Shawn Black adalah anak sulung dari keluarga Black. Papanya bernama Jacob Black dan mamanya bernama Susan, Shawn memiliki seorang adik perempuan yang berusia 5 tahun bernama Jessica. Keluarga Black adalah keluarga terkaya nomor 1 di Indonesia dan merupakan keluarga yang sangat harmonis.
Belum genap 2 minggu Shawn menjadi siswa pindahan di SMA Tunas Bangsa, dia sudah menjadi salah satu most wanted di sana. Setiap hari ada saja wanita yang menyatakan cinta padanya, baik melalui surat ataupun pernyataan langsung. Tetapi Shawn tetaplah Shawn yang tidak pernah menanggapi setiap wanita yang mendekati ataupun menyatakan cinta padanya.
Meskipun Shawn terkesan ramah pada semua orang, tetapi dia tidak pernah mau berurusan dengan yang namanya wanita. Hal ini disebabkan karena pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya, yaitu penghianatan.
"Ehhhmmm...sorry gue nggak bisa nerima perasaan lo" ucap Shawn pada Ghea teman sekelasnya. Ya kali ini Ghea yang menyatakan perasaannya secara langsung pada Shawn di taman belakang sekolah.
"Tapi kenapa???bukannya lo single???" tanya Ghea tak terima dirinya ditolak.
"Ya emang gue single tapi bukan berarti gue harus nerima perasaan orang yang nembak gue kan???" tanya Shawn balik.
"Ya iya sih" ucap Ghea pasrah.
"Udah gue yakin lo akan bertemu sama orang yang cocok buat lo, jangan berharap sama gue" ujar Shawn menepuk pelan bahu Ghea seolah menyemangatinya dan pergi meninggalkan Ghea yang terbengong di taman belakang sekolah.
Shawn berjalan ke kelasnya dan mendapati Seira tengah asyik membaca novel kesukaannya.
"Asyik amat Ra" ucap Shawn dan tidak ditanggapi oleh Seira.
"Emang ya kalau udah fokus, sekeliling langsung hilang" cibir Shawn.
"Gue denger loh Shawn" ucap Seira datar.
Waktu istirahat seluruh siswa SMA Tunas Bangsa sudah berakhir karena bel tanda pelajaran selanjutnya sudah berbunyi, sehingga seluruh siswa kembali ke kelasnya masing-masing.
Hari ini kelas XI IPS1 belajar mengenai sejarah Kerajaan Kutai dan merupakan mata pelajaran yang sangat membosankan bagi seorang Shawn. Sedari awal pelajaran dimulai, Shawn sudah tidak memedulikan guru yang mengajar dan malah asyik sendiri dengan ponselnya. Sampai tiba-tiba guru sejarah itu memanggil nama Shawn sehingga membuat sang empunya nama terkejut bukan main.
"Ya pak???" sahut Shawn masih dengan keterkejutannya.
"Coba kamu ulang apa yang sudah saya jelaskan barusan!!!" perintah Pak Joko.
"Ehm...eh tentang Kerajaan Kutai ya pak???" tanya Shawn lagi.
"Makanya dengarkan kalau saya lagi jelasin bukannya asyik sendiri" bentak Pak Joko.
"Iya maaf pak" ucap Shawn.
"Gimana???kamu bisa jelasin ulang nggak???" bentak Pak Joko lagi.
"Maaf, nggak pak" jawab Shawn pasrah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Seira kamu yang jelaskan pada temanmu itu!!!" perintah Pak Joko pada Seira.
Seira menatap jengah Shawn dan menarik napasnya dalam-dalam berjalan ke depan kelas, kemudian mulai mengulang penjelasan Pak Joko tadi dengan lancar dan tanpa kesalahan.
"Gimana???ada yang belum paham tentang sejarah Kerajaan Kutai???" tanya Seira seperti guru dan semua siswa terdiam.
"Oke kamu boleh duduk Seira, Terimakasih sudah membantu" ujar Pak Joko tulus.
"Sama-sama pak" sahut Seira datar dan berjalan kembali ke tempat duduknya.
"Kalian itu harus ingat jangan pernah melupakan sejarah apalagi meremehkan sejarah ya anak-anak" ujar Pak Joko lantang.
"Ya pak" sahut semua siswa kelas XI IPS 1.
Sebenarnya saat Seira menjelaskan di depan tadi, Shawn sangat kagum pada Seira karena dengan mudah dia mampu mengulang semua penjelasan Pak Joko. Menurutnya itu adalah suatu kemampuan yang langka, Shawn memang pintar tetapi dia sangat membenci pelajaran sejarah, karena menurutnya hal yang sudah terjadi di masa lalu biarlah berlalu.
Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, sedangkan Shawn dan Seira masih berada di kelasnya. Seira yang menunggu kakaknya sambil membaca novel dan Shawn yang masih sibuk dengan ponselnya.
Tiba-tiba ponsel Shawn berdering dan tentu saja sang pemilik langsung menjawab panggilan tersebut.
"Halo" ucap Shawn.
"Gimana kabar lo di sekolah baru???" tanya si penelpon.
"Baik kok, gue udah nyaman di sini cuy, lo sama yang lainnya gimana di sana???baik aja kan???" sahut Shawn.
"Ya pasti dong, gimana kalau nanti sore kita nongkrong di tempat biasa???" tanya si penelpon lagi.
"Oke nanti jam 5 gue ke sana" sahut Shawn dan menutup telponnya.
Seira menatap Shawn sekilas dan kembali fokus pada novelnya.
"Kenapa???" tanya Shawn heran.
"Ah nggak apa-apa kok" sahut Seira.
"Mau ikut nongkrong???" tanya Shawn lagi.
"Nggak gue sibuk" jawab Seira datar.
"Ra kenapa lo tadi gampang banget jelasin ulang penjelasan Pak Joko???" tanya Shawn penasaran.
"Ya karena gue nyimak dan dengerinlah, selain itu gue juga udah baca berkali-kali tentang sejarah itu" jawab Seira jujur.
"Lo suka sejarah???" tanya Shawn lagi.
"Gue nggak cuma suka sejarah tapi semua mata pelajaran gue suka" sahut Seira santai dan bergegas memasukkan novelnya ke dalam tas karena Nick sudah datang menghampirinya.
"Gue duluan ya" ucap Seira.
"Oke" sahut Shawn.
Seira bergegas menghampiri Nick dan tersenyum manja padanya. Kemudian mereka meninggalkan sekolah sambil bergandengan tangan. Shawn yang melihat hal itu sebenarnya sedikit terkejut karena sepengetahuannya, hampir tak ada laki-laki di sekolah ini yang mau menyatakan perasaannya pada Seira. Menurutnya tak ada laki-laki yang bisa menyadari kecantikan Seira dibalik pakaian culunnya, selain dirinya.
"Kirain nungguin siapa, ternyata nungguin pacarnya" gumam Shawn.
"Tumben gue lihat tuh cewek senyum manja ke cowok, ternyata cantik gila" ucap Shawn masih dalam gumaman kecilnya.
"Tapi itu kan Nick salah satu most wanted di sini, jadi Nick itu pacarnya Seira???" Shawn bergumam lagi.
"Kalau bukan pacar kok mesra gitu ya???" gumam Shawn makin penasaran.
Sepanjang perjalanan menuju parkir, Shawn terus bergumam sendiri mengenai Nick dan Seira. Untung tak ada yang melihatnya, jika ada tentu saja dia bisa dianggap gila karena bicara sendiri.
Jam 5 sore seperti janjinya, Shawn sudah berada di sebuah cafe tempat tongkrongannya bersama para sahabatnya. Dia bertos ria ala lelaki ketika bertemu lagi dengan para sahabatnya yang kini sudah berbeda sekolah dengannya.
"Widih...makin ganteng aja bro setelah pindah sekolah" ujar Chris.
"Ya harus dong" sahut Shawn.
"Gimana???dapet cewek baru nggak di sana???" tanya Ace.
"Kalau gue mau sih dapet aja, tapi sayang gue nggak mau hahahaha" ucap Shawn lalu tertawa.
"Bilang aja lo belum move on dari yang lama" cibir Bryan.
"Bukannya gitu, gue cuma sedang memilih untuk yang terbaik" sahut Shawn sok bijak.
"Alah gaya lo sedang memilih, tampang aja selangit tapi hati hello kitty hahahaha" ucap Ace mengejek dan mereka tertawa bersama.
"Ngomong-ngomong lo masih dendam nggak sama mantan lo dan si Jerry selingkuhannya???" tanya Bryan.
"Udah nggak...soalnya gue udah puas banget mukulin tuh laki ditambah gue juga berterimakasih banget sama dia karena udah nunjukin kebusukannya Vina" jawab Shawn santai.
Alasan utama Shawn pindah sekolah adalah dikeluarkan dari sekolah lamanya karena sudah memukuli anak dari pemilik sekolahnya yaitu Jerry. Bagaimana tidak dipukuli???Saat itu Shawn tengah berjalan santai melewati ruangan lab kimia dan tanpa sengaja memergoki kekasihnya Vina sedang bercumbu mesra dengan Jerry. Bahkan Vina dengan terang-terangan mengatakan bahwa dia mau berpacaran dengan Shawn hanya karena dia most wanted dan kaya. Tentu saja Shawn sangat marah mendengar semua percakapan sepasang umat manusia itu, tetapi dia bisa menahan amarahnya.
Awalnya Shawn ingin bicara baik-baik, tetapi karena Jerry terus menghinanya jadi dia tak bisa mengendalikan emosinya lagi. Bahkan Jerry sampai masuk rumah sakit dan koma selama 3 hari setelah dipukuli Shawn. Untuk Vina, dengan senang hati Shawn pergi meninggalkannya karena baginya jika sudah disakiti tak ada alasan lagi untuk kembali.
Sebenarnya saat itu bisa saja Shawn tidak dikeluarkan dari sekolah, tetapi dia meminta papanya untuk membiarkan saja jika dirinya dikeluarkan karena dia juga sudah muak sekolah di sana.
"Waduh lo makin dewasa aja bro" puji Chris.
"Harus dong, kan hidup itu penuh dengan pelajaran jadi sekarang tinggal bagaimana kita memetik pelajaran dari hidup yang kita jalani ini" ujar Shawn bijak.
"Iya...iya...bijak amat kata-katanya pak, nggak kuat dengarnya ini" cibir Ace dan dibalas dengan tawaan mereka semua.
"Tapi sob, gue berani jamin nggak mungkin ini orang nggak buat susah kehidupan si Vina sama si Jerry, ya kan???" ucap Bryan sambil menunjuk Shawn.
"Ya gitu deh" jawab Shawn sambil mengangkat bahunya seolah tak peduli.
Begitulah seorang Shawn Black yang sangat akrab dengan sahabat-sahabatnya dan jika sudah disakiti hatinya akan sangat susah untuk mempercayai orang itu lagi. Sebenarnya dia adalah pemuda yang sangat tulus jika sudah mencintai seorang wanita, hanya saja terkadang wanita itu merasa di atas angin jika sudah dicintai oleh seorang Shawn. Padahal mereka tidak tahu bagaimana sifat asli Shawn jika sudah sakit hati karena dikhianati. Dia tidak akan memaafkan dengan mudah dan akan selalu membuat orang itu dalam kesusahan.
Dengan kekuasaan keluarganya tentu saja dengan mudah dia mampu melakukan hal tersebut.
Ilustrasi Shawn Black
Ilustrasi Chris
Ilustrasi Ace
**Ilustrasi Bryan
Hello readers....gimana dapet nggak feelnya di part yang ini????
Kalu nggak dapet author mohon maaf ya...hehehe mungkin author masih perlu belajar lagi dalam menulis ✌✌✌
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤ya readersku 😘😘😘😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Nana_Ratna
Uuuhhh muka bad boys semua. Syuuukkaaaa
2021-01-26
1
Santi Nalia
kenapa sih ilustrasi ny harus org luar padahal org dlm negri jg bnyk yg sweet2...
2021-01-01
1
.Nurhayati
Hemm..... sepertinya mulai asyik..
2021-01-01
2