Tania merasa sangat canggung, Karena saat ini ia di temani Marcel. Orang yang paling ia benci karena kesombongannya dulu. " Kenapa kau tidak pulang saja." ucap Tania
" aku akan menunggu sampai keluargamu datang. " ucap Marcel
" Keluargaku tidak tahu aku masuk rumah sakit. Lagi pula aku tidak punya keluarga selain keluarga adopsi." ucap Tania keceplosan.
"Keluarga Adopsi?" ucap Marcel sambil mengernyitkan dahi
"Ah sudahlah bukan apa-apa. Aku bukan orang yang sakit parah. Aku bisa melakukan apapun sendiri." ucap Tania
" Tapi dokter menyarankan untuk ada orang yang menemanimu. Apa kau mau makan buah?" Tanya Marcel sambil membuka parcel buah yang di bawa Aicel tadi pagi.
" Aku tidak mau apapun." ucap Tania yang menarik selimut hingga lehernya karena mau tidur.
Marcel tidak mendengar omongan Tania. Ia mendekati Tania dan duduk di kursi yang ada di samping tempat tidurnya sambil mengupas buah apel. "Ayo makanlah. Aku sudah berbaik hati mengupasnya." ucap Marcel sambil menyodorkan sepotong apel ke mulut Tania.
Tania menjadi cemberut dan duduk kembali. Ia merasa kesal menatap wajah Marcel. "Aku jadi merasa aneh karena sifat lembutmu ini. Seharusnya kau kasar padaku saja seperti dulu." Ucap Tania sambil menguyah apel yang di berikan Marcel
Selesai makan apel, Marcel hanya duduk di kursi yang sama sambil menonton tv. Tania merasa risih karena sekarang ia mau ke buang air kecil. Dengan perlahan Tania turun dari tempat tidurnya. Ia melangkah dengan hati-hati lalu mengambil botol infus untuk di bawa.
Marcel tahu hal itu. Ia langsung mengambiotol infus dari tangan Tania. Lalu merangkul pinggang Tania dan memapahnya ke kamar mandi. "Tidak perlu sampai seperti ini. Kau terlihat seperti suamiku saja." ucap Tania kesal.
" Diam saja dan berjalanlah dengan hati-hati" ucap Marcel
Sesampainya di kamar mandi. Marcel meletakkan botol infus di dekat pintu. Lalu ia menutup pintu kamar mandi. Marcel berdiri di depan pintu sambil menunggu Tania selesai. "Aneh setan apa yang merasuki dia sampai baik seperti ini." ucap Tania di dalam kamar mandi
Setelah selesai Tania keluar dari kamar mandi sambil menenteng botol infus. Marcel pun kembali membantu Tania sampai ke tempat tidur.
Tidak lama kemudian dokter datang untuk memeriksa. "Bagaimana keadannya dok?" tanya Marcel
" Sudah membaik.. besok sudah bisa pulang." ucap Dokter
" Baguslah kalau gitu." ucap marcel
Sementara Tania merasa sedih. Padahal besok ia sudah boleh pulang. Tapi suaminya malah masih di rumah sakit. Ingin rasanya Tania melihat keadaan Dio setelah operasi.
" Dok.. Apa saya boleh berjalan-jalan sebentar. Saya merasa bosan dengan suasana rumah sakit." tanya Tania
" Tentu saja boleh. Nanti akan saya suruh perawat membawa kursi rodan untuk anda." ucap Dokter
" Kau mau jalan-jalan? " tanya Marcel
" bukan, Aku hanya ingin melihat keadaan mas Dio. Apa kau mau mengantarku?" tanya Tania
"Pasti wanita itu sedang bersamanya sekarang. Bagaimana kalau dia sampai tahu." batin Marcel
"Hai mau tidak? Kalau kau tidak mau aku bisa minta tolong sama perawat." ucap Tania
" Baiklah akan aku antar." ucap Marcel
Marcel mendorong kursi roda Tania menuju ruang operasi. Di sana Marcel bertanya pada salah satu perawat. Apakah pasien bernama Dio sudah selesai operasi. "Sudah pak. Saat ini pasien sudah di pindahkan ke ruang pemulihan." jawab Perawat.
bersambung..
ketahuan gak ya kalau Dio selingkuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ima Kalibaru
satu kata buat author best 💪💪💪💪💪
2021-01-07
1
Triiyyaazz Ajuach
hahahah marcel modus bilang aja mau peluk" dan cium" tania
2020-12-20
1
xk_ekga
tanda bacanya thor plisss
2020-12-02
2