CERITA SEBENARNYA

Tania sungguh berharap ibu mertuanya bisa menghentikan Seno yang ingin menceraikannya.

Seperti biasa Aldi mengajak Seno minum bersama, namun Seno menolak, Ia tak ingin mabuk malam ini.

"Terus Lo kesini untuk apa?"

"Gue cuma mau mengawasi Anita"

Sepertinya Aldi tak suka kini Seno jadi mengawasi Anita. Tak lama ada seorang pelanggan yang tidak sopan pada Anita, tamu itu mendekati Anita hingga memeluknya dengan paksa.

"Tolong Mas jangan seperti ini"

"Temani Saya dong, Kamu kan wanita malam"

Bicara selengean dengan tubuh sempoyongan, tentulah Dia mabuk dan tak sadar dengan apa yang di lakukan, namun Anita sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.

Merasa tak terima akan wanita pujaan hatinya di Pegang-pegang pria lain, Seno pun mendekati Anita dan tak tanggung-tanggung Seno langsung memukul pria itu hingga hidungnya berdarah.

"Heh jangan berani Kamu sentuh wanita ini"

Si pria itu tak dapat menjawab Ia hanya memegangi hidungnya merasa kesakitan, Anita sungguh kaget akan aksi yang di lakukan Seno, lalu Ia berkata,

"Seno sudah cukup, tahan emosi Kamu"

"Tapi Dia sudah gak sopan dengan Kamu"

Anita terdiam menatap tajam wajah Seno, lalu Ia berkata,

"Tapi Kamu gak perlu memukul Dia, Dia cuma mabuk, kalau manajer Aku tahu, Aku bisa kena masalah lagi"

Setelah mengatakan hal itu, Anita langsung pergi ke pantry.

"Anita?"

Panggil Seno dengan terus mengejar Anita, Aldi hanya diam dan menyaksikan kejadian tadi.

"Sepertinya Seno gak main-main, dan sepertinya Seno memang benar-benar mencintai wanita itu, Aku belum pernah lihat Dia semarah ini melihat Anita di perlakukan seperti itu oleh pria tadi"

Ucapnya dalam hati, Aldi pun merasa jika Dirinya yang kurang ajar terhadap Anita tadi, Seno pasti menghajarnya.

"Anita please tolong jangan seperti ini"

Anita langsung menghentikan langkahnya, memejamkan mata sejenak menarik nafas dan Ia berkata,

"Jadi Aku harus seperti apa Seno?"

"Tolong Anita jangan diamkan Aku seperti ini, tolong jangan jauhi Aku"

"Jadi Aku harus baik lagi sama Kamu, dan bersikap seperti gak terjadi apa-apa"

Seno terdiam menundukkan kepalanya, lalu Ia mencoba berbicara dengan tenang.

"Anita Aku tahu, Aku meninggal Kamu dengan tiba-tiba, tapi Kamu harus tahu cerita sesungguhnya dari Aku"

Anita terdiam matanya kini mulai berkaca-kaca, lalu Ia menjawab,

"Aku gak peduli apa alasan Kamu, yang pasti Kita gak akan pernah bisa kembali seperti dulu"

"Tapi Aku masih mencintai Kamu"

"Apa penting cinta itu saat ini Seno?"

"Aku sudah mencari Kamu selama ini, Aku di jodohkan oleh orang tua ku, Aku menjalani pernikahan tanpa cinta, Anita Kamu pasti tahu rasanya bagaimana Aku tersiksa setiap hari Aku berharap orang yang ada di samping Aku itu Kamu, bukan yang lain"

Tak dapat menahan kesedihan Asri pun menangis tanpa suara, air matanya berlinang, lalu Ia menjawab,

"Tapi semua sudah terjadi, dan Kamu sudah beristri sekarang, Aku rasa hubungan Kita memang benar-benar sudah berakhir Seno"

Seno langsung mengatakan jika dirinya akan bercerai di Minggu ini, Anita kaget dengan apa yang di dengarnya.

"Apa... Cerai... Seno Kamu cerai karena Aku?".

Lalu Seno menggenggam tangan Anita dan mulai bicara soal perjanjian pernikahan itu, Anita semakin di buat kaget saat tahu jika Seno di paksa menikahi wanita yang sedang hamil anak orang lain hanya untuk menutupi aib keluarga.

"Jadi tolong dengarkan Aku dulu, Aku melakukan itu semua terpaksa Anita, Aku gak pernah berniat meninggal Kamu"

Seno pun berharap jika memang perasaan Anita sudah tak seperti dulu lagi, Dia hanya meminta ingin menjadi teman Anita saat ini.

"Tapi Aku takut kalau kehadiran ku ini, adalah alasan Kamu untuk bercerai"

"Gak Anita, ini semua sudah perjanjian di awal pernikahan itu, bahkan papah Aku saksinya, tapi sayang Papah ku sudah meninggal"

Anita ikut bersedih mendengar kabar duka itu, dan tiba-tiba saja Anita merasa sakit perut.

"Aau...."

"Kamu kenapa Anita?"

"Perut Aku sakit, pasti asam lambung Aku kumat"

Lalu Seno mengatakan jika sebaiknya Anita pulang saja untuk beristirahat.

"Kalau Aku pulang, Aku gak bawa uang tips hari ini"

Lalu Seno mendatangi manajer bar dan memberitahu keadaan Anita yang sedang sakit perut, namun Pak manajer tak mengizinkan Anita pulang sebab, kehadiran Anita lah yang membuat bar nya tiap hari ramai.

"Tolonglah Pak, Saya akan ganti kerugian untuk malam ini"

Seno langsung mengeluarkan uang tiga juta untuk mengganti rugi jika bar sepi malam ini, dan siapa yang menolak uang sebesar itu, akhirnya Anita diizinkan untuk pulang.

"Terimakasih ya Pak, bapak sudah mengizinkan Saya pulang"

"Gak apa Anita, tapi besok Kamu bisa kerja lagi kan?"

"Insyaallah Pak"

Lalu tiba-tiba saja manajer bertanya pada Anita apa hubungannya dengan laki-laki ini.

"Dia hanya Teman Saya Pak, memangnya kenapa?"

Seno segera memberi isyarat untuk menutup rapat mulutnya soal uang ganti rugi itu, manajer pun mengerti.

"Gak kenapa-kenapa, ya sudah cepat sembuh ya"

Lalu Seno menawarkan diri untuk mengantar Anita pulang.

"Tolong jangan tolak ya, Aku ingin banyak bercerita dengan Kamu"

Bagaimana bisa Anita menolak lagi, dengan keadaan yang seperti ini, Anita pun menganggukkan kepalanya, Seno sungguh sangat senang, akhirnya bisa sedikit dekat dengan Anita.

Saat di perjalanan Seno sesekali melirik Anita dan membuat Anita jadi bertanya lalu Seno mengatakan soal pekerjaan Anita.

"Kamu kenapa sih kerja di tempat kayak gitu?

"Maksud Kamu?"

"Ya maksud Aku kenapa Kamu gak cari pekerjaan yang lebih aman, dan gak berhubungan dengan dunia malam"

Anita tertawa sinis saat mendengar ucapan Seno, lalu Ia menjawab,

"Untuk lulusan SMA seperti Aku bisa kerja apa?, Aku sudah mencari kesana kesini, tapi pekerjaan ini lah yang bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup ku"

Lagi-lagi Seno di buat terpukau dengan kata-kata Anita.

"Kamu masih tinggal sama Tante Kamu?"

Anita tak menjawab Ia hanya menganggukkan kepalanya.

Lalu Seno menawarkan pekerjaan pada Anita untuk bekerja di kantornya, Anita hanya bisa tertawa kecil lalu mengatakan,

"Apa Kamu lupa, Mamah Kamu gak pernah suka sama Aku"

"Ya Aku tahu, tapi kan Mamah ga perlu tahu Kamu kerja di kantor Aku"

Namun Anita menolak, Dia tak ingin berurusan dengan masa lalu, mendengar kata-kata itu kini Seno menanyakan soal perasaannya terhadap dirinya, biarpun Anita masih mencintai Seno, namun Dia tak ingin perasaannya itu di ketahui Seno.

Seno merasa kecewa atas jawaban Anita yang mengatakan jika sudah melupakan masa lalu.

"Apa ada orang lain di hati Kamu?"

"Siapa... gak ada, Aku memilih sendiri dari dulu, Aku hanya ingin fokus dengan diriku dan juga anakku"

Bisa-bisanya Anita keceplosan dengan mengatakan soal anak kepada Seno, padahal Ia takut jika Seno mengetahui siapa ayah Sena sebenarnya.

"Anak... Kamu sudah punya anak?"

Karena terlanjur berbicara akhirnya Anita mengakui bahwa dirinya telah memiliki anak.

"Iya, maka itu pekerjaan apapun Aku lakukan yang penting anakku bisa makan"

Sedikit kecewa mendengar Anita mempunyai anak dari orang lain, namun Seno semakin sedih mendengar cerita kehidupan Anita, lalu Ia menanyakan dengan siapa Ia menikah.

"Ya ada lah, tapi Dia sudah meninggal"

Kini hati Seno sedikit lega mendengar laki-laki itu telah tiada, artinya banyak kesempatan dirinya untuk mendekati Anita lebih dalam.

"Aku turut berduka mendengarnya"

Anita hanya memandangi wajah pria di sampingnya itu, dan Ia berkata dalam hatinya,

"Kamu adalah ayah Sena Seno"

Namun Anita tak ingin Seno mengetahui hal itu, sudah cukup rasa sakit hatinya menerima penghinaan dari kedua orang tua Seno, dan cukup baginya telah di tinggalkan Seno sewaktu dulu, Anita tak ingin berharap banyak lagi dari Seno.

Akhirnya Mereka sampai di parkiran bawah rumah susun yang di tempati Anita.

"Kamu tinggal disini?"

Sam memperhatikan bangunan yang ada di hadapannya.

"Iya, emang kenapa?"

"Gak apa-apa, kenapa ga ngontrak di sebuah rumah"

Anita pun tersenyum lalu menjawab,

"Aku cuma bisa beli rumah yang seperti ini, masa mau ngontrak terus capek Sen, Aku ini orang ga punya, suatu saat terjadi sesuatu degan Aku, anakku gak akan terlantar, Kamu ngerti kan?"

Seno merasa kagum akan perjalanan hidup Anita berjuang seorang diri menghidupi keluarganya, sambil berbincang akhirnya Anita sampai di depan pintu rumahnya.

"Tante... Aku pulang"

Saat pintu dibuka, berapa terkejutnya Risma melihat Seno ada disini.

"Seno..."

"Malam Tante, Tante pasti kaget melihat Aku"

Risma hanya terdiam memandangi Seno dan Anita.

"Kok Kamu pulang jam segini?"

Tanya Risma terhadap ponakannya.

"Anita Kamu sakit?"

"Gak apa-apa kok, cuma sakit perut sedikit"

"Lambung Kamu pasti kambuh lagi, jangan telat makan dong"

Anita hanya tersenyum mendengar nasihat dari Tante nya, setelah itu Anita pamit Ingin masuk ke dalam, namun tiba-tiba saja Sena keluar dari kamar dan menghampiri Anita.

"Mamah..."

Anita melihat Sena, dan Ia merasa tegang.

"Sayang, kenapa keluar, ayo masuk ke kamar tidur lagi ya"

"Aku lihat gak ada Tante jadi Aku keluar Aku takut Sendirian"

Risma menyahuti ucapan Sena.

"Maaf ya sayang, tadi Mamah pulang jadi Tante bukain pintu dulu"

Sena pun melihat seorang pria yang datang bersama ibunya, begitu pun juga Seno, Ia memandangi Sena putri Anita.

"Mamah, siapa Dia?"

"Dia..."

Belum selesai menjelaskan Seno langsung menyodorkan tangannya dan berkenalan pada Sena.

"Hai... Aku Seno, teman Mamah Kamu"

"Om Seno.. Aku..."

Baru saja Sena ingin memperkenalkan namanya pada Seno, Anita langsung menyuruh putrinya untuk masuk.

"Ini sudah malam, Kamu masuk ya sayang, Seno terimakasih sudah mengantarku, Aku ingin istirahat, selamat malam"

Tanpa mendengar jawaban Seno, Anita langsung menutup pintu rumahnya, Seno pun terdiam sejenak dan langsung kembali pulang ke rumah.

Anita duduk di kursi dengan raut wajah cukup lelah, dan Ia mengusap-usap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kamu capek.. karena pekerjaan atau Kamu karena Seno telah kembali"

Anita memandangi wajah Tante nya itu kemudian Ia bercerita tentang apa yang di ceritakan oleh Seno tentang masalalu nya.

"Jadi dia terpaksa meninggalkan Kamu waktu itu"

Anita menganggukkan kepalanya, lalu Ia juga menceritakan soal perceraian Seno dan perjanjian pernikahan itu.

"Ya ampun rumit sekali, ternyata kehidupan Seno juga tidak baik-baik saja, lalu apa yang akan Kamu lakukan sekarang, Kamu mau menerima kembali Seno?"

"Gak Tante...itu gak akan mungkin Aku rasa, Tante tahu sendiri bagaimana bencinya Tante Riana sama Aku"

Dan setelah banyak bercerita Anita pun istirahat dan meminum obatnya.

Baru saja Seno tiba di rumah Tania langsung bertanya,

"Dari mana Kamu?"

Seno agak kaget mendengar suara Tania, lalu Ia menjawab,

"Habis bertemu Aldi"

"Kamu bohong, kamu pasti sudah bertemu dengan gadis itu iya kan?"

Raut wajah Seno agak bingung mendengar ucapan Tania.

"Apa maksud Kamu?"

"Seno, akhir-akhir ini Kamu sering keluar malam, jangan-jangan Kamu selingkuh bertemu wanita itu, wanita yang kamu cintai itu"

Walau sebenarnya memang iya, Seno bertemu sang mantan, tapi Ia tak menerima jika dirinya di katakan selingkuh.

Episodes
1 TAMU ROOM 10
2 BERTEMU KEMBALI
3 GUGATAN CERAI
4 CERITA SEBENARNYA
5 PERDEBATAN
6 JATUH DARI TANGGA
7 PERJANJIAN PRANIKAH
8 SIDANG PERCERAIAN
9 BERKENCAN
10 PANGGILAN OM PAPAH
11 JANJI SENO
12 AMARAH TANIA
13 BERNOSTALGIA
14 RASA PENASARAN
15 MENCURI SAMPLE RAMBUT
16 JEBAKAN ALDI
17 FRUSTASI DAN DEPRESI
18 PERGI DARI RUMAH
19 DI PECAT
20 RAPAT PENTING
21 MENGHAPUS SENTUHAN
22 PENGALAMAN NAIK ANGKOT
23 ALERGI KACANG
24 ANITA MARAH
25 KECEMBURUAN ANITA
26 MAKAM ARINI
27 KEKESALAN FARREL
28 TINGKAH LIA
29 AWAL PERTEMANAN
30 CERITA MASALALU
31 MENGAMBIL ASET
32 ULANG TAHUN SENO
33 GOSIP BEREDAR
34 SUPERMARKET
35 SENA MURUNG
36 RASA GENGSI
37 KEBERSAMAAN
38 DI JODOHKAN
39 ANAK-ANAK HILANG
40 BICARA PENTING
41 TAKDIR PERTEMUAN
42 RASA SALTING
43 IKATAN BATIN
44 MENCOBA TES DNA
45 PERMINTAAN MAAF
46 KEKUATAN CINTA
47 KISAH TANIA
48 MENGEJAR FARREL
49 CINTA UNTUK ANITA
50 FOTO PREWED
51 ARTI SEORANG MAMAH
52 FATHIA DEMAM
53 VONIS DOKTER
54 SANDARAN HATI
55 SEJARAH PUTRA CORPORATION
56 SOLUSI DOKTER
57 BERTEMU MASALALU
58 KECELAKAAN MAUT
59 BERDUKACITA
60 PESAN TERAKHIR
61 KEPERGIAN FATHIA
62 RENCANA JAHAT TANIA
63 BICARA EMPAT MATA
64 RIASAN MAKEUP PENGANTIN
65 KERAGUAN SESAAT
66 BERADA DI PELAMINAN
67 HUKUMAN RIANA
68 MALAM YANG INDAH
69 TIDAK PERCAYA DIRI
70 JULUKAN NYONYA SENO
71 MERASA PALING PINTAR
72 PARFUM LIBIDO
73 SALAH PAHAM
74 KEBERSAMAAN BERSAMA SAHABAT
75 MASALAH IBU MERTUA DAN MENANTU
76 HANYA SECANGKIR KOPI
77 RENCANA JAHAT TANIA
78 HADIAH ISTIMEWA
79 KERACUNAN MAKANAN
80 SAMPAI DI LOS ANGELES
81 BERBULAN MADU
82 SEBATANG COKLAT
83 SUSTER SAMARAN
84 TERTANGKAP BASAH
85 DI BEGAL
86 NAFSU BIRAHI
Episodes

Updated 86 Episodes

1
TAMU ROOM 10
2
BERTEMU KEMBALI
3
GUGATAN CERAI
4
CERITA SEBENARNYA
5
PERDEBATAN
6
JATUH DARI TANGGA
7
PERJANJIAN PRANIKAH
8
SIDANG PERCERAIAN
9
BERKENCAN
10
PANGGILAN OM PAPAH
11
JANJI SENO
12
AMARAH TANIA
13
BERNOSTALGIA
14
RASA PENASARAN
15
MENCURI SAMPLE RAMBUT
16
JEBAKAN ALDI
17
FRUSTASI DAN DEPRESI
18
PERGI DARI RUMAH
19
DI PECAT
20
RAPAT PENTING
21
MENGHAPUS SENTUHAN
22
PENGALAMAN NAIK ANGKOT
23
ALERGI KACANG
24
ANITA MARAH
25
KECEMBURUAN ANITA
26
MAKAM ARINI
27
KEKESALAN FARREL
28
TINGKAH LIA
29
AWAL PERTEMANAN
30
CERITA MASALALU
31
MENGAMBIL ASET
32
ULANG TAHUN SENO
33
GOSIP BEREDAR
34
SUPERMARKET
35
SENA MURUNG
36
RASA GENGSI
37
KEBERSAMAAN
38
DI JODOHKAN
39
ANAK-ANAK HILANG
40
BICARA PENTING
41
TAKDIR PERTEMUAN
42
RASA SALTING
43
IKATAN BATIN
44
MENCOBA TES DNA
45
PERMINTAAN MAAF
46
KEKUATAN CINTA
47
KISAH TANIA
48
MENGEJAR FARREL
49
CINTA UNTUK ANITA
50
FOTO PREWED
51
ARTI SEORANG MAMAH
52
FATHIA DEMAM
53
VONIS DOKTER
54
SANDARAN HATI
55
SEJARAH PUTRA CORPORATION
56
SOLUSI DOKTER
57
BERTEMU MASALALU
58
KECELAKAAN MAUT
59
BERDUKACITA
60
PESAN TERAKHIR
61
KEPERGIAN FATHIA
62
RENCANA JAHAT TANIA
63
BICARA EMPAT MATA
64
RIASAN MAKEUP PENGANTIN
65
KERAGUAN SESAAT
66
BERADA DI PELAMINAN
67
HUKUMAN RIANA
68
MALAM YANG INDAH
69
TIDAK PERCAYA DIRI
70
JULUKAN NYONYA SENO
71
MERASA PALING PINTAR
72
PARFUM LIBIDO
73
SALAH PAHAM
74
KEBERSAMAAN BERSAMA SAHABAT
75
MASALAH IBU MERTUA DAN MENANTU
76
HANYA SECANGKIR KOPI
77
RENCANA JAHAT TANIA
78
HADIAH ISTIMEWA
79
KERACUNAN MAKANAN
80
SAMPAI DI LOS ANGELES
81
BERBULAN MADU
82
SEBATANG COKLAT
83
SUSTER SAMARAN
84
TERTANGKAP BASAH
85
DI BEGAL
86
NAFSU BIRAHI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!