Jumpa Ular Keket Kembali

MOHON MAAF NOVEL INI SEDANG DALAM MASA REVISI. JIKA ADA BAN YANG BELUM NYAMBUNG HARAP MAKLUM. BERARTI NOVEL ITU BELUM SELESAI REVISI. TERIMA KASIH😊

Tania telah menyiapkan sarapan pagi di atas meja makan. Ia melihat kamar tamu tempat di mana Dio tidur masih tertutup. Sepertinya Dio belum terlihat bangun. Tania melangkahkan kaki menuju kamar itu. Ia mengetuk pintu untuk membangunkan Dio. Namun tiba-tiba Dio keluar dari dalam kamar. Ia menatap Tania tanpa berkata sepatah katapun.

" Mas sudah bangun. Adek baru saja mau mengajak sarapan. Ayo kita makan mas." Ajak Tania dengan nada lembutnya. Ia merasa walaupun Dio memang benar telah mengkhianatinya pernikahan mereka. Tapi setidaknya Tania harus mencari bukti dahulu. Kalau memang benar Tania juga tidak boleh bersikap kasar pada Dio. Tania ingin memperlakukan Dio dengan lembut agar Dio lebih memilih dirinya dari pada wanita ular itu.

Dio tetap diam, Dia hanya melangkah keluar menuju mobil sambil membawa tas kerjanya. Sementara Tania mengejar dari belakang. Tania berusaha memperbaiki keadaan agar menjadi lebih baik lagi tapi sepertinya semuanya berkata lain.

Tania hanya bisa menangis karena sikap dingin Dio padanya. Sementara Dio di dalam mobil terlihat sedang menjambak rambutnya dengan kasar. "Kenapa kehidupanku menjadi semakin rumit. Akhhhh" teriak Dio sambil memukul setir mobilnya.

--------------------------

Akhirnya tiba waktu makan siang. Dio mengendarai mobilnya menuju cafe tempat dimana Dira ingin bertemu. Di sana terlihat wanita cantik yaitu Dira sedang melambaikan tangan pada Dio.

" Hai sayang aku di sini." teriak Dira sambil melambaikan tangan

" sayang? Dasar wanita gila." gumam Dio

Dio menghampiri tempat duduk Dira. Ia menarik bangku dengan kasar lalu menduduknya dirinya di sana. "Cepat katakan apa maumu?" tanya Dio

Dira memegang tangan Dio dengan lembut. Dio langsung menampisnya. Namun Dira tetap tersenyum padanya. " Mas. sudah lama sekali. Apa kau tidak mengenaliku. Memang aku sudah berubah sedikit sekarang. Ini fotoku saat masih sma. Apa sekarang kau ingat?" ucap Dira

Dio memandang foto yang terletak di atas meja. Dia terkejut ketika mengetahui kalau foto itu adalah foto Dinda cinta pertamanya. Dio lalu memandangi wajah wanita yang ada di depannya itu. Memang dia saat ini tampil beda karena riasan wajah. Tapi jika di perhatikan dengan benar dia memang Dinda. Tapi kenapa pak presdir memanggilnya Dira

"Aku tidak perduli kau siapa. Jelaskan saja apa maumu." ucap Dio singkat

"Baiklah akan aku jelaskan sekarang. Ayo ikut aku ke suatu tempat." Ajak Dira

Dio menatap wajah Dira dengan pandangan sinis." Bagaimana kalau aku tidak mau? apa kau bisa jamin kau tidak akan menjebakku kembali?" ucap Dio

" Ayolah kali ini saja ayo ikut aku kumohon." mohon Dira

" Lalu apa setelah ini kau tidak akan mengganggu aku." tanya Dio

" Iya aku janji. Kita lihat saja apa yang akan kau pikirkan tentangku jika kau melihat sesuatu yang ingin aku tunjukkan nanti." ucap Dira

Akhirnya Dio menuruti keinginan Dira. Dira mengajak Dio mengunjungi suatu tempat. Setelah perjalanan beberapa menit mereka tiba di sebuah rumah sakit. Batin Dio bertanya-tanya untuk apa Dira mengajaknya ke rumah sakit. Apa wanita ini akan berpura-pura sakit parah untuk mencari perhatiannya?

Dira mengajak Dio memasuki ruang ICU. Di sana Dio melihat bocah laki-laki yang sedang tergeletak di atas tempat tidur. Air mata Dira menetes saat menatap anak itu. Dira dan Dio mendekati tempat tidur itu. Dira mengambil tangan anak itu lalu menciuminya berulang kali.

siapakah anak itu? penasaran? silahkan baca kelanjutannya besok.

🙋

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***