MENCURI SAMPLE RAMBUT

Sedangkan Sena masih menatap dan hanya memandangi wajah laki-laki itu.

"Kamu kenapa gak mau ice cream ya"

Tanya doni dengan lembut kepada Sena.

"Gak om, Aku sih mau.. Tapi... Mamah bilang gak boleh sembarangan terima sesuatu dari orang yang gak kita kenal, Aku kan gak kenal sama om"

Doni pun tertawa kecil lalu Ia mengenalkan dirinya pada Sena juga Fathia.

"Oke, kalau gitu Kita kenalan, Aku om Dani nama kalian siapa?"

"Aku Sena"

Jawab Sena menjulurkan tangannya pada Doni.

"Kalau Aku Fathia om Dani"

Fathia begitu asik memakan ice cream itu.

"Jadi bagaimana Sena, mau menerima ice cream om? Ini aman kok buktinya teman Kamu gak kenapa-kenapa kan saat memakan ice cream dari om"

Sena terdiam melirik ke Fathia, dan akhirnya Ia pun menerima ice cream itu.

Untuk bisa mengambil sample rambut Mereka, Doni menunjukkan trik sulap pada Mereka yang mengeluarkan barang dari atas kepala, dan saat tangan berada di atas kepala Sena juga Fathia kesempatan bagi Doni mencabut sehelai rambut Mereka, setelah di dapat Doni memasukkan ke dalam kantung plastik sample yang sudah disiapkan sebelumnya.

Tiba-tiba Tante Risma muncul dan menyapa Meraka.

"Sena Fathia kok kalian gak masuk kelas"

Doni merasa kaget dengan kehadiran Risma, lalu Ia pun mundur perlahan dan menjauh dari Mereka saat Mereka berbicara, setelah di rasa Risma tak menyadari dirinya, doni pun segara berjalan kembali ke mobil Bu Riana dengan langkah yang cepat.

"Jawab Tante kenapa Kalian disini?, terus ini ice cream dari mana lagi, kamu yang beli Fathia?"

"Gak kok Tante, Kita berdua di kasih sama om Dani"

Jawab Fathia dengan singkat apa adanya.

"Om tukang sulap juga Tante, ya kan Fathia"

Fathia tersenyum pada Sena dan menganggukkan kepalanya.

Risma merasa bingung om siapa yang di maksud anak-anak ini, Risma pun melihat di sekeliling tapi Ia tak melihat siapapun di sini, Risma kini mulai Curiga dengan kehadiran Bu Riana tadi yang berada di depan seberang sekolah.

"Apa orang yang di maksud anak-anak adalah orang suruhan Bu Riana ya"

Tanya dalam hatinya berkata pada diri sendiri.

"Fathia Sena, habis makan ice cream ada rasa pusing mual atau gatal-gatal gak?"

"Gak ada Tante Kita sehat kok ya kan Sena"

"Iya Tante, ice cream nya juga enak"

Risma lega mendengar Mereka tak kenapa-kenapa tapi tetap saja rasanya ini aneh, dan Ia kini penasaran sosok om Dani yang di ceritakan anak-anak.

Sesampainya Doni di dalam mobil, Bu Riana langsung berkata,

"Bagaimana Kamu berhasil?"

Tanya Bu Riana dengan rasa tegang.

"Berhasil Bu, ini sample nya, ada tulisan S artinya Sena, dan F Fathia"

Bu Riana tersenyum senang telah berhasil mendapatkan sample.

"Bagus, terimakasih ya Doni sekarang antar Saya ke Rumah Sakit, Saya ingin uji lab sample ini, kalau benar Fathia bukan anak Seno, Dia tidak akan pernah mendapatkan sepeserpun harta keluarga Saputra"

"Lalu jika benar Sena adalah cucu kandungnya Ibu, apa yang akan Ibu lakukan?"

Bu Riana masih terdiam berfikir, karena sejujurnya Ia masih belum bisa menerima Anita sebagai pilihan Seno.

"Sudah cepat bawa Saya ke Rumah Sakit sekarang"

Seno kini berada di tempat kerja Anita, Anita yang masih membereskan gelas-gelas dan mengelap meja, di kagetkan dengan kehadiran Seno.

"Seno ya ampun bikin kaget deh"

Seno tersenyum pada Anita, lalu Ia mengatakan sesuatu.

"Aku sudah gak sabar nih mau ajak Kamu ketemu Mamah nanti malam"

"Seno, biarkan Aku bekerja dulu, nanti kalau manajer Aku lihat nanti Dia mengira aku pacaran terus"

Seno pun tersenyum manja, lalu Ia menjawab,

"Oke baik lah, Aku juga mau ke kantor hari ini, bye sayangku, Aku cinta Kamu"

"I love you more"

Anita menjawab ucapan cinta Seno dengan lembut, lalu Seno menjawab lagi ucapan cinta Anita.

"And i love you more than ever"

Anita tersenyum hangat, Seno pun pergi melangkah namun tangannya masih saja melambai pada Anita membuat Anita jadi tersenyum-senyum melihatnya.

"Dasar Kamu masih saja sama seperti dulu"

Ucapnya dalam hati penuh dengan cinta untuk Seno.

Di kantor Seno mengerjakan proyeknya dengan Retro, proyek pembuatan supermarket yang mengutamakan produk-produk organik di dalamnya.

"Halo Pak Farrel bagaimana kerja orang Kami, memuaskan bukan"

"Ya Saya suka Pak, nanti kalau bisa Kita sediakan tempat bermain anak, jadi supaya ibu-ibu nya fokus memilih belanjaan sedangkan anak-anak bisa menunggu ibunya di ruang bermain, bagaimana menurut Pak Seno?"

"Ide bagus Pak, nanti Saya usulkan sama mandornya"

"Maaf Pak Saya dengar, Anda sudah bercerai dengan ibu Tania"

"Oh... Iya, kenapa memangnya Pak?"

"Gak kenapa-kenapa sih, hanya saja aneh rasanya, setahu Saya keluarga Pak Seno dengan keluarga ibu Tania, bukankah partner bisnis yang sangat couple dari dulu"

"Ya itu semua memang benar, tapi hati kan tidak bisa di paksa ya Pak, jadi Kita berhak memilih, berhak juga bahagia, hidup itu panjang sekali, kapan lagi Kita bisa bahagia kalau Kita tetap ikut patuh dengan aturan aturan keluarga yang memaksa"

Seno menjelaskan alasan dan tindakannya dalam mengambil keputusan perceraian, Pak Farrel hanya terdiam, memandang Seno dan mencerna apa yang di katakan Seno memang benar adanya.

Kini Ia merasa jika dirinya dan hidupnya pun telah di atur oleh aturan aturan keluarga yang tak berdasar.

"Semoga apa yang Pak Seno cari bisa bapak dapatkan dengan segara"

Seno tersenyum dan mengatakan terimakasih atas doa dari Pak Farrel.

Beberapa jam kemudian hasil test DNA telah keluar.

"Doni.. Kamu saja yang buka"

Bu Riana merasa tak sanggup untuk melihat kenyataan yang ada, Doni pun membuka hasil test tersebut, lalu Ia mengatakan apa yang Ia lihat.

"Benar Bu, darah Sena cocok dengan Pak Seno sama-sama AB-, sedangkan darah Fathia itu golongan darahnya O, sangat jauh berbeda dari Mas Seno"

Bu Riana tak menyangka bahwa apa yng di katakan Seno itu benar jika Fathia bukan darah keturunan keluarga Saputra.

"Kurang ajar, jadi selama ini Leni dan keluarganya menipu Saya"

Bu Riana berkata dalam hati dengan rasa penuh amarah.

"Doni bawa dan simpan bukti surat ini, sekarang Kita pulang"

Tak lama handphone Bu Riana berbunyi panggilan masuk dari Bu Leni ibu Tania.

"Kebetulan sekali orang ini menelpon Saya"

Ucapnya berkata dengan suara pelan, dan di angkatlah telepon tersebut.

"Halo..."

"Bu Riana, Saya ingin berbicara penting dengan anda"

"Kalau begitu kebetulan Saya juga ada hal penting yang ingin Saya sampaikan ke keluarga Kalian, Kita bertemu di rumah Saya"

Pembicaraan penuh teka-teki bagi keduanya, setelah selesai berbicara Bu Riana segera pulang ke rumah.

Anita hari ini bekerja dengan semangat Ia terlihat senang dan bahagia, teman dekat Anita pun sampai bertanya-tanya dengan sikap Anita.

"Sepertinya Kamu lagi bahagia kelihatannya"

Anita hanya tersenyum lebar pada Lia.

"Alhamdulillah hari ini Aku lagi bahagia"

"Wah kenapa nih, bagi-bagi dong bahagianya"

Ucap Lia dengan tersenyum juga.

"Lia... Kamu tahu kan lelaki yang sering bantu Aku, dan yang kemarin bela Aku di depan ibu-ibu yang menghina Aku"

Lia mendengarkan cerita Anita dengan serius.

"Iya Aku ingat, memangnya kenapa?"

"Aku akan segera menikah dengannya, Aku sangat mencintai Dia"

Lia ikut bahagia mendengar cerita bahagia Anita.

"Jadi Sena sudah dapat Papah pengganti nih"

"Gak dong, Sena tetap dapat Papah kandungnya bukan pengganti"

"Maksud Kamu?"

Lia merasa bingung dengan apa yang Anita katakan.

"Karena Seno itu adalah Papah kandungnya Sena, yang selama ini menghilang, Aku pernah kan cerita sama Kamu soal perpisahan Aku dengan Papah Sena dulu"

"Ya ampun jadi selama ini laki-laki itu yang ninggalin Kamu dulu, terus sekarang mau menikahi Kamu"

Anita tak menjawab hanya menganggukkan kepalanya.

"Tapi Lo kok mau sih balik lagi sama Dia, bukannya Lo bilang dulu sudah sakit hati dan benci sama Papahnya Sena"

Anita pun menjelaskan jika semua ini hanyalah salah paham yang berkepanjangan.

"Seno gak sejahat itu Li, di hatinya selalu ada Kami, Aku dan Sena"

Mendengar itu semua, Lia memeluk teman dekatnya itu dengan berkata,

"Aku doakan semoga apa yang Kalian cari selama ini bisa terwujud, Gue akan selalu dukung Lo Anita"

Merekapun saling berpelukan, dan tiba-tiba saja, Pak manajer datang membagikan minuman gratis untuk para pekerja di bar.

"Ini minuman apa Pak?, tumben banget dapat gratisan"

Ucap ceplos Lia terhdap manajernya.

"Ini minuman kesehatan, minuman ini produk baru dari kantor Pak Aldi, jadi Dia mau mempromosikannya ke bar Kita"

Anita hanya tersenyum lalu kemudian menjawab,

"Tapi kan Pak kebanyakan Kita menjual minuman keras yang tidak sehat untuk tubuh"

"Iya saya tahu Anita, maka itu ya gapapa lah Kita adakan juga minuman sehat di bar ini, jadi setelah minum minuman keras, setelahnya bisa tuh beli minuman ini buat jaga kesehatan"

Semua karyawan hanya tersenyum dan beberapa ada tertawa kecil mendengar manajernya berkata seperti itu.

"Sudah-sudah... Ini ambil satu-satu ya"

Dan Mereka pun mencoba minuman itu, respon nya cukup bagus, kemudian Aldi datang dan berkata,

"Bagaimana minumannya enak gak?"

Tanya Aldi sambil tersenyum pada Mereka semua.

"Enak Pak lumayan kok, tapi bagusnya ini sih di minum pagi hari deh kayanya, iya gak teman-teman"

Tanya salah satu karyawan bar pada teman-temannya, Aldi melihat Anita belum membuka botol minumnya, Dia pun menyarankan Anita untuk mencobanya.

"Aku masih banyak kerjaan, mungkin nanti Aku minum ketika mau pulang"

"Cobalah dulu Anita, Kamu kan disini karyawan paling ramah, dan banyak di sukai pelanggan siapa tahu kalau Kamu yang tawarkan produk Saya ini, akan semakin menarik banyak pelanggan lagi"

Mendengar ucapan Aldi, manajer pun menyuruh Anita untuk mencobanya dan langsung menawarkan ke pelanggan.

"Baik... Iya Aku minum"

Anita meminum beberapa teguk, lalu mengomentari produk milik perusahaan Aldi.

"Enak kok Pak, ya namanya untuk kesehatan jadi pait sedikit gak masalah"

Aldi pun tersenyum senang dengan respon Anita lalu Ia menjawab,

"Makasih ya Anita atas respon baik Kamu"

Setelah selesai dengan promosi minuman itu, manajer pun menyuruh kembali karyawannya untuk bekerja.

Episodes
1 TAMU ROOM 10
2 BERTEMU KEMBALI
3 GUGATAN CERAI
4 CERITA SEBENARNYA
5 PERDEBATAN
6 JATUH DARI TANGGA
7 PERJANJIAN PRANIKAH
8 SIDANG PERCERAIAN
9 BERKENCAN
10 PANGGILAN OM PAPAH
11 JANJI SENO
12 AMARAH TANIA
13 BERNOSTALGIA
14 RASA PENASARAN
15 MENCURI SAMPLE RAMBUT
16 JEBAKAN ALDI
17 FRUSTASI DAN DEPRESI
18 PERGI DARI RUMAH
19 DI PECAT
20 RAPAT PENTING
21 MENGHAPUS SENTUHAN
22 PENGALAMAN NAIK ANGKOT
23 ALERGI KACANG
24 ANITA MARAH
25 KECEMBURUAN ANITA
26 MAKAM ARINI
27 KEKESALAN FARREL
28 TINGKAH LIA
29 AWAL PERTEMANAN
30 CERITA MASALALU
31 MENGAMBIL ASET
32 ULANG TAHUN SENO
33 GOSIP BEREDAR
34 SUPERMARKET
35 SENA MURUNG
36 RASA GENGSI
37 KEBERSAMAAN
38 DI JODOHKAN
39 ANAK-ANAK HILANG
40 BICARA PENTING
41 TAKDIR PERTEMUAN
42 RASA SALTING
43 IKATAN BATIN
44 MENCOBA TES DNA
45 PERMINTAAN MAAF
46 KEKUATAN CINTA
47 KISAH TANIA
48 MENGEJAR FARREL
49 CINTA UNTUK ANITA
50 FOTO PREWED
51 ARTI SEORANG MAMAH
52 FATHIA DEMAM
53 VONIS DOKTER
54 SANDARAN HATI
55 SEJARAH PUTRA CORPORATION
56 SOLUSI DOKTER
57 BERTEMU MASALALU
58 KECELAKAAN MAUT
59 BERDUKACITA
60 PESAN TERAKHIR
61 KEPERGIAN FATHIA
62 RENCANA JAHAT TANIA
63 BICARA EMPAT MATA
64 RIASAN MAKEUP PENGANTIN
65 KERAGUAN SESAAT
66 BERADA DI PELAMINAN
67 HUKUMAN RIANA
68 MALAM YANG INDAH
69 TIDAK PERCAYA DIRI
70 JULUKAN NYONYA SENO
71 MERASA PALING PINTAR
72 PARFUM LIBIDO
73 SALAH PAHAM
74 KEBERSAMAAN BERSAMA SAHABAT
75 MASALAH IBU MERTUA DAN MENANTU
76 HANYA SECANGKIR KOPI
77 RENCANA JAHAT TANIA
78 HADIAH ISTIMEWA
79 KERACUNAN MAKANAN
80 SAMPAI DI LOS ANGELES
81 BERBULAN MADU
82 SEBATANG COKLAT
83 SUSTER SAMARAN
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TAMU ROOM 10
2
BERTEMU KEMBALI
3
GUGATAN CERAI
4
CERITA SEBENARNYA
5
PERDEBATAN
6
JATUH DARI TANGGA
7
PERJANJIAN PRANIKAH
8
SIDANG PERCERAIAN
9
BERKENCAN
10
PANGGILAN OM PAPAH
11
JANJI SENO
12
AMARAH TANIA
13
BERNOSTALGIA
14
RASA PENASARAN
15
MENCURI SAMPLE RAMBUT
16
JEBAKAN ALDI
17
FRUSTASI DAN DEPRESI
18
PERGI DARI RUMAH
19
DI PECAT
20
RAPAT PENTING
21
MENGHAPUS SENTUHAN
22
PENGALAMAN NAIK ANGKOT
23
ALERGI KACANG
24
ANITA MARAH
25
KECEMBURUAN ANITA
26
MAKAM ARINI
27
KEKESALAN FARREL
28
TINGKAH LIA
29
AWAL PERTEMANAN
30
CERITA MASALALU
31
MENGAMBIL ASET
32
ULANG TAHUN SENO
33
GOSIP BEREDAR
34
SUPERMARKET
35
SENA MURUNG
36
RASA GENGSI
37
KEBERSAMAAN
38
DI JODOHKAN
39
ANAK-ANAK HILANG
40
BICARA PENTING
41
TAKDIR PERTEMUAN
42
RASA SALTING
43
IKATAN BATIN
44
MENCOBA TES DNA
45
PERMINTAAN MAAF
46
KEKUATAN CINTA
47
KISAH TANIA
48
MENGEJAR FARREL
49
CINTA UNTUK ANITA
50
FOTO PREWED
51
ARTI SEORANG MAMAH
52
FATHIA DEMAM
53
VONIS DOKTER
54
SANDARAN HATI
55
SEJARAH PUTRA CORPORATION
56
SOLUSI DOKTER
57
BERTEMU MASALALU
58
KECELAKAAN MAUT
59
BERDUKACITA
60
PESAN TERAKHIR
61
KEPERGIAN FATHIA
62
RENCANA JAHAT TANIA
63
BICARA EMPAT MATA
64
RIASAN MAKEUP PENGANTIN
65
KERAGUAN SESAAT
66
BERADA DI PELAMINAN
67
HUKUMAN RIANA
68
MALAM YANG INDAH
69
TIDAK PERCAYA DIRI
70
JULUKAN NYONYA SENO
71
MERASA PALING PINTAR
72
PARFUM LIBIDO
73
SALAH PAHAM
74
KEBERSAMAAN BERSAMA SAHABAT
75
MASALAH IBU MERTUA DAN MENANTU
76
HANYA SECANGKIR KOPI
77
RENCANA JAHAT TANIA
78
HADIAH ISTIMEWA
79
KERACUNAN MAKANAN
80
SAMPAI DI LOS ANGELES
81
BERBULAN MADU
82
SEBATANG COKLAT
83
SUSTER SAMARAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!