencuci alat alat makan dan mengepelnya.Ia menyuruh Dimas untuk masuk ke kamar dan belajar "Tugas kamu hanya belajar,pekerjaan seperti ini biarlah ibu yang melakukan" Bu Dewi angkat bicara ketika Dimas ingin membantunya beres beres.

  "Sesampainya di lantai dua di ruang keluarga, Dimas melihat jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.Sudah pukul Tujuh,"Aku mau coba telpon Bi Ratna.Sebelum ia tahu kebenaran statusnya Ibu tidak pernah membicarakan sosok Bi Ratna dan sekarang saya sudah cukup dewasa untuk bisa memahami keadaanya jadi Ibu mencoba mendekatkan saya padanya.Biar bagaimanapun,Bi Ratna adalah orang pertama yang mengasuhnya dan bisa dikatakan sebagai salah satu ibunya.

   "Ia mengambil ponsel Merek Infinix,,walaupun bukan ponsel mahal tapi sudah lebih dari cukup baginya untuk menemani belajar,ber telpon dan sedikit bersosialisasi dengan teman teman sekolahnya.

  "Saat ini dia memencet nomer Bi Ratna untuk melakukan panggilan.

            "Deng...deng.....

  "Setelah beberapa saat berdering akhirnya telpon diangkat.

  "Hallo,,Ini Dimas ya,,kamu baik baik saja disana kan,,Bu Dewi sudah memberitahu nomermu dan sudah saya simpan,dan saya pasti tahu itu kamu..

  "Mendengar suara lembut dan ceria seorang wanita terdengar di telpon.Walaupun baru pertama kali berbicara dengan Bi Ratna,ia tidak merasakan canggung atau gugup tapi dia sedikit merasakan keakraban.

"Saya baik baik baik saja Bi !!..

"Ehhh...ehhh..kenapa kamu panggil saya bibi,,apa Dewi tidak memberitahumu? Kamu juga harus memanggilku Ibu,!!!

"Mendengar omelan wanita itu di ujung telpon,Dimas bukanya marah tapi merasakan kehangatan di hatinya"ia merasa sangat tersentuh,di saat ia tidak tahu dimana orang tua kandungnya,Dua orang wanita datang berebut ingin dipanggil ibu.

"Baiklah bu,..Apakah ibu benar akan pindah ke Kota Susukan,..

"Iya,nanti kalau ibu sudah di sana,akan saya kabari lagi dan kalau kamu ingin main ke sana tidak usah nunggu libur akhir semester,,kamu boleh kapan saja main ke sini.Lagian Tidak terlalu jauh dari kota satria.Cuma 5 jam jika naik kereta api.

"Ya sudah,kamu belajar yang bener ya,,jangan mengecewakan harapan kami !!

"Iya Bu,,saya pasti akan berjuang semaksimal mungkin,ibu tidak usah khawatir..

Setelah Ratna menutup telponnya,,Dimas bergegas ke kamarnya untuk Bermeditasi.

Episodes
1 Kecelakaan
2 Telapak matahari
3 citra buruk di sekolah
4 Mulai unjuk ke kuatan
5 Bu Guru Biologi yang cantik
6 Pak Beni kena batunya
7 Romansa
8 Menghajar kentang goreng
9 Rasa khawatir seorang ayah
10 Berusaha memisahkan
11 Teknik tenaga dalam(internal)
12 Telpon dari Bu Ratna
13 KTV Bianglala
14 Melihat seorang Ahli
15 Rey Utami dan Sabrina siapa yg lebih cantik
16 Mencari perhatian
17 Keputusan Aulia
18 Salah sasaran
19 Tidak seperti yang diharapkan
20 Dimas datang
21 Dimas mengambil tindakan
22 Menolak ajakan Pak Burhan
23 Menghajar 30 orang
24 Pahlawan yang tak dianggap
25 Dilema seorang pahlawan
26 Dokter Ning
27 Kelembutan Dokter Ning
28 Berbohong
29 Tingkat pertama pengolahan energi
30 Ups !! hampir saja
31 Gadis edan dan kerbau gila
32 Apesnya Kerbau gila
33 Calon Pahlawan baru di sekolah
34 Ada energi spiritual di tubuhnya
35 Konspirasi
36 Masih diremehkan
37 Selalu salah dan disalahkan
38 Sampah seharusnya di tempat sampah
39 Guru les ku yang cantik
40 Pak Beni jatuh dari tangga
41 Sedikit Pembuktian
42 Mencari Muka
43 Situasi yang Menegangkan
44 Alat pengumpul energi
45 Tabib Maruto
46 Resep Tabib Maruto
47 Pertarungan Dua Resep
48 Kontribusi yang tidak terlihat
49 Malas menjelaskan
50 David cemburu
51 Mengalahkan David
52 Ketemu musuh lama
53 Hendrik setiawan telah kembali
54 Mencari Dimas
55 Dimas yang menarik perhatian
56 Mematahkan Kaki Roby
57 Pembelaan Rey Utami
58 Ketemu di perpustakaan
59 Menutupi kekalahan
60 Akan Aku Buktikan
61 Kamu ketahuan
62 Mematahkan Kaki
63 Mengantar Guru Olla
64 Menemukan kristal energi
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Kecelakaan
2
Telapak matahari
3
citra buruk di sekolah
4
Mulai unjuk ke kuatan
5
Bu Guru Biologi yang cantik
6
Pak Beni kena batunya
7
Romansa
8
Menghajar kentang goreng
9
Rasa khawatir seorang ayah
10
Berusaha memisahkan
11
Teknik tenaga dalam(internal)
12
Telpon dari Bu Ratna
13
KTV Bianglala
14
Melihat seorang Ahli
15
Rey Utami dan Sabrina siapa yg lebih cantik
16
Mencari perhatian
17
Keputusan Aulia
18
Salah sasaran
19
Tidak seperti yang diharapkan
20
Dimas datang
21
Dimas mengambil tindakan
22
Menolak ajakan Pak Burhan
23
Menghajar 30 orang
24
Pahlawan yang tak dianggap
25
Dilema seorang pahlawan
26
Dokter Ning
27
Kelembutan Dokter Ning
28
Berbohong
29
Tingkat pertama pengolahan energi
30
Ups !! hampir saja
31
Gadis edan dan kerbau gila
32
Apesnya Kerbau gila
33
Calon Pahlawan baru di sekolah
34
Ada energi spiritual di tubuhnya
35
Konspirasi
36
Masih diremehkan
37
Selalu salah dan disalahkan
38
Sampah seharusnya di tempat sampah
39
Guru les ku yang cantik
40
Pak Beni jatuh dari tangga
41
Sedikit Pembuktian
42
Mencari Muka
43
Situasi yang Menegangkan
44
Alat pengumpul energi
45
Tabib Maruto
46
Resep Tabib Maruto
47
Pertarungan Dua Resep
48
Kontribusi yang tidak terlihat
49
Malas menjelaskan
50
David cemburu
51
Mengalahkan David
52
Ketemu musuh lama
53
Hendrik setiawan telah kembali
54
Mencari Dimas
55
Dimas yang menarik perhatian
56
Mematahkan Kaki Roby
57
Pembelaan Rey Utami
58
Ketemu di perpustakaan
59
Menutupi kekalahan
60
Akan Aku Buktikan
61
Kamu ketahuan
62
Mematahkan Kaki
63
Mengantar Guru Olla
64
Menemukan kristal energi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!