Undangan Pesta"

Hari ini adalah akhir pekan bagi seluruh siswa SMA Tunas Bangsa, dan tentu saja mereka sedang liburan dengan keluarganya masing-masing. Begitupula dengan keluarga Walter yang saat ini tengah asyik sarapan bersama.

"Ra nanti tolong temenin mama ke butik langganan mama ya???" pinta Kylie pada anaknya.

"Iya kamu juga sekalian beli gaun Ra, soalnya nanti malam papa mau ajak kamu juga ke pesta ulang tahun perusahaan Keluarga Atkinson" ujar sang papa.

"Boleh nolak nggak pa???" tawar Seira.

"Papa nggak nerima penolakan sayang, ini sudah waktunya papa nunjukin anak perempuan papa secara resmi ke publik" ucap Steve.

"Tapi nggak bakalan ada acara jodoh-jodohan kan sama anak relasi bisnis papa???" tanya Seira curiga.

"Nggak kok sayang, kamu curigaan banget sih" ucap Steve sambil tersenyum.

"Abis biasanya kan kalau acara begitu selalu dijadi'in ajang perjodohan sama para orangtua, nyebelin yang begitu pa" keluh Seira.

"Tenang dik mama sama papa nggak gitu kok, aku yang sering nemenin mereka ke acara beginian aja, sampai sekarang nggak pernah tuh dijodoh-jodohin" ujar Nick membela orangtuanya.

"Iya deh iya Rara ikut, tapi nanti Rara dandan sendiri ya ma" pinta Seira.

"Iya sayang" sahut sang mama.

Make up adalah salah satu kegemaran Seira, baginya merias wajah menjadi cantik adalah suatu seni yang sangat menarik. Jika saja aturan sekolah memperbolehkan menggunakan make up, mungkin Seira sudah menggunakannya ketika sekolah. Hanya saja peraturan sekolah tidak memperbolehkan, sehingga mau tidak mau Seira harus mengikuti aturan tersebut. Sungguh anak yang teladan bukan???

Sementara itu di waktu sarapan Keluarga Black.

"Shawn nanti kamu ikut papa sama mama ke acara ulang tahun perusahaan Keluarga Atkinson ya" pinta Jacob pada sang anak.

"Oke pa" sahut Shawn pasti.

Shawn memang sudah sering menemani kedua orangtuanya menghadiri acara-acara pesta yang berhubungan dengan relasi bisnis perusahaan mereka. Jadi nama Shawn Black memang sudah dikenal oleh relasi-relasi bisnis papanya.

Selesai sarapan, Seira mengantarkan sang mama ke butik langganannya. Dia juga memilih gaun yang dirasanya cocok untuk digunakan ke acara pesta tersebut. 15 menit berkeliling melihat-lihat gaun, akhirnya Seira memutuskan untuk memilih mini dress hitam dengan model sabrina yang cukup simple.

Seira memang sangat pintar dalam menyesuaikan pakaian ke setiap acara yang akan di datanginya. Maka dari itu sang mama selalu mengajak putri kesayangannya tersebut untuk membantunya memilih pakaian jika harus menghadiri suatu acara, baik acara formal ataupun informal.

Setelah 1 jam membantu sang mama memilih gaun dan beberapa pakaian lainnya, akhirnya mereka kembali ke rumah dengan penuh barang belanjaan.

Jam 19.00 seluruh keluarga Walter sudah selesai bersiap, sehingga mereka langsung berangkat ke tempat di adakannya acara, yaitu di salah satu hotel termewah di Jakarta. Seperti biasa Papa Seira membawa beberapa bodyguardnya untuk menemani mereka ke acara tersebut.

Sesampainya di tempat acara, Seira menarik semua perhatian orang yang ada di pesta tersebut. Ini adalah pertama kalinya seorang Steve Walter membawa putrinya ke acara seperti ini. Seira tidak merasa risih sedikitpun ketika mendapat tatapan-tatapan penasaran dari orang-orang tersebut. Menurutnya itu bukanlah hal yang patut dia pedulikan.

"Dik senyum dikit dong, itu muka datar aja dari tadi" ucap Nick.

"Apa yang harus disenyumin kak???lagian aku nggak ada temen loh disini" keluh Seira.

"Bentar lagi juga si Rachel dateng Ra" sahut Nick.

"Beneran???" tanya Seira antusias.

"Tuh orangnya dateng" ujar Nick sambil menunjuk Rachel yang baru datang bersama orangtuanya menggunakan dagunya.

Seira melihat kearah yang ditunjukkan Nick, dan benar saja jika Rachel memang baru saja datang. Dia sangat gembira tentunya karena memiliki teman yang dikenalnya.

"Ra tumben lo ikut???" tanya Rachel ketika sudah berada di depan Seira.

"Ya gitu deh, bosen gue di sini" keluh Seira.

"Ya elah Ra gue yakin ini belum ada 15 menit lo disini, ya kan???" tanya Rachel.

"Hehehe" jawab Seira cengengesan.

"Sorry Ra gue bukannya nggak mau nemenin lo, tapi sekarang gue emang harus nemenin orangtua gue" ucap Rachel merasa tidak enak.

"Iya nggak apa-apa kali Chel, gue ngerti kok" balas Seira sambil tersenyum tulus dan kembali berjalan ke tempat orangtua serta kakaknya berada.

"Kok nggak bareng Rachel Ra???" tanya Nick yang tahu jika adiknya sedang bosan.

"Dia lagi nemenin orangtuanya kak" jawab Seira.

"Ya udah kalau gitu kamu disini aja, tahan aja dulu bosennya" sahut Nick dan hanya mendapat anggukkan pasrah dari Seira.

Sudah lebih dari 1 jam acara di tempat tersebut dimulai, papa, mama dan kakak Seira sedang asyik mengobrol dengan orang yang tak Seira kenal. Kebosanan yang sudah ditahannya sedari tadi akhirnya tak bisa ditahan lagi.

"Ma Rara ke luar dulu ya mau cari udara segar" ucap Seira dan diangguki oleh sang mama.

Seira keluar meninggalkan tempat pesta tersebut, dan pergi ke area kolam renang hotel yang terbuka. Dia menghirup napas dalam-dalam saat sudah berada di ruang terbuka itu.

"Hah...mending disini daripada di dalem. Lebih nyaman..." gumam Seira pada dirinya sendiri.

"Seira???" panggil seseorang ragu sehingga membuat Seira berbalik menghadap arah sang pemanggil.

"Shawn??? lo di sini juga???" tanya Seira.

"Ya gue nemenin orangtua gue, tapi karena bosen di dalem ya gue keluar buat nyari udara segar" jawab Shawn sambil berjalan ke arah Seira.

"Lo juga???" tanya Shawn balik.

"Ya gitu deh" sahut Seira santai dan Shawn saat ini sudah ada di sampingnya.

"Lo cantik banget malam ini Ra" puji Shawn sehingga membuat Seira merona.

"Makasih, lo juga ganteng" puji Seira balik.

Shawn dan Seira akhirnya mengobrol panjang lebar di tepi kolam renang sambil menikmati indahnya malam. Bagi orang yang tidak tahu mungkin mereka akan dikira sedang berkencan sekarang. Merasa sudah terlalu lama mengobrol, Seira dan Shawn sepakat untuk kembali ke dalam ruangan tempat diadakannya pesta.

Betapa terkejutnya mereka berdua ketika sampai di dalam ruangan tersebut, karena tampak ruangan yang sudah sangat kacau ditambah dengan banyak orang merintih kesakitan.

"What the hell!!! apa-apa'an ini???" gumam Shawn.

"Shawn mending sekarang lo cari orangtua lo dan gue juga mau nyari keluarga gue" saran Seira.

"Gue temenin Ra" sahut Shawn khawatir.

"Nggak usah gue bisa jaga diri kok, mending buruan sekarang lo cari orangtua lo" pinta Seira dan pergi meninggalkan Shawn.

Akhirnya Seira bisa menemukan keberadaan keluarganya yang saat ini sedang berusaha melindungi keluarga Charlton dan Black. Seira bergegas menghampiri keluarga Charlton dan Black karena keluarganya saat ini berada 1 meter di depan sedang bertarung melawan orang-orang berbaju hitam.

"Apa yang terjadi???" tanya Seira pada Rachel.

"Nggak tahu Ra tiba-tiba orang-orang itu masuk dan mulai menyerang membabi buta" ujar Rachel gelisah.

"Untung orangtua sama kakak kamu saat itu posisinya dekat dengan kita jadi kita langsung dapat perlindungan dari mereka" ucap Mama Rachel bersyukur.

"Aduh pa Shawn dimana sih???" ucap Mama Shawn khawatir.

"Om sama tante orangtuanya Shawn???" tanya Seira.

"Iya, kamu ada lihat dia???" tanya Papa Shawn.

"Ya tadi dia bareng saya, tapi malah saya suruh cari om sama tante" jawab Seira sambil melihat sekeliling ruangan tersebut untuk mencari keberadaan Shawn.

Benar saja dengan mudah dia dapat menemukan keberadaan Shawn dan berteriak memanggilnya, sehingga membuat orang-orang berbaju hitam tersebut melihat ke arah Seira dan menyerangnya.

Dengan gesit Seira mampu menghindari serangan itu dan memberikan serangan balasan ke lawannya sampai mereka tersungkur menahan sakit akibat tendangan dan pukulan Seira. Orangtua dan kakak Seira hanya melihatnya sekilas dan kembali melanjutkan pertarungan mereka.

Shawn segera berlari menuju Seira dan keluarganya berada, dia sangat terkejut melihat Seira mampu mengalahkan orang-orang yang berusaha menyerangnya. Di tengah kekagumannya, Shawn juga sedang berusaha melumpuhkan orang-orang yang menghalanginya mendekati orangtuanya.

"Gue ke keluarga gue dulu, lo lindungi mereka" ucap Seira tegas pada Shawn yang saat ini sudah berada di hadapannya.

"Oke" sahut Shawn singkat dan menendang salah seorang orang berbaju hitam yang berusaha memukulnya.

Dalam sekejap Seira sudah berada bersama keluarganya. Saat ini mereka sedang dalam posisi waspada karena orang-orang berbaju hitam tersebut mencoba bangkit dari serangan yang sudah diberikan oleh orangtua dan kakaknya.

"Lama banget dik" keluh Nick pada Seira.

"Hehe sorry kak" sahut Seira.

"Pa...suruh para bodyguard masuk sekalian bawain senjata kita semua" ucap Seira masih waspada.

"Udah kok sayang" sahut sang papa.

Tiba-tiba beberapa orang berbaju hitam muncul lagi bersama dengan 2 orang yang dikenali oleh keluarga Seira.

"Oh jadi kamu yang rencanain ini semua Jordan Icarrus???" ucap Papa Seira tenang.

"Kenapa???kamu terkejut???" sinis Icarrus.

"Hai Seira kamu makin cantik aja" goda Jerry anak dari Jordan. Tanpa dia sadari bahwa ada seorang laki-laki yang menatapnya marah.

"Saya tidak terkejut hanya merasa sedikit heran, kenapa anda jadi semakin lemah saja" ejek Papa Seira pada musuhnya sehingga berhasil membuat musuhnya marah.

"Kalian serang mereka bila perlu habisi sampai tak bersisa!!!" perintah Jordan pada anak buahnya. Pertempuran pun kembali terjadi antara keluarga Walter dan anak buah keluarga Icarrus.

"Seira kalau kamu mau terima aku, aku jamin kamu akan selamat" tawar Jerry.

"Jijik!!!" sahut Seira singkat dan menendang Jerry sampai tersungkur.

"Dasar gadis tak tahu diri!!! habisi dia!!!" perintah Jerry.

Diwaktu yang bersamaan, para bodyguard keluarga Walter datang membawa senjata tuan-tuannya. Senyum kemenangan terpapar di wajah keluarga Walter. Kini seluruh keluarga Walter sudah memegang senjatanya masing-masing. Steve dengan senapannya, Kylie dengan panahnya, Nick dengan sarung tangan bajanya dan Seira dengan katananya yang masih terbungkus rapi dengan kain berwarna hitam.

Shawn hendak menghampiri Seira untuk membantunya, akan tetapi sang papa mencekal tangannya.

"Kamu jangan ke sana Shawn" pinta sang papa.

"Tapi mereka butuh bantuan pa" ucap Shawn memelas.

"Udah lo tenang aja, mereka nggak mungkin kenapa-napa" sahut Rachel santai.

"Kenapa???" tanya Shawn heran.

"Semua keluarga Walter ahli dalam bela diri dan bodyguard mereka itu adalah yang terbaik" ucap Jacob Black.

"Tapi gosipnya, anak perempuan leluarga Walter lebih berbakat daripada anak laki-lakinya" celetuk Mama Shawn.

"Ya Seira memang dari kecil sudah menunjukkan bakatnya dalam seni beladiri. Bahkan semua jenis beladiri tangan kosong sudah dia kuasai sejak duduk di kelas 3 SMP" ujar Mama Rachel.

"Tapi Seira begitu kan karena dia nggak mau di'intilin terus sama bodyguard keluarganya ma" ucap Rachel membela sahabatnya.

"Hebat" kagum Shawn.

"Sahabat gue emang hebat kali, tapi gue rasa sekarang dia lagi pengen coba pakai pedang" ucap Rachel sambil berpikir.

"Kok lo tahu Chel???" tanya Shawn penasaran.

"Tuh sekarang dia lagi pegang pedang kan???" sahut Rachel dan Shawn langsung terdiam memperhatikan gadis itu mengayunkan katananya yang masih terbungkus rapi.

"Cantik" batin Shawn.

Saat tengah fokus mengalahkan lawannya, tanpa Seira sadari Jerry mengarahkan pistol ke arahnya dan bersiap untuk menembak.

"Seira!!!" teriak Shawn sambil berlari ke arah Seira.

"Ddddooorrrrr"

Kaki Shawn tertembak oleh Jerry akibat melindungi Seira. Seira kaku melihat Shawn telah melindunginya. Sedangkan keluarga Shawn tak bergeming karena syok melihat anak mereka tertembak.

"Shawn!!!" pekik Seira memeluk Shawn.

"Lo nggak apa-apa kan???" panik Seira.

Gue nggak apa-apa kok" jawab Shawn sambil meringis menahan sakit.

"Cih...sayang yang kena kaki lo, gue mau coba ulang ah buat bidik jantung lo" ujar Jerry.

"Sini lawan gue pakai tangan kosong, dasar pengecut!!!" emosi Shawn.

"Lo sok ngelindungin Seira lebih baik lo mati aja, sekalian gue balas dendam karena lo udah buat gue koma 3 hari" emosi Jerry.

"Lo emang pantes kok gue pukuli" sahut Shawn geram.

Seira yang mendengar percakapan 2 lelaki tersebut menjadi tersulut emosinya, terlebih dia tahu jika Jerry ingin membunuh Shawn. Seira melepas pegangan Shawn padanya dan mulai membuka lilitan kain yang membungkus katananya.

"Jerry...lo mau gue buat koma berapa lama???" tanya Seira dingin dan mampu membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri.

"Cih dasar cewek sok kuat, gue nggak takut sama lo!!!" ucap Jerry meremehkan.

Seira menarik katana dari sarungnya dan menghunuskannya ke arah Jerry.

"Kenapa nggak lo coba aja sendiri" ucap Seira sambil tersenyum mengerikan.

Seira langsung menyerang Jerry bertubi-tubi sampai Jerry kewalahan menghadapinya. Saat ini keluarga Seira sudah berhasil melumpuhkan semua musuhnya dan beralih melihat Seira yang sedang menyerang Jerry tanpa ampun.

Buru-buru Nick menghampiri Shawn yang masih menahan rasa sakitnya.

"Lo nggak apa-apa kan???" tanya Nick panik.

"Iya nggak apa-apa, lo kenapa panik gitu???" ucap Shawn.

"Gawat....adik gue kalau udah begitu bisa-bisa bunuh orang" ujar Nick panik melihat Seira terus menyerang Jerry.

"Ra please berhenti!!!" pekik Nick tetapi tak dihiraukan oleh Seira. Mama dan papanya juga melakukan hal yang sama seperti Nick tetapi tak dihiraukannya juga. Saat ini Seira seperti sedang dikendalikan oleh emosinya sendiri, sampai tak bisa mendengarkan semua teriakan-teriakan yang memintanya untuk berhenti.

Sedangkan kondisi Jerry saat ini sudah sangat memprihatinkan, pistol yang tadi dipegangnya sudah terpotong menjadi 2 akibat tebasan katana Seira, dan tubuhnya sudah banyak luka sayatan dari katana Seira juga.

"Lo tolong bantu gue buat tenangin Seira ya... soalnya gue sama orangtua gue nggak mau dia bunuh orang" ucap Nick memohon.

Shawn memang merasa saat ini Seira sedang tidak baik-baik saja, karena dia bisa melihat kilatan emosi terpancar jelas dari mata gadis itu. Entah apa yang membuat gadis itu emosi sampai seperti ini Shawn pun tidak mengerti.

"Please Shawn bantuin gue, kali aja kalau lo yang teriak dia mau berhenti" mohon Nick lagi.

Saat Seira akan melakukan tebasan terakhirnya, tiba-tiba Shawn memeluknya dari belakang sehingga berhasil membuatnya berhenti mengayunkan katananya.

"Udah Ra cukup!!! lo nggak boleh bunuh orang" ucap Shawn lembut sambil menahan sakit di kakinya yang tertembak.

Seira mematung mendengar ucapan Shawn tersebut, tiba-tiba jantungnya jadi berdebar tak karuan. Dia menurunkan katananya dan beralih menatap Shawn begitupula sebaliknya. Lama mereka bertatapan, sampai suara Nick mengharuskan mereka berhenti untuk melakukannya.

"Oh My God Seira!!! untung Shawn bisa tepat waktu nyuruh kamu berhenti, kalau nggak kamu udah bunuh orang" cecar Nick.

"Maaf kak" sesal Seira merasa bersalah karena lepas kendali.

Orangtua Shawn datang menghampiri putra mereka dan segera membawanya ke rumah sakit.

"Ma pa aku mau ikut anterin Shawn ke rumah sakit ya" pinta Seira.

"Iya Ra, disini biar mama sama papa dan kakakmu yang ngurus" ucap Kylie pada Seira.

Seira menyerahkan katananya kepada Nick dan bergegas menyusul keluarga Black yang akan mengantar putranya ke rumah sakit.

"Om, tante saya ikut ya" ucap Seira dan dibalas anggukkan serta senyuman oleh orangtua Shawn.

Seira akhirnya ikut mengantarkan Shawn ke rumah sakit karena sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Shawn.

"Udah Ra kamu tenang aja Shawn pasti baik-baik aja" ucap Papa Shawn berusaha menenangkan Seira yang sedari tadi mondar-mandir di depan ruang UGD.

"Tapi om tadi dia udah kehilangan banyak darah" sahut Seira khawatir.

"Iya om tahu tapi kamu harus percayakan semuanya sama dokter ya" bujuk Papa Shawn.

Tiba-tiba pintu UGD terbuka dan menampakkan seorang laki-laki yang merupakan dokter yang menangani Shawn.

"Anak kalian baik-baik saja, tidak perlu khawatir, sekarang bisa dipindahkan ke ruang rawat inap" ujar sang dokter sehingga bisa membuat Seira dan orangtua Shawn lega.

Shawn akhirnya dirawat di ruang VVIP rumah sakit tersebut dan Seira selalu mengunjungi Shawn saat masih dalam perawatan di rumah sakit. Dia merasa sangat bersalah karena dirinya Shawn menjadi terluka.

Apakah Seira mulai menyukai Shawn???

Apakah Shawn mulai menyukai Seira???

Ditunggu aja readers 😘🙏

Ilustrasi Dress Seira

Ilustrasi Katana Seira

Jangan lupa setelah baca tinggalkan jejak ya.....gratis kok readers 😘 terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Nana_Ratna

Nana_Ratna

Asyiiik Seira nya bisa bela diri.

2021-01-26

1

Fafa Adieq Bosky

Fafa Adieq Bosky

sheira keren

2021-01-02

1

.Nurhayati

.Nurhayati

Hemm......
mulai naik ke level berikutnyatnya......
Lanjutkan.......

2021-01-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!