Sesuai dengan janji Shawn pada Seira, malam ini Shawn mengajak Seira ke arena balapan karena dia akan ikut dalam balapan itu. Awalnya Nick hendak ikut bersama mereka, tetapi karena tugasnya belum selesai jadi dia tak jadi ikut bersama adik dan sahabatnya itu.
Shawn dan Seira sudah berada di arena balap dan tentu saja disana juga ada para sahabat Shawn dari sekolah lamanya.
"Widih....udah gandeng tunangan aja lo ke sini" ledek Chris.
"Makin cantik aja lo Ra" puji Ace.
"Kalian bisa aja" sahut Seira santai.
"Gue nggak nyangka lo udah tunangan aja loh" ucap Bryan.
"Udah stop ledekin gue sama godain tunangan gue, mending sekarang kasi tahu siapa yang nantang gue" ujar Shawn pada para sahabatnya.
"Arah jam 2, tuh orang yang nantang lo. Lo mesti hati-hati ngelawan tu orang soalnya dia terkenal doyan ngambilin cewek musuhnya" ucap Ace sambil menunjuk orang yang dimaksud.
"Emang lo pikir gue pernah mau ngalah???" tanya Shawn sombong.
"Seira!!!" pekik Erick ketika melihat Seira di arena balap bersama Shawn.
"Kak Erick ngapa lo kaget gitu liat gue??" heran Seira.
"Lo mau balapan motor ya???" tanya Erick balik.
"Nggak kok, gue cuma nemenin cowok gue balapan aja" jawab Seira santai.
"Oh kirain lo mau ikut balapan, btw udah jadian aja lo sama Shawn" goda Erick.
"Mereka udah tunangan kak bukan pacaran lagi" celetuk Bryan.
"Waduh gercep amat si Shawn" ledek Erick.
"Kak Simon mana???" tanya Ace.
"Nggak dateng dia malem ini. Lawan lo kali ini siapa Shawn???" ucap Erick.
"Kata Ace sih tu orang kak" jawab Shawn sambil menunjuk seseorang di arah jam 2 yang mengenakan jaket kulit hitam dan sedang duduk di atas motor sport berwarna merah.
"Oh si Arka. Hati-hati ya bro, dia doyan ngambilin cewek musuhnya loh" ujar Erick memperingati.
Seira hanya memperhatikan para lelaki itu berbicara mengenai strategi dan musuh mereka. Dia tidak begitu mengerti dengan dunia balap, tetapi dia akui itu sangat menyenangkan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 malam dan artinya giliran Shawn yang melakukan balapan dengan Arka. Mereka sudah berada di atas motor masing-masing bersiap untuk melakukan balapan mereka.
"Mau taruhan apa lo???" tanya Shawn pada Arka.
"Cewek yang bareng lo aja gimana??? dia cantik banget, gue jadi suka" jawab Arka sambil tersenyum miring dan menatap Seira.
"Kalau gue menang dapet apa???" tanya Shawn lagi.
"Motor sama mobil gue bisa lo bawa pulang" sahut Arka.
"Oke deal" jawab Shawn tanpa pikir panjang karena dia sudah yakin bahwa dirinyalah yang akan memenangkan pertandingan ini.
Pertandingan balap antara Shawn dan Arka pun dimulai. Terjadi aksi saling salip yang sengit antara keduanya. Shawn saat ini sudah berada jauh di depan Arka, senyuman sudah tercetak jelas di wajah Shawn karena kali ini dialah yang akan memenangkan pertandingan ini.
Namun ketika akan mencapai garis finish, tanpa diduga-duga Arka berhasil menyalip Shawn dan mencapai finish terlebih dahulu. Shawn sangat terkejut mengetahui hal itu.
"Nggak papa kamu kalah, next kamu pasti bisa menang kok" hibur Seira ketika sudah berada di depan Shawn.
"Ra maafin aku ya" ucap Shawn penuh sesal.
"Kenapa minta maaf Shawn???" bingung Seira.
"Pokoknya maafin aku ya sayang, aku...aku nggak ngira bakalan kalah" ujar Shawn sedikit panik dan menyesal.
"Lo kalah man, cewek lo harus ikut gue sekarang" ucap Arka tiba-tiba sehingga membuat Seira memahami situasi yang terjadi saat ini.
"Kamu jadi'in aku bahan taruhan ya???" tanya Seira dingin sehingga membuat Shawn makin merasa bersalah.
"Maafin aku Ra" sahut Shawn sangat menyesal.
"Iya cantik, cowok lo itu jadi'in lo taruhan di balapan ini, jadi sekarang lo harus ikut gue sebelum gue paksa" ujar Arka penuh kemenangan.
"Gue udah bilang hati-hati lawan dia kan, kenapa lo mau aja jadi'in tunangan lo bahan taruhannya!!!" kesal Erick.
"Sekarang harus gimana ini??? masak iya tunangan lo jadi direbut dia" ucap Chris.
"Udah stop!!! kalian nggak usah debat lagi!!! kalah ya kalah. Gue ikut sama lo sekarang" sahut Seira datar. Seira dan Arka pun pergi meninggalkan Shawn dan para sahabatnya serta Erick.
Para sahabat Shawn dan Erick terbelalak mendengar ucapan Seira. Shawn sangat menyesal dan merutuki kebodohannya yang tidak berhati-hati. Ingin rasanya dia memukul wajah Arka karena telah mengambil tunangannya, tetapi tetap saja dialah yang kalah dalam pertandingan ini. Sebagai laki-laki tentu saja dia tak ingin mengingkari omongannya sendiri.
Kini dia bingung apa yang harus dikatakannya pada Nick bahwasannya dia menjadikan adik sahabatnya itu sebagai taruhan di arena balap.
"Ada apa nih???" tanya Nick tiba-tiba muncul.
"Ni...nick" ucap Erick gugup.
"Kenapa lo gugup gitu Rick???" tanya Nick heran.
"Maafin gue Nick...gue jadi'in Seira sebagai bahan taruhan di balapan tadi" ucap Shawn penuh penyesalan.
"Oh santai aja" sahut Nick kelewat santai sehingga membuat Shawn dan yang lainnya melongo.
"Adik gue bisa jaga diri kok...jadi kalian nggak usah khawatirin dia. Tapi gue nggak tahu dia bakalan ngelakuin apa ke lo Shawn, soalnya gue yakin sekarang dia pasti kecewa banget sama lo" ujar Nick lagi sehingga membuat Shawn merasa semakin bersalah.
"Iya emang lo yang salah Shawn, kan udah gue bilangin hati-hati tapi lo aja yang terlalu percaya diri" kata Ace ikut menceramahi.
"Terus sekarang adik gue sama lawan lo kemana???" tanya Nick.
"Nggak tahu yang jelas tadi gue lihat mereka masuk ke mobil Arka terus pergi" jawab Erick.
"Tapi gue heran deh kok Seira pasrah aja diajak pergi sama si Arka???" kepo Bryan.
"Karena adik gue itu orangnya bertanggungjawab, dari dulu orangtua gue selalu ngingetin kita boleh ngelakuin apa aja asalkan kita harus bertanggungjawab dengan apa yang sudah kita lakukan." ujar Nick.
"Terus kenapa dia pasrah gitu???" tanya Bryan lagi karena belum paham.
"Ya karena prinsip dia begitu jadi kalau cowoknya jadi'in dia bahan taruhan, terus cowoknya kalah ya dia pastilah bakalan nanggung itu semua, meskipun dia nggak tahu kalau dijadi'in bahan taruhan sebelumnya" jelas Nick.
"Makanya gue emang yang bodoh nerima taruhan tanpa pikir panjang" ucap Shawn masih dengan penuh penyesalan.
"Udah deh kalau gitu sekarang mending kita pulang aja, nggak guna juga disini terus" sahut Nick sehingga membuat mereka semua bubar dan kembali ke rumah masing-masing.
Selama perjalanan pulang, Shawn dipenuhi dengan perasaan berslaah karena sudah menjadikan tunangannya sendiri sebagai bahan taruhan. Wajahnya terlihat sangat kacau karena dipenuhi dengan kekhawatiran dan penyesalan yang teramat sangat.
Meskipun Nick mengatakan Seira pasti akan baik-baik saja, tetapi rasa khawatirnya pada gadis itu tak bisa dihilangkan begitu saja. Terlebih dia tahu jika Arka memang suka mengambil gadis dari lawannya.
Keesokan harinya, Shawn belum mendapat kabar sama sekali dari Seira ataupun Nick. Hal itu tentu saja membuatnya menjadi semakin gelisah mengenai keadaan Seira saat ini. Shawn bahkan tidak tidur sama sekali demi menunggu kabar dari Seira ataupun Nick.
"Pagi sayang....tumben pagi banget udah duduk di meja makan aja" ucap mama Shawn yang baru saja ingin membuat sarapan.
"Ma...Shawn ini emang bodoh banget ya" sahut Shawn sedih sehingga membuat sang mama bingung.
"Kamu kenapa Shawn??? kok sedih gini???" tanya Ms. Susan pada putranya.
"Aku emang bodoh ma...bodoh" ucap Shawn lagi merutuki dirinya.
"Cerita sama mama kamu kenapa?" pinta sang mama.
Akhirnya Shawn pun menceritakan semuanya kepada sang mama. Susan sangat kesal pada putranya yang bisa-bisanya menjadikan tunangannya sendiri sebagai bahan taruhan. Tentu saja Shawn jadi mendapatkan omelan yang sangat nikmat untuk dinikmmati di pagi hari dari sang mama.
Sampai akhirnya sang papa ikut terbangun karena mendengar omelan istrinya. Setelah mengetahui cerita, sang papa hanya bisa memberikan nasihat kepada Shawn agar lebih bisa menjaga apa yang menjadi miliknya dan jangan pernah mempertaruhkan apapun selain uang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments