"Yah, terdengar seperti bualan kan, buat apa pacaran kalau tidak melakukan hal seperti semalam? Ya kan?" pertanyaan yang sering aku dengar dari Robin, setiap kali aku menolak ajakannya.
"Akupun sering menghindar..Yah, aku memang beberapa kali pacaran, itupun juga karena aku dikenalkan oleh Bayu.Padahal dia tahu, aku gak minat untuk menjalin hubungan, kecuali itu keinginanku sendiri..!"
Aku masih menatap wajahnya lekat-lekat. Siapa juga yang gak mau punya pacar tampan kaya dia. Aku yang sudah 28 tahun saja akan sukarela jadi pacarnya kalau dia mau denganku.
"Ehem..aku agak malu kalau mengingatnya, tapi..ya sudah. Kita melakukannya juga karena faktor minuman dan karena kita berdua sama-sama mau melakukannya. Anggaplah seperti itu, pengalaman pertama kalinya bagi kita berdua..!" wajahku mendadak panas, urat maluku sudah putus sepertinya.
"Wajahmu memerah..hahahahaa!" Diapun tertawa, Ya Tuhan suara tawanya membuat jantungku tak karuan. Perasaan apa ini.
"Hentikan, ini pengalaman pertamaku, jadi wajar kalo aku malu..!" ucapku pelan.
"Iya..iyah Nona Cantik, Aruni..Arunika Rinjani, nama yang cantik sesuai yang punya nama.." katanya, diapun melanjutkan makan.
"Jangan merayuku anak kecil..!" ledekku lagi. Dan lagi lagi mulutnya mengerucut. Membuatku gemas.
"Aah..kenapa anak kecil, apa ada anak kecil yang seperti itu semalam? Akupun bisa memberikanmu anak kecil yang lain...!"
"Hahahaha..oke..oke cukup! Aku gak akan manggil kamu anak kecil. Oke Sandy, Sandykala..!" jawabku penuh tawa, aku senang sekali meledeknya.
"Hari ini aku tidak sekolah, karena sekolahku hanya sampai hari Jum'at. Kalau kamu gimana?" tanyanya selidik.
"Yah, aku fleksibel kok jam kerjaku. Kalau weekend gini, aku WFH aja, atau di manapun bisa, asal laptopku ada..!" jawabku. Tak terasa sepiring nasi gorengpun habis. Sepertinya aku memang lapar. Kegiatan semalam cukup menguras tenaga.
"Nanti aku antar kamu pulang, kamu bisa kasih tahu alamat rumahmu..!" katanya sembari mengambil piring kosongku, dan mencucinya di wastafel.
"Aku bisa naik taksi online kok, kamu gak perlu repot-repot nganter aku..!" tolakku.
"Jangan ditolak dong, sini ponsel kamu..!" pintanya. Diapun mengetik nomer HPnya diponselku, dan menelponnya.
"Sudah aku simpan, jangan lupa kirim alamat kamu ya.."ujarnya,ponselku pun dia kembalikan. Dan aku sedikit terkejut dengan nama yang dia sematkan di kontak ponselku.
Anak Kecil ❤️
"Katanya gak mau dipanggil anak kecil, kenapa nama kontakmu di ponselku malah Anak Kecil? Kenapa ada simbol hati juga..?" tanyaku sedikit penasaran.
"Yah..biar kamu selalu ingat sama aku, akupun sudah menyimpan nomermu..nih!" katanya, dia memperlihatkan namaku di daftar kontaknya.
Nona Cantik ❤️
"Kamu pintar menggombal ya, aku ini kakak tahu, panggil kakak!" suruhku.
"Gak mau,.aku panggil kamu Nona Cantik..!" kilahnya.
"Cihh..emang aku cantik? Aku biasa aja tuh!"
Dia mendekatiku dan merapikan sedikit rambut depanku.
"Buatku kamu cantik, titik!" Dan sebuah ciuman manis mendarat di pipiku.Wah, ada apa dengan diriku hari ini. Kemarin hatiku hancur mengetahui perselingkuhan Robin, seakan duniaku luluh lantah. Tapi paginya aku bagai mendapat jackpot, lelaki muda dan tampan serta kaya mengubah kehancuran hatiku menjadi kebahagiaan.
"Jangan main-main denganku ya, takutnya kamu jatuh cinta nanti denganku..!" kataku menegaskan. Masa semudah ini jatuh cinta, mana Arunika Rinjani yang susah ditaklukkan.
"Ngapain aku main-main. Yang semalam itu juga gak boleh kamu lupakan, kalaupun aku jatuh cinta denganmu, aku akan perjuangin kamu!" ucapnya sungguh-sungguh.
"Jangan bercanda..Sore ini aku mau menemui Robin, mantanku. Semalam aku memergokinya selingkuh dengan rekan alumni di acara reuni kampus. Entah cinta atau hanya nafsu semata yang telah kita lewati semalam, aku masih agak bimbang untuk menjalin cinta dengan pria. Aku ini wanita dewasa, aku gak mau main-main soal perasaan..!" tegasku.
"Oke, selesaikan masalah kamu dengan Robin itu. Selanjutnya kita jalani saja, aku bukan tipe lelaki yang banyak janji, aku lebih suka aksi. Gini-gini aku dua tahun lagi sudah 20 tahun..!" sungutnya, dia terlihat menggemaskan kalau ngambek.
"Dan aku akan berumur 30 tahun..aahh sudahlah, lagian kenapa juga anak sekolahan tinggal sendirian di rumah mewah dan besar begini. Di mana keluarga kamu?" tanyaku penasaran.Rumah ini terbilang mewah jika dibandingkan dengan rumah yang aku huni.
"Orang tauku ada di luar negeri, di Perancis. Kalau mamaku sudah lama meninggal dunia, sewaktu aku masih sekolah dasar. Papaku yang di luar negeri..!" jawabnya.
"Ohh begitu. Papamu pengusaha ya? Secara rumah kamu mewah gini.." ucapku. Semua perabotan yang ada di sudut.ruangan ini bukan barang murahan.
"Yah, begitulah! Karena sibuk mengurusi bisnisnya yang di luar negeri, aku tinggal sendiri di sini. Tapi bukan sepenuhnya sendiri. Ada rekan Papaku yang handle bisnis papaku di sini, jadi, ada orang dewasa yang masih memantauku..!" katanya. Dari penampilannya yang fashionable, aku yakin betul bahwa dia memang kaya.
"Wah, coba lihat, sudah ganteng, kaya, cewek mana yang gak jatuh cinta sama kamu coba..!" pujiku.
"Ada,.ada cewek yang gak jatuh cinta..!" katanya dengan nada kecewa.
"Siapa? Buta matanya kalo dia gak jatuh cinta..!"jawabku asal. Emang bodoh cewek yang gak jatuh cinta sama dia.
"Kamu..kamu gak jatuh cinta sama aku katanya!" celetuknya.
"Siiaa..siiapaa?? Siapa bilang gak jatuh cinta? Bukan gak mau jatuh cinta. Hanya saja, aku masih harus menyelesaikan hubunganku dengan si brengsek itu dulu..!" jawabku.
"Jadi, kalau hubunganmu dengan si brengsek itu selesai. Kamu akan jatuh cinta sama aku?" tanyanya penasaran. Matanya yang bulat besar terlihat berbinar.
"Mungkin..mungkin saja terjadi ya..oke anak kecil!" jawabku sembari mengelus kepalanya.
"Baiklah! Lihat saja nanti, aksiku untuk membuatmu jatuh cinta kepadaku..!" katanya penuh semangat.
Akupun tersenyum mendengar ucapannya. Yah ucapan anak belasan tahun Arunika, apanya yang mau dipercaya. Bahkan pengalaman semalam dengannya pun masih terasa aneh. Bagaimana bisa sosok manis dan menggemaskan itu berubah menjadi pria liar yang mampu membuatku terbang ke awang-awang, sampai aku enggan untuk menyudahinya.
Hati ini kacau balau, seperti mendapat musibah yang membawa berkah.
"Ayo, aku antarkan kamu pulang, sudah kamu kirim kan alamatnya? Mau naik motor atau mobil?" tanya Sandykala.
"Emang kamu punya SIM? Aku agak was-was karena semalam dibonceng sama kamu pake motor.."ujarku meledeknya.
"Itu karena si Brian datang, jadi aku harus segera menghindar. Pake mobil aja ya, kamu tunggu di luar..!" perintahnya, diapun ke dalam untuk mengambil kunci mobil.
Tak berapa lama, sebuah mobil mewah sudah berada di sampingku. Diapun turun dan membukakan pintu mobil untukku.
"Silakan masuk, Nona Aruni..!" katanya sok manis.
"Wahh..mimpi apa aku pagi ini..!" celetukku. Diapun hanya tersenyum, dan kembali ke dalam tempat kemudi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments